Anda di halaman 1dari 14

PPAk FEB UGM

Tugas Sesi 7 – Choirunnisa Arifa


Properti Investasi, Sewa, danPenurunanNilai

Diskusi:
1. Jelaskan metode akuntansi untuk pengukuran dan pengungkapan properti investasi.
2. Jelaskan klasifikasi sewa usaha (lease) dan perlakuan akuntansi untuk masing-masing jenis
sewa usaha.
Hasil Diskusi :
1. Jelaskan metode akuntansi untuk pengukuran dan pengungkapan properti investasi.
a. Menurut PSAK 13 tahun 2011, metode akuntansi untuk pengukuran dan pengungkapan
properti investasi adalah menggunakan metode nilai wajar.
- Pengukuran properti investasi dikur pada harga perolehan sampai nilai wajarnya
dapat ditentukan secara andal, atau sampai proses pembangunan dan pengembangan
selesai (mana yang lebih dahulu).
- Pada pengakuan awal langsung dapat diukur sebesar nilai wajarnya jika dapat
ditentukan secara andal.
b. IPSAS 15 : Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan
IPSAS didasarkan pada IAS 32, Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
(Revisi 1998). Standar mencakup persyaratan untuk pengungkapan tentang kedua pada
lembar-neraca dan off-balance (laporan posisi keuangan) instrumen, dan klasifikasi
instrumen keuangan sebagai aset keuangan, kewajiban atau ekuitas. Beberapa responden
mencatat bahwa IPSAS akan aplikasi terbatas hanya untuk entitas sektor publik yang
tidak memiliki aset keuangan, kewajiban atau ekuitas. PSC telah dimasukkan sebagai
lampiran ke IPSAS panduan untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi
persyaratan Standar yang akan dikenakan kepada mereka.
c. IPSAS 16 : Properti Investasi
IPSAS 16 Investasi Properti didasarkan pada IAS 40, Investasi Properti (diterbitkan 2000)
dan menyediakan panduan untuk mengidentifikasi properti investasi di sektor publik.
PSAK 13 membedakan antara properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri,
property yang digunakan sendiri mengacu pada PSAK 16 Aset Tetap.
Properti yang digunakan sendiri adalah:
Properti yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif.

2. Jelaskan klasifikasi sewa usaha (lease) dan perlakuan akuntansi untuk masing-masing
jenis sewa usaha.
a. Sewa-guna-usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal baik secara sewa-guna-usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa
guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh Lessee selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Sewa (Lease) bisa juga diartikan
suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu
aset selama periode yang disepakati. Sebagai imbalannya lessee melakukan pembayaran
atau serangkaian pembayaran kepada lessor. Sewa dikasifikasikan menjadi dua yaitu:
- Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik
pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan
- Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu asset
Klasifikasi sewa dibuat pada masa awal sewa atau bisa dengan persetujuan kedua belah
pihak untuk melakukan pembaharuan sewa. Beberapa indikator yang menunjukan suatu
sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan diantaranya :
- Pada akhir masa sewa kepemilikan aset dapat dialihkan kepada lessee;
- Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah
dibandingkan nilai wajar pada tanggal nilai opsi mulai dilaksanakan;
- Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik
tidak dialihkan;
- Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial
mendekati nilai wajar aset sewaan;
- Aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya;
- Jika lessee membatalkan sewa maka kerugian lessor ditanggung oleh lessee;
- Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan pada lessee;
- Lessee dapat melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai sewa lebih rendah
dari nilai pasar.
b. Perlakuan Akuntansi (PSAK No. 30)
PSAK No. 30 tentang Sewa mengatur bahwa suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset.
Sesuai PSAK 30 terkait dengan akuntansi leasing maka perlakuan akuntansi untuk aset
dalam sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual:
- Disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual, jika jumlah tercatatnya terutama dapat
dipulihkan melalui transaksi penjualan dari pada penggunaan lebih lanjut;
- Diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatatnya dan nilai wajar
setelah dikurangi beban penjualan aset tersebut;
- Diungkapkan dalam laporan keuangan untuk memungkinkan evaluasi dampak
keuangan adanya perubahan penggunaan aset.
Perlakuan akuntansi untuk transaksi Leasing disesuaikan dengan jenis sewanya masing
masing:
- Financial Lease : selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui
segera sebagai pendapatan oleh penjual lessee, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi
selama masa sewa
- Operating Lease : jika transaksi terjadi pada nilai wajar maka laba/rugi harus diakui
tetapi jika terjadi dibawah nilai wajar maka laba/rugi harus diakui segera kecuali rugi
tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa dimasa depan yang lebih rendah
dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara
proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga
jual diatas nilai wajar selisih lebih tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama
periode penggunaan aset.
Kasus:
Case 1
Tonkawa Company purchased land for use as its corporation headquarters. A small factory that
was on the land when it was purchased was torn down before construction of the office building
began. Furthermore, a substantial amount of rock blasting and removal had to be done to the site
before construction of the building foundation began. Because the office building was set back on
the land far from the public road, Tonkawa Company had the contractor construct a pavel road
that led from the public road to the parking lot of the office building.
Three years after the office building was occupied, Tonkawa Company added four stories
to the office building. The four stories had an estimated useful life of 5 years more than the
remaining estimated useful life of the original office building.
Ten years later, the land and building were sold at an amount more than their net book
value, and Tonkawa Company had a new office building constructed at another site for use as its
new corporate headquarters.
Required:
1. Which of the expenditures above should be capitalized? How should each be depreciated or
amortized? Discuss the rationale of your answers.

Jawab:
Pengeluaran harus dikapitalisasi ketika pengeluaran tersebut memberikan manfaat di masa
yang akan datang. Kos untuk memperoleh tanah harus dikapitalisasi dan diklasifikasikan
sebagai tanah yang merupakan asset yang tidak dapat disusutkan (didepresiasi). Kos
pembongkaran pabrik kecil yang telah ada sebelumnya di atas tanah sebelum tanah tersebut
digunakan merupakan bagian dari kos tanah sehingga harus dikapitalisasi dan
diklasifikasikan sebagai tanah. Akhirnya, kos tersebut tidak didepresiasi dan dikapitalisasi
bersama kos bangunan yang dikapitalisasi.
Pembersihan lahan dari batu dilakukan untuk tujuan khusus pembangunan gedung sehingga
kos tersebut merupakan bagian dari kos bangunan sehingga harus dikapitalisasi dan
diklasifikasi bersama kos bangunan yang dikapitalisasi.
Pembangunan jalan dan tempat parker merupakan perbaikan tanah sehingga kosnya harus
dikapitalisasi dan dikapitalisasi secara terpisah sebagai perbaikan tanah.
Empat stories tambahan merupakan tambahan, dan kosnya harus dikapitalisasi dan
diklasifikasi bersama dengan kos bangunan yang dikapitalisasi. Kos tersebut harus
didepresiasi melebihi umur ekonomis gedung kantor semula karena umur ekonomisnya lebih
pendek disbanding empat stories tambahan tersebut.

2. How would the sale of the land and building be accounted for? Include your answer an
explanation of how to determine the net book value at the date of sale. Discuss the rationale
of your answers.
Jawab:
Keuntungan penjualan tanah dan bangunan harus diakui karena pendapatan terealisasi ketika
earning proses telah diselesaikan dan penjualan telah terjadi.
Nilai buku bersih pada tanggal penjualan harus menggabungkan kos tanah, perbaikan tanah
dan bangunan yang dikapitalisasi, dikurangi akumulasi depresiasi perbaikan tanah dan
bangunan. Selisih lebih yang diterima dari penjualan terhadap nilai buku bersih dilaporkan
sebagai keuntungan dari operasi berjalan dalam Laporan Laba Rugi.
Case 2
At the end of 2015, Sapporo Group tests a machine for impairment. The machine is carried at
depreciated historical cost, and its carrying amount is $150,000. It has an estimated remaining
useful life of 10 years. The machine’s recoverable amount is determined on the basis of value-in-
use calculation, using a pretax discount rate of 15%. Management-approved budgets reflect
estimated costs necessary to maintain the level of economic benefits expected to arise from the
machine in its current condition. The following information related to future cash flows is
available at the end of 2015 (amounts in thousands dollar).
Year Future Cash Flow Year Future Cash Flow
2016 22,165 2021 24,825
2017 21,450 2022 24,123
2018 20,550 2023 25,533
2019 24,725 2024 24,234
2020 25,325 2025 22,850
Required:
Part I
1. Compute the amount of the impairment loss at December 31, 2015.
2. Prepare the journal entry to record the impairment loss, if any, at December 31, 2015.
Part II
In the years 2016-2018, no event occurs that requires the machine’s recoverable amount to be re-
estimated. At the end of 2019, costs of $25,000 are incurred to enhance the machine’s
performance. Revised estimated cash flows in management’s most recent budget are as follows.
Year Future Cash Flow Year Future Cash Flow
2020 30,321 2023 31,950
2021 32,750 2024 33,100
2022 31,721 2025 27,999
3. Prepare the journal entry for an impairment or reversal of impairment at December 31, 2019.

Jawab:
Part I
1. Perhitungan value-in-use mesin pada akhir tahun 2015
Present Value Discounted Cash
Year Future Cash Flows
Factor Flow
2016 $22.165 0,86957 $19.274
2017 21.450 0,75614 16.219
2018 20.550 0,65752 13.512
2019 24.725 0,57175 14.137
2020 25.325 0,49718 12.591
2021 24.825 0,43233 10.733
2022 24.123 0,37594 9.069
2023 25.533 0,32690 8.347
2024 24.234 0,28426 6.889
2025 22.850 0,24719 5.648
Value in use $116.419
Perhitungan kerugian penurunan nilai aset pada akhir tahun 2015 adalah sbb:
Machine
Carrying amount before impairment loss $150.000
Recoverable amount (value-in-use) (116.419)
Impairment loss $ 33.581

2. Jurnal untuk impairment loss December 31, 2015


Loss on Impairment $33.581
Accumulated Depreciation—Machine $33.581

Part II
3. Revised Cash Flows
Present Value Discounted Cash
Year Future Cash Flows
Factor (14%) Flow
2020 $30.321 0,66451 26.364
2021 32.750 0,75614 24.764
2022 31.721 0,65752 20.857
2023 31.950 0,57175 18.267
2024 33.100 0,49718 16.457
2025 27.999 0,43233 12.105
Value-in-use $118.814
Perhitungan pembalikan atas kerugian penurunan nilai pada akhir tahun 2019
Carrying amount at the end of 2015 (Part I) $116.419
Depreciation charge: 2016 to 2019 [($116,419/10) X 4] (46.568)
Costs to enhance the asset’s performance 25.000
Carrying amount before reversal $ 94.851

A—Recoverable amount (Value-in-use) $118.814


B—Carrying amount based on depreciated historical cost $115.000*
*$150.000 - ($15.000x4) + $25.000
Pembalikan atas kerugian penurunan nilai $20,149 ($115,000 – $94,851) dicatat sebagai berikut.
Accumulated Depreciation—Machine $20.149
Recovery of Impairment Loss $20.149

Case 3
Glauss Leasing Company agrees to lease machinery to Jensen Corporation on January 1, 2015.
The following information relates to the lease agreement.
1. The term of the lease is 7 years with no renewal option, and the machinery has an estimates
economic life of 9 years.
2. The cost of the machinery is $525,000, and the fair value of the asset on January 1, 2015, is
$700,000.
3. At the end of the lease term, the asset reverts to the lessor. At the end of the lease term, the
asset has a guaranteed residual value of 100,000. Jensen depreciates all of its equipment on a
straight-line basis.
4. The lease agreement requires equal annual rental payments, beginning on January 1, 2015.
5. Glaus desires a 10% rate of return on its investments. Jensen’s incremental borrowing rate is
11%, and it is impracticable to determine the lessor’s implicit rate.
Required:
1. Discuss the nature of this lease for both the lessee and the lessor.
2. Calculate the amount of the annual rental payment required.
3. Compute the present value of the minimum lease payments.
4. Prepare the journal entries Jensen would make in 2015 and 2016 related to the lease
arrangement.
5. Prepare the journal entries Glaus would make in 2015 and 2016.

Jawab:
1. Jensen Corporation (Lessee)
Jensen mencatat transaksi leasing sebagai Lease Modal karena memenuhi kriteria jangka
waktu lease sama dengan atau lebih 75% dari estimasi umur ekonomis aktiva yang di lease.
Diperoleh jangka waktu Lease Modal yaitu 77,77% (Jangka waktu sewa 7 tahun / Umur
ekonomis atas mesin 9 tahun).
Glauss Leasing Company (Leasor)
Glauss mencatat transaksi leasing sebagai Lease Modal karena masa sewa lebih dari 75%
umur ekonomis aset. Selain itu, karena nilai wajar peralatan ($700,000) lebih besar dari
biaya lesor ($525,000) maka sewa termasuk sewa tipe penjualan.

2. Calculate the amount of the annual rental payment required.


Jawaban:
Nilai wajar aset-lease 1 Jan 2015 $ 700.000
(-) Nilai sekarang atas nilai residu (51.316)
($100.000 x 0,51316)
Jumlah yang akan dipulihkan oleh lessor $ 648.684
Pembayaran Leasing 7 Periode $ 121.130
($ 648.684:5,35526)

3. Compute the present value of the minimum lease payments.


Jawaban:
Nilai sekarang pembayaran sewa tahunan $ 633.575
($ 121.130 x 5,23054)
(+) Nilai Residu yang dijamin 48.166
($ 100.000 x 0,48166)
Nilai Sekarang MLP $ 681.741

4. Prepare the journal entries Jensen would make in 2015 and 2016 related to the lease
arrangement.
Jawaban:
Mencatat perjanjian Lease
1/1/2015 Leased manchinery 681.741
Leased Liability 681.741
Pembayaran Lease tahun pertama
1/1/2015 Lease Liability 121,130
Cash 121.130

Pencatatan atas Bunga Akrual


31/12/2015 Interst Expense 61.667*
Interest Payable 61.667
*($ 681.741- 121.130) x 11%)

Pencatatan Depresiasi 31 Desember 2015


31/12/2015 Depreciation Expense 83.106
Acc.Dep Leased Machinery 83.106
(($ 681.741-100.000): 7 Thn))

Pembayaran Lease Tahun Kedua (2016)


1/1/2016 Lease Liability 59.463
Interst Payable 61.667
Cash 121.130

Pencatatan Bunga Akrual


31/12/2016 Interest Expense 55.126
Interest Payable 55.126
($ 681.741 - $ 121.130 - $ 59.463)

5. Prepare the journal entries Glaus would make in 2015 and 2016.
Jawaban:
Pencatatan Glaus Company atas perjanjian lease penjualan (operasi)
1/1/2015 Lease Receivable 700.000
Cost of Goods Sold 525.000
Sales Revenue 700.000
Inventory 525.000

Penerimaan pembayaran tahun pertama (2015)


1/1/2015 Cash 121.130
Lease Receivable 121.130

Mengakui adanya pendapatan bunga selama tahun 2015


31/12/2015 Interest Receivable 57.887
Interest Revenue 57.887
($700.000-121.130 x 10%)

Penerimaan pembayaran atas lease tahun 2016


1/1/2016 Cash 121.300
Lease Receivable 63.243
Interest Receivable 57.887

Mengakui pendapatan bunga selama tahun 2016


31/12/2016 Interest Receivable 51.563
Interest Revenue 51.563
(($700.000 - $121.130 - $63243) x 10%)

PELAPORAN KORPORAT

TUGAS – PROPERTI INVESTASI, SEWA, DAN PENURUNAN NILAI


Kelompok 2 :

Alfiana Antoh

Annisa Pratiwi Bahtiar

Hanindya Prajakusuma

Ika Puspaningtiyas

PROGRAM PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2017

Anda mungkin juga menyukai