Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas dan Senam Nifas”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat


bimbingan dan bantuan sejumlah pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Dosen Keperawatan Maternitas Ibu Dra. Ns. Desak Made Wenten Parwati, M.Kes

2. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan motivasi kepada kami

3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangunakan sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.

Makassar, Maret 2020

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap wanita pasti menginginkan bentuk payudara yang ideal dan menarik,
maka tidak  jarang kita mendengar beberapa wanita memilih untuk tidak menyusui
buah hatinya  dikarenakan kekhawatiran payudara akan menjadi kendor. Tidak
hanya itu, keinginan seorang ibu untuk menyusui buah hatinya kerap kali terhambat
oleh ketidak nyamanan yang timbul saat proses menyusui, seperti misalnya akibat
gangguan kecil seperti bayi sulit menghisap ASI, payudara lecet dan lain-lain.
Kondisi-kondisi tersebut kerap menyurutkan niat bunda untuk memberikan ASI
pada si kecil. Dan hal tersebut sangatlah disayangkan, karena ASI merupakan
gabungan nutrisi penting dengan proporsi ideal dan bentuk yang paling mudah
diserap oleh bayi, yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang
bayi.
Beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan payudara
saat menyusui, sehingga bunda bisa memberikan ASI pada bayi tanpa perlu
merasa cemas. Perawatan payudara yang perlu dilakukan berupa pemijatan
payudara untuk memperbaiki sirkulasi darah, merawat puting payudara agar bersih
dan tidak mudah lecet, serta memperlancar produksi ASI.
Masa nifas merupakan waktu yang dipakai untuk melakukan pengawasan
terhadap ibu post partum untuk menghindari terjadinya kematian yang disebabkan
oleh perdarahan. Kematian ibu pasca persalinan biasanya tejadi dalam 6 sampai 8
jam post partum. Hal in disebabkan oleh infeksi, perdarahan dan eklampsia post
partum. Untuk menghindari semua kemungkinan buruk yang terjadi maka perlu
dilakukan senam nifas pada ibu post partum. Senam nifas ini sangatlah penting
dilakukan pada saat masa nifas, senam  nifas dapat mempercepat proses involusi
uteri dan pemulihan alat kandungan. 
Tetapi pada kenyataannya senam nifas jarang dilakukan dapat disebabkan
karena ibu pasca melahirkan takut melakukan banyak gerakan, takut jahitan lepas,
masih sakit pada luka perineum serta adanya kepercayaan yang selama ini
berkembang dan diyakini oleh masyarakat yaitu bila belum genap 40 hari setelah

2
melahirkan ibu tidak diperbolehkan melakukan aktivitas. (Salamah, 2006). Oleh
karena itu kami menyusun makalah ini untuk memberikan pengetahuan pentingnya
mengenai senam nifas.
B. Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah:
1.  Supaya mahasiswa dapat mengetahui, mengerti, dan memahami tentang
perawatan payudara dan senam nifas serta bagaimana pelaksanaannya
2.  Supaya menjadi acuan pembelajaran bagi mahasiswa untuk dapat
mengaplikasikan kepada ibu post partum/masa nifas
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, tujuan, dan manfaat dari perawatan payudara dan senam
nifas?
2. Bagaimana syarat dari perawatan payudara dan senam nifas?
3. Apakah kerugian bila tidak melakukan perawatan payudara dan senam nifas
serta bagaimana akibatnya?
4. Apa kontra indikasi senam nifas?
5. Bagaimana pelaksanaan dari perawatan payudara dan senam nifas?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang
dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah tersumbatnya saluran payudara sehingga memperlancar pengeluaran
ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari
setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. (Saleha, 2009)
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan
teratur untuk memeliharan kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan untuk
mempersiapkan laktasi pada waktu post partum (Saryono, 2009).
Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara ibu
setelah melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan saat
merawat payudara agar ASI keluar dengan lancar (Suririnah,2007).
Jadi perawatan payudara masa nifas adalah kegiatan yang dilakukan oleh ibu
pasca melahirkan sebagai upaya untuk memelihara kesehatan payudara dan
membantu memperlancar produksi ASI
Senam nifas adalah senam yang dilakukan pada saat ibu menjalani masa nifas
(Ida Maryanti, 2009) atau senam nifas adalah pelatihan gerak yang dilakukan
secepat mungkin setelah melahirkan, supaya oto-otot yang mengalami peregangan
selama kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti
semula (Ervina Sby, 2008). Senam nifas dapat dimulai 6 jam setelah melahirkan
dan dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan
kontinue.
B. Tujuan
1. Perawatan Payudara
a. Beberapa tujuan perawatan payudara
1) Memelihara kebersihan payudara
2) Melenturkan dan menguatkan puting susu
3) Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan
bayi

4
4) Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk
payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik.
5) Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet
sewaktu dihisap oleh bayi.
6) Melancarkan aliran ASI
7) Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan
sehingga siap untuk disusukan kepada bayinya
b. Akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan
payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi :
1) Puting susu masuk kedalam
2) Anak susah menyusui
3) ASI lama keluar
4) Produksi ASI terbatas
5) Pembengkakan pada payudara
6) Payudara meradang
7) Payudara kotor
8) Ibu belum siap menyusui
9) Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet.
c. Waktu Pelaksanaan
1) Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan
2) Dilakukan minimal 2x dalam sehari
d. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Perawatan Payudara
1) Potong kuku tangan sependek mungkin,serta kikir agar halus dan tidak
melukai payudara.
2) Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.
3) Lakukan pada suasana santai,misalnya pada waktu mandi sore atau
sebelum  berangkat tidur
e. Langkah-langkah perawatan payudara
1) Persiapan alat untuk perawatan payudara
a) Handuk 2 buah

5
b) Washlap 2 buah
c) Waskom berisi air dingin 1 buah
d) Waskom berisi air hangat 1 buah
e) Minyak kelapa/baby oil
f) Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
g) Baki, alas dan penutup
2) Pelaksanaan
a) Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
b) Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
c) Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau
d) Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
e) Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak
f) Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian tempelkan
pada areola mamae selama 5 menit kemudian bersihkan dengan
diputar.
g) Kedua tangan diberi minyak dengan rata kemudian lakukan
pengurutan
(1) Gerakan Pertama
Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara,
gerakan tangan ke arah atas pusat ke samping, ke bawah
kemudian payudara diangkat sedikit dan dilepaskan, lakukan
20-30 kali.
(2) Gerakan Kedua
Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain
mengurut payudara dengan pinggir tangan dari arah pangkal ke
puting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan pada kedua
payudara secara bergantian.
(3) Gerakan Ketiga
Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang
lain mengurut dengan bahu, jari tangan mengepal, lakukan

6
pengurutan dari arah pangkal ke puting susu, 20-30 kali
dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.
(4) Kompres dengan air hangat, kemudian dengan air dingin
secara bergantian diakhiri dengan air hangat selama 5 menit
(5) Bersihkan payudara terutama bekas minyak dengan handuk
bersih kemudian gunakan BH yang bersih dan menopang.
(6) Pakailah BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu
menyusui) dan yang menyangga buah dada atau langsung
susui bayi. (Saryono, 2009)

2. Senam Nifas
a. Tujuan senam nifas diantaranya:
1) Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke
bentuk semula)
2) Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada
kondisi semula
3) Mencegah komplikasi yang timbul selama menjalani masa nifas
4) Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul
serta otot pergerakan
5) Memperbaiki serkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil, dan
melahirkan, tonus otot pelvis, peregangan otot tungkai bawah
6) Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah
timbulnya varises
b. Manfaat Senam Nifas
1) Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang menglami
trauma serta mempercepat kemblainya bagian-bagian tersebut ke
bentuk normal
2) Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan
kehamilan.

7
3) Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi
stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.

c. Syarat Senam Nifas


Senam nifas dapat dilakukan setelah persalinan, tetapi dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.
2) Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan dirumah
sakit atau rumah bersalinan, dan diulang terus dirumah.
e. Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas
1) Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan.
2) Pendarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko 
yang abnormal dapat dihindarkan
3) Trombosis vena ( sembatan vena oleh bekuan darah)
4) Timbul varises
f. Akibat Jika Senam Nifas Tiidak Dilaksanakan
1) Kekuatan otot ibu menjadi kurang dan kurang optimal
2) Ibu postpartum menjadi lain dan tidak segar
3) Produksi ASI kurang lancar
4) Sering menyebabkan sembelit dan gangguan pada saat kencing
5) Sikap tubuh ibu kurang baik
g. Kontraindikasi Senam Nifas
1) Ibu postpartum dengan komplikasi yang belum terealisasi
2) Ibu postpartum dengan secsio sesarea (operasi)
h. Cara Melakukan Senam Nifas
1) Latihan senam nifas
a) Hari pertama,sikap tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan
pernafasan perlu diawali dengan mengambil nafas melalui hidung
dan tahan 3 detik kemudian buang melalui mulut,lakukan 5-10 kali.

8
Rasional :
Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum
kembali normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk
memperlancar peredaran darah dan pernafasan. Seluruh organ
tubuh akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini juga akan
membantu proses pemulihan tubuh.
b) Hari kedua, sikap tubuh terlentang. Kedua tangan dibuka lebar
hingga sejajar dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan
tersebut tepat diatas muka. Lakukan 5-10 kali.
c) Hari ketiga, sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokan,
sehingga kedua telapak kaki berada dibawah. Lalu angkat pantat
ibu dan tahan hingga hitungan ke tiga lalu turunkan pantat keposisi
semula. Ulangi 5-10 kali.
Rasional:
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan kembali otot-otot dasar
panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras
selama kehamilan dan persalinan.
d) Hari keempat, tidur terlentang dan kaki ditekuk kurang lebih 45
derajat, kemudian salah satu tangan memegang perut setelah itu
angkat tubuh ibu kurang lebih 45 derajat dan tahamn hingga
hitungan ketiga.
Rasional:
Latihan ini ditujukan untuk memulihkan dan menguatkan kembali
otot-otot punggung
e) Hari kelima, tidur terlentang, salah satu kaki ditekuk kurang lebuh
45 derajat, kemudian angkat tubuh dan tangan yang bersebrangan
dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut.
Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga lima kali.
Rasional:

9
Latihan ini bertujuan untuk melatih sekaligus otot-otot tubuh
diantaranya otot-otot punggung, otot-otot bagian perut dan otot-otot
paha.
f) Hari keenam, sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga
paha membentuk 90 derajat lakukan secara bergantian hingga 5
kali.
Rasional:
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang
selama kehamilan menyanggah beban yang berat. Selain itu, untuk
memperlancar sirkulasi daerah kaki sehingga mengurangi risiko
edema kaki.
2) Langkah senam nifas
a) Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di
bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan
kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen
untuk membantu mengosongkan paru-paru

b) Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak


terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan
kanan. Pada waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan
regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh
bagian kanan tubuh.

10
c) Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit
diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan
kemudian rileks.

d) Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk.


Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut sampai tulang punggung
mendatar dan kencangkan otot-otot bokong tahan 3 detik kemudian
rileks.

e) Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat


kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan
dengan perlahan.

f) Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian


luar lutut kiri.

11
g) Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki
diluruskan. angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati
badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan
kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

h) Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan


meletakkan kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan
letak pada dan kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-
jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama
setengah menit.

i) Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke


dalam dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah
menit.

j) Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah
seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

12
k) Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan
dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan,
sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari
ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini
8 sampai 10 setiap hari.

l) Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di


bawah kepala. Jepitlah bantal diantara kedua kakidan tekanlah
sekuat-kuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah pantat dari
kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai
6 kali selama setengah menit.

m) Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping


badan. kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat.
Pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-
lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali
selama setengah menit.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang
dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI.
Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah
bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari.  Perawatan payudara untuk ibu nifas
yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap pemberian ASI
bagi buah hati.
Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan
payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
2. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
3. Untuk menonjolkan puting susu
4. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
5. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
6. Untuk memperbanyak produksi ASI
7. Untuk mengetahui adanya kelainan
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah
melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan
persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula (Ervinasby,2008).
Proses pemulihan kesehatan ibu pada masa nifas merupakan suatu hal yang
sangat penting dan ikut menentukan berhasil tidaknya peran dan fungsi keluarga,
dimana keluarga mendukung proses pemulihan ibu post partum. Pada masa nifas
akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik meliputi
ligamen-ligamen bersifat lembut dan kendor otot-otot tegang, uterus membesar
postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan pada
masa hamil.

14
B. Saran
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
beserta penulis. Khususnya pada para calon-calon ibu untuk mengetahui
bagaimana merawat payudara yang benar dan melaksanakan senam nifas, serta
bagi para mahasiswa keperawatan pada umumnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk & Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4.
Jakarta: EGC

Ambarwati. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendekia

Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Bobak, dkk. 2008. Keperawatan Maternitas Hal 460. Jakarta : EGC diakses pada
tanggal 27 Maret 2016 pukul 17.36 WIB

Mellyna, H. 2009. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara.
diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 17.36 WIB

Saleha, sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 19.44 WIB

Saryono dyah pramitasari poischa. (2009). Perawatan payudara. Jogjakarta: mitra


cendikia. diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 19.52 WIB

Suririnah, 2007. ASI menyelamatkan Jiwa Bayi. Online

16

Anda mungkin juga menyukai