Sekolah : SMA………………
Kelas/Semester : X / 1
Rumusan kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”;
kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”.
KI4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Aktivitas Literasi, membaca, menganalisi dan menceritakan kembali teks cerita rakyat melalui prose
pembelajaran
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintific dengan model pedagogik genre,
saintifik ( model discovery), dan CLIL peserta didik dapat mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang
terkandung dalam teks cerita rakyat (hikayat) serta dengan menggunakan model rekontruksi peserta
dapat menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang di dengar dan dibaca dengan
komunikatif, tanggung jawab, dan proaktif.
D. Materi
3.KarakteristikCerita rakyat
E. Metode/Model
Pendekatan : saintifik
Model : sintesis pedagogi genre, saintifik (discovery dan rekonstruksi) , dan CLIL
F. Media/ Alat/Bahan
1. Teks cerita rakyat (Hikayat) Malin Kundang
2. Teks cerita Putri Sedepa (Cerita rakyat Rejang Lebong (integrasi kearifan lokal)
G. Sumber Pembelajaran
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Tahun 2016
2. Kosasih, Engkos. 2016. Cerdas Berbahasa Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:PT
Erlangga
3. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN KE 1
Alokasi
Tahap Langkah-langkah pembelajaran
waktu
2. INTI DISCOVERY
1. Stimulation (pemberian rangsangan)
70
Peserta didik membaca teks cerita rakyat (hikayat)yang
menit
berjudul cerita rakyat yang berjudul Malin Kundang
4. Data Processing (Pengolahan Data)
5. Verification (Pemeriksaan data)
4. melakukan penilaian;
PERTEMUAN KE-2
[l1]
Umpan Balik
1. melakukan penilaian;
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
2. Pengetahuan
Tertulis
3. Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
4. Praktik/Performence
5. fortofolio
Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siwa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
Lampiran Materi
Malin Kundang
Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga kecil di wilayah Sumatra Barat. Sang ayah pergi melaut
untuk mencari nafkah. Ibu dan sang anak tinggal di gubug. Sang anak bernama Malin. Ayah Malin
tidak kunjung pulang sehingga Ibu harus tutur mencari nafkah. Malin adalah anak yang pandai,
mseki ia sedikit nakal. Ia senang mengejar ayam dan memukul ayam itu dengan sapu. Hingga pada
suatu ketika ia jatuh ketika mengejear ayam dan terdapat luka di lengannya yang tidak bisa hilang.
Ketika dewasa, Malin merasa sedih melihat ibuya bekerja keras. Ia merasa kasihan dan akhirnya
memutuskan untuk mencari nafkah ke negeri seberang dan berharap menjadi orang kaya raya.
Kemudian, ia mengikuti seorang nakhoda kapal untuk pergi berlayar. Meski awalnya tidak setuju, ibu
Malin mengizinkan Malin pergi merantau dengan berat hati. Sang ibu mengatar Malin dengan
linangan air mata. Ibu berpesan agar Malin tidak melupakannya apabila ia sudah jadi orang kaya
raya.
Malin pergi berlayar dan ia banyak belajar serta mendapatkan pengalaman. Di tengah perjalanan,
kapal yang ditumpangi Malin dirampok sekawanan bajak laut dan awak kapal lain dibunuh.
Beruntungnya Malin bisa selamat karena ia bersembunyi di ruang kecil yang tertutp kayu. Malin
terkatung-katung ditengah lautan hingga ia terdampar di sebuah pantai. Malin berjalan ke dalam
pulau tersebut dan menemukan ada desa di sana. Ia meminta pertolongan warga desa tersebut.
Akhirnya Malin tinggal di desa yang subur. Di sana, Malin bekerja dengan giat hingga ia menjadi kaya
raya. Karena ia sudah menjadi kaya raya, Malinpun menikahi gadis di desa itu.
Cerita tentang kesuksesan dan pernikahan Malin terdengar oleh ibunya di kampong halaman. Sang
ibu merasa bahagia dan bersyukur karena anaknya sudah sukses. Ibu Malin pun setia menunggu
kepulangan anaknya di dermaga setiap hari. Ia berharap anaknya pulang ke kampong halaman dan
bertemu dengannya.
Beberapa lama kemudian setelah ia menikah, Malin dan istrinya melakukan perjalanan dengan kapal
pesiar. Saat itu, ibu Malin melihat kapal yang indah itu dari dermaga. Sang ibu melihatada dua orang
di kapal tersbeut dan ia yakin jika itu adalah Malin dan istrinya. Ketika turun dari kapal, sang ibu
menyambut Malin. Ia melihat bekas luka di lengan Malin sehingga ia yakin betul bahwa itu adalah
anaknya Malin yang sudah beberapa lama pergi merantau. Sang ibu lalu memeluk Malin. Namun,
Malin malah melepaskan pelkan itu dan mendorong sang ibu sampai jatuh.
Malin memaki sang ibu dan mengelarkan kata-kata yang melukai hati ibunya. Bahkan ketika istrinya
bertanya apakah benar itu ibunya, Malin pun tidak mengakuinya. Ia mengatakan bahwa orang itu
hanyalah pengemis yang mengaku-mengaku sebagai ibunya demi mendapatkan harta nya.
Mendengar hal tersebut, ibu Malin murka. Ia merasa diperlakukan semena-mena oleh anaknya. Ia
terkejut bahwa anaknya kini menjadi durhaka. Dengan amarah, ibu Malin berdoa kepada Tuhan untu
mengutuk pria itu menjadi batu jika benar ia adalah anaknya, Malin Kundang. Seleang beberapa
menit, terdengar suara gemuruh angin kencang dan badai yang menghancurkan kapal Malin.
Pelahan-lahan tubuh Malin menjadi kaku dan membentuk batu.
Cerita rakyat adalah cerita atau kisah yang asal muasalnya bersumber dari masyarakat serta tumbuh
berkembang dalam masyarakat di masa yang lampau.
2. Tidak jelas siapa pengarangnya oleh karenanya sifatnya anonim (tanpa pengarang)
8. Pada awalnya dokumentasi sangat kurang pada umumnya dikisahkan secara lisan.
· Nilai moral yaitu nilai yang berkaitan dengan etika, sopan santun, akhlak, dan baik buruknya
tingkah laku.
· Nilai sosial yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang ada di dalam masyarakat atau
hubungan dan kepedulian antar manusia.
· Nilai agama yaitu nilai yang berkaitan dengan ketuhanan dan tuntutan beragama.
· Nilai budaya yaitu nilai yang berkaitan dengan kebudayaan dan adat istiadat.
· Nilai pendidikan yaitu nilai yang berkaitan dengan pendidikan atau pembelajaran.
5. Menceritakan kembali
Lampiran Penilaian
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi
Materi No
Kompetensi Dasar IPK Pokok Indikator Soal soal
Stimulus
3.7.2 Mengidentifikasi
Disajikan teks cerita
nilai-nilai dan isi yang
rakyat peserta didik
terkandung dalam cerita
Nilai-nilai mengidentifikasikan
rakyat (hikayat) lisan
dalam cerita nilai-nilai yang
mapun tulis
rakyat terkandung dalam teks
(hikayat) Teks cerita cerita rakyat tersebut. 2
rakyat
Tes Tertulis
1. Sebutkan dan jelaskan nilai-nilai yang terdapat dalam teks cerita rakyat!
STIMULUS
Putri Sedepa
…………..
Kehidupan Pangeran Sakti dengan Putri Sedepa berjalan layaknya kehidupan manusia pada
umumnya. Pangeran Sakti membangun sebuah pondok di daerah yang sekarang dikenal dengan
sebutan Suban Air Panas. Di daerah itu juga Pangeran sakti membuka kebun untuk menghidupi
keluarga kecilnya. Hingga pada suatu hari....
“Dinda, hari ini kanda akan membuka kebun di arah utara kebun kita yang dulu. Mungkin kanda tak
sempat untuk pulang makan siang. Kanda harap, Dinda bersedia mengantarkan makan siang ke
kebun kita!” pinta pangeran Sakti kepada istrinya.
“Tentu kanda, akan dinda siapkan makanan yang enak untuk makan siang kanda di sana!’
Maka, berangkatlah Pangeran Sakti tanpa membawa bekal sedikitpun, karena ia yakin istrinya akan
membawakannya makanan dan minuman. Tak lama berselang, Putri Sedepa pun segera menyiapkan
makan siang untuk suaminya. Ia menanak nasi, memasak gulai ikan mas dan lalap pucuk ubi. Tak
lupa ia siapkan juga air minum yang sudah didinginkan sejak tadi malam. Kemudian, ia susun dengan
rapi di dalam beronang. Menjelang tengah hari berangkatlah Putri Sedepa menuju kebun.
Namun, ditengah perjalanan tiba-tiba saja, Putri Sedepa melihat aliran air yang jernih dan
mengeluarkan asap. Ia menjadi begitu penasaran, dengan melepaskan beronang yang berisi
makanan untuk suaminya, Putri Sedepa mencoba untuk menyentuh air itu. Terasa hangat. Putri
Sedepa pun semakin penasaran darimanakan asal air ini? pikirnya, ia mencoba menuju hulu aliran air
itu, dan tanpa sadar telah meninggalkan beronang berisi makanan itu di tengah jalan. Ia terus
berjalan menyusuri asal aliran tersebut, semakin lama semakin jauh.
(Putri Sedepa -Asal Usul batu Menangis Suban Air Panas-, Ardesi Yulianita)
ANALISIS
b. Analisislah pesan moral yang disampaikan melalui nilai-nilai dalam cerita rakyat tersebut!
Kunci Jawaban
a. Nilai moral yaitu nilai yang berkaitan dengan etika, sopan santun, akhlak, dan baik buruknya
tingkah laku.
b. Nilai sosial yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang ada di dalam masyarakat atau
hubungan dan kepedulian antar manusia.
c. Nilai agama yaitu nilai yang berkaitan dengan ketuhanan dan tuntutan beragama.
d. Nilai budaya yaitu nilai yang berkaitan dengan kebudayaan dan adat istiadat.
e. Nilai pendidikan yaitu nilai yang berkaitan dengan pendidikan atau pembelajaran.
2.
(co: Pesan moralnya adalah jangan melalaikan kewajiban yang seharusnya dilakukan)
Pedoman Penskoran
g.
c. PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Praktik/Performance
Materi Pokok No
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
Soal
4.7.2 Mengikuti
alur dan struktur isi
Peserta didik
cerita rakyat lisan
menyusun alur
maupun tulisan.
dan struktur isi
4.7.3 Menceritaka cerita rakyat
n kembali isi cerita
rakyat lisan maupun
tulis
Menceritakan
kembali isi cerita
rakyat sesuai
dengan bahasa
sendiri
Petunjuk Kerja
1. Tuliskan bagian-bagian penting dari cerita rakyat Rejang Lebong dengan judul Putri Sedepa!
3. Ceritakan kembali cerita Putri Sedepa dengan gaya khas masing-masing di depan kelas!
PEDOMAN PENSKORAN
2. Portofolio
Kelas :
Sekolah : SMA………………
Kelas/Semester : X / 1
Rumusan kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”;
kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”.
KI4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Aktivitas Literasi, membaca, menganalisi dan menceritakan kembali teks cerita rakyat melalui prose
pembelajaran
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintific dengan model pedagogik genre,
saintifik ( model discovery), dan CLIL peserta didik dapat mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang
terkandung dalam teks cerita rakyat (hikayat) serta dengan menggunakan model rekontruksi peserta
dapat menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang di dengar dan dibaca dengan
komunikatif, tanggung jawab, dan proaktif.
D. Materi
3.KarakteristikCerita rakyat
E. Metode/Model
Pendekatan : saintifik
Model : sintesis pedagogi genre, saintifik (discovery dan rekonstruksi) , dan CLIL
F. Media/ Alat/Bahan
2. Teks cerita Putri Sedepa (Cerita rakyat Rejang Lebong (integrasi kearifan lokal)
G. Sumber Pembelajaran
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Tahun 2016
2. Kosasih, Engkos. 2016. Cerdas Berbahasa Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:PT
Erlangga
3. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN KE 1
Alokasi
Tahap Langkah-langkah pembelajaran
waktu
3. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal
yang akan dipelajari, yaitu mengidentifikasi nilai-nilai cerita
rakyat (hikayat) dan menceritakannya kembali melalui
langkah pembelajaran dengan model pembelajaran
discovery learning dan rekonstruksi dan penilaian baik
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2. INTI DISCOVERY
1. Stimulation (pemberian rangsangan)
70
Peserta didik membaca teks cerita rakyat (hikayat)yang
menit
berjudul cerita rakyat yang berjudul Malin Kundang
4. Data Processing (Pengolahan Data)
5. Verification (Pemeriksaan data)
i
3. PENUTUP
4. melakukan penilaian;
PERTEMUAN KE-2
[l1]
Umpan Balik
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
2. Pengetahuan
Tertulis
3. Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
4. Praktik/Performence
5. fortofolio
Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siwa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
........................... …………………………….
Lampiran Materi
Malin Kundang
Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga kecil di wilayah Sumatra Barat. Sang ayah pergi melaut
untuk mencari nafkah. Ibu dan sang anak tinggal di gubug. Sang anak bernama Malin. Ayah Malin
tidak kunjung pulang sehingga Ibu harus tutur mencari nafkah. Malin adalah anak yang pandai,
mseki ia sedikit nakal. Ia senang mengejar ayam dan memukul ayam itu dengan sapu. Hingga pada
suatu ketika ia jatuh ketika mengejear ayam dan terdapat luka di lengannya yang tidak bisa hilang.
Ketika dewasa, Malin merasa sedih melihat ibuya bekerja keras. Ia merasa kasihan dan akhirnya
memutuskan untuk mencari nafkah ke negeri seberang dan berharap menjadi orang kaya raya.
Kemudian, ia mengikuti seorang nakhoda kapal untuk pergi berlayar. Meski awalnya tidak setuju, ibu
Malin mengizinkan Malin pergi merantau dengan berat hati. Sang ibu mengatar Malin dengan
linangan air mata. Ibu berpesan agar Malin tidak melupakannya apabila ia sudah jadi orang kaya
raya.
Malin pergi berlayar dan ia banyak belajar serta mendapatkan pengalaman. Di tengah perjalanan,
kapal yang ditumpangi Malin dirampok sekawanan bajak laut dan awak kapal lain dibunuh.
Beruntungnya Malin bisa selamat karena ia bersembunyi di ruang kecil yang tertutp kayu. Malin
terkatung-katung ditengah lautan hingga ia terdampar di sebuah pantai. Malin berjalan ke dalam
pulau tersebut dan menemukan ada desa di sana. Ia meminta pertolongan warga desa tersebut.
Akhirnya Malin tinggal di desa yang subur. Di sana, Malin bekerja dengan giat hingga ia menjadi kaya
raya. Karena ia sudah menjadi kaya raya, Malinpun menikahi gadis di desa itu.
Cerita tentang kesuksesan dan pernikahan Malin terdengar oleh ibunya di kampong halaman. Sang
ibu merasa bahagia dan bersyukur karena anaknya sudah sukses. Ibu Malin pun setia menunggu
kepulangan anaknya di dermaga setiap hari. Ia berharap anaknya pulang ke kampong halaman dan
bertemu dengannya.
Beberapa lama kemudian setelah ia menikah, Malin dan istrinya melakukan perjalanan dengan kapal
pesiar. Saat itu, ibu Malin melihat kapal yang indah itu dari dermaga. Sang ibu melihatada dua orang
di kapal tersbeut dan ia yakin jika itu adalah Malin dan istrinya. Ketika turun dari kapal, sang ibu
menyambut Malin. Ia melihat bekas luka di lengan Malin sehingga ia yakin betul bahwa itu adalah
anaknya Malin yang sudah beberapa lama pergi merantau. Sang ibu lalu memeluk Malin. Namun,
Malin malah melepaskan pelkan itu dan mendorong sang ibu sampai jatuh.
Malin memaki sang ibu dan mengelarkan kata-kata yang melukai hati ibunya. Bahkan ketika istrinya
bertanya apakah benar itu ibunya, Malin pun tidak mengakuinya. Ia mengatakan bahwa orang itu
hanyalah pengemis yang mengaku-mengaku sebagai ibunya demi mendapatkan harta nya.
Mendengar hal tersebut, ibu Malin murka. Ia merasa diperlakukan semena-mena oleh anaknya. Ia
terkejut bahwa anaknya kini menjadi durhaka. Dengan amarah, ibu Malin berdoa kepada Tuhan untu
mengutuk pria itu menjadi batu jika benar ia adalah anaknya, Malin Kundang. Seleang beberapa
menit, terdengar suara gemuruh angin kencang dan badai yang menghancurkan kapal Malin.
Pelahan-lahan tubuh Malin menjadi kaku dan membentuk batu.
Cerita rakyat adalah cerita atau kisah yang asal muasalnya bersumber dari masyarakat serta tumbuh
berkembang dalam masyarakat di masa yang lampau.
2. Tidak jelas siapa pengarangnya oleh karenanya sifatnya anonim (tanpa pengarang)
8. Pada awalnya dokumentasi sangat kurang pada umumnya dikisahkan secara lisan.
· Nilai moral yaitu nilai yang berkaitan dengan etika, sopan santun, akhlak, dan baik buruknya
tingkah laku.
· Nilai sosial yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang ada di dalam masyarakat atau
hubungan dan kepedulian antar manusia.
· Nilai agama yaitu nilai yang berkaitan dengan ketuhanan dan tuntutan beragama.
· Nilai budaya yaitu nilai yang berkaitan dengan kebudayaan dan adat istiadat.
· Nilai pendidikan yaitu nilai yang berkaitan dengan pendidikan atau pembelajaran.
5. Menceritakan kembali
Lampiran Penilaian
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi
3.7.2 Mengidentifikasi
Disajikan teks cerita
nilai-nilai dan isi yang
rakyat peserta didik
terkandung dalam cerita
Nilai-nilai mengidentifikasikan
rakyat (hikayat) lisan
dalam cerita nilai-nilai yang
mapun tulis Teks cerita 2
rakyat terkandung dalam teks
(hikayat) rakyat cerita rakyat tersebut.
Tes Tertulis
1. Sebutkan dan jelaskan nilai-nilai yang terdapat dalam teks cerita rakyat!
STIMULUS
Putri Sedepa
…………..
Kehidupan Pangeran Sakti dengan Putri Sedepa berjalan layaknya kehidupan manusia pada
umumnya. Pangeran Sakti membangun sebuah pondok di daerah yang sekarang dikenal dengan
sebutan Suban Air Panas. Di daerah itu juga Pangeran sakti membuka kebun untuk menghidupi
keluarga kecilnya. Hingga pada suatu hari....
“Dinda, hari ini kanda akan membuka kebun di arah utara kebun kita yang dulu. Mungkin kanda tak
sempat untuk pulang makan siang. Kanda harap, Dinda bersedia mengantarkan makan siang ke
kebun kita!” pinta pangeran Sakti kepada istrinya.
“Tentu kanda, akan dinda siapkan makanan yang enak untuk makan siang kanda di sana!’
Maka, berangkatlah Pangeran Sakti tanpa membawa bekal sedikitpun, karena ia yakin istrinya akan
membawakannya makanan dan minuman. Tak lama berselang, Putri Sedepa pun segera menyiapkan
makan siang untuk suaminya. Ia menanak nasi, memasak gulai ikan mas dan lalap pucuk ubi. Tak
lupa ia siapkan juga air minum yang sudah didinginkan sejak tadi malam. Kemudian, ia susun dengan
rapi di dalam beronang. Menjelang tengah hari berangkatlah Putri Sedepa menuju kebun.
Namun, ditengah perjalanan tiba-tiba saja, Putri Sedepa melihat aliran air yang jernih dan
mengeluarkan asap. Ia menjadi begitu penasaran, dengan melepaskan beronang yang berisi
makanan untuk suaminya, Putri Sedepa mencoba untuk menyentuh air itu. Terasa hangat. Putri
Sedepa pun semakin penasaran darimanakan asal air ini? pikirnya, ia mencoba menuju hulu aliran air
itu, dan tanpa sadar telah meninggalkan beronang berisi makanan itu di tengah jalan. Ia terus
berjalan menyusuri asal aliran tersebut, semakin lama semakin jauh.
(Putri Sedepa -Asal Usul batu Menangis Suban Air Panas-, Ardesi Yulianita)
ANALISIS
b. Analisislah pesan moral yang disampaikan melalui nilai-nilai dalam cerita rakyat tersebut!
Kunci Jawaban
a. Nilai moral yaitu nilai yang berkaitan dengan etika, sopan santun, akhlak, dan baik buruknya
tingkah laku.
b. Nilai sosial yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang ada di dalam masyarakat atau
hubungan dan kepedulian antar manusia.
c. Nilai agama yaitu nilai yang berkaitan dengan ketuhanan dan tuntutan beragama.
d. Nilai budaya yaitu nilai yang berkaitan dengan kebudayaan dan adat istiadat.
e. Nilai pendidikan yaitu nilai yang berkaitan dengan pendidikan atau pembelajaran.
2.
(co: Pesan moralnya adalah jangan melalaikan kewajiban yang seharusnya dilakukan)
Pedoman Penskoran
g.
c. PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Praktik/Performance
Materi Pokok No
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
Soal
4.7.2 Mengikuti
alur dan struktur isi
Peserta didik
cerita rakyat lisan
menyusun alur
maupun tulisan.
dan struktur isi
4.7.3 Menceritaka cerita rakyat
n kembali isi cerita
rakyat lisan maupun
tulis
Menceritakan
kembali isi cerita
rakyat sesuai
dengan bahasa
sendiri
Petunjuk Kerja
1. Tuliskan bagian-bagian penting dari cerita rakyat Rejang Lebong dengan judul Putri Sedepa!
3. Ceritakan kembali cerita Putri Sedepa dengan gaya khas masing-masing di depan kelas!
PEDOMAN PENSKORAN
2. Portofolio
Kelas :