Anda di halaman 1dari 27

DASAR KEPENDUDUKAN

ANGKATAN KERJA DAN BUKAN ANGKATAN KERJA


SERTA PERKIRAAN PROYEKSI PENDUDUK

OLEH :
Annisa Hasibuan
180304099
Agribisnis-2

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
ANGKATAN KERJA

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut
UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis
besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja
dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut
telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur
15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja
disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga
kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas
20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan
sudah termasuk tenaga kerja.
Menurut pendekatan angkatan kerja (labour force approach) yang
diperkenalkan oleh International Labour Organization (ILO), penduduk suatu negara
dibedakan menjadi dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Tenaga kerja-manpower (berusia ≥ 15 tahun), yang dibedakan menjadi
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja atau labour force adalah tenaga kerja atau penduduk dalam
usia kerja yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang
tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan.
Angkatan kerja terdiri atas:
Pekerja ialah orang-orang yang mempunyai pekerjaan, mencakup orang yang
mempunyai pekerjaan dan (saat disensus atau di survai) memang sedang bekerja,
serta orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan
sedang tidak bekerja. Yang dimaksud orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk
sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja contohnya petani yang sedang
menanti panen atau wanita karir yang cuti melahirkan.
BPS mendefinisikan bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud
memperoleh upah atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan
lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara kontinyu dalam seminggu yang lalu
(seminggu sebelum sensus/survei), termasuk dlaam hal ini pekerja keluarga tanpa
upah yangmembantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.
Penganggur, adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya
orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan. Penganggur
semacam ini oleh BPS disebut penganggur terbuka.
Kelompok bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk dalam
usia yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari
pekerjaan, yakni orang, terdiri atas:
Golongan yang bersekolah adalah mereka yang kegiatannya hanya bersekolah
contoh pelajar dan mahasiswa,
Golongan yang mengurus rumah tangga adalah mereka yang mengurus rumah
tangga tanpa memperoleh upah contoh ibu-ibu bukan wanita karir, dan
Golongan lain-lain atau penerima pendapatan tapi bukan imbalan langsung
atas jasa kerjanya digolongkan menjadi:
a) golongan penerima pendapatan, yaitu mereka yang tidak melakukan suatu
kegiatan ekonomi, tetapi memperoleh pendapatan seperti tunjangan pensiun,
bunga atas simpanan uang atau sewa atas milik, dan
b) golongan mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain, misalnya
karena lanjut usia (jompo), cacat atau sakit kronis.
Ketiga golongan dalam kelompok bukan angkatan kerja ini kecuali mereka
yang hidupnya tergantung dari orang lain, sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya
untuk bekerja. Oleh sebab itu, kelompok ini sering juga dinamakan sebagai Potential
Labour Force (PLF). Jadi, tenaga kerja mencakup siapa saja yang dikategorikan
sebagai angkatan kerja dan juga mereka yang bukan angkatan kerja, sedangkan
angkatan kerja adalah mereka yang bekerja dan yang tidak bekerja (pengangguran).
Menurut BPS dengan pendekatan pemanfaatan tenaga kerja menyatakan yang
dimaksud penganggur ialah orang yang sama sekali tidak bekerja dan berusaha
mencari pekerjaan. Batasan menganggur tersebut sama dengan batasan menurut
endekatan angkatan kerja, yakni menganggur terbuka (open unemployment).
Pemilahan penduduk menurut pendekatan ini adalah:
Bekerja penuh, maksudnya tenaga kerja yangbersangkutan termanfaatkan secara
cukup atau optimal.
Setengah menganggur (under-employed) maksudnya berkerja namun
tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja,
atau penghasilan yang diperoleh. Kategori setengah menganggur dubedakan menjadi:
a. Kentara
b. Tidak kentara (disguised unemployment)
Produktivitas rendah
Penghasilan rendah
Pendekatan ini lebih realistis namun pelaksanannya lebih rumit, terutama
untuk mengukur pengangguran terselubung (disguised unemployment) dalam bentuk
produktivitas rendah dna penghasilan rendah.

Klasifikasi Tenaga Kerja

A Berdasarkan penduduknya
1. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat
bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut
Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga
kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
2. Bukan tenaga kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan
tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-
Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar
usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64
tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia)
dan anak-anak.
B Berdasarkan batas kerja
1. Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64
tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja,
maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
2. Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke
atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan
sebagainya. Contoh kelompok ini adalah: anak sekolah dan mahasiswa
para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan para pengangguran sukarela.

C Berdasarkan Kualitasnya
1. Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu
keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau
pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru,
dan lain-lain.
2. Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian
dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja
terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu
menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik,
dan lain-lain.
3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja
kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut,
pembantu rumah tangga, dan sebagainya
 Kesempatan Kerja
Secara umum, kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang mencerminkan
seberapa jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut serta secara
aktif dalam kegiatan perekonomian. Selain itu kesempatan kerja juga dapat diartikan
sebagai jumlah penduduk yang bekerja atau orang yang sudah memperoleh pekerjaan,
semakin banyak orang yang bekerja semakin luas kesempatan kerja.
Kesempatan kerja dimaknai sebagai lapangan pekerjaan atau kesempatan
yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi atau produksi.
Dengan demikian pengertian kesempatan kerja nyata mencakup lapangan pekerjaan
yang masih lowong. Kesempatan kerja nyata  bisa juga dilihat dari jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia, yang tercermin dari jumlah penduduk usia kerja (15 tahun)
ke atas yang bekerja (Sapsuha, 2009).
Kesempatan kerja merupakan partisipasi seseorang dalam pembangunan baik
dalam arti memikul beban pembangunan maupun dalam menerima kembali hasil
pembangunan. Dari definisi tersebut, maka kesempatan kerja dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu :
1. Kesempatan kerja permanen, yaitu kesempatan kerja yang memungkinkan
orang bekerja secara terus menerus sampai mereka pensiun atau tidak mampu
lagi untuk bekerja. Dimisalkan orang yang bekerja pada instansi pemerintah
atau swasta yang mempunyai jaminan sosial hingga tua dan tidak bekerja di
tempat lain.
2. Kesempatan kerja temporer, adalah kesempatan kerja yang memungkinkan
orang bekerja dalam waktu yang relatif singkat, kemudian menganggur untuk
menunggu kesempatan kerja yang baru. Dalam hal ini dimisalkan pegawai
lepas pada perusahaan swasta di mana pekerjaan mereka tergantung pesanan.

Pendidikan dan Latihan


Pendidikan dan latihan dipandang sebagai suatu investasi di bidang sumber
daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja.
Oleh karena itu pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor penting dalam
organisasi perusahaan. Pentingnya pendidikan dan latihan disamping berkaitan
dengan berbagai dinamika (perubahan) yang terjadi dalam lingkungan perusahaan,
seperti perubahan produksi, teknologi, dan tenaga kerja, juga berkaitan dengan
manfaat yang dapat dirasakannya. Manfaat tersebut antara lain: meningkatnya
produktivitas perusahaan, moral dan disiplin kerja, memudahkan pengawasan, dan
menstabilkan tenaga kerja.
Agar penyelenggaraan pendidikan dan latihan berhasil secara efektif dan
efisien, maka ada 5 (lima) hal yang harus di pahami, yaitu 1) adanya perbedaan
individual, 2) berhubungan dengan analisa pekerjaan, 3) motivasi, 4) pemilihan
peserta didik, dan 5) pemilihan metode yang tepat.
Pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja dapat diklasifikasikan kepada dua
kelompok, pertama, yakni pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk
kepada kelompok tenaga kerja operasional, kedua, pendidikan dan latihan bagi tenaga
kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja yang menduduki jabatan
manajerial. Untuk masing-masing kelompok tenaga kerja tersebut diperlukan metode
pendidikan yang berbeda satu sama lain.
 
Sistem Upah
  Upah adalah hak pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam
bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja atau
buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut perjanjian kerja, kesepakatan atau
peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja atau buruh dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. 

Pengangguran
  Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau
sedang mencari pekerjaan (baggi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali atau
sudah pernah bekerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak
mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan mereka
yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum pernah bekerja. Seseorang dikatakan
sebagai pengangguran apabila memenuhi salah satu unsure, sebagai berikut: tidak
bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan usaha baru, tidak
mempunyai pekerjaan, sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai tetapi belum
mulai bekerja.
Penyebab Pengangguran
1. Menurunnya permintaan tenaga kerja
2. Adanya kemajuan teknologi
3. Kelemahan dalam pasar tenaga kerja
4. Jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas
5. Fenomena PHK
6. Kualitas tenaga kerja yang relative rendah
7. Kurang sesuai kemampuan tenaga kerja dengan pekerjaan
8. Persebaran tenaga kerja tidak merata
9. Serangan tenaga kerja asing
10. Rendahnya upah yang diterima oleh tenaga kerja
 
Jenis-jenis pengangguran
 Menurut ciri-cirinya
  Pengangguran terbuka (Open Unemployment),  adalah pengangguran yang
terjadi karena pertambahan pekerjaan lebih rendah daripada pertambahan tenaga
kerja.dikarenakan kegiatan ekonomi yang menurun, kemajuan teknologi yang
mengurangi penggunaan tenaga manusia atau kemunduran perkembangan suatu
industry.
Pengangguran tersembunyi (Disguised Unempluyment), adalah pengangguran yang
terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unut pekerjaan, padahal
dengan mengurangi tenaga kerja sampai jumlah tertentu tidak akan  mengurangi
jumlah produksi. Terjadi disektor pertanian atau jasa. Contohnya: anggota keluarga
yang besar mengerjakan luas tanah yang sangat sempit.
Pengangguran musiman,adalah pengangguran yang terjadi pada waktu
tertentu di dalam satu tahun, terjadi di sector pertanian dan perikanan. Pengangguran
musiman berlaku pada waktu dimana kegiatan bercocok tanam sedang menurun
kesibukannya, pada periode tersebut petani dan tenaga kerja di sector pertanian tidak
melakukan pekerjaan. Jenis pengangguran ini hanya sementara. Cara mengatasi
pengangguran musiman adalah: pemberian informasi yang cepat jika lowongan kerja
di sector lain dan melakukan pelatihan di bidang keterampilan untuk memanfaatkan
waktu ketiga menunggu musim tertentu.
Setengah menganggur (Under Employment), pertambahan penduduknya yang
cepat telah menimbulkan percepatan dalam proses urbanisasi. Banyak di antara
mereka yang menganggur sepenuh waktu dan ada pula yang mereka tidak yang
menganggur, tetapi pula bekerja tidak sepenuh waktu, dan jam kerja mereka lebih
rendah dari jam kerja normal.
 
 Menurut faktor penyebabnya
1. Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment),adalah pengangguran yang
sifatnya sementara disebabkan adanya kendala waktu, informasi, dan kondisi
antara pencari kerja dan pembuka lamaran pekerjaan. Pengangguran  tidak ada
pekerjaan bukan karena tidak memperoleh pekerjaan, melainkan karena sedang
mencari pekerjaan lain yang lebih tinggi. Dalam proses mencari pekerjaan baru
ini sementara pekerja tersebut tergolong sebagai penganggur. Cara mengatasi
pengangguran Friksional adalah: perluasan kesempatan kerja dengan cara
mendirikan  industry baru yang bersifat padat karya; deregulasi (penyederhanaan
administrasi) dan debirokratisasi (penyederhanaan peraturan) di berbagai bidang
industry; menggalakkan pengembangan sector informal; menggalakan program
transmigrasi; pembukaan proyek umum oleh pemerintah.
2. Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment),diakibatkan oleh perubahan
dalam tingkat kegiatan perekonomian. Perekonomian tidak selalu berkembang
dengan pesat. Adakalanya permintaan agregat lebih tinggi dan hal ini mendorong
pengusaha menaikkan produksi untuk itu lebih banyak pekerja baru digunakan
dan pengangguran berkurang. Akan tetapi, pada masa lainnya permintaan agregat
(menyeluruh) mengalami penurunan. Kemunduran ini menimbulkan efek pada
perusahan lain yang mempunyai hubungan juga akan mengalami kemerosotan
dalam permintaan terhadap produksinya. Kemerosotan permintaan agregat ini
mengakibatkan perusahan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya.
Cara mengatasi pengangguran siklikal adalah mengarahkan permintaan terhadap
barang dan jasa; meningkatkan daya beli masyarakat.
3. Pengangguran structural (Structural Unemployment), adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi. Tidak semua industry dan
perusahaan dalam perekonomian akan terus berkembang maju sebagian akan
mengalami kemunduran. Kemorosotan itu akan menyebabkan kegiatan produksi
dalam industry tersebut menurun, dan sebagian pekerja terpaksa diberhentikan
dan menjadi pengangguran. Cara mengatasi pengangguran struktural adalah:
peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja; segera memindahkan kelebihan
tenaga kerjadari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi
yang kekurangan; mengadakan pelatihan kerja untuk mengisi formasi
kesempatan (lowongan) kerja yang kosong; segera mendirikan industry padat
karya.
4. Pengangguran teknologi, adalah pengurangan yang ditimbulkan oleh penggunaan
mesin dan kemajuan teknologi lainnya. Contohnya: racun rumput telah
mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk membersihkan perkebunan. Cara
mengatasi pengangguran teknologi adalah memberikan pelatihan kepada para
pendidik agar dapat menguasai teknologi; mengenalkan teknologi kepada anak
sejak usia dini; memasukkan materi kurikulum mengenai teknologi.
5. Pengangguran Konjungtural (sama dengan Siklikal), adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan dalam tingkat kegiatan, biasanya terjadi karena
berkurangnya permintaan barang dan jasa terutama pada saat resesi atau depresi.
Cara mengatasi pengangguran dengan meningkatkan daya beli masyarakat.
6. Pengangguran Deflasioner, adalah pengangguran yang disebabkan oleh
lowongan pekerjaan tidak cukup menampung pencari kerja. Cara mengatasi
pengangguran deflasioner adalah: menarik investor baru melalui pendirian
berbagai perusahan untuk menyerap tenaga kerja.
 
Mengatasi Masalah Pengangguran di Indonesia
1. Memperluas lapangan kerja, Menurut Soemitro Djojohadikoesoemo, melalui:
industry padat karya dan penyelenggaraan proyek pekerjaan umum.
2. Mengurangi tingkat pengangguran
3. Pemberdayaan angkatan kerja dengan mengirimkan tenaga kerja ke Negara atau
daerah yang memerlukan.
4. Pengembangan usaha sector informal dan usaha kecil

Pembinaan generasi muda melalui kursus dan pembinaan home industry.


1. Mengadakan program transmigrasi
2. Mendorong badan usaha untuk proaktif dengan lembaga pendidikan
3. Mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK)
4. Mendorong lembaga untuk meningkatkan skill
5. Mengefektifkan pemberian informasi ketenaga kerjaan melalui lembaga
terkait.
6. Meningkatkan kualitas angkatan kerja dan tenaga kerja
7. Menetapkan upah minimum regional
8. Mengikuti setiap pekerja dalam asuransi jaminan social tenaga kerja
9. Menganjurkan kepada setiap perusahaan untuk meningkatkan kesehatan dan
keselamatan kerja
10. Mewajibkan kepada setiap perusahaan uuntuk memenuhi hak tenaga kerja
selain gaji, seperti cuti, istirahat, dan sebagainya.
 
Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja di Indonesia
1. Manusia adalah faktor produksi yang sangat penting selain tanah, teknologi
dan modal. Ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam
meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia yaitu :
2. Mengadakan latihan-latihan kerja bagitenaga kerja agar memiliki kemampuan
kerjayang baik
3. Menyiapkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan pendidikan formal
bagipenduduk usia sekolah
4. Mengadakan pelatihan-pelatihan untukmemberikan ketrampilan kepada
tenaga kerjayg sedang mencari kerja agar dapat mengisi lowongan sesuai dgn
kebutuhan pasar tenaga kerja
5. Menyiapkan tenaga kerja yg mampu bekerjakeras dan produktif dengan
meningkatkankesehatan melalui perbaikan gizi penduduk
 
Hukum Ketenagakerjaan
Menurut Molenaar dalam Asikin (1993: 2) “Hukum Perburuhan adalah bagian
hukum yang berlaku, yang pokoknya mengatur hubungan antara tenaga kerja dan
pengusaha, antara tenaga kerja dan tenaga kerja serta antara pengusaha dan tenaga
kerja.”
Menurut Syahrani (1999: 86) “Hukum Perburuhan adalah keseluruhan peraturan
hukum yang mengatur hubungan-hubungan perburuhan, yaitu hubungan antara buruh
dengan majikan, dan hubungan antara buruh dan majikan dengan pemerintah
(pengusaha).”
Berdasarkan uraian diatas hukum ketenagakerjaan memiliki unsur:
1. Serangkaian peraturan yang berbentuk tertulis dan tidak tertulis.
2. Mengatur tentang kejadian hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha.
3. Adanya orang bekerja pada dan dibawah orang lain dengan mendapat upah
sebagai balas jasa.
4. Mengatur perlindungan pekerja/buruh, meliputi masalah keadaan sakit, haid,
hamil, melahirkan, keberadaan organisasi pekerja, dan sebagainya.
Asas Dan Tujuan Hukum Ketenagakerjaan 

Asas Hukum Ketenagakerjaan


Berdasarkan pasal 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dinyatakan
bahwa: “Pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”
Selanjutnya dalam pasal tersebut di tegaskan bahwa:“Pembangunan
ketenagakerjaan dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya. Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan untuk
mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil makmur, daan
merata, baik materiil maupun spritiual.”
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 menegaskan bahwa: “Pembangunan
ketenagakerjaan diselenggarakan atas keterpaduan melalui koordinasi fungsional
lintas sektoral pusat dan daerah.”
Tujuan Ketenagakerjaan
Menurut Manulang (1995) tujuan hukum ketenagakerjaan adalah:
1. Untuk mencapai keadilan sosial dalam bidang ketenagakerjaan.
2. Untuk melindungi tenaga kerja terhadap kekuasaan yang tidak terbatas dari
pengusaha.
Berdasarkan ketentuan pasal 4 UU Nomor 13 tahun 2003 pembangunan
ketenagakerjaan bertujuan:
1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secaraoptimal dan
manusiawi.
2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.
3. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan.
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
PERKIRAAN DAN PROYEKSI PENDUDUK

Pengertian Proyeksi
Proyeksi penduduk, perkiraan jumlah penduduk usia kerja di masa yang akan
datang. ; Proyeksi Penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk diwaktu
mendatang berdasarkan penduduk yang ada sekarang.
Pada masa dahulu, pemerintah tertarik pada population projection terutama
untuk keperluan pajak atau keperluan mengetahui besarnya kekuatan negaranya.
Pada dekada akhir-akhir ini, pemerintah memerlukan proyeksi penduduk
sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosiol ekonomi
dari rakyatnya melalui pembangunan yang terencana.
Mengingat semua rencana-rencana pembangunan, baik ekonomi maupun
sosial, menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karekteristik dari pada
penduduk dimasa mendatang, proyeksi mengenai jumlah serta struktur penduduk
dianggap sebagai persyaratan minimum untuk proses perencanaan pembangunan:
1. Di Bidang pangan : menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai dengan
gizi serta susunan penduduk menurut umur.
2. Di bidang kesehatan : menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan tempat
tidur di rumah sakit-rumah sakit yang diperlukan selama periode proyeksi.
3. Di bidang Tenaga Kerja : menentukan jumlah angkatan kerja, penyediaan
lapangan kerja yang erat hubunganya dengan proyeksi tentang kemungkinan
perencanaan untuk memperhitungkan perubahan tingkat pendidikan, skilled
dan pengalaman dari tenaga kerja.
4. Di bidang Pendidikan : proyeksi penduduk dipakai sebagai dasar untuk
memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru
gedung-gedung sekolah, pendidikan pada masa yang akan datang.
5. Di bidang Produksi Barang dan Jasa : Dengan proyeksi angkatan kerja dalam
hubunganya dengan data mengenai produktivitas merupakan dasar estimasi
produksi barang-barang dan jasa dimasa mendatang
Jadi penggunaan proyeksi penduduk tersebut diatas dapat digunakan untuk 2
macam perencanaan :
a Perencanaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai response
terhadap penduduk yang sudah diproyeksi tersebut.
b Perencanaan yang tujuannya untuk merubah trend penduduk menuju ke
perkembangan demografi sosial dan ekonomi.
Penduduk Dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang,
diperlukan informasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk,
persebaran penduduk, dan susunan penduduk menurut umur. Informasi yang harus
tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat perencanaan disusun, tetapi juga
informasi masa lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus dan survei-survei,
sedangkan untuk masa yang akan datang, informasi tersebut perlu dibuat suatu
proyeksi yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang.
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisi umur
dan jenis kelamin) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan
fertilitas, mortalitas dan migrasi.
1. Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis
Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili
kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Fertilitas (Kelahiran) Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan
sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok
wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir
hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda
ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan
penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan
penduduk dan reproduksi manusia.
2. Mortalitas (Kematian)
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga
komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk.
Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan
juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi
dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk
guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan,
fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat.
Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program
– program kebijakan penduduk.
3. Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting
untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan
distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor – faktor pendorong dan
penarik bagi orang – orang untuk melakukan migrasi, di pihak lain,
komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. Migrasi adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain
melampaui batas politik/negara atau pun batas administratif/batas bagian
dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.
Migrasi antar bangsa (migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh
dalam menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali di
beberapa negara tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari
bencana baik alam maupun perang. Pada umumnya orang yang datang dan
pergi antar negara boleh dikatakan berimbang saja jumlahnya. Peraturan –
peraturan atau undang – undang yang dibuat oleh banyak negara umumnya
sangat sulit dan ketat bagi seseorang untuk bisa menjadi warga negara atau
menetap secara permanen di suatu negara lain.
Metode
Penyusunan proyeksi dapat digunakan dengan beberapa metode, antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Metode Komponen
Merupakan metode proyeksi terhadap komponen-komponen demografi,
misalnya kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.
Pn = P0 (1 + r)n
Keterangan :
Pn adalah jumlah penduduk pada tahun n ditanyakan
P0 adalah jumlah penduduk pada tahun 0 atau tahun dasar diketahui
n adalah jumlah tahun antara 0-n
r adalah tingkat pertumbuhan penduduk per tahun dalam %
b. Metode Matematik
Proyeksi penduduk dengan metode matematik umumnya meneggunakan
model pertumbuhan eksponensia, geometrik, dan linear, atau penduduk tanpa
pertumbuhan. Apabila pertumbuhan penduduk mnegikuti model pertumbuhan
eksponensial, proyeksinya adalah :
P (t,me) = P0 e r n

Untuk pertumbuhan geometrik, proyeksinya adalah


P (t,mg) = P0 (1 + r) n
Jika pertumbuhan penduduknya linear, proyeksinya adalah
P (t,m1) = P0 (1+ r n)
dimana :
Pt adalah proyeksi penduduk pada tahun ke t
P0 adalah penduduk pada tahun dasar proyeksi
r adalah angka pertumbuhan penduduk
n adalah jangka waktu proyeksi dalam tahun
Sedangkan metode matematik sendiri masih digolongkan menjadi 4 model, yaitu:
1. Model linear aritmatik
Pada model ini pertumbuhan penduduk relatif tetap atau konstan setiap tahun.
Digunakan jika hanya jumlah penduduk total yang ingin diketahui. Model ini juga
digunakan jika data yang lebih spesifik untuk metode lain tidak tersedia.
Kelemahannya adalah fertilitas, mortalitas, dan migrasi tidak dipertimbangkan.
Grafik dapat dilihat pada gambar dibawah :

Pertumbuhan penduduk pada model linear aritmatik menunjukkan pertumbuhan


penduduk dengan jumlah sama setiap tahun. Rumusnya:
Pn = P0 + cn atau Pn = P0 (1+ rn)
Keterangan:
Pn adalah penduduk pada tahun n
P0 adalah penduduk pada tahun awal
c adalah jumlah pertambahan penduduk konstan (nilai absolute)
n adalah periode (waktu) antara tahun awal dan tahun n
r adalah angka pertambahan penduduk (%)
contoh soal :
Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980 adalah 147,79 juta dan menurut
sensus 1990 adalah 179,38 juta. Jika diasumsikan penduduk Indonesia bertambah
dengan jumlah yang sama setiap tahun selama periode 1980-1990, berapakah jumlah
penduduk tahun 1991?
Jawab :
Pn = P0 + cn  c = (Pn- P0)/n
Angka pertambahan penduduk 1980-1990
179,38 juta – 147,79 juta = 3,16 juta penduduk
10
Perkiraan jumlah penduduk 1991 = 179,38 juta+ 3,16 juta
= 182,54 juta

1. Model geometric
Pada model ini pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar
bunga majemuk. Angka pertumbuhan penduduk dianggap sama untuk setiap
tahun, Rumusnya:
Pn = P0 (1+ r)n
Keterangan:
Pn adalah penduduk pada tahun n
P0 adalah penduduk pada tahun awal
n adalah waktu dalam tahun (period proyeksi)
r adalah angka pertambahan penduduk (%)
contoh soal :
Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980 adalah 147,79 juta dan menurut
sensus 1990 adalah 179,38 juta. Jika diasumsikan penduduk Indonesia bertambah
secara geometrik dengan angka pertumbuhan penduduk sebesar 1,96% pertahun
selama periode 1980-1990, berapakah jumlah penduduk tahun 1991?
Jawab :
Pn = P0 (1+ r)n
P1991 = 147,79 juta (1 + 0,0196)1991-1980
= 182,89 juta
Jadi, perkiraan jumlah penduduk tahun 1991 adalah 182, 89 juta
2. Model eksponensial
Pada model ini pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap
hari dengan angka pertumbuhan konstan. Rumusnya:
Pn = P0 x e rn
Keterangan:
Pn adalah penduduk pada tahun n
P0 adalah penduduk pada tahun awal
n adalah waktu dalam tahun (period proyeksi)
r adalah angka pertambahan penduduk (%)
e adalah bilangan pokok sistem logaritma natural = 2, 7182818

contoh soal :
Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980 adalah 147,79 juta dan menurut
sensus 1990 adalah 179,38 juta. Jika diasumsikan penduduk Indonesia bertambah
secara eksponensial dengan angka pertumbuhan penduduk sebesar 1,94% pertahun
selama periode 1980-1990, berapakah jumlah penduduk tahun 1991?
Jawab :
Pn = P0 x e rn
P1991 = 147,79 juta x e (0,0194)x(1991-1980)
= 147,79 juta x 2, 7182818(0,0194x11)
=182,89 juta
Jadi, perkiraan jumlah penduduk tahun 1991 adalah 182, 89 juta
3. Model logistic
Model ini kurang popular dan lebih sesuai untuk proyeksi populasi
binatang. Rumusnya:
Keterangan:
Pn adalah penduduk pada tahun n
n adalah waktu dalam tahun (period proyeksi)
r adalah angka pertambahan penduduk (%)
e adalah bilangan pokok sistem logaritma natural = 2, 7182818
1/c adalah initial population size
1/k adalah upper limit of projection

Jenis perkiraan penduduk


Ada pun jenis-jenis perkiraan penduduk yaitu :
1. Intercensal (Interpolasi), interpolasi merupakan suatu perkiraan mengenai
keadaan penduduk di antara 2 sensus (data) yang kita ketahui.
2. Postcensal Estimated, merupakan perkiraan mengenai penduduk setelah
dilakukan sensus. Prinsipnya sama yaitu pertambahan penduduk adalah linear.
3. Projection (Proyeksi), perkiraan penduduk berdasarkan sensus (biasanya
sensus terakhir).
Pada bahasan kali ini, saya akan menguraikan cara perhitungan proyeksi
penduduk untuk jenis Interpolasi dan Potential Estimated.
1. Intercensal - Interpolasi
Interpolasi merupakan suatu perkiraan mengenai keadaan penduduk di
antara 2 sensus (data) yang kita ketahui. Pada perhitungan interpolasi, jumlah
pertumbuhan penduduk dianggap linear, yang artinya setiap tahun penduduk
akan bertambah dengan jumlah yang sama.
m
Pm = Po + n ( Pn−Po)

Pn : Jumlah penduduk pada tahun n


Po : Jumlah penduduk pada tahun ( penduduk dasar ) awal
Pm : Jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)
m : Selisih tahun yang dicari dengan tahun awal
n : Selisih tahun daru 2 sensus yang diketahui

Rumus Perhitungan Proyeksi Penduduk dengan Intercensal


Contoh Soal dan Perhitungannya,
Diketahui jumlah penduduk di Kota Kawai pada tahun 1961 adalah 97
juta jiwa. Sedangkan pada tahu 1971 adalah 118,2 juta. Berapakah estimasi
jumlah penduduk pada tahun 1967?

Jawab:
Diketahui :
Po = 97 jt (tahun 1961)
Pn = 118,2 jt (tahun 1971)
m = 1967 – 1961 = 6
n = 1971 – 1961 = 10
6
Pm = 97 jt + ×(118,2 jt −97 jt )
10
6
= 97 jt + ×(21,2 jt )
10
= 109, 72 jt
maka estimasi jumlah penduduk pada tahun 1067 adalah 109,72 juta.
2. Postcensal Estimated
Adalah perkiraan penduduk setelah dilakukan sensus. Prinsipnya
pertambahan penduduk dianggap linear, yang artinya setiap tahun penduduk
akan bertambah dengan jumlah yang sama.
( n+m )
Pm = Po n
Pn - Po atau,

m
Pm = Pn n Pn - Po

Pn : Jumlah penduduk pada tahun n


Po : Jumlah penduduk pada tahun ( penduduk dasar ) awal
Pm : Jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)
m : Selisih tahun yang dicari dengan tahun awal
n : Selisih tahun daru 2 sensus yang diketahui

Rumus Perhitungan Proyeksi Penduduk dengan Postcensal Estimated


Contoh Soal dan Perhitungannya,
Diketahui jumlah penduduk di Kota Dumai pada tahun 2000 adalah 97
juta jiwa. Sedangkan pada tahun 2010 adalah 118,2 juta. Berapakah estimasi
jumlah penduduk pada tahun 2014?
Jawab :
Diketahui :
Po = 97 jt (tahun 2000)
Pn = 118,2 jt (tahun 2010)
m = 2014 – 2010 = 4
n = 2010 – 2000 = 10
( n+m )
Pm = Po Pn - Po
n
10+4
Pm = 97 jt + (118,2 jt – 97 jt)
10
14
= 97 jt + ( 21,2 jt )
10
= 126,68 jt
maka estimasi jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah 126,68 juta..

3. Projection
Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus
terakhir).Disini perkirakan penduduk tidak hanya beberapa tahun sesudah
sensus tetapi mungkin sampai beberapa puluh tahun sesudah sensus. Proyeksi
penduduk menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah:
Perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan
migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi pendudukan menggunakan
beberapa asumsi-asumsi sehungga jumlah penduduk yang akan datang adalah
x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berapa pada tingkat tertentu. Proyeksi
dapat dilakukan :
Sesudah sensus disebut forward projection
Sebelum sensus disebut backward projection
Selanjutnya perlu dibedakan antara proyeksi, forecast dan estimate.
Proyeksi adalah perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas,
mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang.
Forecast adalah suatu proyeksi dimana asumsi yang dibuat diusahakan
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gambaran yang realistis
mengenai kemungkinan perkembangan pendudukan dimasa mendatang.
Estimate adalah suatu perkiraan berdasarkan ketentuan dan rumus-
rumus sederhana.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
Angkatan kerja dipakai untuk menunjukkan orang-orang yang bekerja pada
satu perusahaan atau industri, tetapi juga bisa dilakukan penerapan pada wilayah
geografis seperti kota, negara bagian, dan lain-lain.
Pada umumnya, definisi angkatan kerja yaitu penduduk yang sudah berusia 15
tahun keatas yang dengan aktif melakukan suatu aktivitas ekonomi.
Pengangguran adalah seseorang yang tidak atau sedang mencari pekerjaan.
Kebanyakan pengangguran terjadi karena kurangnya kualitas keterampilan yang
dimiliki oleh penduduk sehingga mereka tidak dapat bekerja.
Penyebab adanya pengangguran antara lain; menurunnya permintaan tenaga
kerja, adanya kemajuan teknologi, kelemahan dalam pasar tenaga kerja, jumlah
lapangan pekerjaan yang terbatas, fenomena PHK, kualitas tenaga kerja yang relative
rendah, kurang sesuai kemampuan tenaga kerja dengan pekerjaan, persebaran tenaga
kerja tidak merata, serangan tenaga kerja asing, serta rendahnya upah yang diterima
oleh tenaga kerja.
                Proyeksi penduduk adalah suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada
asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran,
kematian dan perpindahan (migrasi). Ketiga komponen inilah yang menentukan
besarnya jumlah penduduk dan struktur umur penduduk di masa yang akan datang.
Tujuannya adalah untuk menyediakan jasa sebagai respon terhadap penduduk
yang sudah di proyeksi kan,perencanaan yang tujuannya untuk merubah trend
penduduk menuju ke perkembangan demografi sosial dan Ekonomi.
                Untuk memproyeksi kan jumlah penduduk pada waktu yang akan datang dalam
jangka waktu yang relatif pendek dapat di lakukan baik dengan menggunakan metode
matematik maupun metode komponen karena hasil secara total hampir tak ada
perbedaan.
Saran
Kami para penulis dapat berharap kepada para pembaca, setelah membaca
makalah ini. Para pembaca dapat mengaplikasikanya nanti dan dapat mengetahui apa
itu Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja, proyeksi penduduk, tujuan proyeksi
penduduk, dan bagaimana cara menghitung proyeksi penduduk.
DAFTAR ISI

Anda mungkin juga menyukai