ANALISA DATA
V. MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko perdarahan
2. Nyeri
3. Resiko kekurangan volume cairan
3. Resiko kekurangn 09.15 1. Mengkaji keadaan umum klien dan 10.15 wib
volume cairan wib tanda-tanda vital. S:
berhubungan dengan 2. Mengkaji input dan output cairan. - Klien mengatakan kurang minum
pindahnya cairan 3. Mengobservasi adanya tanda-tanda - Klien mengatakan BAK 3-4 x/hari
warna kuning jernih
intravasukuler ke syok.
- Klien mengatakan minum 5-6
ekstravaskuler 4. Menganjurkan klien untuk banyak
gelas/ hari
minum. O:
5. Berkolaborasi dengan dokter dalam - Turgor kulit elastis
pemberian cairan I.V : RL gtt 25 tpm - Capilarry refill < 2 detik
- Warna urin kuning jernih
- Terpasang Cairan Infus RL gtt 25
tpm
- TD : 100/70 Mmhg
- T : 36.8 C
- N : 136 x/m
- RR : 22 x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Mengkaji keadaan umum klien dan
tanda-tanda vital.
2. Mengkaji input dan output cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-tanda
syok.
4. Menganjurkan klien untuk banyak
minum 1500-2000 liter/hari.
IMPLEMENTASI
3. Resiko kekurangn 16.45 1. Mengkaji keadaan umum klien dan 18.45 wib
volume cairan tanda-tanda vital. S:
berhubungan dengan 2. Mengkaji input dan output cairan. - Klien mengatakan kurang minum
pindahnya cairan 3. Mengobservasi adanya tanda-tanda - Klien mengatakan BAK 3-5 x/hari
warna kuning jernih
intravasukuler ke syok.
- Klien mengatakan minum 5-6
ekstravaskuler 4. Menganjurkan klien untuk banyak
gelas/ hari
minum. O:
5. Berkolaborasi dengan dokter dalam - Turgor kulit elastis
pemberian cairan I.V. - Capilarry refill < 2 detik
- Warna urin kuning jernih
- Terpasang Cairan infus RL gtt 25
Tpm
- TD : 100/55 Mmhg
- T : 37 C
- N : 117 x/m
- RR : 21 x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Mengkaji keadaan umum klien dan
tanda-tanda vital.
2. Mengkaji input dan output cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-tanda
syok.
4. Menganjurkan klien untuk banyak
minum 1500-2000 liter/hari.
IMPLEMENTASI
3. Resiko kekurangan 21.50 1. Mengkaji keadaan umum klien dan 22. 50 wib
volume cairan wib tanda-tanda vital. S:
berhubungan dengan 2. Mengkaji input dan output cairan. - Klien mengatakan kurang minum
pindahnya cairan 3. Mengobservasi adanya tanda-tanda - Klien mengatakan BAK 3-5 x/hari
warna kuning jernih
intravasukuler ke syok.
- Klien mengatakan minum 5-6
ekstravaskuler 4. Menganjurkan klien untuk banyak
gelas/ hari
minum. O:
5. Berkolaborasi dengan dokter dalam - Turgor kulit elastis
pemberian cairan I.V. - Capilarry refill < 2 detik
- Warna urin kuning jernih
- Terpasang Cairan infus RL gtt 25
Tpm
- TD : 105/69 Mmhg
- T : 35.9 C
- N : 90 x/m
- RR : 21 x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Mengkaji keadaan umum klien dan
tanda-tanda vital.
2. Mengkaji input dan output cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-tanda
syok.
4. Menganjurkan klien untuk banyak
minum 1500-2000 liter/hari.
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
3. Resiko kekurangan 16.15 1. Mengkaji keadaan umum klien dan 17.15 wib
volume cairan wib tanda-tanda vital. S:
berhubungan dengan 2. Mengkaji input dan output cairan. - Klien mengatakan kurang minum
pindahnya cairan 3. Mengobservasi adanya tanda-tanda - Klien mengatakan BAK 3-5 x/hari
warna kuning jernih
intravasukuler ke syok.
- Klien mengatakan minum 5-6
ekstravaskuler 4. Menganjurkan klien untuk banyak
gelas/ hari
minum. O:
5. Berkolaborasi dengan dokter dalam - Turgor kulit elastis
pemberian cairan I.V. - Capilarry refill < 2 detik
- Warna urin kuning jernih
- Terpasang Cairan infus RL gtt 25
Tpm
- TD : 100/70 Mmhg
- T : 364 C
- N : 85 x/m
- RR : 21 x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Mengkaji keadaan umum klien dan
tanda-tanda vital.
2. Mengkaji input dan output cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-tanda
syok.
4. Menganjurkan klien untuk banyak
minum 1500-2000 liter/hari.
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI