Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

BAB V
ATTERBERG LIMIT
(LIQUID LIMIT TEST)
SNI 1966:2008

5.1 Pendahuluan
Menurut Hardiyatmo, 1992, memberikan cara untuk menggambarkan batas
konsistensi dari tanah berbutir halus dengan mempertimbangkan kandungan kadar
airnya. Batas-batas tersebut adalah batas cair (liquid limit), batas plastis (plastic
limit), dan batas susut (shrinkage limit).
Menurut Hardiyatmo, 1992, tingkat plastisitas tanah dibagi dalam 4 tingkatan
berdasarkan nilai indeks plastisitasnya yang ada dalam selang antara 0% dan 17%.
Percobaan Atterberg limit merupakan percobaan untuk mengetahui jenis tanah
dari batas cair, dan indeks plastisitas.

5.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari praktikum ini adalah untuk melihat bagaimana batas cair dalam
mempengaruhi keadaan tanah. Tujuan dari praktikum ini agar mahasiswa
mengetahui dan dapat menentukan sifat, klasifikasi tanah dengan batas cair dan
batas plastis dari suatu sampel tanah.
5.3 Batas Cair
Batas cair (LL), di definisikan sebagai kadar air tanah pada batasan antara
keadaan cair dan keadaan plastis.
Klasifikasi Kelompok Tanah Menurut British Soil Classification System (BSCS)
Kelompok Utama Simbol Kualifikasi Simbol
Kerikil G Gradasi Baik W
Gradasi Buruk : P
Pasir S - Seragam (uniform) Pu
- Gap-graded Pg
Tanah Berbutir Plastisitas rendah
F L
Halus ( LL<35)

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 49


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Lanau Halus(M- Plastisitas Sedang


M I
soil) (35≤LL<50)
Plastisitas Tinggi
H
(50≤LL<70)
Plastisitas Sangat Tinggi
V
(70≤LL<90)
Lempung C
Plastisitas Sangat Tinggi
E
Sekali (LL≥90)
Plastisitas Batas Atas
U
(LL>35)
Mempunyai Kandungan
Gambut Pt O
Organik
Sumber : Buku Mekanika Tanah 1,Hary Cristady Hardiyatmo

5.4 Alat & Bahan


1. Tabung untuk pengambilan sampel dari handboring.
2. Extruder sample (alat untuk mengeluarkan sampel dari tabung).
3. Cawan untuk mencampur tanah dengan air.
4. Spatula.
5. Liquid limit test (alat batas cair)
6. Grooving tool.
7. Cawan.
8. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
9. Oven.
10. Penggaris.

5.5 Langkah Kerja


1. Ambil sampel tanah di depan Lab Teknik dengan cara handboring.
2. Kemudian ambil sampel tanah dengan alat extruder sample sebanyak 100
gram.
3. Tempatkan dalam cawan dan campurkan dengan air suling sebanyak 10 ml.
Campur merata dengan bantuan spatula.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 50


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

4. Ambil sampel yang telah tercampur dengan homogeny dan taruh dalam
cawan batas cair.
5. Ratakan permukaan contoh dalam cawan sehingga sejajar dengan alas.
6. Buat alur pada sampel tersebut dengan menggunakan grooving tool. Cara
membuat alur adalah dengan memegang alat grooving tool tegak lurus
permukaan sampel dengan jarak 1,7 cm.
7. Dengan bantuan alat pemutar, angkat dan turunkan cawan tersebut dengan
kecepatan 2 putaran/detik.
8. Hentikan aksi tersebut jika alur sudah tertutup sepanjang 1,3 cm dan catat
berapa ketukan yang dibutuhkan.
9. Ambil sebagian sampel untuk di periksa kadar airnya.
10. Ulangi percobaan di atas dengan kadar air yang berbeda yaitu 13 ml, 15 ml,
18 ml, dan 20 ml.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 51


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jl. WR. Supratman, Lab Dekanat Universitas Bengkulu

Project : Pengujian Atteberg Limit Tanggal Praktikum : 29-11-2020


Lokasi pekerjaan : Di depan Lab Teknik Tanggal Selesai : 30-11-2020
Kedalaman :2m Sumber Material : Belakang Dekanat

ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS CAIR

10 13 15 18 20
No
ml ml ml ml ml

Jumlah pukulan 88 84 65 46 18
Berat cawan (W1)(gr) 8,70 7,60 7,70 8,80 8,00
Berat cawan + berat tanah basah (W2)
29,20 26,90 31,90 42,70 50,70
(gr)
Berat cawan + berat tanah kering (W3)
21,60 19,50 22,50 28,90 32,90
(gr)
Berat air (W2 – W3)(gr)
Berat tanah basah (W2-W1)(gr)
Berat tanah kering (W3-W1)(gr)
(W 2−W 1)
Kadar air x 100%
(W 3−W 1)
Rata-rata kadar air (%)

Dikerjakan Diperiksa Disetujui

Teknis Tanggal Asisten Tanggal Paraf Dosen Tanggal


Kelompok 29-30 M. Disa Syafrizal Ir. Mawardi, M.T., Gs.
3A November
Angeline Yusnita
2020

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 52


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Paraf

5.6 Perhitungan
1. Buat grafik dimana jumlah p adalah (N) dan kordinat kadar air contoh tanah
yang bersangkutan.
2. Yang disebut dengan batas cair adalah kadar air dimana N=25.

A. Perhitungan Batas Cair Sampel 1 (10 ml)


1. Berat air = (Berat cawan+berat basah)-(Berat cawan+berat kering)
= 29,20 – 21,60
= 7,60
2. Berat tanah kering = (Berat cawan + tanah kering) – Berat cawan
= 21,60 -8,70
= 12,90
3. Berat tanah basah = (Berat cawan + tanah basah) – Berat cawan
= 29,20 - 8,70
= 20,50
Berat air
x100 0 0
4. Kadar air W% = Berat Tanah Kering
7 ,60
= 12, 90 x 100 %
= 58,91 %

B. Perhitungan Batas Cair Sampel 1 (13 ml)


1. Berat air = (Berat cawan+berat basah)-(Berat cawan+berat kering)
= 26,90 - 19,50
= 7,40
2. Berat tanah kering = (Berat cawan + tanah kering) – Berat cawan
= 19,50 – 7,60
= 11,90
3. Berat tanah basah = (Berat cawan + tanah basah) – Berat cawan
= 26,90 – 7,60
= 19,30

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 53


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Berat air
x100 0 0
4. Kadar air W% = Berat Tanah Kering
7 , 40
= 11, 90 x 100 %
= 62,18 %

C. Perhitungan Batas Cair Sampel 1 (15 ml)


1. Berat air = (Berat cawan+berat basah)-(Berat cawan+berat kering)
= 31,90 – 22,50
= 9,40
2. Berat tanah kering = (Berat cawan + tanah kering) – Berat cawan
= 22,50 -7,70
= 14,80
3. Berat tanah basah = (Berat cawan + tanah basah) – Berat cawan
= 31,90 – 7,70
= 24,30
Berat air
x100 0 0
4. Kadar air W% = Berat Tanah Kering
9 , 40
= 14 , 80 x 100 %
= 63,51 %

D. Perhitungan Batas Cair Sampel 1 (18 ml)


1. Berat air = (Berat cawan+berat basah)-(Berat cawan+berat kering)
= 42,70 – 28,90
= 13,80
2. Berat tanah kering = (Berat cawan + tanah kering) – Berat cawan
= 28,90 – 8,80
= 20,10
3. Berat tanah basah = (Berat cawan + tanah basah) – Berat cawan
= 42,70 – 8,80
= 33,90

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 54


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Berat air
x100 0 0
4. Kadar air W% = Berat Tanah Kering
13 ,80
= 20 ,10 x 100 %
= 68,66%

E. Perhitungan Batas Cair Sampel 1 (20 ml)


1. Berat air = (Berat cawan+berat basah)-(Berat cawan+berat kering)
= 50,70 – 32,90
= 17,80
2. Berat tanah kering = (Berat cawan + tanah kering) – Berat cawan
= 32,90 – 8,00
= 24,90
3. Berat tanah basah = (Berat cawan + tanah basah) – Berat cawan
= 50,70 -8,00
= 42,70
Berat air
x100 0 0
4. Kadar air W% = Berat Tanah Kering
17 , 80
= 24 , 90 x 100 %
= 71,49 %

Persamaan Kemiringan Garis Linier


Menggunakan metode kuadrat terkecil untuk kurva linier dengan persamaan
g(x) = a + bx atau,
y = a + bx

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 55


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Persamaan Kemiringan Garis Linier


Tegangan Tegangan
No Normal Geser X.Y X2
X Y
1 88 58,91 5184,08 7744
2 84 62,18 5223,12 7056
3 65 63,51 4128,15 4225
4 46 68,66 3158,36 2116
5 18 71,49 1286,82 324
∑ 301 324,75 18980,53 21465

n ∑ xy−∑ x . ∑ y ( ∑ y )( ∑ x 2 )−(∑ x )( ∑ x . y )
b= a= 2
n . ∑ x 2 −( ∑ x )
2
n . ∑ x2 −( ∑ x )

5 x 18980 ,53−301 x 324 ,75 ¿ (324 , 75 x 21465 )−(301 x 18980,53 )


b= a=
(5 x 21465 )−(258)2
5x21465−301 2
¿

= -0,17 = 75,20
Sehingga di dapat persamaan kemiringan garis linier

Y= 75,2 – 0,17x

Jumlah pukulan = 25
Y = 75,02 – 0,17x
= 75,02 – 0,17(25)
= 70,77%
Batas Cair (LL)% = 70,77%

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 56


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jl. WR. Supratman, Lab Dekanat Universitas Bengkulu

Project : Pengujian Atteberg Limit Tanggal Praktikum : 29-11-2020


Lokasi pekerjaan : Di depan Lab Teknik Tanggal Selesai : 30-11-2020
Kedalaman :2m Sumber Material : Tanah lab
FT

ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS CAIR

20 25 30 35 40
No
ml ml ml ml ml

Jumlah pukulan 88 84 65 46 18
Berat cawan (W1)(gr) 8,70 7,60 7,70 8,80 8,00
Berat cawan + berat tanah basah (W2)
29,20 26,90 31,90 42,70 50,70
(gr)
Berat cawan + berat tanah kering (W3)
21,60 19,50 22,50 28,90 32,90
(gr)
Berat air (W2 – W3)(gr) 7,60 7,40 9,40 13,80 17,80
Berat tanah basah (W2-W1)(gr) 20,50 19,30 24,20 33,90 42,70
Berat tanah kering (W3-W1)(gr) 12,90 11,90 14,80 20,10 24,90
(W 2−W 3)
Kadar air x 100% 58,91 62,18 63,51 68,66 71,49
(W 3−W 1)
Rata-rata kadar air (%) 65,81

Dikerjakan Diperiksa Disetujui

Teknis Tanggal Asisten Tanggal Paraf Dosen Tanggal

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 57


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

29-30 M. Disa Syafrizal Ir. Mawardi, M.T., Gs.


Kelompok November
Angeline Yusnita
3A 2020
Paraf

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jl. WR. Supratman, Lab Dekanat Universitas Bengkulu

Project : Pengujian Atteberg Limit Tanggal Praktikum : 29-11-2020


Lokasi pekerjaan : Di depan Lab Teknik Tanggal Selesai : 30-11-2020
Kedalaman :2m Sumber Material : Tanah lab FT

ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS CAIR
80.00
71.49
68.66
LL = 70,77%
70.00 f(x) = − 0.170240373116479 x +63.51
75.1984704616121
62.18
60.00
58.91
50.00
Kadar Air (%)

40.00
Kadar Air
30.00 Linear (Kadar Air)

20.00

10.00

0.00
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Jumlah Pukulan

Grafik Hubungan Antara Jumlah Ketukan dengan Kadar Air

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 58


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Dikerjakan Diperiksa Disetujui

Teknis Tanggal Asisten Tanggal Paraf Dosen Tanggal


29-30 M. Disa Syafrizal Ir. Mawardi, M.T., Gs.
Kelompok November Angeline Yusnita
3A
2020
Paraf

5.9 Batas Plastis


Batas plastis didefinisikan sebagai kadar air yang mana tanah mengalami
retak-retak bila di gulung dengan jari-jari tangan menjadi diameter ±3 mm. Batas
plastis merupakan batas terendah dari kondisi plastis tanah. Batas plastis dapat
ditentukan dengan pengujian yang sederhana dengan cara menggulung sejumlah
tanah (sepertigambar) dengan menggunakan tanah secara berulang menjadi
bentuk ellipsoidal.
Kadar air sampel tanah yang mulai retak-retak di definisikan sebagai batas
plastis. Stone & Phan (1995) menyebutkan bahwa penentuan batas plastis dengan
menggunakan metode seperti diuraikan di atas mempunyai beberapa kekurangan.
Hal ini di sebabkan kesulitan dalam mengontrol
(1) Pemberian tekanan selama penggulungan dengan tangan.
(2) Bidang kontakan taratangan dan tanah yang digulung.
(3) Gesekan antara tanah ,tangan dan landasan.
(4) Kecepatan dalam menggulung.
Batas plastis dan batas cair ditentukan dengan pengujian yang sederhana di
laboratorium yang mana merupakan parameter yang penting diketahui untuk tanah
berbutir halus atau tanah kohesif. Hasil dari pengujian ini sangat sering digunakan
untuk menghubungkan dengan parameter fisis tanah seperti identifikasi dan
klasifikasi tanah.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 59


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Sumber : Grafik Plastisitas dari British Standard (BS 5930: 1990)

Sistem klasifikasi AASHTO berguna untuk menentukan kualitas


tanah.Tanah-tanah dalam kelompok ini biasanya merupakan jenis tanah lanaudan
lempung. Sistem klasifikasi menurut AASHTO didasarkan pada kriteria sebagai
berikut ini :
1. Ukuran partikel
a. Kerikil : fraksi yang lolos saringan ukuran 75 mm (3 in) dan tertahan pada
saringan No. 10.
b. Pasir : fraksi yang lolos saringan No. 10 (2 mm) dan tertahan pada saringan
No. 200 (0.075 mm).
c. Lanau dan lempung : fraksi yang lolos saringan No. 200.
2. Plastisitas : tanah berbutir halus digolongkan lanau bila memiliki indek
plastisitas, PI ≤ 10, dan dikategorikan sebagai lempung bila mempunyai indek
plastisitas, PI ≥ 11.
Tabel 5.5 Nilai Indeks Plastis (PI) dan Macam Tanah
PI Sifat Macam Tanah Kohesi

0 Non plastis Pasir Non kohesif


<7 Plastisitas rendah Lanau Kohesif sebagian
7-17 Plastisitas sedang Lempung berlanau Kohesif

>17 Plastisitas tinggi Lempung Kohesif


Sumber : Buku Mekanika Tanah 1,Hary Cristady Hardiyatmo

5.10 Alat dan Bahan


1. Tabung untuk pengambilan sampel dari handboring.
2. Extruder sample (alat untuk mengeluarkan sampel dari tabung).
3. Cawan untuk mencampur tanah dengan air.
4. Spatula.
5. Cawan.
6. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
7. Oven.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 60


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

5.11 Langkah Kerja


1. Sampel tanah diambil dari hasil hand boring pada kedalaman 2 meter.
2. Kemudian sampel tanah diambil sebanyak ± 150 – 200 gram.
3. Ambil sampel tanah dan campur dengan air suling sampai merata dengan
bantuan spatula.
4. Jika tanah sudah homogen, sampel tanah diambil dan buat gulungan tanah
sampai mencapai batangan-batangan dengan diameter 3 mm.
5. Contoh tanah yang tepat pada diameter 3 mm mulai retak-retak menunjukan
tanahdalam keadaan batas plastis.
6. Sampel tanah tersebut diambil dan diperiksa kadar airnya. kadar air

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 61


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jl. WR. Supratman, Lab Dekanat Universitas Bengkulu
Project : Pengujian Atteberg Limit Tanggal Praktikum : 29-11-2020
Lokasi pekerjaan : Di depan Lab Teknik Tanggal Selesai : 30-11-2020
Kedalaman :2m Sumber Material : Tanah lab FT

ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS PLASTIS

Sampel 1 2 3 4 5
Berat cawan (W1)(gr) 8,60 8,80 7,80 7,80 8,20
Berat cawan + berat tanah basah (W2)
10,20 11,00 11,30 10,20 11,50
(gr)
Berat cawan + berat tanah kering (W3)
9,70 10,20 10,00 9,30 10,20
(gr)
Berat air (W2 – W3)(gr) 0,50 0,80 1,30 0,90 1,30
Berat tanah basah (W2 – W1)(gr) 1,60 2,20 3,50 2,40 3,30
Berat tanah kering (W3 – W1)(gr) 1,10 1,40 2,20 1,50 2,00
(W 2−W 3)
Kadar air x100% 45,45 57,14 59,09 60,00 65,00
(W 3−W 1)
Rata-rata kadar air (%) 57,34

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 62


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Dikerjakan Diperiksa Disetujui

Teknis Tanggal Asisten Tanggal Paraf Dosen Tanggal


Ir. Mawardi, M.T.,
29-30 Gs.
Kelompok Angeline Yusnita
November
3A M. Disa Syafrizal
2020
Paraf

5.13 Perhitungan
Untuk mengukur kekuatan tanah berdasarkan batas-batas konsistensi dikenal
suatu parameter yaitu indek cair (liquidity index), LI, dimana :
a. Indeks Cair dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
W n−PL
LI =
PI
dengan: LI = Indeks cair
Wn = Kadar air normal
b. Indeks Plastisitas dihitung dengan rumus sebagai berikut :
PI = LL – PL
dengan: PI = indeks plastisitas (plasticity index)dalam %.
LL = batas cair (liquid limit) dalam %.
PL = batas plastis (plastic limit) dalam %.
W = Kadar air dalam %
Jadi, untuk lapisan tanah asli yang pada kedudukan plastis, nilai LL >WN> PL.
Nilai indeks cair akan bervariasi antara 0 dan 1. Lapisan tanah asli dengan WN>
LL akan mempunyai LI > 1.

Perhitungan Batas Plastis (Sampel 1) :


a. Berat air = (berat cawan + berat basah) – (berat cawan + berat
kering)
= 10,20 – 9,70 gr
= 0,50 gr
b. Berat tanah kering = (berat cawan + tanah kering) – berat cawan
= 9,70 – 8,60 gr
= 1,10 gr
c. Berat tanah basah = (berat cawan + tanah basah) – berat cawan

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 63


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

= 10,20 – 8,60 gr
= 1,60 gr
Berat air
x100 0 0
d. Kadar air W (%) = Berat Tanah Kering
0 ,50
x 100 0 0
= 1 ,10
= 45,45%
Perhitungan Batas Plastis (Sampel 2) :
a. Berat air = (berat cawan + berat basah) – (berat cawan + berat
kering)
= 11,00– 10,20 gr
= 0,80 gr
b. Berat tanah kering = (berat cawan + tanah kering) – berat cawan
= 10,20 – 8,80 gr
= 1,40 gr
c. Berat tanah basah = (berat cawan + tanah basah) – berat cawan
= 11,00 – 8,80 gr
= 2,20 gr
Berat air
x100 0 0
d. Kadar air W (%) = Berat Tanah Kering
0 , 80
x 100 0 0
= 1, 40
= 57,14%

Perhitungan Batas Plastis (Sampel 3) :


a. Berat air = (berat cawan + tanah basah) – (berat cawan + tanah
kering)
= 11,30 – 10,00 gr
= 1,30 gr
b. Berat tanah kering = (berat cawan + tanah kering) – berat cawan
= 10,00 – 7,80 gr
= 2,20 gr
c. Berat tanah basah = (berat cawan + tanah basah) – berat cawan
= 11,30 – 7,80 gr

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 64


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

= 3,50 gr
Berat air
x100 0 0
d. Kadar air W (%) = Berat Tanah Kering
1, 30
x 100 0 0
= 2 ,20
= 59,09%

Perhitungan Batas Plastis (Sampel 4) :


a. Berat air = (berat cawan + berat basah) – (berat cawan + berat
kering)
= 10,20 – 9,30 gr
= 0,90 gr
b. Berat tanah kering = (berat cawan + tanah kering) – berat cawan
= 9,30– 7,80 gr
= 1,50 gr
c. Berat tanah basah = (berat cawan + tanah basah) – berat cawan
= 10,20 – 7,80 gr
= 2,40 gr
Berat air
x100 0 0
d. Kadar air W (%) = Berat Tanah Kering
0 , 90
x 100 0 0
= 1 ,50
= 60%

Perhitungan Batas Plastis (Sampel 5) :


a. Berat air = (berat cawan + tanah basah) – (berat cawan + tanah
kering)
= 11,50 – 10,20 gr
= 1,30 gr
b. Berat tanah kering = (berat cawan + tanah kering) – berat cawan
= 10,20 – 8,20 gr
= 2,00 gr
c. Berat tanah basah = (berat cawan + tanah basah) – berat cawan
= 11,50 – 8,20 gr

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 65


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

= 3,30 gr
Berat air
x100 0 0
d. Kadar air W (%) = Berat Tanah Kering
1 ,30
x 100 0 0
= 2 ,00
= 65%

Didapat dari data batas plastis :


1.Rata-rata berat tanah basah = 2,60 gr
2.Rata-rata berat tanah kering = 1,64 gr
3.Gs dari pengujian berat jenis = 2,69
4.V = 0,97 m3
5.V1 = 0,61 m3
6.Rata-rata kadar air batas cair = 65,81 %
7.Rata-rata kadar air batas plastis = 57,34 %
8.Rata-rata pengujian kadar air(Wn) = 52,78 %
Dimana :
W = rata-rata berat tanah basah
Ws = rata-rata berat tanah kering
V = W/Gs
V1 = Ws/Gs
ω = percobaan kadar air

(W −Ws) – (V – V1)
Batas Susut (SL) ¿ x 100%
Ws

(2 , 6−1 , 64) – (0,97 – 0,61)


¿ x 100%
1, 64
= 36,59 %
Batas Plastis (PL) = 57,34 %
Batas Cair (LL) = 70,77 %

Maka, di dapat indeks plastis, indeks cair :


Indeks plastis (PI) = LL – PL

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 66


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

= 70,77 % – 57,34 %
= 13,43 %
Wn – PL
Indeks Cair (LI) =
PI
52,78 % – 57,34%
¿
13,43 %
= -0,34
LL – W n
Relative Consitency (Rc) =
PL
70,77 – 52,78
¿
5 7,34
= 0,31 %
Diketahui :
Kadar air (Wn) = 52,78 %
Rata-rata kepadatan kering(γd) = 0,99 gr/cm3
Berat jenis (Gs) = 2,69
Gs . γ w
γd =
1+e
2,69 x 1
0,99 =
1+e
0,99 + 0,99e = 2,69
0,99e = 1,70
Angka Pori (e) = 1,72
e
Porositas (n) =
1+e
1,72
=
1 + 1,72
= 0,63
W x Gs
Derajat Kejenuhan (S) =
e
0,5734 x 2,69
=
1,72
= 89,67 % (tanah basah)

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 67


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jl. WR. Supratman, Lab Dekanat Universitas Bengkulu
Project : Pengujian Atteberg Limit Tanggal Praktikum : 29-11-2020
Lokasi pekerjaan : Di depan Lab Teknik Tanggal Selesai : 30-11-2020
Kedalaman :2m Sumber Material : Belakang Deknat

ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS PLASTIS

Sampel 1 2 3 4 5
Berat cawan (W1)(gr) 8,60 8,80 7,80 7,80 8,20
Berat cawan + berat tanah basah (W2)
10,20 11,00 11,30 10,20 11,50
(gr)
Berat cawan + berat tanah kering (W3)
9,70 10,20 10,00 9,30 10,20
(gr)
Berat air (W2 – W3)(gr) 0,50 0,80 1,30 0,90 1,30
Berat tanah basah (W2 – W1)(gr) 1,60 2,20 3,50 2,40 3,30
Berat tanah kering (W3 – W1)(gr) 1,10 1,40 2,20 1,50 2,00
(W 2−W 3)
Kadar air x 100% 45,45 57,14 59,09 60,00 65,00
(W 3−W 4)
Rata-rata kadar air (%) 57,34

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 68


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Dikerjakan Diperiksa Disetujui

Teknis Tanggal Asisten Tanggal Paraf Dosen Tanggal


29-30 M. Disa Syafrizal Ir. Mawardi, M.T.,
Gs.
Kelompo November Angeline Yusnita

k 3A 2020

Paraf

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jl. WR. Supratman, Lab Dekanat Universitas Bengkulu

Project : Pengujian Atteberg Limit Tanggal Praktikum : 29-11-2020


Lokasi pekerjaan : Di depan Lab Teknik Tanggal Selesai : 30-11-2020
Kedalaman :2m Sumber Material : Tanah lab FT

ATTERBERG LIMIT
(SNI 1964− 2008)
PENGUJIAN BATAS PLASTIS

PI=13,43
L=67,48

LL=70,77

Grafik British hubungan antara LL dan PI.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 69


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Dikerjakan Diperiksa Disetujui

Teknis Tanggal Asisten Tanggal Paraf Dosen Tanggal

M. Disa Syafrizal Ir. Mawardi, M.T., Gs.


29-30
Kelompok
November Angeline Yusnita
3A
2020
Paraf

5.15 Kesimpulan
Hasil Percobaan Atterberg Limit di dapatkan :
1. Batas Cair (Liquid Limit), LL = 70,77 %, tanah sampel termasuk tanah
lempung dengan LL = 77,13 % dengan plastisitas sangat tinggi (70≤LL<90)
2. Batas Susut (Shrinkage Limit), SL = 36,59 %
3. Batas Plastis (Plastisity Limit), PL = 57,34 %
4. Indeks Plastis (Plasticity Index), PI = 13,43 %, tanah sampel termasuk
tanah lempung berlanau plastisitas sedang dan kohesif (7≤PI≤17)
5. Indeks Cair (Liquidity Index), LI = -0,34
Grafik British hubungan antara LL dan PI

PI=13,43

LL= 70,77

Grafik British hubungan antara LL dan PI.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 70


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Berdasarkan LL = 70,77%, dan PI = 13,43%, tanah ini termasuk CL (lempung


organik).

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 71


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

DOKUMENTASI
Alat dan Bahan
1. Cawan berdiameter 115 mm.

2. Timbangan ketelitian 0,01gr.

3. Grooving tool.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 71


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

4. Liquid Limit Test.

5. Cawan.

6. Sampel hasil Handboring.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 72


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

7. Extruder Sampel.

8. Oven.

9. Mistar.

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 73


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Langkah Kerja (Uji batas cair)

1. Masukan sampel kedalam cawan seberat 200 gr untuk uji batas


cair.

2. Penambahan kadar air untuk batas cair.

3. Ratakan permukaan dan buat alur.


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

Langkah Kerja (Uji batas plastis)


1. Timbang semua cawan kosong.

2. Ambil sampel seberat 50 gr.

3. Proses penggunaan alat Liquid Limit.


LAPORAN MEKANIKA TANAH KELOMPOK 3A

4. Uji Plastis dengan melilin tanah hinggal 3 cm.

5. Timbang cawan + sampel yang telah dipilin sebelum di oven.

6. Oven sampel selama 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai