rumah adat tradisional Minangkabau yang banyak dijumpai di provinsi Sumatera Barat. Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama rumah Bagonjong atau Rumah Baanjuang.
Rumah Gadang sebagai tempat tinggal bersama mempunyai
ketentuanketentuan tersendiri. Contohnya saja seperti jumlah kamar yang bergantung pada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Rumah Gadang biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dari suku atau kelompok tertentu secara turun menurun dan hanya dimiliki dan diwarisi dari dan kepada perempuan kelompok tersebut. Sebuah rumah gadang hanya mempunyai sebuah pintu saja dan terletak pada bagian ruang yang di tengah. Hal ini disebabkan karena sebagai rumah panggung, rumah gadang membutuhkan tangga untuk memasukinya. Bukaan berupa jendela umumnya terdapat pada sisi bagian depan dan sisi samping, sedangkan sisi bagian belakang bangunan tidak mempunyai jendela sama sekali. Jumlah jendela bergantung pada jumlah ruangan. Jendela berfungsi sebagai sirkulasi udara serta pencahayaan. Dinding bagian belakang tidak dibuatkan jendela untuk menjaga privasi dan melindungi perempuan yang tinggal di rumah gadang. Kritik: menurut saya kritik terhadap rumah gadang ini hanya terdapat 1 pintu itu kurang untuk keadaan darurat, karena dengan hanya 1 pintu ketika keadaan darurat akan mempersulit seluruh keluarga yang keluar secara bersamaan.