Anda di halaman 1dari 5

JUDUL

OLEH :

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seperti yang kita ketahui menyimak sangatlah penting, karena dengan
menyimak kita bisa mendapatkan berbagai informas baik secara lisan maupun
Tulisan. Yang dimaksud menyimak secara lisan adalah kita dapat mendapat
informasi dari pembicara, sedangkan tulisan kita bisa mendapatkan informasi dari
buku, koran dsb.
Dan menyimak juga mempunyai tahap-tahap tertentu seperti, isolasi,
identifikasi, integrasi, inspeksi, interpretasi, interpolasi dan introspeksi. Maka dari
Itulah dengan menyimak kita bisa mendapatkan berbagai macam informasi

1.2 Masalah
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar minat
orang-orang untuk menyimak dengan baik.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu dengan maksud menelaah
dan meneliti cara menyimak dengan benar.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat penelitian ini adalah membantu mahasiswa dalam memberi
pembelajaran tentang menyimak.

1
II. PEMBAHASAN

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang


lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk
Memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa
lisan.

2.1 Tahap-tahap menyimak


Dari pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan menyimak pada para
siswa Sekolah Dasar, Ruth G. Strickland menyimpulkan adanya sembilan tahap
menyimak. Mulai dari yang tidak berketentuan sampai pada amat bersungguh
sungguh.
Perbedaan tahap-tahap menyimak sebenarnya mencerminkan perbedaan
taraf keterlibatan seseorang terhadap sisi pembicaraan yang disajikan sang
pembicara.
Untuk memperluas cakrawala kita mengenai tahap-tahap menyimak ini
baiklah kita cari sumber lain. Ada lima pakar lain yang mengemukakan adanya 7
tahapan dalam menyimak.
1) Isolasi
2) ldentifikasi
3) Integrasi
4) lnspeksi
5) Interpretasi
6) lnterpolasi
7) Introspeksi

2
2.2 Ragam menyimak
Dalam pembicaraan terdahulu telah ditemukan bahwa tujuan menyimak
adalah untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna
komunikasi yang hendak disampaikan sang pembicara melalui ujaran.

2.3 Menyimak ekstensif


Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah sejenis kegiatan menyimak
yang mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran,
tidak perlu dibawah bimbingan langsung dari seorang guru.

2.4 Menyimak Sosial


Pengalaman menunjukkan bahwa anak kecil umumnya memiliki sedikit alasan
untuk tidak menyimak secara tekun dan sungguh-sungguh terhadap suatu hal.
Menyimak secara kebetulan seperti tu sangat penting sepanjang hidup kita
dan dapat dikatakan mempunyai beberapa fase yaitu:
1) Menyimak sosial
2) Menyimak sekunder
3) Menyimak estetik

2.5 Menyimak Pasif


Cara yang seolah-olah tidak memerlukan upaya bagi anak-anak dan sejumlah
penduduk pribumi mempelajari bahasa asing dapat disebut sebagai menyimak pasif
(passive listening). Walaupun pada hakikatny agak salah untuk membayangkan
bahwa otak mereka tidak jalan atau bermalas-malasan saja.

2.6 Menyimak Intensif


Kalau menyimak ekstensif lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secara
lebih bebas dan lebih umum serta tidak perlu dibawah bimbingan langsung para
guru, maka menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih
diawasi dikontrol terhadap satu hal tertentu

3
2.7 Menyimak Kritis
Menyimak kritis (Critical Listening) adalah sejenis kegiatan menyimak yang
berupa untuk mencari kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik
dan benar dari ujaran seorang pembicara, dengan alasan-alasan yang kuat yang
dapat diterima oleh akal sehat.

2.8 Menyimak Kreatif


Menyimak kreati (Creative Listening) adalah sejenis kegiatan dalam menyimak
yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak
terhadap bunyi, penglihatan, gerakan.

2.9 Menyimak Eksplorasif


Menyimak eksplorasif menyimak yang bersifat menyelidik atau ekploratory
listening adalah sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan
menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit.

2.10 Menyimak lnterogatif


Menyimak Interogatif (lnterrogative Listening) adalah sejenis kegiatan
menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan
perhatian dan penglihatan butir-butir dari ujaran sang pembicara, karena sang
penyimak akan mengajukan sebanyak pertanyaan.

2.11 Menyimak Selektif


Berapapun efektifnya menyimak pasif, yang telah kita bicarakan pada
penjelasan dimuka tetapi biasanya tidak dianggap sebagai kegiatan yang
memuaskan

2.12 Proses Menyimak


Dalam proses menyimak mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut:

4
a) Tahap Mendengar; dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang
dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya Jadi
kita masih berada dalam tahap hearing.
b) Tahap Memahami ; setelah kita mendengar maka ada keinginan bagi kita
untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang
disampaikan oleh sang pembicara, maka sampailah kita dalam tahap
understanding.
c) Tahap Menginterpretasi; penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum
puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia
ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang
terdapat dan tersirat dalam ujaran itu, dengan demikian sang penyimak telah
tiba pada tahap interpreting.
d) Tahap Mengevaluasi; setelah memahami serta dapat menafsir atau
menginterpretasikan isi pembicaran, sang penyimak pun mulailah menilai atau
mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara, dimana keunggulan
dan kelemahan, dimana kebaikan dan kekurangan sang pembicara; maka
dengan demikian sudah sampai pada tahap evaluating.
e) Tahap Menanggapi ; merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak,
sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta menerima
gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau
pembicaraannya, sang penyimak sampailah pada tahap menanggapi
(Responding).

Anda mungkin juga menyukai