PEMBAHASAN
LAPORAN PENDAHULUAN
DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK
2.1 Definisi
Demam berdarah atau demam bedarah dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui
gigitan nyamuk aades aegypti dan aedes abodictus (Better Healt,2017).
Demam bedarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
ditularkan manusia melalui gigitan nyamuk Aades Aegypti dan Aades Albopictus
(WHO, 2018).
Demam berdarah degue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan aades aegypti dan ades albopictus
(Dapertemen Kesehatan RI, 2015).
2.2 Etiologi
Penyebab penyakit DBD adalah virus dengue. Virus dengue ini terutama ditularkan
melaui vektor nyamuk Aesdes aegypti. Di Indonesia, virus tersebut sampai sampai
saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe virus dengue yang termasuk dalam grup B
dari arthropedi borne viruses (Arboviruses), yaitu derajat 1,2,3dan 4.
2.6 Pelaksanaan
a. perawatan pasien dbd derajat 1
1). pasien bedress
2). observasi tanda vial setiap 3 jam
3). periksa hematokrit, hemoglobin, trombosit 4 jam sekali
4). berikan minum 1,5 - 2 liter dalam 24 jam
5). kompres air hangat bila pasien demam
6). berikan obat tepat waktu
b. perawatan pasien dbd derajat 2
1). pemasangan infus
2). pengawasan tanda vital
3). pemeriksaan hemoglobin, trombosit dan hematokrit
c. perawatan pasien dbd derajat 3
1). pemberian oksigen
2). pengawasan tanda vital tiap 15 menit
3). pemeriksaan hematokrit, hemoglobin
2.8 Diagnosa Keperawatan
1. kurangnya volume cairan b.d kebocoran plasma
2. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah
3. nyeri akut b.d dampak patologis penyakit
4. resiko pendarahan b.d trombositopenia
5. resiko syok hivopolemik b.d kerusakan endotel pembulu darah
2.9 Intervensi
DX NIC (tujuan) NOC (intervensi)
Pencegahan
Perdarahan
a) Monitor ketat
tandatanda
perdarahan
b) Catat nilai Hb
dan Ht sebelum dan
sesudah terjadinya
perdarahan
c) Monitor nilai
labor
d) Monitor status
cairan yang
meliputi intake dan
ouput
e) Observasi adanya
darah dalam sekresi
cairan tubuh
f) Instruksikan
pasien untuk
meningkatkan
makanan yang kaya
vitamin K
g) Instruksikan
keluarga untuk
memonitor
tandatanda
perdarahan dan
mengambil tindakan
yang tepat jika
terjadi perdarahan
(misalnya: lapor
kepada perawat) 24
Poltekkes
Kemenkes Padang
j) Tidak ada
hematuria
k) Tidak ada
hematemesis
l) Tidak ada gusi
darah
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan
keparahan
kehilangan darah
tidak terjadi dengan
kriteria hasil :
a) Tidak ada
kehilangan darah
yang terlihat
b) Tidak ada
hematuria
c) Tidak ada keluar
darah dari anus
d) Tidak ada
hematemesis
e) Tidak ada
penurunan tekanan
darah sistolik
f) Tidak ada
penurunan tekanan
darah diastolik
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan
koagulasi darah
membaik dengan
kriteria hasil:
a) Tidak ada deviasi
dari kisaran normal
pembentukan
bekuan
b) Tidak ada deviasi
dari kisaran normal
waktu prtrombin
(PT)
c) Tidak ada deviasi
dari kisaran
normalwaktu parsial
tromboplastin
(PTT)
d) Tidak ada deviasi
dari kisaran normal
hematokrit (Hct)
e) Tidak ada deviasi
dari kisaran normal
hemoglobin (Hb)
f) Tidak ada
peradarahan
g) Ringan petekie
h) Tidak ada
ekimosis
i) Tidak ada BAB
berdarah
Pencegahan
Perdarahan
a) Monitor ketat
tandatanda
perdarahan
b) Catat nilai Hb
dan Ht sebelum dan
sesudah terjadinya
perdarahan
c) Monitor nilai
labor
d) Monitor status
cairan yang
meliputi intake dan
ouput
e) Observasi adanya
darah dalam sekresi
cairan tubuh
f) Instruksikan
pasien untuk
meningkatkan
makanan yang kaya
vitamin K
g) Instruksikan
keluarga untuk
memonitor
tandatanda
perdarahan dan
mengambil tindakan
yang tepat jika
terjadi perdarahan
(misalnya: lapor
kepada perawat) 24
Poltekkes
Kemenkes Padang
j) Tidak ada
hematuria
k) Tidak ada
hematemesis
l) Tidak ada gusi
darah
Resiko syok Setelah dilakukan Manajemen hipovolemi
hipovolemik b.d tindakan a) Monitor status hemidinamik,
meliputi nadi, tekanan darah.
kerusakan endotel keperawatan
b) Monitor adanya tandatanda
pembuluh darah diharapkan dehidrasi (misalnya: turgor kulit
keparahan syok: buruk, capillary refill terlambat,
nadi lemah, membrane mukosa
Defenisi : berisiko hipovolemik tidak
kering, dan penurunan urin output
terhadap terjadi dengan c) Monitor adanya sumbersumber
ketidakcukupan aliran kriteria hasil: perdarahan (misalnya:
darah ke jaringan a) Tidak ada perdarahan, muntah, keringat
tubuh, yang dapat penurunan tekanan yang berlebihan)
d) Monitor adanya bukti
mengakibatkan nadi perifer
laboratorium terkait dengan
disfungsi seluler yang b) Tidak ada kehilangan darah (misalnya:
mengancam jiwa penurunan tekanan hemoglonin, hematoktrit,
trombombosit)
darah sistolik
e) Dukung asupan cairan oral
Faktor resiko : c) Tidak ada (misalnya: berikan cairan lebih
a) Hipotensi penurunan tekanan dari 24 jam dan berikan cairan
dengan makanan), jika tidak ada
b) Hipovolemia darah diastolik
kontraindikasi
d) Tidak ada f) Berikan cairan IV isotonic
c) Hipoksemia melambatnya waktu (misalnya cairan normal saline
d) Hipoksia pengisian kapiler atau Ringer Laktat) untuk
rehidrasi ekstraseluler
e) Infeksi e) Tidak ada nadi dengantetesan aliran yang tepat
f) Sepsis lemah dan halus g) Instruksikan pada pasien
g) Sindrom respons f) Tidak ada akral dan/atau keluarga untuk mencatat
intake dan output, dengan tepat
inflamasi sistemik dingin, kulit
h) Instruksikan pada pasien
lembab/ basah dan/atau keluarga tindakn-
g) Tidak ada tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi hopivolemi
penurunan tingkat
Monitor tanda-tanda vital
kesadaran a) Minitor tekanan darah, nadi,
Setelah dilakukan suhu, dan status pernapasan
b) Inisiasi dan pertahankan
tindakan
perangkat pemantauan suhu tubuh
keperawatan secara terusmenerus dengan tepat
diharapkan tanda- c) Monitor warna kulit, suhu dan
tanda vital dalam kelembaban
d) Monitor sianosis sentral dan
rentang normal perifer
dengan kriteria e) Identifikasi kemungkinan
hasil: a) Tekanan penyebab perubahan tanda-tanda
vital
darah sistolik tidak
ada deviasi dari
kisaran normal
b) Tidak ada deviasi
dari kisaran normal
tekanan darah
diastolic
c) Tidak ada deviasi
dari kisaran normal
tekanan nadi
Manajemen
hipovolemi
a) Monitor status
hemidinamik,
meliputi nadi,
tekanan darah.
b) Monitor adanya
tandatanda
dehidrasi (misalnya:
turgor kulit buruk,
capillary refill
terlambat, nadi
lemah, membrane
mukosa kering, dan
penurunan urin
output
c) Monitor adanya
sumbersumber
perdarahan
(misalnya:
perdarahan, muntah,
keringat yang
berlebihan)
d) Monitor adanya
bukti laboratorium
terkait dengan
kehilangan darah
(misalnya:
hemoglonin,
hematoktrit,
trombombosit)
e) Dukung asupan
cairan oral
(misalnya: berikan
cairan lebih dari 24
jam dan berikan
cairan dengan
makanan), jika tidak
ada kontraindikasi
f) Berikan cairan IV
isotonic (misalnya
cairan normal saline
atau Ringer Laktat)
untuk rehidrasi
ekstraseluler
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama : ibu pasien mengatakan anaknya demam sejak 2 hari lalu
b. Riwayat Kehamilan dan kelahiran :
1. Prenatal : ibu klien mengalami mual muntah dan pusing biasa.
2. Intranatal : ibu klien mengatakan merasa pegal dan berat badan
naik.
3. Postnatal : ibu klien mengatakan An. S anak pertama lahir spontan
di bidan.
c. Riwayat Masa lampau
1. Penyakit waktu kecil : tidak ada
2. Pernah dirawat di RS : tidak pernah
3. Obat-obatan : tidak ada
4. Tindakan (operasi) : tidak ada
5. Alergi : tidak ada
6. Kecelakaan : tidak pernah
7. Imunisasi : HB 0, BCG, DPT 1,2,3, Polio 1,2,3 dan Campak
d. Riwayat Keluarga (disertai genogram)
e. Riwayat social
1. Yang mengasuh : orang tua
2. Hubungan dengan anggota keluarga : anak kandung
3. Hubungan dengan teman sebaya :-
4. Pembawaan secara umum : Periang
5. Lingkungan rumah :-
3. Kebutuhan Dasar
a. Makanan yang disukai dan tidak disukai
selera : selera makan berkurang
alat makan yang dipakai : sendok dan piring
pola makan atau jam : 3x sehari (pagi, siang dan malam) hanya makan
¼ dari satu pirng bulat
b. Pola tidur
kebiasaan sebelum tidur : Mengaji dan belajar
tidur siang : tidak
mandi : selama di rumah sakit hanya di lap saja
c. aktivitas bermain : sejak dirawat di RS pasien bedress dan tidak
melakukan aktivitas berman
d. eliminasi : BAK :4x sehari
BAB :1x sehari
4. keadaan saat ini
a.diagnose medis: demam berdarah dengue grade 1
a. No. RM : 047519
b. Tgl MRS : 14-01-2020
c. Tindakan operasi : tidak ada
d. Status nutrisi :
intake :
makan : 1I4 dari satu piring bulat (pagi,siang malam)
Minum : 600cc/24jam
Infus : 2000cc/24jam
Outtake :
urine: 700cc/24jam
Feses :1x 24jam
e. status cairan
intake :
Minum : 600cc/24jam
Infus : 2000cc/24jam
Outtake :
urine: 700cc/24jam
Feses :1x 24jam
k. Hasil rontgen :-
l. data tambahan :
5. pengkajian fisik
Data klinis : TB 100 cm, BB 19kg. kesadaran komposmentris. Suhu 37,2 0C, nadi
98xIm, RR 24 xIm.
a. Kesan umum
Tampak sakit : sedang
b. Kulit
Warna : sawo matang
Suhu : hangat
c. Kepala
Bentuk : simetris, tidak ada lesi, tidak ada bemjolan
Warna : hitam
d. Mata : konjungtiva anemis
e. Telinga : simetris, tidak ada kotoran dan tanda pendarahan
f. Hidung : simetris, tidak ada kotoran dan tanda pendarahan
g. Mulut : mukosa bibir kering, gusi tidak berdarah
h. Tenggorokan : normal, tidak ada benjolan
i. Leher : simetris, tidak ada benjolan
j. Dada
Bentuk : simetris
k. abdomen : bentuk simetris
l. genetalia dan anus : normal
m. ekstermitas : normal
ANALISA DATA
DO :
- ku : pasien tampak lemah Cairan intravaskuler
DS : - TTV : T : 37,8 keluar
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
-intake : -minum : 600cc/24jam Kebocoran plasma
-infus :2000cc/24jam
-ou -outake : - urine : 700cc/24jam
- - trombosit : 41.000 Kekurangan volume
- pasien tampak tirah baring cairan
- pasien tampak ditemani
keluarga
PRIORITAS MASALAH
1. Kurangnya volume cairan
2. Nyeri akut
3. Resiko syok hipovolemi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. kurangnya volume cairan b.d kebocoran plasma
2. nyeri akut b.d dampak patologis penyakit
3. resiko syok hipovolemik b.d kerusakan endotel pembuluh darah
INTERVENSI KEPERAWATAN
n Tgl/jam Dx Keperawatan NOC NIC
o
1 14 Kekurangan Setelah dilakukan -pertahankan cairan
januari volume cairan b.d tindakan 3x24 jam pasien intake dan outake
2020 kebocoran plasma diharapkam: yang akurat
-cairan seimbang -monitor status hidrasi
16.00 -status cairan dalam batas -monitor vital sign
normal -monitor hasil
Kriteria hasil : laboratorium
-keseimbangan cairan -kolaborasi pemberian
intake dan outake cairan IV
-BB stabil
-turgor kulit tidak
terganggu
2 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan -kaji skala nyeri
dampak patologis tindakan keperawatan -ajarkan pasien teknik
penyakit selama 3x24 jam, pasien relaksasi nafas dalam
diharapkan : -kolaborasi dengan
-skala nyeri berkurang dokter pemberian obat
-kontrol nyeri teratasi analgetik.
-status kenyamanan
meningkat
Kriteria hasil :
-ekspresi wajah tidak
menunjukkan nyeri
-sering menunjukkan
perubahan terhadap
gejala nyeri
3 Resiko syok b.d Setelah dilakukan -monitor TTV
kerusakan endotel tindakan keperawatan -monitor tanda-tanda
pembuluh darah 3x24 jam, pasien hidrasi
diharapkan: -monitor adanya
-syok hipovolemik tidak sumber pendarahan
terjadi -monitor sianosis
-TTV dalam batas sentral dan perifer
normal -monitor hasil
Kriteria hasil : laboratorium
-tidak adanya penurunan -berikan asupan
TD cairan yang cukup.
-tidak adanya penurunan
tingkat kesadaran
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI KEPERAWATAN