BAB V
ATTERBERG LIMIT
(LIQUID LIMIT TEST)
SNI 1966:2008
5.1 Pendahuluan
Menurut Hardiyatmo, 1992, memberikan cara untuk menggambarkan batas
konsistensi dari tanah berbutir halus dengan mempertimbangkan kandungan kadar
airnya. Batas-batas tersebut adalah batas cair (liquid limit), batas plastis (plastic
limit), dan batas susut (shrinkage limit).
Menurut Hardiyatmo, 1992, tingkat plastisitas tanah dibagi dalam 4 tingkatan
berdasarkan nilai indeks plastisitasnya yang ada dalam selang antara 0% dan 17%.
Percobaan Atterberg limit merupakan percobaan untuk mengetahui jenis tanah
dari batas cair, dan indeks plastisitas.
4. Ambil sampel yang telah tercampur dengan homogeny dan taruh dalam
cawan batas cair.
5. Ratakan permukaan contoh dalam cawan sehingga sejajar dengan alas.
6. Buat alur pada sampel tersebut dengan menggunakan grooving tool. Cara
membuat alur adalah dengan memegang alat grooving tool tegak lurus
permukaan sampel dengan jarak 1,7 cm.
7. Dengan bantuan alat pemutar, angkat dan turunkan cawan tersebut dengan
kecepatan 2 putaran/detik.
8. Hentikan aksi tersebut jika alur sudah tertutup sepanjang 1,3 cm dan catat
berapa ketukan yang dibutuhkan.
9. Ambil sebagian sampel untuk di periksa kadar airnya.
10. Ulangi percobaan di atas dengan kadar air yang berbeda yaitu 13 ml, 15 ml,
18 ml, dan 20 ml.
ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS CAIR
10 13 15 18 20
No
ml ml ml ml ml
Jumlah pukulan 88 84 65 46 18
Berat cawan (W1)(gr) 8,70 7,60 7,70 8,80 8,00
Berat cawan + berat tanah basah (W2)
29,20 26,90 31,90 42,70 50,70
(gr)
Berat cawan + berat tanah kering (W3)
21,60 19,50 22,50 28,90 32,90
(gr)
Berat air (W2 – W3)(gr)
Berat tanah basah (W2-W1)(gr)
Berat tanah kering (W3-W1)(gr)
(W 2−W 1)
Kadar air x 100%
(W 3−W 1)
Rata-rata kadar air (%)
Paraf
5.6 Perhitungan
1. Buat grafik dimana jumlah p adalah (N) dan kordinat kadar air contoh tanah
yang bersangkutan.
2. Yang disebut dengan batas cair adalah kadar air dimana N=25.
Berat air
x100 0 0
4. Kadar air W% = Berat Tanah Kering
7 , 40
= 11, 90 x 100 %
= 62,18 %
Berat air
x100 0 0
4. Kadar air W% = Berat Tanah Kering
13 ,80
= 20 ,10 x 100 %
= 68,66%
n ∑ xy−∑ x . ∑ y ( ∑ y )( ∑ x 2 )−(∑ x )( ∑ x . y )
b= a= 2
n . ∑ x 2 −( ∑ x )
2
n . ∑ x2 −( ∑ x )
= -0,17 = 75,20
Sehingga di dapat persamaan kemiringan garis linier
Y= 75,2 – 0,17x
Jumlah pukulan = 25
Y = 75,02 – 0,17x
= 75,02 – 0,17(25)
= 70,77%
Batas Cair (LL)% = 70,77%
ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS CAIR
20 25 30 35 40
No
ml ml ml ml ml
Jumlah pukulan 88 84 65 46 18
Berat cawan (W1)(gr) 8,70 7,60 7,70 8,80 8,00
Berat cawan + berat tanah basah (W2)
29,20 26,90 31,90 42,70 50,70
(gr)
Berat cawan + berat tanah kering (W3)
21,60 19,50 22,50 28,90 32,90
(gr)
Berat air (W2 – W3)(gr) 7,60 7,40 9,40 13,80 17,80
Berat tanah basah (W2-W1)(gr) 20,50 19,30 24,20 33,90 42,70
Berat tanah kering (W3-W1)(gr) 12,90 11,90 14,80 20,10 24,90
(W 2−W 3)
Kadar air x 100% 58,91 62,18 63,51 68,66 71,49
(W 3−W 1)
Rata-rata kadar air (%) 65,81
ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS CAIR
80.00
71.49
68.66
LL = 70,77%
70.00 f(x) = − 0.170240373116479 x +63.51
75.1984704616121
62.18
60.00
58.91
50.00
Kadar Air (%)
40.00
Kadar Air
30.00 Linear (Kadar Air)
20.00
10.00
0.00
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Jumlah Pukulan
ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS PLASTIS
Sampel 1 2 3 4 5
Berat cawan (W1)(gr) 8,60 8,80 7,80 7,80 8,20
Berat cawan + berat tanah basah (W2)
10,20 11,00 11,30 10,20 11,50
(gr)
Berat cawan + berat tanah kering (W3)
9,70 10,20 10,00 9,30 10,20
(gr)
Berat air (W2 – W3)(gr) 0,50 0,80 1,30 0,90 1,30
Berat tanah basah (W2 – W1)(gr) 1,60 2,20 3,50 2,40 3,30
Berat tanah kering (W3 – W1)(gr) 1,10 1,40 2,20 1,50 2,00
(W 2−W 3)
Kadar air x100% 45,45 57,14 59,09 60,00 65,00
(W 3−W 1)
Rata-rata kadar air (%) 57,34
5.13 Perhitungan
Untuk mengukur kekuatan tanah berdasarkan batas-batas konsistensi dikenal
suatu parameter yaitu indek cair (liquidity index), LI, dimana :
a. Indeks Cair dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
W n−PL
LI =
PI
dengan: LI = Indeks cair
Wn = Kadar air normal
b. Indeks Plastisitas dihitung dengan rumus sebagai berikut :
PI = LL – PL
dengan: PI = indeks plastisitas (plasticity index)dalam %.
LL = batas cair (liquid limit) dalam %.
PL = batas plastis (plastic limit) dalam %.
W = Kadar air dalam %
Jadi, untuk lapisan tanah asli yang pada kedudukan plastis, nilai LL >WN> PL.
Nilai indeks cair akan bervariasi antara 0 dan 1. Lapisan tanah asli dengan WN>
LL akan mempunyai LI > 1.
= 10,20 – 8,60 gr
= 1,60 gr
Berat air
x100 0 0
d. Kadar air W (%) = Berat Tanah Kering
0 ,50
x 100 0 0
= 1 ,10
= 45,45%
Perhitungan Batas Plastis (Sampel 2) :
a. Berat air = (berat cawan + berat basah) – (berat cawan + berat
kering)
= 11,00– 10,20 gr
= 0,80 gr
b. Berat tanah kering = (berat cawan + tanah kering) – berat cawan
= 10,20 – 8,80 gr
= 1,40 gr
c. Berat tanah basah = (berat cawan + tanah basah) – berat cawan
= 11,00 – 8,80 gr
= 2,20 gr
Berat air
x100 0 0
d. Kadar air W (%) = Berat Tanah Kering
0 , 80
x 100 0 0
= 1, 40
= 57,14%
= 3,50 gr
Berat air
x100 0 0
d. Kadar air W (%) = Berat Tanah Kering
1, 30
x 100 0 0
= 2 ,20
= 59,09%
= 3,30 gr
Berat air
x100 0 0
d. Kadar air W (%) = Berat Tanah Kering
1 ,30
x 100 0 0
= 2 ,00
= 65%
(W −Ws) – (V – V1)
Batas Susut (SL) ¿ x 100%
Ws
= 70,77 % – 57,34 %
= 13,43 %
Wn – PL
Indeks Cair (LI) =
PI
52,78 % – 57,34%
¿
13,43 %
= -0,34
LL – W n
Relative Consitency (Rc) =
PL
70,77 – 52,78
¿
5 7,34
= 0,31 %
Diketahui :
Kadar air (Wn) = 52,78 %
Rata-rata kepadatan kering(γd) = 0,99 gr/cm3
Berat jenis (Gs) = 2,69
Gs . γ w
γd =
1+e
2,69 x 1
0,99 =
1+e
0,99 + 0,99e = 2,69
0,99e = 1,70
Angka Pori (e) = 1,72
e
Porositas (n) =
1+e
1,72
=
1 + 1,72
= 0,63
W x Gs
Derajat Kejenuhan (S) =
e
0,5734 x 2,69
=
1,72
= 89,67 % (tanah basah)
ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS PLASTIS
Sampel 1 2 3 4 5
Berat cawan (W1)(gr) 8,60 8,80 7,80 7,80 8,20
Berat cawan + berat tanah basah (W2)
10,20 11,00 11,30 10,20 11,50
(gr)
Berat cawan + berat tanah kering (W3)
9,70 10,20 10,00 9,30 10,20
(gr)
Berat air (W2 – W3)(gr) 0,50 0,80 1,30 0,90 1,30
Berat tanah basah (W2 – W1)(gr) 1,60 2,20 3,50 2,40 3,30
Berat tanah kering (W3 – W1)(gr) 1,10 1,40 2,20 1,50 2,00
(W 2−W 3)
Kadar air x 100% 45,45 57,14 59,09 60,00 65,00
(W 3−W 4)
Rata-rata kadar air (%) 57,34
k 3A 2020
Paraf
ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS PLASTIS
PI=13,43
L=67,48
LL=70,77
5.15 Kesimpulan
Hasil Percobaan Atterberg Limit di dapatkan :
1. Batas Cair (Liquid Limit), LL = 70,77 %, tanah sampel termasuk tanah
lempung dengan LL = 77,13 % dengan plastisitas sangat tinggi (70≤LL<90)
2. Batas Susut (Shrinkage Limit), SL = 36,59 %
3. Batas Plastis (Plastisity Limit), PL = 57,34 %
4. Indeks Plastis (Plasticity Index), PI = 13,43 %, tanah sampel termasuk
tanah lempung berlanau plastisitas sedang dan kohesif (7≤PI≤17)
5. Indeks Cair (Liquidity Index), LI = -0,34
Grafik British hubungan antara LL dan PI
PI=13,43
LL= 70,77
DOKUMENTASI
Alat dan Bahan
1. Cawan berdiameter 115 mm.
3. Grooving tool.
5. Cawan.
7. Extruder Sampel.
8. Oven.
9. Mistar.