DEMAM
MEKANISME DASAR PENYAKIT
Oleh:
Kelompok V
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syurkur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat,
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pleno modul
“DEMAM”. Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, dan kita sebagai penerus hingga akhir zaman.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada fasilitator dan teman-teman yang telah
membimbing dan membantu kami dalam mempelajari, memahami, dan menyelesaikan
laporan ini. Kami menyadari masih bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
kesalahan dikemudian hari.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Kelompok V
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Skenario.......................................................................................................................1
1.2 Kata Sulit dan Kata Kunci...........................................................................................1
1.3 Daftar Pertanyaan........................................................................................................1
1.5 Learning Outcome.......................................................................................................2
1.6 Problem Tree...............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1 Definisi Demam...........................................................................................................4
2.2 Organ yang Berkaitan dengan Demam........................................................................4
2.3 Mekanisme Terjadinya Demam..................................................................................5
2.4 Etiologi dari Demam...................................................................................................5
2.5 Gejala dari Demam......................................................................................................6
2.6 Klasifikasi Demam......................................................................................................7
2.7 Klasifikasi Suhu Tubuh...............................................................................................7
2.8 Letak Pengukuran Suhu Tubuh...................................................................................7
2.9 Pengobatan Demam.....................................................................................................8
2.10 Hubungannya Demam dengan Kejang........................................................................9
2.11 Keuntungan dan Kerugian dari Demam......................................................................9
2.12 Hubungan Demam dengan Jenis Kelamin dan Umur.................................................9
2.13 Definisi dari Kejang Demam.......................................................................................9
2.14 Integrasi Keislaman Terhadap Skenario....................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Skenario
Seorang anak laki-laki 3 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas karena demam.
Ibu mengatakan demam dialami sejak 2 hari yang lalu. Ada riwayat kejang demam 3
bulan yang lalu.
Kata kunci :
Gejala yang menyertai demam tergantung kepada penyebab demam itu sendiri.
Berikut ini adalah contoh gejala yang bisa menyertai demam:
1. Sakit kepala.
2. Berkeringat dingin.
3. Menggigil.
4. Dehidrasi.
5. Batuk-batuk.
6. Sakit tenggorokan.
7. Sakit pada telinga.
8. Diare dan muntah-muntah.
9. Sakit otot.
10. Kehilangan selera makan.
11. Merasa kelelahan.
12. Kulit kemerahan.
13. Peningkatan frekuensi pernafasan.
2.6 Klasifikasi Demam7
Empat jenis demam menurut Kozier, Erb, Berman, dan Snyder tahun 2010:
1. Demam Intermiten
Suhu tubuh berubah-ubah dalam interval yang teratur, antara periode demam
dan periode normal secara abnormal.
2. Demam Remiten
Terjadi fluktasi suhu dalam rentang yang luas (lebih dari 2°C) dan suhu tubuh
berada diatas normal selama 24 jam.
3. Demam Kambuhan
Masa febril yang pendek selama beberapa hari diselingi dengan periode suhu
normal selama 1-2 hari.
4. Demam Konstan
Suhu tubuh akan sedikit berfluktuasi, tetapi berada diatas suhu normal.
1. Oral mudah diakses dan nyaman ,Termometer kaca dapat pecah bila tergigit.
Nilai tidak akurat apabila klien baru saja mengkonsumsi cairan atau makanan
yang dingin atau panas atau merokok.
2. Rektal Hasil reliabel Tidak nyaman dan lebih tidak menyenangkan bagi klien,
sulit dilakukan pada klien yang tidak dapat miring kiri kanan, dapat melukai
rektum. Adanya feses dapat mengganggu penempatan termometer. Apabila
feses lunak, termometer dapat masuk kedalam feses bukan ke dinding rektum.
3. Aksila Aman dan noninvasif Termometer harus dipasang dalam waktu yang
lama agar memperoleh hasil yang akurat.
4. Membran timpani ,Mudah diakses, mencerminkan suhu inti, sangat cepat.
Dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan beresiko terjadi perlukaan apabila
termometer diletakan terlalu dalam ke lubang telinga. Pengukuran berulang
dapat menunjukan hasil yang berbeda. Adanya serumen dapat mempengaruhi
bacaan hasil.
2. Ibuprofen
Ibuprofen merupakan turunan asam propionat yang berkhasiat
sebagai antiinflamasi, analgetik, dan antipiretik. Efek analgesiknya sama
seperti aspirin, sedangkan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek
samping yang timbul berupa mual, perut kembung, dan perdarahan, tetapi
lebih jarang dibandingkan aspirin.
Demam atau panas pada anak itu umumnya justru dibutuhkan sebagai salah
satu bentuk perlawanan tubuh terhadap infeksi. Tetapi apakah ada sisi negatifnya.
Kerugian yang bisa terjadi akibat demam:
Tak hanya orang biasa, Rasulullah SAW sendiri juga pernah mengalami sakit
demam. Bahkan sakit demam yang dialami oleh Rasulullah SAW sangatlah
menyakitkan. Sebab demam tersebut panasnya dua kali lipat dari panas demam yang
dialami oleh manusia.
Abu Said pun bertanya, ‘wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat
ujiannya?’ Rasulullah SAW menjawab, “Para nabi, kemudian orang shaleh. Sungguh
ada diantara mereka yang diuji dengan kemiskinan, sehingga harta yang dimiliki
tinggal baju yang dia gunakan. Sungguh para nabi dan orang shaleh itu, lebih bangga
dengan ujian yang dideritanya, melebihi kegembiraan kalian ketika mendapat rezeki.”
(HR. Al-Baihaqi)
Meskipun demikian, kita tidak diperbolehkan untuk pasrah begitu saja tanpa
berobat saat mengalami demam. Menurut Rasulullah SAW, hendaknya demam diatasi
dengan mengkompres tubuh dengan air. Sebagaimana Rasulullah SAW
bersabda, “Demam berasal dari kepanasan api neraka yang mendidih, maka
padamkanlah ia dengan air”. (HR. Bukhari & Muslim)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang
berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus. Suhu tubuh
normal berkisar antara 36,5-37,2°C. Derajat suhu yang dapat dikatakan demam adalah
rectal temperature ≥38°C atau oral temperature ≥37,5°C atau axillary temperature
≥37,2°C. Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rectal diatas 38C) yang di sebabkan oleh proses ekstra kranial. Kejang
demam merupakan kelainan terbanyak diantara penyakit saraf pada anak kurang lebih
3% anak berumur 6 bulan sampai 5 tahun pernah menderita serangan kejang demam.
3.2
DAFTAR PUSTAKA
1. Dinarello, C.A., Gelfand, J.A., 2005, Fever and Hyperthermia.In: Kasper, D.L., et. al.,
ed. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. The McGraw-Hill Company.
Singapore:, hal. 104-8. Kaneshiro, N.K., Zieve, D., 2010, Fever.University of
Washington.
2. Ismoedijanto. Agustus 2000. Demam pada anak.sari pediatri vol.2, no.2. Hal. 103
3. Price S. Wilson patfisiologi, ed 6. Jakarta: EGC, 2005
4. Graneto, J.W., 2010, Pediatric Fever. Chicago College of Osteopathic Medicine of
Midwestern University
5. Jenson, H.B., and Baltimore, R.S., 2007, Infectious Disease: Fever without a focus. In:
Kliegman, R.M., Marcdante, K.J., Jenson, H.B., and Behrman, R.E., ed. Nelson
Essentials of Pediatrics. 5thed. New York: Elsevier, 459- 461.
6. Mulyati, Sri, dkk. 29 september 2012. Model Sistem Pendukung Keputusan Untuk
Diagnosis Penyakit Anak Dengan Gejala Demam Menggunakan Naive Bayesian
Classification. SNIMed III. Yogyakarta. Hal : 50.
7. Kozier,B.,Glenora Erb, Audrey Berman dan Shirlee J.Snyder. (2010). Buku Ajar
Fundamental ( Alih bahasa : Esty Wahyu ningsih, Devi yulianti, yuyun yuningsih. Dan
Ana lusyana ). Jakarta :EGC
8. Siti asfuah.april 2012. Buku saku keperawatan dan kebidanan. Yogyakarta . Nuha
medika. Hal.5-6
9. Barbara, Glenora, Audrey, & J., 2010.
10. Rini Nindela, Msy Rita Dewi, Iskandar Z Ansori. JURNAL KEDOKTERAN
KESEHATAN: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 1 (1), 41-
45, 2014.
11. Arifuddin A. ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN KEJANG DEMAM DI
RUANG PERAWATAN ANAK RSU ANUTAPURA PALU. Jurnal Kesehatan
Tadulako ; Jul 2016 ; 2 (2).
12. Purwanti,sri. 2008. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada
Pasien Anak Hipertermia Di Ruang Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Berita
Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 1. No. 2.,hal : 84-85
13. Purwanti S dan Ambarwati WN. PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP
PERUBAHAN SUHU TUBUH PADA PASIEN ANAK HIPERTERMIA DI RUANG
RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Jurnal IK ; Jun 2008; 1 (2).
14. Purnasiwi, Dewi, dkk. Mei 2008. Faktor Resiko Kejadian Kejang Demam pada Anak
di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda. JIK. Vol. 03, No. 02. Yogyakarta . hal : 67-68.