Desain Elektronika
Disusun Oleh:
Rafifnanda Hastomo
19/447082/SV/16801
A. Tujuan
B. Dasar Teori
Eagle merupakan sebuah perangkat lunak yang berguna untuk membuatdesain PCB
(Printable Circuit Board). Eagle berisikan skema dan layout PCB darirangkaian yang akan
dibuat. Skema dari PCB akan digambarkan terlebih dahulu untuk kemudian diekspor menjadi
sebuah layout PCB. EAGLE merupakan singkatan dari Easily Applicable Graphical
Layout Editor.
EAGLE merupakan salah satu software komputer yang dapat digunakan untuk
merancang skematik dan PCB dari rangkaian elektronika. Tujuan utama dari penggunaan
Autodesk EAGLE adalah untuk menciptakan desain PCB. EAGLE memungkinkan kita
untuk merancang PCB dengan atau tanpa melaui desain skematik. Namun metode yang
lebih umum digunakan adalah merancang desain skematik terlebih dahulu sebelum
mendesain PCB. Sehingga EAGLE memiliki dua jenis lembar kerja, yaitu tampilan
untuk desain skematik, dan tampilan untuk desain PCB.
Pada saat proses penyusunan PCB juga dilakukan pembuatan jalur untuk
menyambungkan antar komponen, dalam proses penyambungan jalur antar komponen
biasanya praktikan mengalami kesulitan untuk memilih arah jalur yang tepat agar antar jalur
komponen tidak saling bertabrakan. Jika dalam proses pembuatan jalur terdapat komponen
yang belum mendapatkan jalur yang pas dan sudah dilakukan usaha semaksimal mungkin
maka terpaksa di buatkan jumper untuk menghubungkan komponen tersebut. Jumper adalah
proses yang dilakukan jika tidak di temukan jalur yang sesuai untuk komponen, dalam proses
ini jalur yang digunakan dalam menyambungkan antar komponen akan di alihkan di atas atau
dibawah jalur lain sehingga 2 jalur tersebut tidak saling bertabrakan.
Selain menggunakan software Eagle, pada praktikum kali ini praktikan juga
menggunakan software Autodesk Fusion 360. Fusion 360 adalah cloud-based CAD/CAM
tool untuk keperluan collaborative product development. Dimana pada era berkembangnya
sistem informasi yang cepat maka dibutuhkan tools yang dapat mengakomodir kebutuhan
Selanjutnya kita menggunakan aplikasi Proteus. Aplikasi ini merupakan gabungan dari
program ISIS dan ARES. Dengan penggabungan kedua program ini maka skematik
rangkaian elektronika dapat dirancang serta disimulasikan dan dibuat menjadi layout PCB.
ISIS Singkatan dari Intelligent Schematic Input System dan merupakan salah satu program
simulasi yang terintegrasi dengan Proteus dan menjadi program utamanya.
ISIS dirancang sebagai media untuk menggambar skematik rangkaian elektronik yang
sesuai dengan standart internasional. Dalam ISIS juga dimasukkan sebuah program
ProSPICE yang berguna untuk menyimulasikan skematik rangkaian, sehingga ISIS dapat
menjadi program simulator rangkaian elektronika yang interaktif. ProSPICE dirancang
berdasarkan standar bahasa pemrograman SPICE3F5, sehingga mampu mensimulasikan
rangkaian gabungan dari komponen analog dan digital secara interaktif yang dikenal dengan
istilah Interactive Mixed Mode Circuit Simulator.
LAPTOP/PC
Autodesk Eagle
Autodesk Fusion
ISIS Proteus
Modul Penugasan
Solder
Timah
Flux
Kertas glossy
IC 555
Dioda 1N4148
2x Push Button
Switch
Speaker 8 Ohm
Batterai 9V
Setrika
D. Langkah Kerja
Perancangan
Schematic
Board
&
Laboratorium Perangkat Keras dan Komputer, Departemen Teknik Elektro dan
Informatika,
Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
|5
Testing
Rangkaian DoorBell
Menggunakan IC 555
3. Search apa saja komponen yang dibutuhkan seperti transistor, resistor, capacitor, dll
dengan cara klik add part.
11. Rapihkan rangkaian didalam grid agar kabel net tidak saling bersilangan
12. Gunakan Jumper jika perlu dengan mengubah layer menjadi top
30. Setelah itu letakkan komponen dan uji rangkaian dengan oscilloscope
Pembuatan
PCB
Laboratorium Perangkat Keras dan Komputer, Departemen Teknik Elektro dan
Informatika,
Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
| 21
32. Print rangkaian dengan menggunakan kertas glossy dan menggunakan printer laser
jet. (Bisa ditempat fotocopy terdekat)
33. Amplas kepingan tembaga hingga menjadi warna kekuningan terang menyala
42. Setelah itu gosok dengan amplas hingga bagian abu-abu tersebut mengelupas
sehingga menjadi warna tembaga keemas an
44. Lalu saat mensolder speaker gunakan kabel jumper dan tempelkan pada bagian bawah
rangkaian. Jangan ragu untuk memasang nya karena speaker tidak punya polaritas.
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu praktikan bisa merancang PCB dari software Eagle
hingga Fusion. Mulai dari perancangan menggunakan breadboard, lalu menyusung
schematic, dan perancangan PCB pada rangkaian tersebut hingga 3D Modelling dari
rangkaian tersebut. Rangkaian DoorBell Menggunakan IC 555. Rangkaian ini berfungsi
untuk membunyikan bell yang biasa ditemui di kehidupan sehari-hari seperti bell rumah
tangga sampai bell took-toko yang ada sekarang. Cara kerja rangkaian ini adalah. Saat Switch
(S1) ditekan (ON), arus listrik akan mengalir ke Kumparan Elektromagnet melalui Interuptor
sehingga terjadi medan magnet untuk menarik Armature Striker (pemukul). Striker yang
ditarik tersebut kemudian memukul Lonceng (Gong) sehingga Bel Listrik berbunyi. Ketika
Armature Striker ditarik oleh Elektromagnet, hubungan listrik di Interuptor pun terputus dan
menyebabkan Kumparan Elektromagnetik tidak dialiri arus listrik.
Kumparan Elektromagnetik yang tidak dialiri arus listrik tersebut akan kehilangan medan
magnetnya sehingga tidak mampu lagi menarik Armature. Armature yang terlepas tersebut
akan mengayun kembali ke posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali
sehingga arus listrik dapat mengalir lagi ke Kumparan Elektromagnet untuk menarik
Armature. Demikian siklus proses tersebut berulang-ulang kembali dengan cepat dalam
hitungan detik sehingga menghasilkan suara yang berkesinambungan (terus menerus). Suara
atau bunyi Bel Listrik ini akan terhenti jika Switch (S1) di-OFF-kan.Nah IC 555 sangat cocok
digunakan pada rangkaian ini diarenakan IC tersebut sesuai dengan kebutuhan mekanis dari
cara kerja bell tersebut. Autodesk Eagle dan Fusion 360 cocok dipakai untuk proyek yang
Setelah itu kita bias testing menggunakan aplikasi proteus. Aplikasi ini sangat berguna
karena bias mensimulasikan kinerja rangkaian kita apakah telah bekerja dengan baik atau
tidak. Cara mya dengan memasukan semua komponen sesuai schematic eagle dan
merangkainya dengan baik. Setelah itu dalam kasus ini rangkaian berjalan baik, tetapi
speaker tidak berbunyi yang menandakan ada kesalahan pada program proteus nya bukan
pada user, karena rangkaian tersebut berjalan dengan baik ditandakan dengan adanya
tegangan listrik dan frekuensi yang dapat dilihat dalam oscilloscope. Itulah salah satu
kegunaan proteus yang bias meminamalisir kesalahan pada rangkaian kita.
Pada proses pembuatan fisik PCB langkah-langkah yang dilakukan cukup mudah yaitu
pertama dengan mencetak board PCB dari eagle lalu di print dengan kertas glossy dengan
menggunakan printer laser jet. Setelah itu amplas papan tembaga sehingga berwarna kuning
terang. Lalu setrika kertas glossy dengan papan tembaga dengan setrikaan selama kurang
lebih 10 menit dengan panas maksimal dan ditekan, disemir secara perlahan dan halus.
Setelah itu board yang telah tercetak di papan tembaga baru bisa disebut PCB (Printed Circuit
Board). Setelah proses tersebut, bor PCB dengan mata bor 15mm dan larutkan PCB tersebut
ke larutan kimia HCL, H2O2, dan air dengan perbandingan 1:2:3 yang dituangkan pada
wadah. Selanjutnya bias dibilas dengan air bersih dan tunggu beberapa saat hingga berubah
warna menjadi abu-abu. Jika sudah bias lagsung diamplas hingga warna nya menjadi
tembaga keemas an. Saat mensolder gunakan flux pada timah agar lebih mudah saat proses
menyolder dan terakhir baru masukan kaki ic pada socket nya dan jangan lupa selalu berhati-
hati saat menyolder IC karena sangat sensitive terhadap panas berlebih. Jika sudah selesai
bereskan semua alat-alat praktikum dan bisa langsung dicoba pada batterai 9V atau DC
Power Supply yang dicolokan pada pinhead.
Daftar Pustaka
https://teknikelektronika.com/cara-kerja-bel-listrik-electric-bell/