Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rika Solehatin

Nim : 181491

Tugas : Metpen

BAB l

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG CVA DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI VERBAL


Strok menjadi salah satu masalah kesehatan utama bagi masyarakat . Hampir di seluruh dunia
stroke menjadi masalah yang serius dengan angka morbiditas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan angka kejadian penyakit kardiovaskuler.serangan stroke yang mendadak dapat
menyebabkan kecacatan fisik dan mental yang serta kematian baik pada usia produktif
maupun lanjut usia . Masalah keperawatan yang muncul akibat strok akan mengalami
gangguan komunikasi verbal merupakan penurunan perlambatan atau ketidak mampuan
untuk menerima , memproses mengirim dan atau menggunakan sistem simbol . Orang yang
mengalami gangguan bicara atau afasia akan mengalami kegagalan dalam berartikulasi .
Artikulasi merupakan proses penyesuaian ruangan supraglotta . Penyesuaian ruangan di
daerah laring terjadi dengan menaikkan dan menurunkan laring . Hal tersebut yang akan
mengatur jumlah transmisi udara melalui rongga mulut dan rongga hidung melalui katup
valofaringeal dan merubah posisi mandibula ( rahang bawah ) dan lidah.

BAB III

3.1 DESAIN PENELITIAN

Studi kasus ini adalah untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada penderita
cerebrovascular accident ( CVA ) dengan masalah gangguan komunikasi verbal di RS panti
waluya sawahan

3.2 Batasan istilah

Asuhan keperawatan pada klien yang menderita CVA dengan masalah gangguan komunikasi
verbal . tanpa membedakan CVA hemorogik dan non hemorogik . maka penulis menjabarkan
tntang konsep CVA dengan gangguan komunikasi verbal . klien yang dimaksud penulis dengan
salah satu batasan istilah sebagai berikut adalah :

1) Klien yang terdiagnosa medis cerebrovasculeraccident (CVA) pada serangan pertama


maupun berulang yang sudah dilewatai 72 jam selama fase akut
2) Klien yang mengalami gangguan artikulasi atau pembentukan kata dan bahasa atau afasia
3) Adanya gangguan pada nervus trigeminus , facialis , glosofaringus , vagus , hipoglususij
4) Glasgow coma sacale 4,5,6.

3.3 partisipan

Pada penelitian ini yang menjadi penelitian dalah dua orang klien yamg masuk rumah sakit
dengan diagnose medis awal pada klien satu cerebrovascular accident ( CVA ) thrombosis dan
pada klien 2 cerebvascular accident (CVA ) hemorogik dengan masalah yang sama yaitu
gangguan komunikasi diruangan rawat inap RS panti waluya sawahan.

3.4 lokasi dan waktu penelitian

Studi kasus ini dilaksanakan diruang unit strok rumah sakit panti waluya sawahan dan penelitian
ini dilaksanakan pada bulan februari 2019 . klien 1 berasda di bed 1 pada tanggal 15 februari
2019 – 18 februari 2019 sedangkan klien ke 2 berada di bed ke 2 pada tanggal 25 februari 2019 –
28 februari 2019 dan dilanjutkan dengan kunjungan rumah pada tanggal 21 februari 2019 .

3.5 pengumpulan data

Mencari data penderita cerebrofascular accident ( CVA ) dengan masalah gangguan komunikasi

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data sbb:

1) Wawancara
Pada klien 1 dan 2 wawancara dilakukan pada klien , keluarga klien dan perawat.
2) Observasi dan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan
inspeksi , palpasi , perkusi , dan auskultasi pada penderita cerebrovascular accident
( CVA ) de ngan masalah gangguan komunikasi
3) Studi dokumen
Studi dokumen yang digunakan untuk melengkapi hasil penelitian didapatkan dari list
klien dan data rekam medis RS panti waluya sawahan pada penderita cerebrovascular
accident ( cva ) dengan masalah gangguan komunikasi di RS panti waluya sawahan.

3.6 uji keabsahan data

Disamping integritas penilis , uji keabsahan data dilakukan dengan cara berikut ini :

1) Sumber informasi tambahan menggunakan tringulasi dan tiga sumber data utama yaitu
klien , keluarga , rekam medik dan perawat yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
2) Pada penelitian ini tidak dilakukan perpanjangan waktu

3.7 analisa data

1) data dikumpulkan dari hasil WOD ( wawancara , observasi , dokumentasi ) . hasil ditulis
dalam bentuk catatan lapangan , kemudian disalin dalam bentuk transkip ( catatan transkip )

2) penyajian data

Penyajian data dapat dilakukan dengan table , bagan maupun teks naratif . kerahasiaan dari klien
dijamin dengan jalan identitas klien dibuat dengan inisial.

3)Kesimpulan

Dari data yang disajikan kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil hasil penelitian
terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan , penarikan kesimpulan dilakukan dengan
metode induksi . data yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian , diagnosis ,
perencanaan , implementasi dan evaluasi.

3.8 etika penelitian

Dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus , terdiri dari :

1) Informed consent ( persetujuan menjadi klien )


Lembar persetujuan yang diberikan pada responden dan telah memenuhi kriteria inklusif
dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian.
2) Anonimily ( tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencamtumkan nama responden tapi hanya
mencantumkan inisial saja
3) Confidentialy (kerahasiaan )
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu
yang dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai