MAKALAH
MAKALAH
PEMBIMBING :
LILIK MUYASSAROH HASAN,S.Pd
KELOMPOK 5 :
FITROTUL TOYYIBAH
LAYYIN WAHYU PUTRI A
RISMA SETYA P
ROIKHATUL JANNAH
ROISATUL HUSNIYAH
Bismillahirohmanirrohim,
Alhamdulillahirrohmanirrohim
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang ini,pergaulan antar remaja banyak yang terlewat batas. Banyak
yang tidak menghiraukan norma – norma dan tata krama dalam bergaul. Banyak remaja pada
zaman sekarang ini tidak mengetahui norma – norma dan tata krama yang benar dalam bergaul.
Kebanyakan dari mereka bergaul sesuka hatinya. Dan kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan
membahayakan para remaja dan generasi muda.
TUJUAN PENULISAN
1. Memenuhi tugas BK / BP Bab 5
2. Ikut serta dalam rangka membenahi tata cara pergaulan para remaja sekarang menjadi
remaja yang baik.
3. Menginformasikan para remaja tentang norma dan tata cara bergaul yang benar.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana dan apa saja norma dan tata krama yang benar dalam bergaul?
METODE PEMBAHASAN
Penulisan tentang laporan karya wisata ini, kami menggunakan berbagi macam
metode, yaitu :
a. Media Internet
Mencari dan mengumpulkan data melalui web. Dengan membuka situs yang
berkaitan dengan norma dan tata krama dalam bergaul
b. Metode buku
Mencari dan mengumpulkan data dengan menggunakan buka yang berkaitan dengan
norma dan tata krama dalam bergaul
BAB II
Pentingnya Tata Krama dalam Bergaul
A. Pengertian Tata Krama dalam Bergaul
Tata krama terdiri dari kata “tata” dan “krama”. Tata berarti aturan, adat, norma,
peraturan. Krama berarti sopan santun, prilaku santun, tingkah laku yang santun, bahasa
yang santun, kelakuan yang santun, tindakan yang santun.
Jadi Tata Krama dalam pergaulan merupakan aturan kehidupan yang mengalir
hubungan antar manusia. Tata krama pergaulan berkaitan erat dengan etiket atau etika. Kata
etiket berasal dari Perancis yaitu Etiquette yang berarti tata cara bergaul yang baik, dan etika
berasal dari bahasa Latin Ehtic merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut
budaya, susila, dan, agama. Tata krama merupakan kesadaran yang sensitif atau perasaan
orang lain. Jika kita memiliki kesadaran tersebut, berarti kita memiliki tata krama yang baik
Bergaul yang baik adalah pergaulan dari hati dengan penuh keihlasan. Pergaulan
dengan penuh rekayasa dan tipu daya demi kepentingan yang bernilai rendah tidak akan
pernah ‘langgeng’ dan cenderung akan menimbulkan masalah. Bergaul dengan hati akan
membuat kita tentram dan nyaman. Kita tidak akan dihantui dengan perasaan tidak enak dan
tidak ada rasa takut kehilangan.
Apalagi kita bergaul dengan orang yang sering menyakiti hati, baik secara lisan
maupun sikap/perbuatan. Niscaya kita tidak akan pernah tenang dan senang berdekatan
dengan orang tersebut. Bahkan nantinya kita cenderung menghindari mereka. Hal ini juga
berlaku bagi kita, jika kita dianggap merugikan sehingga sejak awal pun orang akan
menghindari diri kita.
d. Menghindari Membanding-bandingkan
Sedikitpun jangan sekali-kali secara sengaja membanding-bandingkan orang lain,
baik itu berupa jasa, kebaikan penampilan, perbuatan, harta dan sebagainya. Jika orang
tersebut mendengarkan menyebabkan dia merasa dirinya tidak berharga, merasa rendah diri
atau sampai terhina.
e. Menhindari membela musuhnya dan mencaci kawannya
Setiap orang mempunyai kawan yang disukai maupun yang dibenci. Bila membela
musuhnya, maka kita akan bergabung dengan musuhnya. Sedangkan apabila kita membenci
kawannya maka kita akan dianggap sedang mencaci dirinya. Karena orang itupun akan
merasa terhina bila temannya dihina. Sebaiknya bersikaplah netral untuk kebaikan semua
pihak. Sementara itu, dalam bergaul seharusnya kita prioritaskan adalah memperbanyak
kawan bukan lawanTata Krama Dalam Bergaul
f. Menghindari Merusak Kebahagiaan
Bila seseorang tengah suka cita, gembira dan bahagia jangan sekali-kali kita
melakukan tindakan yang merusak kebahagiaan atau kegembiraannya saat itu juga.
g. Menghindari Mengungkit masa Lalunya
Janganlah pernah mengungkit kesalahan, aib atau kekurangan yang sedang berusaha
ditutup-tutupi. Siapa tahu kelemahan di masa lalu sudah terhapus dengan ia bertaubat.
Belajarlah untuk selalu bersama-sama memulai lembaran baru yang lebih putih, bersih dan
bersemangat untuk mengisi lembaran tersebut dengan kebaikan demi kebaikan.
h. Berhati-hati dengan perasaan marah
Kemarahan yang tak terkendali dapat menghasilkan kata dan perilaku yang keji, yang
akan melukai perasaan orang lain. Hal ini tentunya dapat merusak atau menghancurkan
hubungan baik di lingkungan manapun.
i. Menghindari Menertawakan Orang lain.
Sebagian besar sikap menertawakan muncul karena menyaksikan kekurangan orang lain.
Sikap, penampilan dan wajah terkadang membuat sebagian orang tertawa karena terlihat
lucu dimata mereka. Ingatlah tertawa yang tidak pada tempatnya akan mengundang rasa
sakit hati dan merasa terhina.
BAB III
KATA PENUTUP
Amin……………
Pertanyaan :