Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK FINISHING ANILIN


FINISHING ANILIN DRESSED GLOVE

DOSEN PENGAMPU:

Ragil Yuliatmo, M.Sc / Titik Anggraini, B. Sc., SE., MM

DISUSUN OLEH:

(KEL 4) / (TPK B)

(M. Iqbal Maurizki 1701056)


(Nisa Firdausi Rizki 1701066)
(Tika Yunita Sar 1701083)
( Ery Ardiansyah 1701087)

WORKSHOP PASCA TANNING DAN FINISHING


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN KULIT
POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA
2019
JOB SHEET I
FINISHING FULL ANILIN KULIT DREESED GLOVE

A. DATA BAHAN BAKU KULIT

FOTO BAHAN BAKU


KULIT

Luas Kulit 1 = 4,2 sqft


Kulit 2 = 4,3 sqft
Kulit 3 = 3,1 sqft
Tebal Kulit 1 = 0,92 mm
Kulit 2 = 0,87 mm
Kulit 3 = 0,7 mm
Warna Biru
Kondisi kulit : pegangan lemas ,warna masih belang belum rata

Kualitas :
B. FORMULA DAN URUTAN PROSES

Bahan Kimia
Tahapan Bagian
Bahan Produk Keterangan
Proses Fungsi (berat Perhitungan
Kimia paten
(g))
(22/08/2019)

Sortasi
dan
Grading
Droptest H2O Air Dilakukan dengan
meneteskan air
dipermukaan kulit
dalam waktu 15
detik lebih air
belum terserap
secara sempurna.
Clearing H2O Air Membantu 980 Clearing ini
(5 g/sqf) penetrasi (55,86 bertujuan untuk
gr) untuk
menyamakan
muatan. Larutan
Surfactan Tergolic Menurunkan 20 (1,14
digunakan untuk 1
non ionic W 01 tegangan gr)
kali cross
muka
kemudian kulit
dikeringkan ,dan di
droptest kembali
dalam waktu 10-
sda 15 detik air belum
terserap scr
sempurna.
Clearing ini
dilakukan
sebanyak 3 kali
baru terserap
secara sempurna
Staining H2O Air Membantu 500 dst Staining ini
(7 g/ sqft) penetrasi ( 72,5 lt) bertujuan untuk
dan sbg meratakan warna.
pengencer larutan yang
Memberi dibuat digunakan
warna untuk 1 kali cross
setelah itu kulit di
angin-anginkan
sampai kering.
dan setelah kering
ternyata warnanya
50 (7,25 beum rata secara
LD Biru
gr) maksimal maka
dilakukan staining
lagi. Staining
dilakukan
sebanyak 2kali.
kemudian
dikeringkan
semalam.
Dilakukan dengan
meneteskan air
dipermukaan kulit
dalam waktu 15
23/08/19 detik lebih air
H20 Air
Droptest belum terserap
secara sempurna.
Maka perlu
dilakukan clearing
lagi.
Membantu Larutan digunakan
970
penetrasi untuk 2 kali
H2O Air ( 110,58
dan cross ,kemudian
gr)
pengencer kulit di angin-
Clearing Meratakan anginkan dan
Hustapol 20 (2,28
5 gr/sqft Surfactan muatan dicek droptestnya
NID gr)
dalam waktu 10-
Membantu
10 (1,14 15 detik air sudah
NH4(OH) Amonia penetrasi
gr) terserap
sempurna.
Staining H2O Air Sebagai 500 Larutan digunakan
7 gr/sqft pengencer ( 72,5 untuk 1 kali
gr) cross ,kemudian
Memberi kulit dikeringkan
warna dan hasilnya kulit
masih belang-
belang warnanya
50 ( 7,25
LD Biru blm rata sempurna
gr)
maka dilakukan
staining lagi.
Staining dilakukan
2 kali.
Sebagai 800
H2O Air pengencer (63,84
gr) Proses 1st coat ini
larutan digunakan
50 (3,99
Wax HK untuk 1 kali cross.
gr)
Kemudian diangin-
1st coat Etyl 25 (1,95 anginkan. 1st coat
7 gr/sqft Glycol gr) dilakukan
sebanyak 3 kali.
100 Kulit warnanya
RA 2356
(7,98gr) terlihat rata dan
sedikit mengkilat.
Melio 25 (1,95
Top 239 gr)
Membantu 2st dilakukan
900
penetrasi sebanyak 2 kali.
H2O Air (71,82
dan sebagai Larutan cat
gr)
pengencer digunakan untuk 1
kali cross setelah
2 st coat itu kulit diangin-
anginkan. Kulit
Wax Top 100
terlihat lebih
B (7,98 gr)
mengkilat dan
warnanya lebih
rata.
Bagian samping
Trimming
kulit menjadi rapi

Kulit menjadi lebih


Ironing
mengkilap
Kulit 1 = 3,7sqft
Measuring Kulit 2 = 3,7sqft
Kulit 3 = 2,7 sqft

Packing
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
a) Hasil Praktikum
FOTO HASIL KULIT

Luas Kulit 1 = 3,7 sqft


Kulit 2 = 3,7 sqft
Kulit 3 = 2,7 sqft
Tebal Kulit 1 = 0,68 mm
Kulit 2 = 0,61 mm
Kulit 3 = 0,46 mm
Warna Biru
Kondisi kulit Warna rata ,pegangan soft

Kualitas :

b) Pembahasan (Ery ardiansyah al farizi)


Sarung tangan dressed glove adalah sarung tangan busana yang di
kelompokkan berdasarkan gender pria atau wanita. sarung tangan ini umumnya
mengalami finishing, dressed glove sedikit berbeda dari sarung tangan
kebanyakan, karena mengalami finishing sarung tangan ini juga tidak begitu
memerlukan run yang baik, lebih menitik beratkan pada ketahanan abrasi, panas,
atau aksi bahan kimia yang lebih baik. walaupun demikian, tingkat kelemasan
tetap lebih tinggi dibandingkan dengan kulit garment, finishing kulit sarung tangan
ini harus tetap fleksibel dengan daya rekat yang tinggi.
Dressed glove termasuk aniline finishied karena harus di tampakkan
keutuhangrain dan kenampakan alami kulit, jika terdapat cacat maka tentunya di
perlukan penambahan pigmen pada finishingnya yang dengan sendirinya
penambahan pigmen akan mengurangi elastisitas cat tutupnya, penggunaan
pigmen harus dibatasi, harus menggunakan polimer dengan micro molekul 0,08ɥm
agar penetrasi bahan finishing lebih terpenetrasi dan dapat menyatu dengan grain.
Seperti biasa sebelum kita melakukan praktikum finishing ini tahap awal
yang harus di perhatikan adalah sortasi dan grading kulit crustnya yang akan di
gunakan agar kita dapat mengetahui bagaimana kondisi kulit crust tersebut, dan
kita mendapatkan 3 lembar kulit crust dengan luas kulit diantaranya, kulit 1 = 4,2
sqft, kulit 2 = 4,3sqft, dan kulit 3 = 3,1 sqft. dan pada kulit kita memiliki tebal
yang berbeda-beda, di antaranya, kulit 1 = 0,92mm, kulit 2 = 0,87mm, dan kulit 3
0,7mm, dan pada praktikum ini kita mendapat kulit crust bewarna biru, yang
memiliki pegangan kulit yang lemas, dan warna pada kulit masih belang.
Penentuan bahan kimia, pemilihan bahan kimia, jumlah, dan jenis bahan
kimia yang di gunakan untuk dapat menghasilkan finishing yang sesuai dengan
baku mutu seperti pemilihan wax, oil, resin, tidak menimbulkan dampat
munculnya Cr6+ mengingat minyak/oil jenuh menyebabkan outoxidation
menghasilkan peroksida terutama bila dari hawani atau nabati, umumnya di
gunakan mineral oil seperti parafin pasta/cair dan hard parafin(lilin), bee wax, dll.
Setelah proses diatas sudah dilakukan, kita masuk ke tahapan proses, yang
pertama adalah melakukan droptest yang bertujuan untuk mengetahui apakah
serapan pada kulit kita sudah sempurna, kita melakukan droptest 3x dan hasilnya
belum sempurna meskipun dengan membutuhkan waktu yang lama, sehingga
harus dilakukan proses clearing, agar daya serap pada kulit sempurna.
Proses selanjutnya yaitu clearing, proses ini bertujuan untuk
menghilangkan sisa bahan kimia pada proses seblumnya, dan juga untuk
menurunkan tegangan muka antar kulit sehingga bahan yang di gunakan bisa
terserap semourna kedalam kulit, pada proses ini kita menggunakan 980% air
yang bertujuan untuk membantu penetrasi bahan kimia masuk kedalam kulit, dan
juga 20% tergolic 01 yang bertujuan untk meratakan muatan kulit dan juga
bertujuan untuk menurunkan tegangan muka antar kulit, dilakukan 1x cross dry
dan setelah kering dilakukan droptest lagi , dan pada kulit kita dilakukan droptest
lebih dari 20 detik dan air masih belum terserap sempurna sehingga dilakukan
clearing lagi 1x cross dry dan setelah kering di lakukan cek droptest, dilakukan 3x
berturut-turut dan pada kulit kita sudah luamayan terserap selama 15detik, tetapi
masih ada bagian yang masih belum menyerap dengan sempurna, hal ini bisa saja
dikarenan karena pada artikel dressed glove kemaren diberi bahan yang
mengandung water resisten, dan juga bisa saja surfaktan yang di gunakan pada
proses celaring konsentrasinya tidak sempurna sehingga pada saat droptest air sulit
untuk terserap kedalam kulit.
Setelah proses clearing selesai jika warna pada kulit kita belum rata
sempurna dilakukan proses stainning yang bertujuan untuk meratakan warna pada
kulit, dan pada proses ini kita menggunakan 500% air yang berfungsi sebagai
pengencer dan 50% liquid dyesstuf yang bewarna biru yang berfungsi untuk
memberi warna pada kulit, dilakukan 1x cross dry setelah kering di cek kertaan,
dan pada kulit kita masih kurang rata sehingga di lakukan lagi 1x cross dry, pada
kulit kita terdapat sedikit bintik-bintik cat di beberapa bagian, hal ini bisa
dikarenakan proses clearing kita yang masih belum sempurna, sehingga di
beberapa bagian masih ada yang belum terserap sempurna yang meghasilkan
bintik-bintik pada proses stainning. pada keesokan harinya kita melakukan
clearing lagi dengan menggunakan 970% air yang bertujuan untuk pengencer dan
media masuknya bahan kimia kedalam kulit, dan ditambah 20% surfaktan yang
kali inimengguakan hustapol NID yang konsentrasinya lebih pekat dari surfaktan
yang di gunakan pada proses clearing sebelumnya, penambahan surfaktan ini
bertujuan untuk meratakan muatan kulit dan juga untuk menurukan tegangan antar
muka, dan ditambah 10% amonia yang brtujuan untuk membantu penetrasi bahan
masuk kedalam kulit, dilakukan 1x cross dry, setelah kering di cek droptest
kembali, dan pada kulit kita masih kurang sedikit, sehingga di lakukan lagi 1x
cross dry, dan setelah kering di lakukan cek drptest dan pada kulit kita sudah
terserap sempurna pada 10-13 detik.
kemudian dilaukan proses stainning lagi untuk meratakan warna pada kulit, pada
proses ini kita menggunakan 500%air yang berfungsi sebagai pengencer dan di
tambah dengan 50% liquid dyesstuf biru yang bertujuan untuk memberi warna
pada kulit, dilakukan 1x cross dry, setelah kering di cek kerataan warna pada kulit,
dan pada kulit kita masih belum rata sempurna sehingga dilakukan lagi 1x cross
dry dan pada kulit kita warna sudah rata sempurna.
proses selanjutnya yaitu 1st coat yangbiasa disebu basecoat, proses ini
bertujuan untuk merekatkan lapisan bahan dengan kulit, pada proses ini kita
menggunakan 800% air yang berfungsi sebagai pengencer dan membantu
masuknya bahan kimiakedalam kulit, dan dibtambah dengan 50% wax NK yang
berfungsi untuk memberikan efek lembut dan kesat pada kulit, dan ditambah 25%
Etyl glicol yang befungsi sebagai penetrator, dan di tambah dengan 100% resin
acrilyc yang produkya bernama RA2356 yang berfungsi sebagai binder utama
pada basecoat, dan ditambah 25% protein yang bahannya bernama melio top 239
yang berfungsi untuk membantu mempercepat pengeringan, pada proses basecoat
ini dilakukan 1x cross dry berulang-ulang selama 3x, dan setelah cross dry yang
terakhir sudah kering dilabjutkan ke proses selanjutnya.
Proses selanjutnya di lakukan proses 2nd atau yang biasa disebut top coat,
proses ini bertujuan untuk melindungi kulit dari goresan, gesekan, dll. dan pada
proses ini kita menggunakan 900% airyang bertujuan sebagai pengencer dan
membantu masuknya bahan kimia kedalam kulit, dan di tambah dengan 100%
wax top B yang berfungsi untuk lapisan top coat yang bersifat hard dan kesat,
pada proses top coat ini dilakukan 1x cross dry secara berulang sampai 2x, setelah
kuring kulit dilakukan proses triming yang bertujuan untuk merapikan pinggiran
kulit.
setelah proses trimming selesai dilakukan proses ironig dibalai besar kulit dan
plastik, tujuan proses ini adalah agar polimer yang digunakan terpolimerisasi dan
kulit menjadi mengkilat, setelah itu dilakukan meisuring untuk mengetehui luas
kulit dan kemudian di lakukan packaging.
D. KESIMPULAN
1. Jika pada proses clearing tidak sempurna, maka akan berpengaruh pada
proses selanjutnya, yang akan mengakibatkan dyestuff yang di gunakan
pada proses stainning tidak bisa terserap sempurna yang akan
mengakibatkan bercak warna pada permukaan kulit.

E. DAFTAR PUSTAKA
1. Purnomo, Eddy. 2018. Teknik finishing anilin dan semianilin. yogyakarta.
politeknik atk yogyakarta
2. Purnomo, Eddy, dkk. 2019. Teknik finishing anilin. yogyakarta. politeknik
atk yogyakarta

SUBMITTING GUIDELINE :
1. Laporan disusun sesuai dengan format yang telah ditentukan, lalu softfile
laporan dikirim ke email teknikfinishingkulit@gmail.com 24 jam sebelum
praktikum selanjutnya dimulai
2. Judul file laporan : Kelompok_Kelas_Judul Job Sheet

Anda mungkin juga menyukai