Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hanina Salsabila

Kelas / NIM : S1-2B / 1810046

PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA

Pengertian
 Pemeriksaan kesehatan awal (sebelum kerja) adalah pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan oleh dokter sebelum tenaga kerja diterima untuk
melakukan pekerjaan.
 Pemeriksaan kesehatan berkala (periodik) adalah pemeriksaan kesehatan
pada waktu – waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh
dokter.
 Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehaan yang
dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.
 Pemeriksaan kesehatan purna bakti adalah pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan oleh dokter 3 (tiga) sebelum tenaga kerja memasuki masa pensiun

Tujuan
 Menilai kemampuan Tenaga Kerja melaksanakan pekerjaan tertentu,
ditinjau dari segi kesehatan
 Mendeteksi gangguan kesehatan yang mungkin berkait dengan pekerjaan
dan lingkungan kerja
 Identifikasi Penyakit Akibat Kerja (PAK)

1. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja


Tujuan:
 Tenaga Kerja memiliki kondisi kesehatan yang bagus
 Tidak mempunyai penyakit menular
 Cocok dengan pekerjaan yang akan dilakukan sehingga keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja terjamin
Ruang Lingkup:
 Pemeriksaan fisik lengkap
 Kesegaran jasmani

3
 Rontgen paru-paru (bilamana mungkin)
 Pemeriksaan lain yang diperlukan
 Utk pekerjaan tertentu perlu dilakukan pemeriksaan yang sesuai dengan
kebutuhan guna mencegah bahaya yang diperkirakan timbul Periode.
Semua perusahaan sebagaimana tersebut dalam pasal 2 ayat (2) Undang-undang
No. 1 Tahun 1970 harus mengadakan Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja.
Hasil Rikes Awal
 Sehat
 Tidak didapat kelainan, boleh bekerja tanpa syarat : boleh bekerja ringan /
berat, boleh bekerja pada bagian manapun.
 Menderita sakit/ada kelainan tertentu
 Boleh bekerja pada kondisi tertentu.
 Ditolak untuk bekerja.
 Ditolak permanen atau ditolak sementara menunggu proses pengobatan

2. Pemeriksaan Berkala
Tujuan:
 Untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada
dalam pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh
dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha-usaha
pencegahan.
 Minimal dilakukan 1 tahun sekali.
Ruang Lingkup:
 Pemeriksaan fisik lengkap
 Kesegaran jasmani
 Rontgen paru-paru (bilamana mungkin)
 Pemeriksaan lain yang dianggap perlu.

3. Pemeriksaan Khusus
Tujuan:

4
 Menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga
kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu.
Dilakukan pada:
 Tenaga Kerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang
memerlukan perawatan yang lebih dari 2 minggu
 Tenaga Kerja yang berusia > 40 tahun atau Tenaga kerja wanita dan Tenaga
Kerja cacat, serta Tenaga Kerja muda yang melakukan pekerjaan tertentu.
 Tenaga Kerja yang terdapat dugaan-dugaan tertentu mengenai gangguan-
gangguan kesehatannya perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai dengan
kebutuhan.
 Dilakukan apabila terdapat keluhan-keluhan diantara Tenaga Kerja, atau
atas pengamatan pegawai pengawas K3, atau atas penilaian Hiperkes, dll.

4. Pemeriksaan Kesehatan Purna Bakti


Rikes yang dilakukan oleh dokter  3 (tiga) bulan sebelum Tenaga Kerja memasuki
masa pensiun
 Medical Check Up
1. Monitoring Biologis
- Timbal dalam darah
- Phenol dalam urine
- Asam hipurat
2. Test Kesehatan
- Pemeriksaan spirometri
- Pemeriksaan audiometri
- Pemeriksaan virus
- Pemeriksaan foto thorax
- Konsultasi gizi kerja
 Mekanisme Rikes
1. Rikes dilakukan oleh dokter pemeriksa kesehatan Tenaga Kerja
2. Dokter Rikes Tenaga Kerja membuat perencanaan rikes
3. Dokter Rikes harus membuat laporan tentang kegiatan pemeriksaannya
4. Pelaksanaan Rikes Tenaga Kerja

5
 Anamnesa
- Nama
- Umur
- Jenis kelamin
- Unit kerja
- Lama kerja
- Riwayat penyakit
- Riwayat pekerjaan
- Kecelakaan yang pernah diderita
- Keadaan keluarga
- Keluhan yang dirasakan
Pemeriksaan Klinis
 Mental
Keadaan kesadaran, sikap dan tingkah laku, kontak mental, perhatian,
inisiatif, intelegensia dan proses berfikir
 Pemeriksaan fisik
Fisik diagnostik dari seluruh bagian badan dengan inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi, pengukuran tekanan darah, nadi, pernafasan, tinggi
badan, berat badan, pemeriksaan ketajaman penglihatan, pendengaran,
perabaan, reflek, kesegaran jasmani
 Pemeriksaan laboratorium darah, urine, feces
 Pemeriksaan khusus

Anda mungkin juga menyukai