Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPUTUSASAAN

1. MasalahUtama
Keputusasaan
2. Proses TerjadinyaMasalah
a. Definisi
 Kondisi subjektif ketikain divide melihat keterbatasan atau ketiadaan
alternative atau pilihan pribadi yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi
energy untuk kepentingan individu
 Keputusasaan berkaitan dengan kehilangan harapan, ketidakmampuan ,
keraguan, duka cita, apati, kesedihan, depresi, dan bunuh diri

b. Tandadan Gejala

 Ungkapan klien tentang situasi kehidupan tanpa harapan dan terasa


hampa(“saya tidak dapat melakukan”)
 Sering mengeluh dan Nampak murung.
 Nampak kurang bicara atau tidak mau berbicara sama sekali
 Menunjukkan kesedihan, afek datar atau tumpul.
 Menarik diri dari lingkungan.
 Kontak mata kurang.
 Mengangkat bahu tanda masa bodoh.
 Nampak selalu murung atau blue mood.
 Menunjukkan gejala fisik kecemasan (takikardia, takipneu)
 Menurun atau tidak adanya selera makan
 Peningkatan waktu tidur.
 Penurunan keterlibatan dalam perawatan.
 Bersikap pasif dalam menerima perawatan.
 Penurunan keterlibatan atau perhatian pada orang lain yang bermakna
d. Faktor yang Mempengaruhi

 Kemiskinan

 Faktor kehilangan

 Kegagalan yang terusmenerus

 Faktor Lingkungan

 Orang terdekat ( keluarga )

 Status kesehatan ( penyakit yang dideritadandapatmengancamjiwa)

 Adanya tekanan hidup

 Kurang nyaiman

3. Data yang PerluDikaji


 Kajidandokumentasikankemungkinanbunuhdiri
 Pantauafekdankemampuanmembuatkeputusan
 Pantaunutrisi: Asupandanberatbadan

4. MasalahKeperawatan yang MungkinMuncul


 Harga diri rendah
 Ketidak berdayaan
 Risiko bunuh diri
5. Rencana Tindakan Keperawatan

TujuanUmu TujuanKhusus Intervensi Rasional


m
1. Bina hubungan saling Hubungan saling percaya merupakan
Klien Klienmampu : percaya dasar untuk menjalin hubungan trust
mampu 1. Membina  Ucapkan salam antara perawat klien
mampu hubungan saling  Perkenalkan diri: sebutkan
mengekspre percaya nama dan panggilan yang
sikan disukai
harapan 2. Mengenal  Tanyakan nama klien dan
positif masalah panggilan yang disukai
Tentang keputusasaan  Jelaskan tujuan pertemuan
masa depan,  Dengarkan klien dengan
mengekspre 3.Berpartisipasi penuh perhatian
sikan tujuan dalam aktivitas Klien akan dapat mengatasi masalah
 Bantu klien penuhi
dan arti keputusasaannya jika inti masalah
kebutuhan dasarnya
kehidupan diketahui

2. Klien mengenal masalah


keputusasaannya
 Beri kesempatan bagi klien
untuk mengungkapkan
perasaan
 sedih/kesendirian/keputusas
aannya
 Tetapkan adanya perbedaan
antara cara pandang klien
terhadap
 Kondisinya dengan cara
pandang perawat terhadap
kondisi klien
 Bantu klien
mengidentifikasi tinghkah
laku yang mendukung
putus asa: pembicaraan
abnormal/negative,
menghindari interaksi
dengan kuragnya partisipasi
dalam aktivitas
 Diskusikan dengan klien
cara yang biasa dilakukan
untuk atasi masalahnya,
Tanyakan manfaat dari cara
yang digunakan
 Dukung klien untuk
menggunakan koping
efektif yang selama ini
digunakan oleh klien.
 Beri alternative
penyelesaian masalah atau
solusi
 Bantu klien identifikasi
keuntungan dan kerugian Klien yang aktif dalam beraktifitas
dari tiap alternatif dapat menghindarkan dirinya dari

 Identifikasi kemungkinan pemikiran yang berlarut mengenai


klien untuk bunuh diri keputusasaannya
(putus asa adalah factor
risiko terbesar dalam ide
untuk bunuh diri)

3. Klien berpartisipasi dalam


aktivitas

 Identifikasi aspek positif


dari dunia klien
 Dorong klien untuk berfikir
yang menyenangkan dan
melawan rasa putus asa
 Dukung klien untuk
mengungkapkan
pengalaman yang
mendukung pikiran dan Dukungan keluarga merupakan
perasaan positif dukungan terdekat yang dibutuhkan
 Berikan penghargaan yang oleh klien yang mengalami
sungguh-sungguh terhadap keputusasaan.
usaha klien dalam
mencapai tujuan, memulai
perawatan diri, dan
berpartisipasi dalam
aktifitas

4. Klien menggunakan
keluarga sebagai system
pendukung

 Bina hubungan saling


percaya dengan keluarga:
1) Ucapkan salam
2) Perkenalkan diri:
sebutkan nama dan
panggilan yang disukai
3) Tanyakan nama
keluarga, panggilan
yang diisukai dan
hubungan dengan klien
4) Jelaskan tujuan
pertemuan
5) Buat kontrak
pertemuan

 Identifikasi masalah yang


dialami keluarga terkait
kondisi putusasaklien
 Diskusikan upaya yang
telah dilakukan keluarga
untuk membantu klien atasi
masalah dan bagaimana
hasilnya
 Tanyakan harapan keluarga
untuk membantu klien atasi
masalahnya
 Diskusikan dengan
keluarga tentang
keputusasaan:
1) Arti, penyebab, tanda-
tanda, akibat lanjut bila
tidak diatasi
2) Psikofarmaka yang
diperoleh klien:
manfaat, dosis,
efeksamping,
3) Akibat bila tidak patuh
minum obat
4) Cara keluarga merawat
klien
5) Askes bantuan bila
keluarga tidak dapat
mengatasi kondisi klien
(puskesmas, RS)
(Carpenito, 2014)
Referensi.

Cotton, C., Range, M. (1996).Suicidality, hopelessness, and attitudes toward life and death in
clinical and nonclinical adolescents. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10169709
diakses pada 15/10/2014 pukul 19:34 WIB

Keliat, B.A. (2005). Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: EGC

Keliat, B.A., Akemat, Helena, N., Susanti, H., Panjaitan, R.V., Wardani, I, Y., dkk. (2006).
Modul praktek keperawatan profesional jiwa (MPKP Jiwa). Jakarta: FIK UI dan WHO
Wilkinson, J.M & Ahern, N.R. (2011). Prentice Hall Nursing Diagnosis Handbook :
NANDA Diagnosis, NIC Interventions, NOC Outcome. Terj Esti Wahyuningsih &
Dwi Widiarti. Jakarta : EGC.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Keputusasaan

Anda mungkin juga menyukai