0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan1 halaman
Teknologi reproduksi inseminasi buatan pada sapi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia. Penelitian ini mengembangkan inovasi alat inseminasi buatan berbasis visualisasi android untuk memudahkan pedeposisian semen ke dalam saluran reproduksi sapi betina. Diharapkan inovasi ini dapat meningkatkan fertilitas dan persentase keberhasilan inseminasi buatan guna meningkatkan populasi sapi potong di Indonesia.
Teknologi reproduksi inseminasi buatan pada sapi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia. Penelitian ini mengembangkan inovasi alat inseminasi buatan berbasis visualisasi android untuk memudahkan pedeposisian semen ke dalam saluran reproduksi sapi betina. Diharapkan inovasi ini dapat meningkatkan fertilitas dan persentase keberhasilan inseminasi buatan guna meningkatkan populasi sapi potong di Indonesia.
Teknologi reproduksi inseminasi buatan pada sapi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia. Penelitian ini mengembangkan inovasi alat inseminasi buatan berbasis visualisasi android untuk memudahkan pedeposisian semen ke dalam saluran reproduksi sapi betina. Diharapkan inovasi ini dapat meningkatkan fertilitas dan persentase keberhasilan inseminasi buatan guna meningkatkan populasi sapi potong di Indonesia.
Pengembangan Teknologi Inseminasi Buatan Dengan Visualisasi Berbasis
Android Pada Sapi Guna Menuju SDGs 2030 Di Bidang Peternakan
Oleh : Latif Solihin, Rinaldi Ramadhan, Inna Garilita Aulyah
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya latifsolihin11@gmail.com
Sapi merupakan komoditas peternakan yang potensial dalam pemenuhan
kebutuhan daging di Indonesia. Kebutuhan dan permintaan daging sapi di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi produk protein hewani. Menurut Kementrian Pertanian kebutuhan daging Indonesia 2,56 kg/kapita/tahun, sedangkan produksi daging Indonesia pada tahun 2019 adalah 429.412 ton. Produksi tersebut hanya mampu mencukupi 62,57 % dari proyeksi kebutuhan daging sebesar 686.270 ton. Hal tersebut menjadi potensi besar untuk di tingkatkan produksinya. Peningkatan produksi daging sapi dimulai dengan peningkatan populasi sapi bakalan di Indonesia, salah satunya melalui teknologi reproduksi Inseminasi Buatan. Keberhasilan kebuntingan melalui teknologi reproduksi inseminasi buatan di pengaruhi oleh beberapa faktor, selain keterampilan inseminator, pendeposisian semen kedalam organ reproduksi sapi betina sangat penting dilakukan, karena berkaitan dengan fertilitas pada proses inseminasi buatan. Semakin tepat pendeposisian semen maka semakin besar persentase keberhasilan IB. Pada pelaksanaannya kendala yang biasa di hadapi inseminator adalah keterbatasan pengelihatan saat pedeposisian semen di dalam saluran reproduksi sapi betina, hal tersebut yang melatarbelakangi inovasi Terong IB. Metode yang digunakan yaitu dengan studi literatur, observasi lapangan dan desain grafis. Sehingga di hasilkan inovasi berupa alat IB dengan visualisasi berbasis android. Diharapkan dengan adanya inovasi ini dapat meningkatan fertilitas dan persentase angka kebuntingan pada IB. Sebagai upaya peningkatan populasi sapi potong di Indonesia, untuk menuju SDGs 2030 di bidang peternakan.