Disusun Oleh :
FITRI ROMLAH SARI 061030401017
Kelas 4 KIB
TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PERIODE 2011/2012
Bab II
Bahan Kimia Dari Senyawa C2
1.7 Ethylene Dichloride (1,2-Dichloroethane)
1. Sifat Fisika dan Kimia
a. Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku
1. Ethylene (C2H4)
Sifat Fisika
Nama lain : Acetene; Ethene; Ethylene, Compressed gas,
Olefiant gas, Bicarburetted Hydrogen
Rumus Molekul (RM) : C2H4
Berat Molekul (BM) : 28,05 gram/gmol
Titik didih : -103,7 0C
Titik leleh : -169,2 0C
Densitas : 1,78 kg/m3
Golongan : Hidrokarbon, alifatik
Suhu Kritis : 9,9 0C
Tekanan Kritis : 50,5 atm
Viskositas cairan : 0,715 cp
Panas laten penguapan : 113,39 kcal/g
Panas laten peleburan : 28,547 kcal/g
Panas pembakaran : 12.123,70 kcal/g
Konduktivitas Thermal : 0,011 Btu/Jft2F
Berbentuk gas dan tidak berwarna
Kelarutan dalam air : 22,6%
Kelarutan dalam pelarut : Dapat bercampur dengan alkohol, eter, aseton,
benzen.
Sifat Kimia
Memiliki kelarutan yang tinggi pada air ( 3.5 mg/100g H2O, 17 0C)
Adisi
Etilen klorohidrin terbentuk melalui reaksi adisi antara etilen dengan asam
hipoklorit pada suhu 20 – 30oC dan tekanan 2,5 atm.
Reaksi :
Hidrogenasi
Etilen dapat dihidrogenisasi secara langsung dengan katalis nikel pada suhu
300oC.
Reaksi :
C2H4 + H2 C2H6
Atau direaksikan dengan katalis Platina pada suhu kamar.
Polimerisasi
Etilen dapat dipolimerisasikan dengan cara memutuskan ikatan rangkapnya
dan bergabung dengan molekul etilen yang membentuk molekul yang lebih
besar pada tekanan dan temperatur tertentu.
Reaksi :
N (CH2=CH2) (-CH2-CH2-)n
Oksidasi
Etilen dapat dioksidasi sehingga akan menghasilkan senyawa-senyawa
etilen oksida, etilendioksida, etilen glikol.
Reaksi :
CH2= CH2 + ½ O2 C2H4O
Etilen dapat juga dioksidasi oleh asam asetat dan oksigen menghasilkan
vinil asetat dengan katalis Palasium, Alumina-Silika pada temperatur 175 –
200 oC dan tekanan 0,4 – 1 Mpa.
Reaksi :
Alkilasi
Etilen dapat dialkilasi dengan katalis tertentu, misalnya alkilasi fiedel-craft,
mereaksikan etilen dengan benzena untuk menghasilkan produk etilbenzen
dengan katalis AlCl3 pada suhu 400oC.
Reaksi :
Klorinasi
Etilen dapat diklorinasi oleh klorine menjadi dikloro etan dan dengan
klorinasi lanjutan akan terbentuk trikloroetan.
Reaksi :
Oligomerisasi
Etilen dapat dioligomerisasi, misalnya menjadi Linear Alfa Olefini (LAO),
C10 – C14 dengan rantai lurus dan alifatik alkohol. Reaksi dijalankan pada
suhu 80 – 120oC dengan tekanan 20 Mpa.
Reaksi :
Sifat Kimia
3. Natrium Hidroksida
Sifat Fisika
Rumus Molekul : NaOH
Massa molar : 39,9971 g/mol
Densitas : 2,1 g/cm3 , padat
Titik leleh : 318°C (591 K)
Titik didih : 1390°C (1663 K)
Penampilan zat : Padatan putih
Kelarutan dalam air : 111 g/100 ml (20°C)
Kebebasan : (Pkb) -2,43
Sifat Kimia
Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan
hidroksida.
Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab
NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air
4. Metana
Sifat Fisika
Rumus Molekul : CH4
Berat Molekul : 16 gr/mol
Specific gravity : 0,415 (-164°C)
Titik didih pada 1 atm : -161,4°C
Titik lebur pada 1 atm : -182,6°C
Suhu kritis : -82,4°C
Volume kritis : 99 cc/gmol
Sifat Kimia
Oksidasi
Bereaksi dengan oksigen membentuk CO2 dan H2O.
Reaksi : (Contoh : Pembakaran Metana)
5. Hidrogen
Sifat Fisika
Fasa (suhu dan tekanan ruang) : Gas
Berat molekul (kg/mol) : 2,02 kg/mol
Titik didih 1 atm : -252,7 oC
Titik leleh 1 atm : -259,1 oC
Suhu kritis : -239,9 oC
Tekanan kritis : 12,8 atm
Density kritis : 0,031 gr/ml
Density : 0,0352 gr/ml
Viskositas : 0,013 Cp
Specific panas : 19,7 g/mol oK
Sifat Kimia
Reaksi hidrogen dengan halogen membentuk asam hidrohalogenida
H2 + X2 2HX
Reaksi hidrogen dengan oksigen membentuk air
H2 + O2 H2O
Reaksi hidrogen dengan karbon membentuk methane
2H2 + C CH4
Reaksi hidrogen dengan nitrogen membentuk ammonia
3H2 + N2 2NH3
Reaksi hidrogen dengan logam membentuk logam hibrida
H2 + M MH2
Reaksi hidrogen dengan oksida logam membentuk logam dan air
H2 + MO M + H2O
Reaksi hidrogenasi ikatan tak jenuh
RCH=CHR + H2 RCH2CH2R
6. Etana
Sifat Fisika
Tidak larut dalam air, dan larut dalam pelarut non polar misalnya CCl4
Sifat Kimia
Pembakaran sempurna menghasilkan CO2, H2O dan energy.
Alkana dapat mengalami reaksi subtitusi/pengganti dengan halogen
Sifat Kimia
Eksploitasi Limit :
Persentase terendah : 6,2%
Persentase tertinggi : 15,9 %
Batas Maksimum Toksisitas : 75-100 ppm
Produk Samping
2. Asam Klorida
Sifat Fisika
Rumus Molekul : HCl
Berat Molekul : 35,46 gr/ml
Titik didih : 110 0C
Titik leleh : -26 0C
Viskositas : 1,9 mPa.s pada 25 0C, 31,5 % larutan
Densitas : 1,18 g/cm 3 (variabel)
Kelarutan dalam air : Tercampur jenuh
Keasaman : (Pka) -8,0
Penampilan : Cairan tak berwarna sampai dengan kuning
pucat
Sifat Kimia
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia
dapat berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali.
HCl + H2O → H3O+ + Cl−
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl−. Asam klorida oleh
karenanya dapat digunakan untuk membuat garam klorida.
Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam, Ka, yang
mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalam air.
3. Propylene cloride
Sifat Fisika
Rumus Molekul : C3H6Cl2
Berat Molekul : 112,99 gr/ml
Titik didih : 95-96°C
Titik leleh : -100°C
Spgr : 1,156
Sifat Kimia
Reaksi pembentukannya adalah :
Reaksi Substitusi
2. Data Kuantitatif
Basis : 1 ton C2H2Cl2 (95% yield)
Etilen 0.30 ton
Klorin 0.75 ton
Etilen dibromida katalis secukupnya
Air pendingin 48 ton
Co-produk : HCl,propilen klorida, polyshloroethanes
Kapasitas Produksi 30-150 ton/hari
3. Klasifikasi Proses
Pada proses pembuatan produk berupa ethylene diklorida ada beberapa klasifikasi
proses yang dapat dilakukan untuk memperoleh ethylene diklorida,yaitu :
3.1 Reaksi dari klorine dengan ethylene dalam fase gas atau cairan.
3.2 Melalui produk dari kloronisasi langsung dari ethane untuk ethyl klorida.
3.3 Melalui produk dari kloronisasi hidrokarbon.
Dari ketiga proses tersebut yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Proses Pembuatan
Produk Berupa Ethylene Diklorida
4. Reaksi Kimia
Metode Produksi Ethylene Diklorida
Reaksi Utama
Reaksi pada reaktor (Bubble Fase Cair)
CH 2 =CH 2 +Cl 2 →[ ClCH 2 −CH 2 Cl ] ▐
Reaksi Sampingan
C2H6 + CH4 + 3Cl2 C3H6Cl2 + 4 HCl
7. Fungsi Alat
Reaktor : Alat yang digunakan sebagai tempat reaksi antara etilene dan klorin
untuk membentuk etilen diklorida.
Acid wash : Alat pencuci yang digunakan untuk memisahkan asam dari
campurannya dengan larutan pencuci NaOH 6-8%.
Refrigerator : Alat yang digunakan untuk mendinginkan bahan yang berfase gas
hingga terpisah anatara fase gas dan fase cair.
Destilator : Alat yang digunakan untuk memisahkan etilen klorida dari
komponen lainnya dengan perbedaan titik didih.
Pompa : Alat yang digunakan untuk memompakan etilen diklorida cair dan zat
lainnya dari reactor menuju ke acid wash
HCl Scrubber : Alat yang digunakan untuk menetralkan asam HCl dengan
mereaksikannya dengan 6-8% NaOH.
Kondenser :Mendinginkan zat yang melaluinya serta melakukan pemisahan antara
fase gas dan cair.
Cooler : Mendinginkan zat yang keluar dari bagian bawah reaktor
8.Kegunaan
Produk etilen diklorida telah banyak digunakan dalam industri, antara lain :
Sebagai bahan intermediate pada pembuatan vinil klorida monomer (VCM)
yang mana selanjutnya VCM tersebut diubah menjadi poly vinyl chloride
(PVC) yang digunakan sebagai bahan baku plastik.
Sebagai pelarut pada industri tekstil, karet, tinta, dan cat
Sebagai anti-knocking agent
Digunakan dalam pengolahan lemak binatang
Sebagai pelarut untuk mengekstraksi minyak dari biji-bijian, vitamin dari
minyak ikan dan nikotin dari tembakau.
Digunakan sebagai zat pelarut (solven)
Daftar Pustaka
http://raudhatuljannah11.wordpress.com/2010/05/02/klorin/
http://kimiadotcom.wordpress.com/
www.google.com
http://www.susilochem04.co.cc/2011/02/halo-alkana.html
5. Flowsheet
off gases 6-8% NaOH Solution
H2, CH4, C2H4, C2H6
HCl Scrubber
Water
Acid wash
FeCl3 dan
C2H2Br2
(Catalyst)
Propilen dikloride
H2O