Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI KEDELAI DI KECAMATAN AMBARAWA


KABUPATEN PRINGSEWU

(Proposal Tugas Akhir)

OLEH :

Siska Safitri (17754018)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PANGAN

EKONOMI DAN BISNIS

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan makanan pokok yang paling utama bagi masyarakat Indonesia selai

padi dan jagung adalah kedelai. Kedelai memiliki kandungan yang beragam,

terutama protein nabati. Kedelai juga sering dimanfaatkan sebagai bahan baku

industri makanan seperti tempe, tahu, kecap, susu, dan tauco. Pemanfaatan

kedelain selain sebagai bahan baku industri makanan juga bisa digunakan sebagai

pakan ternak. Indonesia termasuk negara produsen kedelai keenam terbesar di

dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, Argentina, Cina, dan India. Namun,

produksi kedelai domestik belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri

yang terus meningkat dari waktu ke waktu jauh melampaui peningkatan produksi

domestik. (Meliza Sari, et. al, 2016). Pemerintah akhirnya melakukan impor

untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Produksi kedelai Indonesia pada periode 1980–2016 berfluktuasi dan

cenderung meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 2,35% per tahun.

Produksi kedelai nasional lima tahun terakhir meningkat rata-rata 0,14% per

tahun, merupakan sumbangan peningkatan Luar Jawa rata-rata sebesar 5,57% per

tahun, sedangkan Pulau Jawa justru menurun dengan rata-rata sebesar 2,44% per

tahun (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2016).

Produksi kedelai Provinsi Lampung masih relatif rendah dibandingkan

provinsi lain di Indonesia, serta jumlah produksi yang tidak stabil setiap tahunnya.
Produktivitas 1,2 ton/ha atau 50% dari potensi hasil varietas unggul, yang

dianjurkan sebesar 92,00-3,50 ton/ha. (Dinas Tanaman Pangan Provinsi Lampung,

2016). Faktor penyebab rendahnya produksi kedelai di Provinsi Lampung adalah

karena banyak terjadi alihfungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian.

Salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang membudidayakan kedelai

yaitu Kabupaten Pringsewu. Perkembangan luas panen dan produksi kedelai di

Kabupaten Pringsewu pada tahun 2012-2016 mengalami fluktuasi dan cenderung

mengalami kenaikan produksi. Hal itu terjadi karena luas panen tanaman kedelai

meningkat di Kabupaten Pringsewu. Kabupaten Pringsewu memiliki luas lahan

pertanian yang kecil disbanding kabupaten lain di Provinsi Lampung. Hal ini

menyebabkan Kabupaten Pringsewu tergolong kabupaten penghasil kedelai yang

rendah jika dibandingkan kabupaten lain. Hal ini merupakan permasalahan

sekaligus menjadi tantangan yang besar untuk memaksimalkan produksi kedelai

di Kabupaten Pringsewu untuk memenuhi kebutuhan kedelai khususnya di

Provinsi Lampung. Kenaikan produksi kedelai di Kabupaten Pringsewu

diharapkan mampu membantu menyokong minimnya pasokan kedelai di

Lampung.

Kecamatan Ambarawa merupakan kecamatan penghasil kedelai terbesar di

Kabupaten Pringsewu. Pada tahun 2018, Kecamatan Ambarawa memiliki luas

panen kedelai sebesar 317 ha dengan produksi mencapai 427 ton (Badan Pusat

Statistik Kabupaten Pringsewu, 2019).


1.2 Perumusan Masalah

Permintaan kedelai impor terus mengalami peningkatan dari waktu ke

waktu. Hal ini membuktikan bahwa upaya pemerintah dalam upaya melakukan

swasembada pangan masih belum tercapai. Salah satu cara untuk menekan

permintaan kedelai impor adalah dengan meningkatkan produksi kedelai

domestik. Upaya peningkatan produksi kedelai domestik merupakan peluang bagi

para petani untuk dapat membantu mewujudkan swasembada pangan di Indonesia

khususnya Provinsi Lampung.

Agar peningkatan produksi tersebut dapat tercapai maka petani perlu

mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi kedelai. Terkait hal

ini maka perlu dilakukan mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

produksi kedelai. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kedelai tidak

terlepas dari luasnya lahan produksi dan bibit yang digunakan dalam proses

produksi, selain itu juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti

penggunaan pupuk, pestisida, dan banyaknya jumlah tenaga kerja yang terlibat

dalam kegiatan produksi. Besarnya persentase pengaruh faktor-faktor tersebut

terhadap produksi kedelai perlu diketahui secara lebih eksplisit agar petani dapat

mempertimbangkan keputusan produksi berdasarkan tingkat persentase faktor-

faktor tersebut. Uraian tersebut mencerminkan permasalahan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi produksi kedelai di

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu?

2. Bagaimanakah pengaruh faktor-faktor tersebut dalam upaya peningkatan

produksi kedelai di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu?


1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis Fator-Faktor yang mempengaruhi produksi kedelai di

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu

2. Mengetahui pengaruh faktor-faktor tersebut dalam upaya peningkatan

produksi kedelai di Kecamatan Ambarawa Kabupaten pringsewu.


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu.2019.Kecamatan Ambarawa Dalam

Angka 2019.Badan Pusat Statistik.Lampung.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.(2017).Laporan Rencana Aksi Daerah

Pangan dan Gizi (RAD-PG) Provinsi Lampung Tahun 2016. Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah.Lampung.

Meliza Sari, Putri, Aimon, Hasdi, Sofyan, E.Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Produksi, Konsumsi Dan Impor Kedelai Di

Indonesia.2013.Jurnal Kajian Ekonomi. III (5).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian.2016.Outlook

Komoditas Petanian Subsektor Tanaman Pangan.Kementrian

Pertanian.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai