Anda di halaman 1dari 2

CASE ANALISIS

Nama : Lestiana Nama pasien : By. Ny. R


NIP : 19300007 Jenis kelamin : Perempuan
Bagian : Keperawatan Anak Umur : 22 Hari
Preceptor : Ns. Kgs M Faisal M. Kep Alamat : Selindung Baru
Dx medis : Kejang
Neonatus

PROBLEM HYPOTESI MECHANISM MORE INFO DONT KNOW LEARNING ISSUE PROBLEM SOLVING
S

DS: Resiko kejang Perdarahan Ivfd d10 gtt 24 Apakah faktor Pada penelitian ini didapatkan Nyeri akut berhubungan dengan
- Klien dengan berulang intrakranial tpm, inj ibu dan bayi bahwa pada analisis bivariat trauma jaringan dalam pembedahan
riwayat phenobarbital yang menunjukkan bahwa
kejang sejak Sub archnoid 60 mg, inj berpengaruh infeksi intrauterin, gawat janin, NOC :
umur 2 hari ampisilin, terhadap riwayat resusitasi berpengaruh Setelah dilakukan tindakakn Setelah
DO: Robekan vena kejadian kejang terhadap kejadian kejang pada dilakukan asuhan keperawatan
- klien supervisialis neonatus? neonatus. Hal ini sesuai dengan selama 3 x 24 jam diharapkan tidak
menangis penelitian sebelumnya yang
kejang lagi dengan kriteria hasil :
kuat dilakukan oleh Lieberman
Muatan listrik (2000) yang menyebutkan bahwa - Tidak terjadi serangan kejang
- N : 150x/m
ibu dengan demam diatas 101ᵒF berulang
- RR : 60x/m
sebelum dan saat - Suhu dalam batas normal
- T: 37.6
kejang persalinan memiliki hubungan - Keadaan composmentis
- Spo2: 96%
dengan bayi yang dilahirkannya NIC:
mengalami kejang pada - Anjurkan klien menggunakan
resiko kejang neonatus. pakain yang mudah menyerap
berulang Penelitian serupa juga pernah keringat
dilakukan Zhao J (2013) dimana - Observasi kejang dan ttv tiap 4
infeksi ataupun jam sekali
inflamasi intrauterin dapat - Kolaborasi dengan dokter
meningkatkan risiko terjadinya pemberian obat antibiotik,
cidera otak perinatal yang dapat antipiretik, anti kejang
menimbulkan kejang pada
neonatus.
Faktor status paritas, cara
persalinan dan masa gestasi tidak
berpengaruh terhadap
terjadinya kejang pada neonatus.
Faktor infeksi intrauterin, riwayat
resusitasi, dan gawat
janin saat berdiri sendiri
dinyatakan berpengaruh terhadap
kejadian kejang pada neonatus.
Saat faktor-faktor tersebut
digabungkan dengan faktor lain,
infeksi intrauterin dan gawat
janin tetap berpengaruh terhadap
kejadian kejang pada neonatus,
sedangkan resusitasi
menjadi tidak berpengaruh
terhadap kejadian kejang pada
neonatus

Anda mungkin juga menyukai