Anda di halaman 1dari 11

Nama : Khairunnisa Salsabila

NPM : 1918011069
PS : Pendidikan Dokter
No. Presensi : 4

Tafsir dan Terjemahan Ayat Isyarat Ilmiah Al Quran Tentang Alam Semesta

1. Proses terjadinya air susu

Artinya : “Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran
bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya
(berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang
yang meminumnya.” (An-Nahl 16:66)

Tafsir ayat : Selanjutnya Allah ‫ ﷻ‬meminta perhatian para hamba-Nya agar


memperhatikan binatang ternak karena sesungguhnya pada binatang ternak itu
terdapat pelajaran yang berharga, yaitu bahwa Allah memisahkan susu dari
darah dan kotoran.
Binatang ternak itu memakan rerumputan, lalu dari makanan itu dihasilkan
darah dan kotoran.
Di antara keduanya, Allah memproduksi susu yang bersih dan bergizi.
Itu menunjukkan bahwa Allah Mahakuasa dan Mahaluas Rahmat-Nya bagi para
hamba-Nya.
Secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa pada buah dada binatang menyusui
terdapat sebuah kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi air susu.
Melalui urat-urat nadi atau arteri, kelenjar-kelenjar itu mendapatkan pasokan
berupa zat yang terbentuk dari darah dan zat-zat dari sari makanan yang telah
dicerna (chyle).
Kedua komponen ini tidak dapat dikonsumsi secara langsung.
Kelenjar air susu akan memproses kedua komponen ini dengan enzim-enzim
yang ada, dan menghasilkan air susu yang dapat dikonsumsi secara langsung.
Air susu yang dihasilkannya mempunyai warna dan aroma yang sama sekali
berbeda dengan zat aslinya.
Air susu ibu (ASI) memiliki komponen yang tepat guna memenuhi keperluan
nutrisi bayi dan perlindungan terhadap penyakit yang mungkin timbul.
Perimbangan nutrisi yang terkandung di dalam ASI sangatlah ideal bagi tubuh
bayi yang masih sangat muda.
Pada saat yang sama, susu bayi juga mengandung nutrien yang memacu
perkembangan otak dan sistem syaraf.

1
Susu bayi buatan yang dibuat berdasarkan teknologi tinggi saat ini tidak dapat
menggantikan makanan bayi yang satu ini.
Unsur anti-infeksi lainnya adalah bahwa ASI memberikan lingkungan yang baik
untuk tumbuhnya bakteri yang
“baik”,
yang diberi nama
“normal flora”.
Peran dari bakteri ini adalah menjadi pelindung terhadap bakteri, virus dan
parasit penyebab penyakit.
Lebih lanjut, ASI juga mengatur terjadinya sistem imunitas (kekebalan tubuh)
terhadap berbagai penyakit infeksi.
Demikian penjelasan secara ilmiah.

2. Penciptaan manusia dari air mani

Artinya : ” Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani


yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan
larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (Al-Insan 76:2)

Tafsir ayat : (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) artinya, jenis


manusia (dari setetes mani yang bercampur) yang bercampur dengan indung
telur, yaitu air mani laki-laki bercampur menjadi satu dengan air mani
perempuan (yang Kami hendak mengujinya) dengan membebankan kewajiban-
kewajiban kepadanya; jumlah ayat ini merupakan jumlah Isti`naf yakni kalimat
permulaan; atau dianggap sebagai Hal dari lafal yang diperkirakan. Yaitu, Kami
bermaksud hendak mengujinya ketika Kami mempersiapkan kejadiannya
(karena itu Kami jadikan dia) Kami menjadikan dia dapat (mendengar dan
melihat.)

2
3. Zygot berada di dalam tempat yang kokoh (Rahim)

Artinya : “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian
dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna,
agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang
Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami
keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan
(adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan
kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah.” (Al-Hajj 22:5)

Tafsir ayat : (Hai manusia) yakni penduduk Mekah (jika kalian dalam keraguan)
kalian meragukan (tentang hari berbangkit, sesungguhnya Kami telah
menciptakan kalian) bapak moyang kalian, yaitu Adam (dari tanah, kemudian)
Kami ciptakan anak cucunya (dari setetes nuthfah) air mani (kemudian dari
segumpal darah) darah yang kental (kemudian dari segumpal daging) daging
yang besarnya sekepal tangan (yang sempurna kejadiannya) telah diberi bentuk
berupa makhluk yang sempurna (dan yang tidak sempurna) masih belum
sempurna bentuknya (agar Kami jelaskan kepada kalian) kemahasempurnaan
kekuasaan Kami, yaitu supaya kalian dapat mengambil kesimpulan
daripadanya, bahwa Allah yang memulai penciptaan dapat mengembalikan
ciptaan itu kepada asalnya. (Dan Kami tetapkan) kalimat ayat ini merupakan
kalimat baru (di dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
sudah ditentukan) hingga ia keluar (kemudian Kami keluarkan kalian) dari perut
ibu-ibu kalian (sebagai bayi) lafal Thiflan sekalipun berbentuk tunggal tetapi
makna yang dimaksud adalah jamak (kemudian) Kami memberi kalian umur

3
secara berangsur-angsur (hingga sampailah kalian kepada kedewasaan) dewasa
dan kuat, yaitu di antara umur tiga puluh tahun sampai empat puluh tahun (dan
di antara kalian ada yang diwafatkan) yakni mati sebelum mencapai usia
dewasa (dan ada pula di antara kalian yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun) amat tua sehingga menjadi pikun (supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya). Sehubungan dengan hal ini
Ikrimah mengatakan, "Barang siapa yang biasa membaca Alquran, niscaya ia
tidak akan mengalami nasib yang demikian itu, yakni terlalu tua dan pikun."
(Dan kalian lihat bumi ini kering) gersang (kemudian apabila telah Kami
turunkan air atasnya, hiduplah bumi itu) menjadi hidup (dan suburlah ia) hidup
dengan suburnya (serta dapat menumbuhkan) huruf Min adalah huruf Zaidah
(berbagai macam tumbuh-tumbuhan) beraneka ragam tumbuhan (yang indah)
yakni yang baik.

4. Tekanan udara rendah di angkasa

Artinya : “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya


petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam.
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah
menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.
Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”
(Al-An’am 6:125)

Tafsir : Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk dibimbing ke jalan yang
benar maka dilapangkan dadanya untuk menerima agama Islam dengan
sukarela. Dan barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk diabaikan dan
tidak dibimbing ke jalan yang benar maka disempitkan dadanya sehingga tidak
bisa menerima kebenaran. Keadaannya seperti orang yang naik ke langit yang
tinggi hingga susah bernafas. Dan sebagaimana Allah memberikan kondisi yang
sangat sempit itu kepada orang yang tersesat, Dia juga memberikan azab yang
berat kepada orang-orang yang tidak beriman kepada-Nya.
Tafsiran yang benar dari ayat ini adalah bahwa siapa yang naik ke langit maka ia
akan merasakan kesempitan yang luar biasa di dadanya dan serasa tercekik
karena kekurangan udara; perumpamaan ini merupakan salah satu mukjizat al-
Qur’an, dan makna ayat ini belum tersingkap sesuai kebenaran kecuali pada
akhir-akhir ini. Seperti ini pula keadaan orang yang diajak untuk memeluk
agama Islam namun Allah telah mentakdirkannya dalam kesesatan maka ia

4
akan meresakan kesempitan yang luar biasa.

5. Manusia (astronot) ke ruang angkasa dengan ilmu pengetahuan (sulthon)

Artinya : “Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya kecuali dengan kekuatan.” (Ar-Rahman 55:33)

Tafsir ayat : Wahai jin-jin dan manusia semua, jika kalian mampu menembus
penjuru langit dan bumi, tembuslah! Kalian tidak dapat menembusnya kecuali
dengan kekuatan dan kekuasaan. Dan sekali-kali kalian tidak akan dapat
melakukan hal itu. (1) (1) Sampai saat ini terbukti betapa besarnya upaya dan
tenaga yang dibutuhkan untuk dapat menembus lingkup gravitasi bumi.
Kesuksesan eksperimen perjalanan luar angkasa selama waktu yang sangat
sedikit dan terbatas jika dibandingkan dengan besarnya alam raya itu saja
memerlukan upaya yang luar biasa di bidang sains dengan segala cabangnya:
teknik, matematika, seni, geologi, dan sebagainya. Belum lagi ditambah dengan
biaya sangat besar. Hal ini membuktikan dengan jelas bahwa upaya menembus
langit dan bumi yang berjarak jutaan tahun cahaya itu mustahil dapat dilakukan
oleh jin dan manusia.

6. Jenis-jenis awan, proses penciptaan hujan, es, dan salju

Artinya : “Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian


mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-
tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah
(juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-
gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran)

5
es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang
dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan
penglihatan.” (An-Nur 24:43)

Tafsir ayat : (Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan) menggiringnya
secara lembut (kemudian mengumpulkan antara bagian-bagiannya) dengan
menghimpun sebagiannya dengan sebagian yang lain, sehingga yang tadinya
tersebar kini menjadi satu kumpulan (kemudian menjadikannya bertindih-tindih)
yakni sebagiannya di atas sebagian yang lain (maka kelihatanlah olehmu air)
hujan (keluar dari celah-celahnya) yakni melalui celah-celahnya (dan Allah juga
menurunkan dari langit). Huruf Min yang kedua ini berfungsi menjadi Shilah atau
kata penghubung (yakni dari gunung-gunung yang menjulang padanya)
menjulang ke langit; Min Jibaalin menjadi Badal daripada lafal Minas Samaa-i
dengan mengulangi huruf Jarrnya (berupa es) sebagiannya terdiri dari es (maka
ditimpakannya es tersebut kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-
Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Hampir-hampir) hampir saja (kilauan kilat
awan itu) yakni cahayanya yang berkilauan (menghilangkan penglihatan) mata
yang memandangnya, karena silau olehnya.

7. Awal kehidupan dari air

Artinya : “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi


keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya;
dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air;
maka mengapa mereka tidak beriman?” (Al-Anbiya’ 21:30)

Tafsir ayat : (Apakah tidak) dapat dibaca Awalam atau Alam


(melihat) mengetahui
(orang-orang yang kafir itu, bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
merupakan suatu yang padu) bersatu
(kemudian Kami pisahkan) Kami jadikan langit tujuh lapis dan bumi tujuh lapis
pula.
Kemudian langit itu dibuka sehingga dapat menurunkan hujan yang sebelumnya
tidak dapat menurunkan hujan.
Kami buka pula bumi itu sehingga dapat menumbuhkan tetumbuhan, yang
sebelumnya tidak dapat menumbuhkannya.
(Dan daripada air Kami jadikan) air yang turun dari langit dan yang keluar dari
mata air di bumi
(segala sesuatu yang hidup) tumbuh-tumbuhan dan lain-lainnya, maksudnya
airlah penyebab bagi kehidupannya.

6
(Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?) kepada keesaan-Ku.

8. Angin sebagai mediasi proses penyerbukan pada tumbuhan

Artinya : “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-


tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu
dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (Al-Hijr
15:22)

Tafsir ayat : (Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengumpulkan awan)
menggiring mendung sehingga terkumpul lalu penuh dengan air (lalu Kami
turunkan dari langit) dari mendung itu (air) air hujan (kemudian Kami beri
minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kalian yang
menyimpannya) artinya, bukanlah kalian yang menyimpannya dengan upaya
tangan kalian.

9. Pada tumbuhan terdapat bunga jantan dan bunga betina yang menghasilkan

Artinya : “Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan


gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua
buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi kaum yang memikirkan.” (Ar Ra’d 13:3)

َ
Tafsir ayat : ‫ض‬ َ ‫مد َّ اأْل ْر‬
َ ‫( وَهُوَ الَّذِى‬Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi)
Yakni membentangkannya memanjang dan melebar; dan ini tidak menyelisihi
bahwa bumi berbentuk bulat karena ujung-ujungnya saling berjauhan sehingga
terlihat oleh orang yang berada di permukaannya seakan-akan berbentuk
datar, padahal berbentuk bulat. ‫ى‬ َ ‫س‬ َ َ ‫جع‬
ِ ٰ‫ل فِيهَا َرو‬ َ َ‫(و‬dan menjadikan gunung-
gunung) Yakni gunung-gunung yang kokoh. ‫ن‬ ِ ْ ‫جي‬ َ َ ‫جع‬
َ ْ‫ل فِيهَا َزو‬ َ ‫ت‬
ِ ‫م ٰر‬ ِّ ُ ‫من ك‬
َ َّ ‫ل الث‬ ِ َ‫و‬
$ِ ْ ‫( ۖ اثْنَي‬Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan)
‫ن‬
Jantan dan betina. Dan ini merupakan sebuah mukjizat, karena dalam
penemuan terbaru disebutkan bahwa setiap buah memiliki dua jenis, yaitu

7
jantan dan betina. ‫ار‬ َ ْ ‫شى الَّي‬
َ َ‫ل النَّه‬ ِ ْ‫( ۚ يُغ‬Allah menutupkan malam kepada siang)
Yakni malam mengganti posisi siang, sehingga menjadi gelap gulita setelah
terang benderang.

10. Asal mula alam semesta dari kabut/nebula

Artinya : “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah
kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa".
Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati.” (Fushshilat 41:11)

Tafsir ayat : ‫ى‬ َ ‫س‬ِ ٰ‫ل فِيهَا َرو‬ َ َ ‫جع‬َ َ‫( و‬Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung
yang kokoh) Yakni gunung-gunung yang kokoh. ‫من فَوْقِهَا‬ ِ (di atasnya) Yakni yang
berada di atas bumi, karena gunung-gunung adalah bagian dari bumi. ‫ك‬ َ ‫وَب ٰ َر‬
‫(فِيهَا‬Dia memberkahinya) Allah menjadikan bumi penuh keberkahan dan
kebaikan karena terdapat berbagai hal yang dibutuhkan oleh hamba-hamba-
Nya. ‫(وَقَد َّ َر فِيهَآ أَقْوٰتَهَا‬dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuni)nya) Yakni rezeki-rezeki penghuninya yang mereka butuhkan untuk
kehidupan mereka, seperti pepohonan dan berbagai hal yang dapat
dimanfaatkan lainnya; dan Allah menjadikan di setiap tempat apa yang tidak
ada di tempat lain agar para penghuninya dapat hidup dengan berdagang ke
tempat lain. Allah menjadikan ini semua dalam empat hari, termasuk dua hari
sebelumnya. ‫ين‬ َ ِ ‫سآئِل‬ َّ ‫سوَآءً لِّل‬ َ ((Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang
yang bertanya) Seakan-akan dikatakan: penetapan empat hari ini adalah
jawaban bagi orang-orang yang bertanya “berapa hari bumi dan seisinya
diciptakan?”

11. Urutan penciptaan alam semesta


٢٨﴿ ‫سوَّاهَا‬ َ َ‫مكَهَا ف‬ َ َ‫﴾ َرفَع‬
ْ ‫س‬
٢٩﴿ ‫حاهَا‬ َ ‫﴾ وأَغْطَش لَيلَها وأ‬
َ ‫ض‬
ُ ‫ج‬ َ ‫ْر‬ ‫خ‬
َ َ َ ْ َ َ
٣٠﴿ ‫حاهَا‬ َ ِ ‫ض بَعْد َ ذَل‬ َ ‫أْل‬
َ َ‫ك د‬ َ ‫﴾ وَا ْر‬
Artinya : “Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia
menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang
benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.” (An-Nazi’at 79:28-30)

Tafsir ayat : (Dia meninggikan bangunannya) ayat ini menafsirkan pengertian


yang terkandung di dalam lafal Banaahaa; artinya, Dia menjadikan
bangunannya berada di atas, maksudnya, dalam ketinggian yang sangat. Tetapi

8
menurut pendapat lain dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan Samkahaa
adalah atapnya (lalu menyempurnakannya) yakni, Dia menjadikannya dengan
sempurna tanpa cacat. (Tafsir Al-Jalalain, An-Nazi’at 79:28)
(Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita) membuatnya gelap (dan
menjadikan siangnya terang benderang) Dia menampakkan cahaya matahari. Di
dalam ungkapan ini lafal Al-Lail atau malam hari dimudhafkan kepada As-
Samaa', karena malam hari merupakan kegelapan baginya. Dan dimudhafkan
pula kepada matahari, karena matahari merupakan cahaya baginya. (Tafsir Al-
Jalalain, An-Nazi’at 79:29)
(Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya) yakni dijadikan-Nya dalam bentuk
terhampar, sebenarnya penciptaan bumi itu sebelum penciptaan langit, tetapi
masih belum terhamparkan. (Tafsir Al-Jalalain, An-Nazi’at 79:30)

12. Bintang-bintang (matahari) sebagai sumber panas yang tinggi

Artinya : “(yaitu) bintang yang bersinar tajam,” (Ath-Thariq 86:3)

Tafsir ayat : Dalam ayat-ayat ini dan pada beberapa ayat lain, Allah bersumpah
dengan langit, matahari, bulan, dan malam karena terdapat padanya hal-hal,
bentuk-bentuk, perjalanan-perjalanan, terbit dan tenggelamnya;
maka keadaan yang ajaib dan luar biasa ini adalah bukti bagi orang yang
berpikir dan memperhatikan bahwa ada penciptanya Yang Mahakuasa, tidak
ada sekutu dalam penciptaannya.
Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah dengan langit dan bintang yang terbit
pada malam hari.
Sinarnya memecahkan kegelapan, dan menjadi petunjuk jalan kepada manusia
pada waktu gelap di bumi dan di laut.
Dari bintang itu, manusia dapat mengetahui musim hujan dan hal-hal lain yang
diperlukannya dalam kehidupan.
Ada beberapa arti yang dikemukakan oleh para mufasir mengenai bintang
tersebut.
Pendapat yang terbaik adalah yang mengartikannya sebagai bintang yang
bercahaya.

13. Teori ekspansi kosmos

Artinya : “Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-
benar meluaskannya.” (Adz-Dzariyat 51:47)

Tafsir ayat : Allah subhanahu wa ta’ala berfirman seraya mengingatkan tentang


penciptaan alam atas dan alam bawah.

9
Dan langit itu Kami bangun.
(QS. Adz-Dzariyat [51]: 47)
Artinya, Kami menjadikannya sebagai atap yang terpelihara lagi tinggi.
dengan kekuatan (Kami).
(QS. Adz-Dzariyat [51]: 47)
Yakni dengan kekuatan, menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, dan As-
Sauri serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang.
dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.
(QS. Adz-Dzariyat [51]: 47)
Maksudnya, Kami jadikan cakrawalanya luas dan Kami tinggikan tanpa tiang-
tiang pemancang yang menopangnya.

14. Planet berada pada sistem tata surya terdekat (sama’ ad dunya)

ِ ‫إِ َّنا َز َّي َّنا ٱل َّس َمٓا َء ٱل ُّد ْن َيا ِب ِزي َن ٍة ْٱل َك َوا ِك‬
‫ب‬
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia (yang terdekat),
dengan hiasan bintang-bintang.” (Ash Shaffaat 37:6)

Tafsir ayat : (Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan
hiasan, yaitu bintang-bintang) dengan cahayanya, atau hiasan itu berupa
bintang-bintang itu sendiri.
Pengertian Idhafah di sini mengandung makna bayan atau menjelaskan,
perihalnya sama dengan makna qiraat yang menanwinkannya.

15. Perbedaan planet/satelit sebagai pemantul cahaya dengan matahari sebagai


sumber cahaya

Artinya : "Dan di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan
matahari sebagai pelita (yang cemerlang)?” (An Nuh 71:16)

16. Bumi ini bulat dan melakukan rotasi

Artinya : "Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar;
Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan

10
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang
ditentukan.
Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun.” (Az Zumar 39:5)

Tafsir ayat : Dia menciptakan langit dan bumi dengan benar dan dalam bentuk
yang tetap.
Dia menutupkan siang ke dalam malam dan menutupkan malam ke dalam siang
secara berulang-ulang.
Dia juga menundukkan matahari dan bulan kepada kehendak-Nya dan untuk
maslahat hamba-Nya, masing-masing beredar pada porosnya sampai batas
waktu yang telah ditentukan, yaitu hari kiamat.
Hanya Dialah, bukan yang lain, yang Mahaunggul atas segala sesuatu.
Tidak ada sesuatu pun yang keluar dari kehendak-Nya.
Dia Maha Pengampun atas dosa hamba-hamba-Nya[1].
[1] Ayat ini menunjukkan bahwa bumi berbentuk bulat dan selalu berotasi.
Dari segi bahasa, kata
“yukawwir”
yang digunakan dalam ayat ini berarti ‘menutupkan suatu benda ke atas benda
lain secara berturut-turut’.
Kalau saja bumi ini tidak bulat–datar, umpamanya–tentu siang dan malam di
suatu tempat dapat dimungkinkan tampak pada satu waktu secara bersamaan.

11

Anda mungkin juga menyukai