tersedianya hara tanah bagi tanaman. Pupuk hayati digunakan sebagai kolektif
tanah terdiri dari bakteri, fungi, hingga alga yang berfungsi sebagai penyedia hara
(Waluyo, 2007) ini dibagi dua faktor yakni faktor abiotik (alam dan kimia) dan
hayati dipengaruhi oleh faktor lingkungan misalnya suhu, pH, dan kontaminan.
Selain itu faktor eksternal juga sangat berpengaruh yakni: terhadap masa simpan,
berukuran 0,5-0,9 x 1,2 x 3,0 µm, bersifat aerobik, serta tidak membentuk spora.
Rhizobia penghasil basa ini membutuhkan waktu 3-5 hari untuk pertumbuhannya
dalam medium cair dengan doubling time 6-7 jam. Genus ini termasuk anggota
simbiosisnya dengan tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill). Selnya memiliki
Allen, 1981).
membentuk suatu organ yang disebut nodul infeksi tersebut diatur oleh
Selanjutnya, bakteri ini menginvasi tanaman lewat rambut akar dan berpenetrasi
karena itu Bradyrhizobium japonicum kini banyak dipakai sebagai pupuk hayati
sebagai berikut :
Kingdom : Bacteria
Philum : Proteobacteria
Klas : Alphaproteobacteria
Ordo : Rhizobiales
Famili : Bradyrizhobiaceae
Genus : Bradyrhizobium
sebagai penyedia hara bagi tanaman. Bila bersimbiosis dengan tanaman legum,
kelompok bakteri ini menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar.
sebagai unsur hara yang diperlukan tanaman inang, pada bintil akar bagian yang
dalam bintil akar antara bakteroid dan selubung membran yang mengelilinginya.
elektron khusus dalam fiksasi nitrogen, dan pembawa dari oksigen (Rao, 1994).
satu musim tanam. Nitrogen sebanyak itu tidak habis dimanfaatkan tanaman
dalam satu periode tanam, sehingga dapat digunakan untuk masa tanam
dan efektivitasnya mengikat nitrogen dari udara sangat tinggi pada tanaman
tanah bekas inokulasi ataupun tidak bekas inokulasi dijadikan sumber inokulan,
hal ini karena adanya anggapan bahwa didalam setiap tanah yang ditanami kedelai
nitrogen yang berlangsung dalam bntil akar dapat terlaksana apabila tersedia
Legum dengan bintil akar dapat memanfaatkan baik gas nitrogen dari udara
maupun nitrogen anorganik dari dalam tanah, dalam ion amonium dan nitrat (Taiz
aerob, bentuk batang ploemorfi, gram negatif, tidak berspora dan berflagella (1-6).
Bakteri ini mudah tumbuh dalam media biakan khususnya yang mengandung ragi
menyebabkan pembentukan bintil akar. Dalam bintil akar bakteri berubah bentuk
menambat nitrogen dari udara dengan bantuan enzim nitrogenase yang dibentuk
Penambatan nitrogen secara biologis diperkirakan lebih dari 170 juta ton
langsung maupun tidak langsung terhadap sifat fisik dan kimia tanah, sehingga
tanah, terutama pH tanah, kondisi fisik, kimia serta biologi tanah (Purwaningsih,
2008).
10
1. masuk ke dalam akar legum salah satunya melalui rambut akar sel korteks
akar tanaman legum hal ini dikarenakan sel korteks mempunyai lubang
3. Infeksi benang masuk dan berpenetrasi ke dalam akar dari sel ke sel. Sel
ini terbagi membentuk jaringan nodula dimana bakteria ini terbagi dan
Bintil akar adalah hasil simbiosis tanaman dari jenis leguminosa dengan
Bradyrhizobium japonicum ini diduga bisa terjadi karena adanya suatu protein
japonicum masuk tumbuhan inang melalui rambut akar yang kemudian berubah
bentuk karena substansi seperti hormon yang dihasilkan oleh bakteri. Kemudian
bakteri bermigrasi kedalam struktur seperti benang, memperbanyak diri yang pada
akar. Kolonisasi sel-sel akar dalam jaringan tanaman inang terjadi apabila bakteri
dibebaskan dari benang infeksi dan hal ini melibatkan enzim pektinase dari
struktur maupun fungsi dan menjadi bakteroid yang kaya enzim nitrogenase, suatu
bintil akar yang aktif menambat nitrogen (Kirchner, 1896 and Jordan, 1982).
2.5 Inokulasi
bintil akar yang efektif. Hal ini akan tercapai jika faktor-faktor dalam tanah dan
yang baru untuk pertama kali ditanami tanaman tersebut, penanaman suatu jenis
japonicum dan bintil akar. Dalam hal ini, inolulasi merupakan upaya yang khusus
yaitu berupa kombinasi yang terdiri dari pemberian inokulum Rhizobium dan
kedelai agar mampu menambah N2 secara maksimal dari udara untuk memenuhi
yang digunakan keadaan fisik dan kimiawi tanah serta kondisi iklim (Freire et al,.
1977).
merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan efektifitas nitrogen pada kacang-
penelitian yang rumit, jangka waktu lama, dan pemantauan, serta dana yang besar.
Hal ini berkaitan dengan tujuan utama preservasi, yaitu (1) mereduksi atau
mikroba telah tersedia dalam berbagai buku acuan, sehingga penggunanya tinggal
pendek misalnya sebulan sekali dari media lama ke media baru. Teknik ini
sederhana yang efektif untuk penyimpanan isolat jangka pendek atau menengah,
dan biasanya tidak sesuai untuk penyimpanan jangka panjang. Di antara teknik
14
tersebut ialah penyimpanan dalam minyak mineral, parafin cair, tanah steril, air
Bahan organik merupakan bahan dasar yang diambil dari alam dengan
jumlah dan unsur hara yang bervariasi. Penggunaan bahan organik sebagai
pupuk hayati tersebut dapat meningkatkan air dan hara di dalam tanah,
sekunder yang bertujuan membentuk agregat tanah yang baik. Hal ini berkaitan
dalam penyimpanan air, aerasi tanah dan suhu tanah. Sehingga dapat mendukung
(Simanungkalit, 2006).
menyediakan kebutuhan hara bagi tanaman (khususnya legum) pada tanah adalah
dan membentuk gentel atau pelapisan (bahan pembawa). Benih dilapisi dengan
inokulum dari bahan pelapis atau bahan pembawa yang sudah ada jadi isolat
tanah akan tetap hidup dan akan mempercepat pertumbuhan tanaman tersebut.
Pengolesan biji yang diinokulasikan dengan bahan organik sebagai pelapis atau
15
Moss Merupakan bahan organik sering digunakan sebagai media tanam untuk
penyemaian yang berasal dari sisa akar tumbuhan. Media ini mempunyai banyak
leluasa. Menurut sifatnya, media moss mampu mengikat air dengan baik serta
memiliki sistem drainase dan aerasi yang lancar sehingga cocok digunakan
Pupuk Kandang Merupakan bahan organik yang berasal dari kotoran hewan.
Kandungan unsur haranya yang lengkap seperti natrium (N), fosfor (P), dan
kalium (K) membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan sebagai media
bahan organik yang sulit dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah
untuk diserap oleh tanaman. Pupuk kandang yang akan digunakan sebagai media
pembawa harus yang sudah matang dan steril. Hal itu ditandai dengan warna
pupuk yang hitam pekat. Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan
(Marsono, 2005).
Ukuran sel tergantung dari kecepatan pertumbuhan. Semakin baik zat nutrisi
sel semakin besar. Bakteri adalah sel prokariotik yang tumbuh dengan cara
dalam medium, suhu, pengaruh aktifitas air, pH, dan oksigen (Suprihatin, 2010).
pada reaksi kimiawi dan arena laju reaksi-reaksi ini dipengaruhi oleh suhu maka
pola pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh suhu. Suhu juga mempengaruhi laju
Mikroba dapat tumbuh pada kisaran suhu tertentu. Suhu merupakan faktor
minimum, maksimum, dan optimum. Suhu optimum adalah suhu yang paling
baik untuk kehidupan mikroba. Suhu maksimum adalah suhu tertinggi. Suhu
minimum adalah suhu yang paling rendah yang masih dapat menumbuhkan
mikroba tetapi pada tingkat kegiatan fisiologi yang paling rendah (Hidayat et al.,
2006).
optimal bagi kehidupan Rhizobium berkisar antara 18-260C, dan suhu maksimal