Anda di halaman 1dari 4

Direktorat Jendral Peternakan dan Direktorat Pembibitan. 2000.

Petunjuk Teknis

Pengawasan Mutu Bibit Ternak. Departemen Pertanian Jakarta. Jakarta

http://bitnak.ditjennak.deptan.go.id/pls/portal45/docs/folder/BIBlembang/I

nfoteknia /BIBLregulasi/petunjukteknis-pengawasan-mutu-bibit ternak.

Pdf

Gunawan, M., F. Afiati., E.M. Kaiin., S.

Said dan B. Tappa. 2004. Pengaruh

media pengencer terhadap kualitas spermatozoa beku sapi PO. Jurnal

Peternakan Veteriner. 2(1): 61 – 66.

Feradis, 2010.Bioteknologi Reproduksi Pada Ternak.Alfabeta. Bandung.

Garner, D. L. and E. S. E. Hafez. 2000. Spermatozoa and Seminal Plasma. In

Reproduction In Farm Animals. Edited by E. S. E. Hafez. 7th Edition.


Lippincott Wiliams and Wilkins. Maryland. USA

Toelihere, M.R. (1985), Inseminasi Buatan pada Ternak, Penerbit Angkasa, Bandung.

Partodihardjo, S. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Cetakan ke-3 Penerbit Mutiara

Sumber Widia, Jakarta.

Suyadi, dan Susilawati. 1992. Pengantar Fisiologi Reproduksi. LUW Animal

Husbandry Project Universitas Brawijaya. Malang.

Aminasari, P.D. 2009. Pengaruh umur terhadap kualitas semen beku sapi

Limousin. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.

Tambing, S.N. 1999. Efektivitas Berbagai Dosis

Gliserol di dalam Pengencer Tris dan waktu

Ekuilibrasi terhadap kualitas semen beku

kambing Pernakan Ettawah. Tesis. Bogor:


Progam Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Waluyo L. 2006. Teknik dan Metode Dasar

dalam Mikrobiologi. Universitas

Muhammadiyah Malang Press.

Malang.

Watson, P. F. 1996. Cooling of Spermatozoa and Freezing Capacity. Reprod.

Dom. Anim. 31 : 135—140.

Mulyono, S. 1998. Teknik Pembibitan Kambing dan Domba. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Hunter, R.H.F. 1995. Fisiologi dan Teknologi Reproduksi Hewan Betina

Domestik. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai