Anda di halaman 1dari 2

Praktikum 4

Menghitung Keseimbangan Nitrogen

Seorang wanita berusia 55 tahun dengan tinggi badan 150 cm dan berat badan 80 kg post
perawatan kejang et causa eklamsia, mempunyai asupan protein 77,7 g/hari sekresi urin 500
mg/dl UUN dalam 2000 ml urin.

Hasil

UUN = 500 x 2000/100

= 10.000 mg atau 10 gr

Maka,

ΔN[g/hari] = [77,7/6.25] – [10+4]

= 12.432 – 14

= -1,568 (kesimbangan nitrogen negative)

Pembahasan

Keseimbangan nitrogen dapat digunakan untuk menegakkan keefektifan terapi nutrisi.


Nitrogen secara kontinyu terakumulasi dan hilang melalui pertukaran yang bersifat homeostatik
pada jaringan protein tubuh. Keseimbangan nitrogen dapat dihitung dengan menggunakan
formula yang mempertimbangkan nitrogen urin 24 jam, dalam bentuk nitrogen urea urin (urine
urea nitrogen/UUN), dan nitrogen dari protein dalam makanan.

Umumnya protein mengandung 16% nitrogen, maka jumlah nitrogen dalam makanan bisa
dihitung dengan membagi jumlah protein terukur dengan. Faktor koreksi ditambahkan untuk
mengkompensasi kehilangan nitrogen pada feses, air liur dan kulit. Keseimbangan nitrogen
positif adalah kondisi dimana asupan nitrogen melebihi ekskresi nitrogen, dan menggambarkan
bahwa asupan nutrisi cukup untk terjadinya anabolisme dan dapat mempertahankan lean body
mass. Sebaliknya keseimbangan nitrogen negatif ditandai dengan ekskresi nitrogen yang
melebihi asupan, yang pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan otot dan jaringan-jaringan
vital lainnya. (MadeWiryana, 2017)

Keseimbangan nitrogen sangat dipengaruhi oleh asupan kalori dan protein, derajat deplesi
protein dimana adanya infeksi atau inflamasi, bahkan pada derajat yang ringan dapat
meningkatkan katabolisme nitrogen dan mengalihkan protein untuk sintesis protein imun,
aktivitas fisik, dan stres fisiologi yang menyebabkan respon metabolik sehingga dapat
mempengaruhi metabolisme nitrogen. (Beti dkk, 2015)

Sumber : Made, Wiryana. NUTRISI PADA PENDERITA SAKIT KRITIS RSUPSanglah


Denpasar. Jurnal Penyakit Dalam Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK Unud.
2017;(8)2:178

Beti dkk. Hubungan Asupan Protein dan Obesitas Pada Remaja. Journal of Nutrition Collage.
2015;4(2):496

Anda mungkin juga menyukai