PENDAHULUAN
5. Bagian yang dominan dari sikap adalah perasaan dan afektif, seperti yang
tampak dalam menentukan pilihan apakah positif, negatif atau ragu
(attitudes are affective).
6. Sikap merniliki tingkat intensitas terhadap objek tertentu yakni kuat atau
lemah (attitudes are very intensive).
7. Sikap bergantung kepada situasi dan waktu, sehingga dalam situasi cocok
(attitudes have a time dimension).
3.1. Kesimpulan
Sikap keagamaan dan interen diperoleh dari dari faktor interen dan
externmanusia. Pendapat pertama menyatakan bahwa manusia adalah Homo
Religius (maklhuk agama) karena manusia sudah memiliki potensi untuk
beragama. Potensi tersebut bersumber dari factor interen manusia yang termuat
dalam aspek kejiwaan manusia seperti naluri, akal, perasaan maupun kehendak.
Sikap keagamaan yang menyimpang terjadi bila sikap seseorang terhadap
kepercayaan dan keyakinan terhadap agama yang dianutnya mengalami
perubahan. Perubahan sikap seperti itu dapat terjadi pada. orang per orang (dalam
diri individu) dan- juga pada kelompok atau masyarakat.
Selain itu, tak kurang pula kasus-kasus negatif yang bersumber dari adanya
sikap keagamaan yang menyimpang ini, Sikap kurang toleran, fanatisme,
fundamentals maupun sikap mcnentang merupakan sikap keagamaan yang
rnenyimpang
Faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan yang menyimpang adalah
faaktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yang mempengaruhi perubahan sikap; persepsi sosial,
posisi sosial danproses belajar sosial. Sedangkan penguatan komunikasi persuasif
harapan yang diinginkan
3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini apabila ada keterangan yang kurang bisa
dipahami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami sangat berterima kasih
apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun seebagai penyempurna.
DAFTAR PUSATAKA