OSTEOMEILITIS
Disusun oleh :
Amdita Bangkit Pertiwi
Irna Amin
Ririn Irianti
Hartini Sokoy
Agusina Lalin
Yohanis
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEDOKTERAN
JAYAPURA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
makalah “Osteomeilitis” ini dapat tersusun. Makalah ini memuat mengenai Osteomeilitis.
Materi makalah ini diambil dari berbagai sumber, penulisan makalah ini merupakan tugas
Keperawatan Medikal Bedah III.
Penulis telah berupaya menyelaraskan makalah ini seringkas dan sejelas mungkin agar
mudah untuk dipahami. Namun, tiada gading yang tak retak, telah disadari makalah ini masih
jauh dari yang diharapkan. Untuk itu saran penyempurnaan sangat diharapkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Osteomielitis kronis telah menjadi masalah yang sulit bagi pasien dan dokter yang
merawat. Seringnya angka kekambuhan menyebabkan pasien sering memerlukan perawatan
di rumah sakit. Nyeri dan keterbatasan dalam beraktivitas, dan adanya kemungkinan
terjadinya kecacatan karena proses infeksi jangka panjang menyebabkan kesakitan bagi
pasien baik secara mental maupun fisik. Tujuan utama penanganan osteomielitis kronis
adalah eradikasi infeksi dan mengembalikan fungsi fisiologis yang optimal. Walaupun
pengobatan dengan antibiotik dan pembedahan sudah canggih, namun angka kekambuhan
masih juga tinggi.
1.3. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Osteomeilitis adalah infeksi pada tulang dan medulla tulang baik karena infeksi piogenik
atau non piogenik misalnya mikrobakterium tuberkulosa (chairudin).Infeksi ini dapat bersifat
akut maupun kronis. Pada anak-anak infeksi tulang sering kali timbul sebagai komplikasi dari
infeksi pada tempat-tempat lain seperti infeksi farig (faringitis), telinga( otitis media),dan
kulit (impetigo)
2.2 Etiologi
1. Bentuk akut dicirikan dengan adanya awitan demam sistemik maupun manifestasi
lokal yang berjalan dengan cepat.
2. Osteomeilitis kronik adalah akibat dari osteomeilitis akut yang tidak ditangani
dengan baik. Dan akan mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan
kehilangan ekstremita
2.3 Patofisiologi
pembentukan
abses tulang
Pada fase pascaakut, subakut, atau kronik dini biasanya involukrum belum cukup
kuat untuk menggantikan tulang asli yang menjadi sekuester. Karena itu ekstremitas
yang terkena harus dilindungi dengan gips untuk mencegah patah tulang patologik,
dan debridementserta sekuestrektomi ditunda sampai invokrum menjadi kuat. Selama
menunggu pembedahan dilakukan penyaliran nanah dan pembilasan.
BAB III
PENUTUP
Osteomeilitis adalah infeksi pada tulang dan medulla tulang baik karena infeksi
piogenik atau non piogenik misalnya mikrobakterium tuberkulosa (chairudin).Infeksi ini
dapat bersifat akut maupun kronis. Pada anak-anak infeksi tulang sering kali timbul sebagai
komplikasi dari infeksi pada tempat-tempat lain seperti infeksi farig (faringitis), telinga( otitis
media),dan kulit (impetigo). Osteomeilitis dibagi menjadi akut dan kronis, serta terbagi
menjadi empat type. Faktor Resiko terjadinya osteomeilitis adalah Usia dan jenis kelamin,
Trauma ,Lokasi Nutrisi, imunitas, dan lingkungan yang buruk merupakan faktor predisposisi.