3. Apa sebab dan mekanisme kematian korban? Apakah karena trauma tumpul, tenggelam,
atau keracunan ?
Jawaban
1. Identifier primer, yaitu : sidik jari (fingerprints), sidik DNA, data gigi geligi (dental
records).
2. Prinsip identifikasi adalah membandingkan antara data korban sebelum meninggal dunia
(antemortem ) dengan data korban setelah meninggal dunia (postmortem).
Korban teridentifikasi secara ilmiah jika telah terpenuhi minimal salah satu identifier
primer baik atau tanpa disertai identifier sekunder. Atau telah terpenuhi minimal dua
identifier sekunder
Lebam mayat dimulai 2 jam setelah meninggal dunia, jika lebam mayat ditekan maka
akan hilang dengan penekanan tersebut. jika lebam mayat telah terjadi di atas 4 jam maka
tidak hilang dengan penekanan
Pembusukan dimulai di dinding perut kanan bawah yang berwarna kehijauan 24 jam
setelah meninggal dunia.
Larva lalat dimulai setelah ada lalat hinggap di tubuh jenazah. penentuan jenis lalat oleh
entomologist untuk mengetahui siklus hidup lalat dan kebiasaan hidup lalat terkait
dengan kapan lalat hinggap di tubuh jenazah. Dari siklus hidup dapat diketahui estiamasi
kapan korban meninggal. Contoh : lalat rumah (musca domestica), lalat dewasa hinggap
di jenazah yang yang telah membusuk (kematian di atas 24 jam). Telur menetas setelah
8-12 jam, instar I setelah 36 jam, instar II setelah 1-2 hari, instar III setelah 3-4 hari. Pupa
kurang dari 7 hari. Siklus tersebut berlangsung pada suhu 22 derajat Celcius.
II. Penyakit/ keadaan lain yang berperan terhadap kematian, tetapi tidak berhubungan
dengan urutan peristiwa pada bagian I
Penyebab langsung : penyakit atau kondisi yang secara langsung menyebabkan kematian.
Contoh sebab kematian langsung : hepatic failure, traumatic shock, hematemesis,dll
Penyebab dasar : penyakit/ kondisi atau cedera yang merupakan awal dimulainya
perjalanan penyakit menuju kematian, atau Keadaan kecelakan /tindakan kekerasan yang
menyebabkan cedera dan berakhir dengan kematian
5. Penulisan penyebab kematian menurut forensic :
Penyebab kematian : penyakit atau cedera /luka –luka yang bertanggung jawab atas
terjadinya kematian. Contoh : TBC, luka tusuk,dll
Mekanisme kematian : gangguan fisiologik dan atau biokimiawi yang ditimbulkan oleh
penyebab kematian sedemikian rupa sehingga seseorang tidak dapat terus hidup. Contoh :
syok sepsis, perdarahan,dll
Cara kematian : macam kejadian yang menimbulkan penyebab kematian, yaitu kematian
wajar dan kematian tidak wajar. Contoh cara kematian yang wajar : penyakit , Contoh
cara kematian yang tidak wajar : kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan
Contoh tata cara penulisan sebab dan mekanisme kematian menurut forensic :
Contoh : sebab kematian orang ini adalah luka tusuk di dada kiri yang merobek otot
jantung sehingga terjadi perdarahan hebat
Contoh :sebab kematian orang ini adalah trauma tumpul di kepala yang menimbulkan
perdarahan otak sehingga terjadi desakan pada batang otak
Jaringan setempat masih hidup waktu terjadinya (Retraksi jaringan, Reaksi vaskuler,
Reaksi mikroorganisme (infeksi), Reaksi biokimiawi
Organ dalam masih berfungsi saat terjadi trauma (adanya perdarahan hebat, dapat
ditemukan adanya emboli udara, dapat ditemukan emboli lemak, dapat ditemukan
pneumothorak, dapat ditemukan adanya emfisema kulit (krepitasi kulit))
Pemeriksaan makroskopis : contoh : memar, awal berwarna merah kebiruan, setelah 4-5
hari warna berubah menjadi kuning kehijauan, sesudah lebih dari 1 minggu warna
berubah menjadi kekuningan.
Pemeriksaan mikroskopis : reaktivasi/proliferasi fibroblast sekitar 15 jam setelah trauma,
pembentukan jaringan granulasi yang memilki vaskularisasi yang lengkap sekitar 3 hari,
pembentukan serabut kolagen 4-5 hari setelah trauma. Epitelisasi pada hari ketiga.
Pembentukan jaringan parut sekitar satu minggu setelah trauma.
Lokasi luka di sembarang tempat yaitu di daerah yang mematikan dan daerah yang tidak
mematikan, lokasi tersebut didaerah yang dapat dijangkau maupun yang tidak dapat
dijangkau oleh tangan korban, pakaian yang menutupi daerah luka ikut robek terkena
senjata, dapat ditemukan luka tangkisan yang biasanya terletak di lengan bawah bagian
luar.
Lokasi luka pada daerah yang mematikan secara cepat, lokasi tersebut dapat dijangkau
oleh tangan korban, pakaian yang menutupi luka tidak ikut robek, ditemukan luka
percobaan
Luka luka tidak menggambarkan luka bunuh diri atau pembunuhan. Perlu pemeriksaan di
TKP.
Akibat luka :
Luka ringan : luka yg tdk menimbulkan penyakit atau halangan dlm menjalankan
pekerjaan mata pencahariannya
Luka sedang : luka yg dpt menimbulkan penyakit atau halangan dlm menjalankan
pekerjaan/jabatan mata pencaharian utk sementara waktu
Luka berat : luka yg memiliki karekteristik salah satu dari karakteristik berikut :
7. Deskripsi luka :
- Jumlah luka
- Lokasi luka
Pemberitaan : keadaan umum dan tanda vital, deskripsi luka, data pemeriksaan penunjang
jika ada pemeriksaan penunjang
Kesimpulan : identitas korban, umur luka, jenis luka, jenis kekerasan, kualifikasi luka :
ringan sedang atau berat
Penutup : keterangan ini dibuat dengan mengingat sumpah ketika menerima jabatan
sebagai dokter
Pemberitaan : identitas umum dan cirri khusus korban, tanda-tanda kematian, deskripsi
luka dan deskripsi organ, data pemeriksaan penunjang
Penutup : keterangan ini dibuat dengan mengingat sumpah ketika menerima jabatan
sebagai dokter.
13. Sarat formal : keterangan diberikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku ( ada
surat permintaan pemberian keterangan dari penegak hukum)
Sarat material : keterangan dokter sesuai dengan ilmu pengetahuan yang teruji
kebenarannya dan telah diakui oleh peer groupnya.