Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era reformasi
sekarang.Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup faham-faham
positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut mempunyai
keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri.Hak merupakan unsur normatif yang
melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak
persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan
instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal
yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung
tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat
bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan
orang

Dalam kehidupan sehari-hari hokum tidak lepas dari kita, mulai dari nilai, tatakrama, norma
hingga hokum perundang-undangan dalam peradilan. Sayangnya hokum di Negara kita masi
kurang dalam penegakannya, terutama dikalangan pejabat bila dibandingkan dengan yang ada
pada golongan menengah ke bawah. Kenapa bisa begitu, karena hukum dinegara kita bisa dibeli
dengan uang

1.2 Rumusan Masalah

1.apa pengertian dari HAM?

2.bagaimana HAM dalam perspektif pancasila?

3.bagaimana HAM dalam perspektif UUD 1945?

4.bagaimana dinamika pelaksanaan HAM di indonesia?

5.apa arti dari Rule of Law?

6.bagaimana dinamika pelaksanaan rule of law?


1.3 Tujuan masalah

1.untuk mengetahui apa arti HAM

2.mengetahui bagaimana HAM dalam perspektif pancasila

3.mengetahui bagaimana HAM dalam perspektif UUD 1945

4.mampu memahami bagaimana dinamika pelaksanaan HAM di indonesia

5.untuk mengerti arti dari rule of law

6.mampu memahami dinamika pelaksanaan rule of law


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HAM

Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.

HAM bersifat umum (universal), karena diyakini bahwa beberapa hak dimiliki tanpa perbedaan
atas bangsa, ras, atau jenis kelamin.

HAM juga bersifat supra-legal, artinya tidak tergantung pada adanya suatu negara atau UUD,
kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki kewenangan lebih tinggi, karena berasal dari sumber
yang lebih tinggi (Tuhan).

2.2 HAM dalam perspektif pancasila

Hak-hak asasi manusia dalam Pancasila dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 dan terperinci
di dalam batang tubuh UUD 1945 yang merupakan hukum dasar konstitusional dan fundamental
tentang dasar filsafat negara Republik Indonesia serat pedoman hidup bangsa Indonesia, terdapat
pula ajaran pokok warga negara Indonesia. Yang pertama ialah perumusan ayat ke 1 pembukaan
UUD tentang hak kemerdekaan yang dimiliki oleh segala bangsa didunia. Oleh sebab itu
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.

Hubungan antara Hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan Sebagai berikut :

- Sila ketuhanan yang maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama ,
melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama.

- Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama
untuk mendapat jaminan dan perlindungan undang-undang.
- Sila persatuan indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga Negara
dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas
kepentingan pribadi atau golongan, hal ini sesuai dengan prinsip HAM dimana hendaknya
sesama manusia bergaul satu sama lainnya dalam semangat persaudaraan.

- Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /


perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat yang
demokratis. Menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat yang dilakukan
tanpa adanya tekanan, paksaan, ataupun intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi
masyarakat.

- Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-besarnya pada
masyarakat.

2.3 HAM dalam perspektif UUD 1945

•Hak untuk hidup. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, meningkatkan taraf
kehidupannya, hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh
lingkungan hidup yang baik dan sehat.

•Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan. Setiap orang berhak untuk membentuk kelaurga
dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang syah atas kehendak yang bebas

•Hak mengembangkan diri. Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hak pengembangan
dirinya, baik secara pribadi maupun kolektif, untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya.

•Hak memperoleh keadilan. Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan
dengan mengajukan permohonan, pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata,
maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai
dengan hukum acara yang menjamin pemeriksaan secara obyektif oleh Hakim yang jujur dan
adil untuk memperoleh putusan adil dan benar.
•Hak atas kebebasan pribadi. Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan
politik, mengeluarkan pendapat di muka umum, memeluk agama masing-masing, tidak boleh
diperbudak, memilih kewarganegaraan tanpa diskriminasi, bebas bergerak, berpindah dan
bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia.

•Hak atas rasa aman. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, hak milik, rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

•Hak atas kesejahteraan. Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama-
sama dengan orang lain demi pengembangan dirinya, bangsa dan masyarakat dengan cara tidak
melanggar hukum serta mendapatkan jaminan sosial yang dibutuhkan, berhak atas pekerjaan,
kehidupan yang layak dan berhak mendirikan serikat pekerja demi melindungi dan
memperjuangkan kehidupannya.

•Hak turut serta dalam pemerintahan. Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan
dengan langsung atau perantaraan wakil yang dipilih secara bebas dan dapat diangkat kembali
dalam setiap jabatan pemerintahan.
• Hak wanita. Seorang wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam jabatan, profesi dan
pendidikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan. Di samping itu berhak
mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal
yang dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya.

•Hak anak. Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan
negara serta memperoleh pendidikan, pengajaran dalam rangka pengembangan diri dan tidak
dirampas kebebasannya secara melawan hukum.
diri dan tidak dirampas kebebasannya secara melawan hukum.

2.4 Dinamika pelaksanaan HAM di indonesia

>>Indonesia adalah sebuah negara demokrasi. Indonesia merupakan negara yang sangat
menghargai kebebasan. Juga, Indonesia sangat menghargai hak asasi manusia(HAM). Ini bisa
dilihat dengan adanya TAP No. XVII/MPR/1998 tentang HAM, Undang-Undang No. 39 tahun
1999 tentang HAM dan UU No. 26/2000 tentang peradilan HAM yang cukup memadai. Ini
merupakan tonggak baru bagi sejarah HAM Indonesia.ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi
Indonesia, karena baru Indonesia dan Afrika Selatan yang mempunyai undang undang peradilan
HAM. Aplikasi dari undang undang ini adalah sudah mulai adanya penegakan HAM yang lebih
baik, dengan ditandai dengan adanya komisi nasional HAM dan peradilan HAM nasional.

>>Dengan adanya penegakan HAM yang lebih baik ini, membuat pandangan dunia terhadap
Indonesia kian membaik.

>>Pemerintah di negeri ini, harus lebih serius dalam menangani kasus HAM ini jika ingin lebih
dihargai dunia. Karena itu, pemerintah harus membuat aturan aturan yang lebih baik. Juga
kejelasan pelaksanaan aturan itu.

>>Komnas HAM sebagai harus melakukan gebrakan diantaranya :

1.Perlu ditinjau kembali pendekatan hukum yang represif dalam penyelesaian konflik politik di
Papua yang diterapkan saat ini. Langkah yang dilakukan sekarang lebih banyak melahirkan
kekerasan dan jatuhnya korban.

2.Penuntasan berbagai bentuk kasus pelanggaran hak asasi manusia merupakan kewajiban
pemerintah, oleh karena itu, Komnas HAM mendesak agar pemerintah secara berkala
menginformasikan kepada publik mengenai status perkembangan penyelesaian kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia yang ditangani.

2.5 Pengertian rule of law

*Rule of law adalah suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke 19, bersamaan
dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi.

*Rule of law merupakan konsep tentang common law, dimana segenap masyarakat dan negara
beserta seluruh kelembagaannya menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas
prinsip keadilan dan egalitarian.

2.6 Dinamika pelaksanaan rule of law

*Pelaksanaan Rule Of Law mengandung keinginan untuk terciptanya Negara hukum, yang
membawa keadilan bagi seluruh rakyat.
*Prinsip – prinsip Rule Of Law secara hakiki sangat erat kaitannya dengan “the enofercement of
the rules of law“ dalam penyelenggaraan pemerintahan terutama dalam hal penegakan hukum
dan implementasi prinsip – prinsip rule of law.

Pada akhirnya rasa keadilan sebagai perwujudan pelaksanaan Rule of Law  belum dirasakan
sebagian masyarakat.

*Indonesia adalah Negara hukum dalam arti materiil terdapat dalam pasal – pasal UUD 1945
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu
mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan
pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.

Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana
setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu
instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan
HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

3.2 Saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan
dinjak-injak oleh orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

http://daniiskandarmanajemen.blogspot.com/2011/03/pengertian-hak-asasi-manusia-dan-
macam.html

http://hakhakasasimanusia.blogspot.com/2009/01/hak-asasi-manusia-dalam-berbagai.html

http://danukusumapraja.wordpress.com/2012/03/26/pelaksanaan-ham-di-indonesia-dalam-
kerangka-ham-internasional/

Anda mungkin juga menyukai