Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

BAHAN KIMIA DARI SENYAWA C4

IV.2. Butadiene dengan proses oxydehydrogenation

1. SIFAT FISIK DAN KIMIA

a. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Bahan Baku


1. Butana

Sifat Fisiknya :
 Rumus molekul = C 4 H 10

 Massa molar = 58,12 g mol -1

 Penampilan = Gas tak berwarna

 Kepadatan = 2,48 kg / m 3, gas (15 ° C, 1 atm )

 Titik lebur = -138,4 ° C (135,4 K)

 Titik didih = -0,5 ° C (272,6 K)

 Rumus bangun =

 Rumus struktur =

Sifat Kimianya :
 Butana memiliki alkana rantai lurus dengan empat atom karbon
CH3CH2CH2CH3
 Nama butana diturunkan dari nama asam butirat.
2. Oksigen

Sifat Fisiknya :
 Rumus molekul = 02

 Massa molar = 15,9994(3) g/mol

 Penampilan = Gas tak berwarna

 Titik lebur = 54,36 K

 Titik didih = 90,20 K

Sifat Kimianya :
 Oksigen merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan

mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya.

 Oksigen memiliki orde ikatan dua dan sering dijelaskan secara

sederhana sebagai ikatan ganda ataupun sebagai kombinasi satu

ikatan dua elektron dengan dua ikatan tiga electron.

b. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Produk


1. Butadiene

Sifat Fisiknya :
 Rumus molekul =C4H6

 Massa molar = 54.09 g mol −1

 Penampilan = Gas tak berwarna

 Kepadatan = 0,64 g cm ³ / pada -6 ° C, cairan

 Titik lebur = -108,9 ° C, 164 K, -164 ° F

 Titik didih = -4,4 ° C, 269 K, 24 ° F

 Rumus Bangun =

 Rumus Struktur =
Sifat Kimianya :
 Butadine bersifat polimer yang merupakan suatu molekul besar yang

terbentuk dari molekul-molekul yang terangkai secara berulang.

Molekul-molekul kecil penyusun polimer disebut monomer. Monomer

pada butadiene berfungsi dalam produksi karet sintetis.

2. DATA KUANTITATIF

 Basis : 1 ton campuran butadiene (98% + purity and 70 persen yield )

Ethanol = 2.88 tons

By- Produk = ethylene, butane, ethyl ether, ethyl acetate, butanol

 kapasitas pabrik = 70-100 tons/hari

3. KLASIFIKASI PROSES

Pada proses pembuatan butadiene dengan proses

oxydehydrogenation tidak menghasilkan produk samping.

Klasifikasi proses

a. Dehydrogenerasi butane

b. Oxydehydrogenerasi butane

c. Dehydrogenerasi-dehidrasi etanol

Yang akan dibahas adalah proses Pembuatan butadiene dengan proses

oxyhidrogenasi.

4. REAKSI KIMIA

Reaksi butane dengan oksigen menghasilkan butadiene :

Reaksi Utama

C4H10 + O2 C4H6 + 2H2O

Reaksi Samping
C4H10 + O2 C3H8 + CO2 + ½ H2

5. FLOW SHEET ( lihat gambar 20.2 )

Gambar 20.2 pembuatan butadiene dengan menggunakan proses

oxyhidrogenasi
6. URAIAN PROSES

Bahan baku butane dimasukkan ke dalam preheat furnace untuk


pemanasan awal, pemanasan dilakukan dengan suhu sangat rendah sekitar
-0.20C dengan waktu yang sangat singkat + 15 detik dengan menggunakan
tekanan sangat tinggi agar sebagian butane berubah menjadi fase cair.
Setelah itu maka butane akan berubah menjadi 2 fase yaitu fase cair dan
gas. Fase cair akan menjadi bottom produk sedangkan fase gas akan
menjadi top produk. Fase cair akan masuk ke dalam oxydehydrator
reactor, lalu ditambahkan bahan baku oksigen ke dalam oxydehydrator
sehingga butane dalam fase cair akan bercampur dengan oksigen. Setelah
itu produknya akan dimasukkan ke dalam quench untuk didinginkan.
Sedangkan pada butane dalam fasa gas dimasukkan ke dalam on-line, on-
line disini merupakan proses alternatif yang artinya kita bisa memilih
proses mana yang akan kita gunakan. Dimana On-line artinya langsung
diarahkan menuju ke tahap selanjutnya, dimana produk dimasukkan ke
dalam quench untuk didinginkan, lalu setelah itu dimasukkan ke dalam
absorber dan ditambahkan light oil sebagai pelarut untuk menghilangkan
gas CO2, sedangkan gas H2 yang timbul akibat reaksi samping akan
dikeluarkan pada bagian top absorber. Pada absorber terdapat sebagian
butadiene dan propane yang tidak bereaksi sehingga akan dimasukkan ke
dalam stripper untuk melepaskan light oil dengan cara destilasi, dimana
butadiene yang memiliki titik didih -4,4 0C dan propane yang memiliki titik
didih -42,20C akan keluar menjadi top produk sedangkan light oil yang
memiliki titik didih yang lebih tinggi akan keluar pada bagian bottom.
Butadiene dan propane tadi kemudian dimasukkan ke dalam depropanizer
yang sebelumnya telah dikondensasi terlebih dahulu, dimana depropanizer
adalah alat pelepas propane dengan pemisahan berdasarkan titik didih.
Karena titik didih propane lebih rendah dari pada butadiene maka
propane akan keluar pada bagian top yang sebelumnya telah dikondensasi
terlebih dahulu. Setelah itu produk butadiene yang terbentuk akan
dikeluarkan, kita bisa langsung mengambil produk atau kita bisa
melakukan pemurnian dengan cara ekstraksi untuk menghilangkan
senyawa-senyawa yang tidak diinginkan.
7. FUNGSI ALAT

Oxydehydrator Reactor = tempat mereaksikan butane dengan oksigen


Quench = tempat melakukan pendinginan untuk butadiena
Absorber =tempat menghisap CO2 dengan menggunakan
light oil sebagai absorbennya
Stripper = tempat melepas light oil dengan pemisahan
berdasarkan titik didih
Depropanizer = tempat melepas propane dengan pemisahan
berdasarkan titik didih

8. KEGUNAAN PRODUK

 Butadiene

Butadiene sering digunakan sebagai karet sintesis dalam pembuatan karet

ban, dan industri yang menggunakan karet sintesis sebagai bahan bakar. Dimana

butadiene digunakan sebagai bahan utama sebagai produk pembuatannya.


DAFTAR PUSTAKA

 Literatur “Synthetic Organic Chemical Industri” Butadiene

 Modul. “Proses Industri Kimia 2”. POLSRI. 2012

 Charlers. E. Dryden, 1990. Chemical Process, second edition, New York

 http://id.wikipedia.org/wiki/Butana

 http://www.scribd.com/doc/51140251/MAKALAH-BUTADIENA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilonitril_butadiena

 http://id.wikipedia.org/wiki/Air

 http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen

 http://ik.pom.go.id/katalog/1,3%20BUTADIENE.pdf
PERTANYAAN

1. Apa kegunaan dari condenser yang terdapat pada stripper dan

depropanizer? (yuyun rosmita sari)

Jawab:

Kegunaaan condenser pada stripper adalah untuk

mengkondensasikan atau mendinginkan propane dan butadiene,

sedangkan kegunaan condenser pada depropanizer adalah untuk

mengkondensasikan atau mendinginkan propane.

2. Pemanas apa yang digunakan pada preheat furnace? (dina angraini)

Jawab:

Pemanas yang digunakan pada preheat furnace adalah pemanas

elektrik karena mudah untuk diatur panasnya sehingga cocok

digunakan untuk pemanasan yang sangat rendah.

Anda mungkin juga menyukai