Anda di halaman 1dari 9

SNITT- Politeknik Negeri Balikpapan 2020 ISBN : 978-602-51450-2-5

P-72

PARTISIPASI PETANI PADA DEMONSTRASI AREA BUDIDAYA


TANAMAN SEHAT PADI DI KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU

(FARMER PARTICIPATION IN THE DEMONSTRATION AREA OF


HEALTHY RICE CULTIVATION AT GADINGREJO SUBDISTRICT OF
PRINGSEWU REGENCY)

Citra Aprilia1*, Indah Listiana2, Rio Tedi Prayitno3


1,2,3
Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
*
E-mail: citraaaprilia12@gmail.com

Diterima 09-10-2020 Diperbaiki 12-10-2020 Disetujui 7-12-2020

ABSTRAK
Peningkatan produksi padi terhambat oleh OPT. Pengelolaan budidaya pertanian perlu dikelola
dengan baik. Oleh karena itu, pemerintah mengadakan pelaksanaan kegiatan Demonstrasi Area
(Dem area) Budidaya Tanaman Sehat Padi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
partisipasi petani pada Dem AreaTanaman Sehat Padi di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten
Pringsewu, dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat partisipasi petani
pada Dem area Budidaya Tanaman Sehat Padi di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Pengumpulan data
dilakukan pada bulan Maret 2020. Responden penelitian ini adalah 48 petani anggota kelompok
tani yang tergabung dalam Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Padi di Kecamatan Gadingrejo
Kabupaten Pringsewu. Penentuan sampel secara purposive. Penelitian ini merupakan penelitian
survey dan data dianalisis menggunakan Rank Spearman dan secara deskriptif. Umur responden
rata-rata 50,75 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi petani berada
pada kategori cukup baik atau sedang. Faktor yang berhubungan dengan partisipasi tingkat
pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga.
Kata kunci : dem area, faktor, partisipasi

ABSTRACT
The increase in rice production is hampered by OPT. Agricultural cultivation management needs to
be managed properly. Therefore, the government held a Demonstration Area (Dem area) of Healthy
Rice Cultivation.The purpose of this research the level of farmer participation in the Dem Area of
Healthy Rice Cultivation at Gadingrejo Subdistrict of Pringsewu Regency, and the factors
associated with level of farmer participation in the Dem Area of Healthy Rice Cultivation at
Gadingrejo Subdistrict of Pringsewu Regency. This research was conducted at Gadingrejo
Subdistrict of Pringsewu Regency. Data of this research were collected in March 2020. The
respondents are 48 farmers members of farmer groups joining the Dem Area of Healthy Rice
Cultivation at Gadingrejo Subdistrict of Pringsewu Regency. Determination of the sample
purposive. This research is a survey and data are analyzed using Rank Spearman and descriptively.
The average age of the respondents was 50,75 years. The results showed that the level of farmer
participation is in a pretty good or moderate category. Factors related to the level of education and
the number of family dependents.
Keywords : dem area, factors, participation

470
SNITT- Politeknik Negeri Balikpapan 2020 ISBN : 978-602-51450-2-5

PENDAHULUAN Tanah sebelum dilakukan penanaman


Kebutuhan utama manusia yang sebaiknya dilakukan pengolahan tanah terlebih
berasal dari sektor pertanian antara lain dahulu. Hal tersebut merupakan upaya
sandang, pangan, dan papan. Perkembangan mengembalikan kondisi kesuburan tanah dan
pertanian di Indonesia tidak dapat dilepaskan meningkatkan kualitas tanah. Hal yang perlu
dari perkembangan upaya pemenuhan bahan dilakukan dalam budidaya tanaman sehat
pangan nasional. Terpenuhinya kebutuhan antara lain pengolahan tanah secara baik dan
pangan di Indonesia merupakan hal mutlak benar serta pemupukan untuk
yang harus dilakukan oleh pemerintah. mengembalikankesuburan tanah. Pemberian
Padi merupakan tanaman pangan pupuk organik dan kapur dolomit diupayakan
sebagai makanan pokok bangsa Indonesia. untuk mengembalikan pH tanah sesuai dengan
Itulah sebabnya produksi padi sangat perlu yang dibutuhkan oleh tanaman padi. Salah
untuk ditingkatkan. Peningkatan produksi padi satunya yang dapat dilakukan untuk
dipengaruhi oleh faktor penggangu yang dapat mengembalikan pH tanah asam agar sesuai
berakibat pada penurunan produksi. Rata-rata dengan syarat tumbuh tanaman padi, yaitu
kehilangan hasil tanaman padi yang terjadi dengan pemberian kapur dolomit. Selain itu,
yaitu karena serangan organisme pengganggu pemberian kapur dolomit dan pupuk organik
tanaman (OPT) sekitar 30 persen dan juga mampu memperbaiki sifat fisik, biologi,
kehilangan hasil oleh gangguan hama sekitar dan kimia tanah sehingga dapat menginduksi
20 – 25 persen setiap tahun (Untung, 2006)[9]. ketahanan tanaman terhadap serangan OPT.
Selain itu, kegiatan budidaya padi intensif Oleh karena itu, perlu dilaksanakan
mengakibatkan meningkatkan serangan OPT. pengendalian OPT melalui dem area budidaya
Organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah tanaman sehat padi.
semua organisme yang dapat merusak, Pelestarian lingkungan perlu
mengganggu kehidupan atau menyebabkan diupayakan terutama dalam pengendalian
kematian tumbuhan. Dasar hukum OPT. Adapun tekniknya yaitu teknik
pengendalian OPT diaturdalam Keputusan pengendalian OPT yang terfokus pada prinsip
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor bahwa sistem pengendalian di suatu wilayah
53/Hk.310/C/8/2012 tentang Pedoman dapat dilakukan secara cepat, tepat, efektif dan
Rekomendasi Pengendalian Organisme efisien serta berwawasan lingkungan. Dem
Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman area budidaya tanaman sehat padi terdiri dari
Serealia. Beberapa OPT padi khususnya pelestarian musuh alami untuk menekan
adalah werengbatang coklat (WBC), Kerdil perkembangan serangan OPT padi (Sudewi S,
Rumput/Kerdil Hampa, Penggerek Batang Ala A,Baharuddin, dan Farid M 2020)[6].
Padi (PBP), blast, kresek (BLB) dan tungro Dem area budidaya tanaman sehat padi
(Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dilaksanakan melalui dukungan dana dari
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
2019)[3]. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Pengelolaan budidaya pertanian perlu Kementerian Pertanian dalam bentuk benih
dikelola dengan baik guna mencukupi padi, dolomit, dan obat-obatan (pestisida
kebutuhan manusia khususnya kebutuhan nabati, herbisida nabati, dan lainnya). Selain
pangan (padi) yang terbatas dewasa ini. itu, adapula bantuan berupa uang yang
Pengelolaan untuk mencukupi kebutuhan digunakan untuk pembelian sarana produksi
pangan ini mengakibatkan Pemerintah lainnya. Dem area budidaya tanaman sehat
Indonesia melalui Direktorat Perlindungan padi dikelola oleh kelompok tani (poktan)/
Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman gabungan kelompok tani (gapoktan) dan
Pangan Kementerian Pertanian mengadakan didampingi oleh petugas pusat dan daerah.
program pelaksanaan kegiatan yang disebut Dem area budidaya tanaman sehat padi telah
Demonstrasi Area (dem area) Budidaya dilaksanakan sejak 2018 dan pelaksanaannya
Tanaman Sehat Padi. Dem Area Budidaya di daerah sentra produksi padi yang
Tanaman Sehat Padi merupakan percontohan potensial/endemis OPT di 20 provinsi di
penerapan budidaya tanaman sehat komoditas Indonesia termasuk Provinsi Lampung.
padi dalam bentuk Demonstrasi Area (Dem Lampung adalah daerah sentra produksi padi di
Area). Selain percontohan penerapan budidaya Indonesia. Berdasarkan Statistik Pertanian
tanaman sehat, dem area budidaya tanaman 2018, luas panen padi di Provinsi Lampung
sehat padi juga sebagai mediator dalam dalam lima tahun terakhir 2013-2017
pemberian bantuan sarana produksi. mengalami peningkatan. Luas panen tertinggi
471
SNITT- Politeknik Negeri Balikpapan 2020 ISBN : 978-602-51450-2-5

terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 839.750 METODOLOGI


ha dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,39 Metode yang digunakan dalam
persen.Kabupaten Pringsewu memiliki penelitian ini adalah metode survei. Penelitian
produktivitas padi yang cukup tinggi dengan ini telah dilakukan pada Maret 2020. Lokasi
jumlah produktivitas sebesar 125.902 ku/ha. penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive)
Hal tersebut berarti produktivitas padi di di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten
Kabupaten Pringsewu dapat dijadikan salah Pringsewu dengan pertimbangan bahwa
satu tujuan lokasi penelitian ini. Kabupaten Kecamatan Gadingrejo merupakan sentral
Pringsewu adalah sentra produksi padi di produksi padi di Kabupaten Pringsewu yang
Provinsi Lampung. melaksanakan kegiatan dem area budidaya
Pelaksanaan Program Dem Area tanaman sehat padi. Banyaknya sampel pada
Budidaya Tanaman Sehat Padi tersebut tidak penelitian ini ditentukan menggunakan rumus
dapat berjalan tanpa adanya faktor-fakor Yamane (dalam Kuncoro AE dan Ridwan
pendukung. Salah satu faktor pendukung 2008)[5] dengan perhitungan sebagai berikut :
tersebut adalah partisipasi dari petani.
Partisipasi dari petani menjadi bagian N
n= …………………………………… (1)
terpenting dalam keberlangsungan suatu N d2 +1
program, termasuk dalam hal ini ialah Dem
Area Budidaya Tanaman Sehat Padi. Keterangan :
Partisipasi petani pada dem area budidaya n = jumlah sampel
tanaman sehat padi pada penelitian ini merujuk N = jumlah populasi
pada Adisasmita (2006)[1], partisipasi pada d = Presisi (ditetapkan tingkat kesalahan10 %
perencanaan dan pelaksanaan. Berdasarkan dengan tingkat kepercayaan 90 %)
hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang
Partisipasi Petani pada Dem Area Budidaya Sampel diperoleh berdasarkan metode
Tanaman Sehat Padi di Kecamatan Gadingrejo simple random sampling. Responden
Kabupaten Pringsewu. penelitian ini adalah anggota kelompok tani
Berdasarkan uraian tersebut, maka yang melaksanakan kegiatan dem area
tujuan dari penelitian ini adalah untuk budidaya tanaman sehat padi di Kabupaten
mengetahui tingkat partisipasi petani pada Pringsewu dengan jumlah populasi 94.
program Demonstrasi Area (dem Penentuan jumlah sampel secara proporsional
area)Budidaya Tanaman Sehat Padi di dan didapatkan 48 responden. Penelitian ini
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten menggunakan data primer dan data sekunder.
Pringsewu,dan mengetahui faktor-faktor yang Data primer yaitu data yang diperoleh dengan
berhubungan dengan partisipasi petani pada wawancara langsung. Data sekunder
dem area budidaya tanaman sehat padi di merupakan data yang didapat dari lembaga dan
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. instansi terkait yaitu antara lain UPTD
Pertanian Kecamatan Gadingrejo, Dinas
Tinjauan Penelitian Terdahulu Pertanian Kabupaten Pringsewu, dan instansi
Berdasarkan penelitian terdahulu terkait. Teknik pengumpulan data
Anggraini (2018)[1], tingkat partisipasi petani menggunakan kuesioner dan dokumentasi.
pada program PUPM di Kecamatan Palas Pengujian hipotesis untuk mengetahui
Kabupaten Lampung Selatan secara faktor-faktor yang berhubungan dengan
keseluruhan termasuk ke dalam kasifikasi partisipasi petani pada dem area budidaya
rendah. Faktor-faktor yang berhubungan nyata tanaman sehat padi menggunakan uji korelasi
dengan tingkat partisipasi petani pada program Rank Spearman (Siegel 1997)[8].Data-data
PUPM adalah tingkat pengetahuan petani yang didapat diubah menjadi skala interval
tentang Program PUPM, frekuensi komunikasi dengan metode MSI (Method Successive
petani, dan kekosmopolitan petani. Interval). Faktor-faktor yang diduga
Maulidiawati (2018)[2], menjelaskan bahwa berhubungan dengan partisipasi petani pada
rata-rata tingkat partisipasi terhadap program dem area budidaya tanaman sehat padi di
Upsus Pajale di Kecamatan Rawa Jitu Selatan Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu
tergolong sedang (11,07%). Faktor-faktor yang adalah umur (X1), pendidikan (X2),
berhubungan dengan tingkat partisipasi pendapatan (X3), status kepemilikan lahan
petanidalam Program UPSUS PAJALE adalah (X4), luas lahan (X5), dan jumlah tanggungan
produksi, perilaku komunikasi kelompok, dan keluarga (X6).
intensitas sosialisasi program.
472
SNITT- Politeknik Negeri Balikpapan 2020 ISBN : 978-602-51450-2-5

⁶∑ⁿᵢ̱˗₁di² Responden dengan pendidikan rendah tersebut


rs = ……………………………………(2)
Nᶟ−N akan tidak mumpuni dalam menyerap
informasi dan teknologi yang terjadi pada
Keterangan: budidaya padi. Perlu dilakukan pelatihan oleh
rs = Koefisien korelasi penyuluh bagi petani agar dapat melaksanakan
di = Perbedaan setiap pasangan rank dem area budidaya tanaman sehat padi sesuai
N = Jumlah sampel tujuan.
Uji korelasi ini menggunakan kaidah
pengambilan keputusan yaitu : Persentase (%)
43,75
1) Jika nilai sig ≤ α = 0,1 maka tolak Ho terima Anggota Kelompok Tani
H1, berarti terdapat hubungan yang nyata 29,17
antara kedua variabel yang diuji 14,58 12,50
2) Jika nilai sig > α = 0,1 maka terima Ho tolak
H1, berarti tidak terdapat hubungan yang
nyata antara kedua variabel yang diuji.
SD SMP SMA S1
Jenjang Pendidikan
Gambar 2. Sebaran responden menurut tingkat
HASIL DAN PEMBAHASAN pendidikan
Karakteristik Responden
Umur Petani Responden Luas Lahan
Umur petani merupakan bentuk Luas lahan merupakan seluruh jumlah
karakteristik dari petani sebagai pelaku hamparan yang diusahakan/digarap oleh petani
usahatani dalam melakukan aktivitas padi sawah diukur dengan satuan ha. Semakin
kehidupan terutama pada kegiatan usahatani. luas lahan garapan petani akan mempengaruhi
Sebaran responden berdasarkan umur dapat partisipasinya terhadap inovasi teknologi
dilihat pada Gambar 1. Umur responden budidaya padi terutama terkologi dem area
sebagian besar berada pada kategori umur budidaya tanaman sehat padi. Sebaran
produktif antara 47,5 - 64,6 tahun dengan rata- responden menurut luas lahan dapat dilihat
rata umur petani responden50,75 tahun. Umur pada Gambar 3.Sebagian besar responden
produktif merupakan umur yang ideal untuk petani dem area budidaya tanaman sehat padi
bekerja dengan baik dan meningkatkan memiliki luas lahan garapan padi sawah 0,25 ̶
produktivitas kerjanya. 0,84 ha dengan persentase sebesar 93,75
persen. Hal ini menunjukan bahwa sebagian
besar responden petani memiliki luas lahan
Persentase (%) garapan yang masih tergolong sempit,
Anggota kelompok tani disebabkan oleh kesejahteraan petani yang
41,67 45,83 masih rendah dan masih banyak yang hanya
12,50 sebagai buruh tani.
30,3 - 47,4 47,5 - 64,6 64,7 - 81,7
Rentang Umur (tahun) Persentase (%)
93,75
Gambar 1. Sebaran responden berdasarkan umur Anggota Kelompok Tani

4,17 2,08

Tingkat Pendidikan Responden 0,25 ̶ 0,84 0,84 ̶ 1,42 1,43 ̶ 2,01


Pendidikan merupakan faktor yang Luas Lahan (ha)
akan menentukan seseorang dalam berpola Gambar 3. Sebaran responden menurut luas lahan
pikir dan mencari keputusan. Sebaran
responden menurut tingkat pendidikan dapat Partisipasi Petani pada Dem Area Budidaya
dilihat pada Gambar 2.Pendidikan petani Tanaman Sehat Padi di Kecamatan
sebagian besar di tingkat SD dengan persentase Gadingrejo Kabupaten Pringsewu
sebesar 43,75 persen. Hal ini menunjukkan Mubyarto (1997)[6], mengemukakan
bahwa tingkat pendidikan masih rendah. partisipasi sebagai kesediaan untuk membantu

473
SNITT- Politeknik Negeri Balikpapan 2020 ISBN : 978-602-51450-2-5

keberhasilan setiap program sesuai dengan terutama dem area budidaya tanaman sehat
kemampuan. Partisipasi petani pada dem area padi. Petani dapat mengetahui bahwa
budidaya tanaman sehat padi merujuk pada budidaya secara sehat dapat mengurangi
Adisasmita (2006)[1], partisipasi pada pencemaran lingkungan sekaligus mencegah
perencanaan dan pelaksanaan. Sebaran petani tanaman akan serangan OPT.
padi anggota kelompok tani berdasarkan
partisipasi petani pada dem area dapat dilihat Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
pada Tabel 1.Rekapitulasi partisipasi petani Partisipasi Petani pada Demonstrasi Area
pada dem area budidaya tanaman sehat dapat (Dem Area) Budidaya Tanaman Sehat Padi
dilihat pada Tabel 2
Umur (X1)
Tabel 1. Sebaran petani anggota kelompok tani Sebaran jumlah petani padi sawah
berdasarkan partisipasi petani pada dem berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 3.
area
Indikator Anggota Kelompok Tabel 3. Sebaran petani berdasarkan umur
Klasifikas Interval tani
Partisipasi Anggota Kelompok tani
i kelas (skor) (%)
Petani Interval kelas (tahun)
Perencanaa 8,33 Jumlah (%)
Rendah
n 4,8 - 8,4 20 41.67
30,3 - 47,4
47,92
Sedang 8,41 - 11,98 22 45.83
47,5 - 64,6
11,99 - 43,75
Tinggi 15,58 64,7 - 81,7 6 12.50
Rata-rata 10,83 Jumlah 48 100.00
Pelaksanaa 13,81 - Rata-rata 50,75 Dewasa
Rendah 4,17
n 23,24
23,25 - Sumber : Data Primer, hasil olahan penelitian 2020
Sedang 32,68 66,67
32,69 - Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tinggi 42,12 29,17 sebagian besar umur petani berada pada
Rata-rata 30,81 interval (47,5 – 64,6 tahun) atau sebanyak 22
Sumber : Data Primer, hasil olahan penelitian 2020 orang responden dengan persentase sebesar
45,83 persen dengan rata-rata 50,75 tahun.
Berdasarkan Tabel 1, partisipasi petani
anggota kelompok tani pada dem area Pendidikan (X2)
budidaya tanaman sehat padi pada indikator Sebaran jumlah petani padi sawah
perencanaan dan pelaksanaan berada pada berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat
klasifikasi sedang pada Tabel 4.

Tabel 4. Sebaran petani padi sawah berdasarkan


Tabel 2. Rekapitulasi partisipasi petani pada dem tingkat pendidikan
area budidaya tanaman sehat padi
Klasifikasi
Klasifikasi Berdasarkan Interval kelas Anggota Kelompok tani
Indikator Partisipasi Petani Tingkat
Nilai Modus Interval (tahun)
Pendidikan
Perencanaan Sedang Jumlah (%)
Pelaksanaan Sedang
Sumber : Data Primer, hasil olahan penelitian 2020 Rendah 6,00 ̶ 9,33 28 58,33
Sedang 9,34 ̶ 12,67 14 29,17
Tabel 2 menunjukkan bahwa Tinggi 12,68 ̶ 16,01 6 12,50
partisipasi petani pada dem area berada pada
Jumlah 48 100,00
klasifikasi sedang untuk semua indikator.
Partisipasi petani padi sawah pada dem area Rata-rata 9,44 Sedang
Budidaya Tanaman Sehat Padi di Kecamatan Sumber : Data Primer, hasil olahan penelitian 2020
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu berada pada
klasifikasi cukup baik atau sedang pada Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masing-masing indikator, baik perencanaan sebagian besar tingkat pendidikan anggota
maupun pelaksanaan. Petani mengetahui kelompok tani berada pada klasifikasi rendah
pentingnya informasi dari penyuluh mengenai atau sebanyak 28 orang dengan persentase
program-program yang akan dilakukan sebesar 58,33 persen dengan rata-rata 9,44.
474
SNITT- Politeknik Negeri Balikpapan 2020 ISBN : 978-602-51450-2-5

Pendapatan (X3) Tabel 7. Sebaran petani padi sawah berdasarkan


Sebaran jumlah petani berdasarkan luas lahan
tingkat pendapatan dapat dilihat pada Tabel 5. Interval kelas Anggota Kelompok tani
(ha) Jumlah (%)
Tabel 5. Sebaran petani padi sawah berdasarkan
tingkat pendapatan 0,25 ̶ 0,83 45 93,75
Anggota Kelompok tani 0,84 ̶ 1,42 2 4,17
Interval kelas (Rp)
Jumlah (%) 1,43 ̶ 2,01 1 2,08
578.000,00 - 3.755.333,00 32 66,67 Jumlah 48 100,00
3.755.333,00 - 6.932.666,00 10 20,83 Rata-rata 0,60 Sempit
6.932.666,00 - 10.210.000,00 6 12,50 Sumber : Data Primer, hasil olahan penelitian 2020

Jumlah 48 100
Berdasarkan hasil penelitian
Rata-rata 3.543.331,92 Rendah menunjukkan bahwa sebagian besar luas lahan
Sumber : Data Primer, hasil olahan penelitian 2020 anggota kelompok tani berada pada interval
0,25 ̶ 0,83 ha atau sebanyak 45 orang dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase sebesar 93,75 persen dengan rata-
sebagian besar tingkat pendapatan anggota rata sebesar 0,60 ha.
kelompok tani berada pada klasifikasi rendah
atau sebanyak 32 orang dengan persentase Jumlah tanggungan keluarga (X6)
sebesar 66,67 persen dengan rata-rata sebesar Sebaran jumlah petani padi sawah
Rp 3.543.331,92. berdasarkan jumlah tanggungan keluarga dapat
dilihat pada Tabel 8.
Status kepemilikan lahan (X4)
Sebaran petani padi sawah berdasarkan Tabel 8. Sebaran petani padi sawah berdasarkan
status kepemilikan lahan dapat dilihat pada jumlah tanggungan keluarga
Tabel 6. Klasifikasi Anggota Kelompok
Interval Kelas
Jumlah tani
Tanggungan
Tabel 6. Sebaran jumlah petani padi sawah (jiwa) Jumlah (%)
Keluarga
berdasarkan status kepemilikan lahan
Sedikit 1 – 3,33 22 45,83
Klasifikasi Status Anggota Kelompok tani
Sedang 3,34 - 5,67 23 47,92
Kepemilikan Lahan Jumlah (%) Banyak 5,68 - 8 3 6,25
Bagi hasil 9 18,75 Jumlah 48 100,00
Milik Sendiri 37 77,08 Rata-rata 3,63
Milik Sendiri, Bagi hasil 2 4,17 Sumber : Data Primer, hasil olahan penelitian 2020

Jumlah 48 100,00 Hasil penelitian menunjukkan bahwa


Rata-rata Milik Sendiri sebagian besar jumlah tanggungan keluarga
Sumber : Data Primer, hasil olahan penelitian 2020 anggota kelompok tani memiliki jumlah
tanggungan keluarga 3 sampai 5 jiwa atau
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 23 orang responden dengan
menunjukkan bahwa sebagian besar status persentase sebesar 47,92 persen dengan rata-
kepemilikan lahan anggota kelompok tani rata jumlah tanggungan keluarga 4 jiwa.
berada pada klasifikasi milik sendiri atau
sebanyak 37 orang dengan persentase sebesar Pengujian Hipotesis Faktor-Faktor yang
77,08 persen. Rata-rata status kepemilikan Berhubungan dengan Partisipasi Petani
lahan berada pada klasifikasi milik sendiri. pada Dem Area Budidaya Tanaman Sehat
Padi
Luas lahan (X5) Faktor-faktor yang berhubungan
Sebaran petani padi sawah berdasarkan dengan partisipasi petani pada Dem Area
luas lahan dapat dilihat pada Tabel 7. Budidaya Tanaman Sehat Padi pada penelitian
ini di uji menggunakan uji korelasi Rank
Spearman. Uji korelasi Rank
Spearmanmerupakan uji yang digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan antara variabel
475
SNITT- Politeknik Negeri Balikpapan 2020 ISBN : 978-602-51450-2-5

bebas dan variabel terikat. Hasil analisis uji Oleh karena itu, umur petani tidak
korelasi Rank Spearman untuk mengetahui berhubungan dengan partisipasi petani pada
korelasi antara faktor-faktor yang berhubungan dem area. Petani yang tergolong muda lebih
dengan partisipasi petani pada dem area dapat tinggi partisipasi pada dem area dan
dilihat pada Tabel 9. mengetahui bahwa budidaya secara sehat dapat
mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus
Tabel 9. Koefisien korelasi faktor-faktor yang mencegah tanaman akan serangan OPT.
berhubungan dengan partisipasi petani Sebaliknya, petani yang tergolong
pada dem area berusia tua lebih rendah partisipasi pada dem
Koefisien Nilai
Variabel area dan takut akan dampak dari dem area
Korelasi Signifikansi
menimbulkan permasalahan sosial antara
X1 : Umur 0,100 0,250
X2 : Tingkat Pendidikan 0,270* 0,032
petani dan buruh tani. Tingkat partisipasi yang
X3 : Tingkat Pendapatan 0,093 0,264 rendah disebabkan oleh petani dan buruh tani
X4 : Status Kepemilikan menghindari resiko gagal panen akibat dem
-0,078 0,298
Lahan area tersebut, dan lain sebagainya. Oleh
X5 : Luas Lahan 0,136 0,178 karena itu, rata-rata petani yang sudah berusia
X6 : Jumlah Tanggungan
0,273** 0,030 tua berusahatani padi dengan lebih memilih
Keluarga
Sumber : Data Primer, hasil olahan penelitian 2020 mempertahankan cara budidaya konvensional
seperti biasa.
Keterangan : nyata < α = 0,1;*nyata pada α =
0,05; dan **nyata pada α = 0,01 Pendidikan
Hasil analisis korelasi memperlihatkan
Umur nilai koefisien korelasi sebesar 0,270 dengan
Hasil analisis korelasi rank spearman nilai signifikan sebesar 0,032 < α 0,1, artinya
memperlihatkan nilai koefisien korelasi Ho ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat
sebesar 0,100 dengan nilai signifikan sebesar korelasi yang signifikan dan positif antara
0,250≥ α 0,1, artinya Ho diterima dan H1 tingkat pendidikan dengan partisipasi petani
ditolak, berarti tidak terdapat korelasi yang pada dem area. Hal ini menunjukan bahwa
signifikan antara umur dengan partisipasi semakin tinggi pendidikan petani maka
petani pada dem area. Hal ini menunjukan semakin tinggi partisipasi petani pada dem
bahwa semakin tinggi umur petani maka area, dan semakin rendah tingkat pendidikan
semakin rendah partisipasi petani pada dem petani maka semakin rendah partisipasi petani
area, dan semakin rendah umur petani dalam pada dem area. Berarti partisipasi petani pada
berusahatani maka semakin tinggi partisipasi dem area berbeda-beda menurut tingkat
petani pada dem area. pendidikan petani. Hal ini sejalan dengan
Umur tidak mempengaruhi bentuk penelitian Widyasti (2015)[11], bahwa ada
kesediaan dalam bekerja mengikuti kegiatan hubungan antara tingkat pendidikan dengan
dem area budidaya tanaman sehat padi. partisipasi masyarakat dalam program Kali
Sejalan dengan penelitian Amelia, Bersih di Kalireyeng dan dinyatakan diterima
Nurmayasari, dan Viantimala (2020)[2] bahwa atau berkorelasi.
menurut penelitian tersebut tidak ada pengaruh
antara umur dengan partisipasi masyarakat Pendapatan
dalam program Lampung Mangrove Center. Hasil analisis korelasi rank spearman
Seluruh responden petani padi sawah anggota menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar
kelompok tani di Kecamatan Gadingrejo 0,093 dengan nilai signifikan sebesar 0,264 ≥ α
berada pada umur produktif, sejalan dengan 0,1, artinya Ho diterima dan H1 ditolak, berarti
penelitian Hernanda, Indriani, dan Kalsum tidak terdapat korelasi yang signifikan antara
(2017)[4]. Kategori umur produktif tingkat pendapatan dengan partisipasi petani
merupakan umur yang tepat untuk bekerja pada dem area. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan optimal dan meningkatkan semakin tinggi pendapatan petani maka
produktivitas kerjanya. Seseorang pada usia semakin rendah partisipasi petani pada dem
produktif memiliki tingkat keinginan, area, dan semakin rendah tingkat pendapatan
kemampuan dan kesiapan yang baik sehingga petani maka semakin tinggi partisipasi petani
hal tersebut akan mempengaruhi tingkat pada dem area. Sejalan dengan penelitian
partisipasi dalam kegiatan dem area. Suroso H (2014)[10], tidak ada hubungan yang
signifikan antara pendapatan dengan keaktifan
berpartisipasi masyarakat.
476
SNITT- Politeknik Negeri Balikpapan 2020 ISBN : 978-602-51450-2-5

Status Kepemilikan Lahan Semakin banyak jumlah tanggungan


Hasil analisis korelasi rank spearman petani maka tingkat partisipasi akan semakin
menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar - tinngi karena terdorong oleh kebutuhan yang
0,078 dengan nilai signifikan sebesar 0,298 ≥ α mempengaruhi partisipasi dalam meningkatkan
0,1, artinya Ho diterima dan H1 ditolak, berarti pendapatan terutama untuk memenuhi
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebutuhan akan banyaknya jumlah tanggungan
status kepemilikan lahan dengan partisipasi keluarga.
petani pada dem area. Hal ini menunjukkan
sebagian besar petani status kepemilikan
lahannya adalah milik sendiri sehingga tidak KESIMPULAN
mempengaruhi partisipasi petani pada dem Partisipasi petani padi sawah pada dem
area. Hal ini berbeda dengan penelitian area Budidaya Tanaman Sehat Padi di
Prasetyo (2014)[7], status kepemilikan lahan Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu
memiliki pengaruh nyata pada keputusan berada pada klasifikasi cukup baik atau sedang
petani untuk berpartisipasi pada program pada masing-masing indikator, baik
AUTP. perencanaan maupun pelaksanaan. Petani
mengetahui pentingnya informasi dari
Luas Lahan penyuluh mengenai program-program yang
Hasil analisis korelasi rank spearman akan dilakukan terutama dem area budidaya
memperlihatkan nilai koefisien korelasi tanaman sehat padi. Petani dapat mengetahui
sebesar 0,136 dengan nilai signifikan sebesar bahwa budidaya secara sehat dapat
0,178 ≥ α 0,1, artinya Ho diterima dan H1 mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus
ditolak, berarti tidak terdapat hubungan yang mencegah tanaman akan serangan OPT.
signifikan dan positif antara luas lahan dengan Faktor-faktor yang berhubungan nyata
partisipasi petani pada dem area. Hal ini dengan partisipasi petani pada dem area
disebabkan rata-rata petani memiliki luas lahan Budidaya Tanaman Sehat Padi di Kecamatan
yang sempit sehingga tidak mempengaruhi Gadingrejo yaitu tingkat pendidikan dan
partisipasi petani pada dem area. Berbeda jumlah tanggungan keluarga, sedangkan umur,
dengan penelitian Utami (2019)[10] bahwa tingkat pendapatan, luas lahan dan status
semakin luas lahan sawah milik petani maka kepemilikan lahan tidak berhubungan nyata
setiap kegiatan petani dapat dilakukan dalam dengan partisipasi petani pada dem area di
skala besar. Kecamatan Gadingrejo.
Dibandingkan dengan luas lahan Semakin tinggi tingkat pendidikan
garapan kelompok tani lain, luas lahan garapan maka semakin tinggi partisipasi petani pada
petani kelompok tani ini tergolong sempit. dem area, dan semakin rendah tingkat
Rata-rata luas lahan petani anggota kelompok pendidikan petani maka semakin rendah
tani yaitu 1,14 ha. Sempitnya luas lahan petani partisipasi petani. Semakin banyak jumlah
menyebabkan petani tidak mudah menyerap tanggungan petani maka tingkat partisipasi
informasi dan menerapkan teknologi. akan semakin tinggi karena terdorong oleh
kebutuhan anggota keluarga yang
Jumlah Tanggungan Keluarga mempengaruhi partisipasi dalam meningkatkan
Hasil analisis korelasi memperlihatkan pendapatan terutama untuk memenuhi
nilai koefisien korelasi sebesar 0,273 dengan kebutuhan akan banyaknya jumlah tanggungan
nilai signifikan sebesar 0,030 < α 0,1, artinya keluarga.
Ho ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat
korelasi yang signifikan dan positif antara
jumlah tanggungan keluarga dengan partisipasi SARAN
petani pada dem area. Hal ini menunjukan Partisipasi petani sudah cukup baik
bahwa semakin banyak jumlah tanggungan dalam menjalankan kegiatan dem area
keluarga petani maka semakin tinggi budidaya tanaman sehat padi, namun belum
partisipasi petani pada dem area, dan semakin mencapai hasil yang maksimal. Kegiatan dem
sedikit jumlah tanggungan keluarga petani area ini baru pertama kali dilaksanakan,
maka semakin rendah partisipasi petani pada sehingga manfaat yang dihasilkan dari
dem area. Oleh karena itu, artinya partisipasi kegiatan dem area ini belum dirasakan oleh
petani pada dem area berbeda-beda menurut petani padi sawah di Pekon Wonodadi
jumlah tanggungan keluarga petani. Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.
Untuk itu penyuluh harus melakukan pelatihan
477
SNITT- Politeknik Negeri Balikpapan 2020 ISBN : 978-602-51450-2-5

bagi petani terkait kegiatan dem area budidaya [10] Utami, Hasanuddin, dan Nurmayasari.
tanaman sehat padi. 2019. Partisipasi Petani dalam Program
Saran untuk penelitian lainnya, Bioindustri Berbasis Integrasi Padi dan
diharapkan peneliti lain mampu meneliti Sapi di Desa Poncokresno Kecamatan
atribut-atribut lain yang terkait keberlanjutan
kegiatan dem area budidaya tanaman sehat Negeri Katon Kabupaten Pesawaran. JIIA,
padi yang belum dimasukkan ke dalam model Volume 7 No 1. Universitas Lampung
penelitian ini. [11] Widyasti. 2015. Hubungan Antara
Tingkat Pendidikan dengan Tingkat
Partisipasi Masyarakat dalam Program
DAFTAR PUSTAKA Kali Bersih di Bantaran Kalireyeng
Kelurahan Kebondalem Kecamatan
[1] Adisasmita. 2006. Pembangunan
Kendal. Edu Geography. Volume 3, No.
Pedesaan dan Perkotaan. Graha Ilmu.
6. Universitas Negeri Semarang.
Yogyakarta
[2] Amelia, Nurmayasari, Viantimala. 2020.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Partisipasi Masyarakat dalam Program
Lampung Mangrove Center (LMC) di
Desa Margasari Kecamatan Labuhan
Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
JIIA, Volume 8 No. 2. Universitas
Lampung.
[3] Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan. 2018. Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Dem Area Budidaya
Tanaman Sehat Padi. Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan. Jakarta.
[4] Hernanda, Indriani, dan Kalsum. 2017.
Pendapatan dan Ketahanan Pangan
Rumah Tangga Petani Padi di Desa
Rawan Pangan. JIIA, Volume 15. No. 3.
Universitas Lampung
[5] Kuncoro, E.A. dan Ridwan. 2008. Cara
Menggunakan dan Memakai Analisis
Jalur. Alfabeta. Bandung.
[6] Mubyarto. 1997. Ekonomi Rakyat,
Program IDT, dan Demokrasi Ekonomi
Indonesia. Aditya Media. Yogyakarta.
[7] Prasetyo, Kunandar. 2019. Faktor yang
Mempengaruhi Partisipasi Petani pada
Program Asuransi Usahatani Padi di
Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa
Barat. Tesis. Institut Pertanian Bogor
[8] Siegel, S. 1997. Statistik Non Parametrik.
PT Gramedia. Jakarta
[9] Untung. 2006. Pengantar Pengelolaan
Hama Terpadu. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta

478

Anda mungkin juga menyukai