proses ini dilakukan karena target warna yang kita inginkan belum sesuai, pada proses ini kita menggunakan 150% air dan ditambah 0,2% dyesstuf dan dyestuff yang kita gunakan adalah yellow rl putar kurang lebih 30’, setelah selesai ternyata warna yang kita inginkan belum tercapai sehingga ditambah lagi dengan 0,5% dyestuff dan diputar lagi selama 30’ dan warna yang kita inginkan sudah tercapai dan juga zat pewarna tembus dengan sempurna. 2. Fixing (Ery ardiansyah al farizi) Fixing atau biasa disebut Fiksasi, proses ini bertujuan untuk mengikat bahan pada proses sebelumnya dan juga mengikat warna didalam kulit, pada proses ini ditambah 0,5% HCOOH yang bertujuan untuk mengikat pH pada kulit, putar kurang lebih 15’ dan cairan belum clear sehingga ditambahkan lagi 1% HCOOH masuk 2x15’ dan pH sudah 3,8 dan cirannya juga suda lumayan clear yang berarti bahan dan warna sudah terikat kedalam kulit, kemudian di tambah dengan 0,25% sincal DRA yang berfungsi sebagai resin kationik dan juga bertujuan sebagai fixing agent dan di putar kurang lebih selama 15’ kemudian ditambah dengan 0,3% preventol Cr yang berfungsi sebagai anti jamur sehingga kulit tidak akan diserang oleh jamur pada saat penyimpanan, diputar kurang lebih 10’ saja karena kita hanya butuh bahan tersebut berada dipermukaan kulit saja.
3. Drain/Wash/Drain (Ery ardisnyah al farizi)
Kemudian dilakukan proses drain/wash/drain, drain yang bertujuan untuk meniriskan air yang ada pada kulit lalu di lakukan washing yang bertujuan untuk menghilangkan sisa bahan kimia pada proses sebelumnya dan dilakukan drain lagi.
4. Setting out (Ery ardiansyah al farizi)
Proses mekanik ini bertujuan untuk mengurangi kadar air yang ada pada kulit dan juga untuk membuat kulit lebih lebar dan flat.
5. Hanging (Ery ardiansyah al farizi)
peoses mekanik selanjutnya adalah hanging yang bertujuan mengurangi kadar air pada kuit dan juga untuk mengeringkan kulit, dan pada proses ini juga terjadi reaksi-reaksi kimia.
6. Conditioning (Ery ardiansyah al farizi)
kemudan jika kulit sudah kering sempurna dan sebelum dilakukan proses mekanik stacking, kulit dilakukan proses conditioning, proses ini bertujuan agar serat kulit lebih lembab sehingga tidak akan sobek pada saat dilakukan proses mekanik stacking.
7. Stacking (Ery ardiansyah al farizi)
jika kulit sudah dirasa lembab, kemudian dilakukan proses mekanik stacking yang bertujuan untuk melemaskan pegangan kulit, dan pada praktikum kali ini menggunakan hand stacking karena artkel yang kita inginkan tidak begitu memiliki pegangan yang lemas. 8. Buffing (Ery ardiansyah al farizi) Proses mekanik ini bertujuan untuk meratakan bagian flash kulit setlah dilakukan proses stacking, dan juga meratakan tebal kulit.
9. Toggle (Ery ardiansyah al farizi)
Setelah proses stacking kita melakukan proses mekanik togle yang bertujuan agar kulit lebih flat dan juga untuk memaksimalkan luas kulit.
10. Measuring (Ery ardiansyah al farizi)
proses ini bertujuan untuk mengetahui luas kulit, dan juga dilakukan sortasi grading kulit crust dan pada kulit kita memiliki kualitas 2 dan 3 tidak ada perubahan kualitas dari kualitas kulit wetblue dan kulit crust.