Anda di halaman 1dari 3

Nama : Roviyatul Cholilah

Nim : 180810301174
Kelas : F

Ulasan Tentang Kode Etik Profesi Akuntan Publik dan Indikator Kualitas Audit KAP
Salah satu hal yang membedakan profesi Akuntan Publik dengan profesi lainnya
adalah tanggung jawab profesi Akuntan Publik dalam melindungi kepentingan publik.
Seseorang harus memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi Akuntan Publik dan memiliki
pengalaman praktik sehingga mendapatkan sebutan sebagai Certified Public Accountant of
Indonesia (CPA) dari Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Akuntan Publik dan CPA
dalam memberikan jasanya harus mematuhi Kode Etik Profesi Akuntan Publik (selanjutnya
disebut “Kode Etik”).

Pada akhir 2018, Komite Etika Profesi IAPI telah memutakhirkan Kode Etik yang
diadopsi dari Handbook Code of Ethics for Professional Accountants 2016 edition yang
diterbitkan oleh International Federation of Accountants (IFAC) untuk berlaku efektif pada 1
Juli 2019. Adopsi ini diterapkan tanpa memasukkan bagian Non-Compliance with Laws &
Regulations (“NOCLAR”). Tujuan pemutakhiran kode etik ini untuk meningkatkan profesi
Akuntan Publik di Indonesia, terutama dalam meningkatkan kompetensi, kualitas, daya saing,
dan profesionalisme Akuntan Publik, sehingga profesi Akuntan Publik di Indonesia dapat
selalu mengikuti dan memenuhi tuntutan perkembangan zaman.

Kode etik tersebut harus dipatuhi oleh seluruh pemegang sertifikat CPA dan Akuntan
Publik yang memuat tiga bagian, yaitu bagian A yang mengatur prinsip dasar etika profesi
bagi seluruh CPA, bagian B yang mengatur penerapan prinsip dasar etika profesi bagi setiap
CPA yang berpraktik melayani publik seperti Akuntan Publik dan KAP, serta bagian C yang
mengatur penerapan prinsip dasar etika profesi bagi CPA yang bekerja di perusahaan. Prinsip
dasar etika tersebut harus dipatuhi dan diterapkan oleh setiap anggota IAPI, baik akuntan
publik maupun para CPA yang bekerja di perusahaan atau instansi lainnya.

Setiap Akuntan Publik atau CPA harus mematuhi prinsip dasar etika profesi berikut
ini: (a) Prinsip integritas, (b) Prinsip objektivitas, (c) Kompetensi profesional dan sikap
cermat kehati-hatian, (d) Prinsip kerahasiaan, dan (e) Prinsip perilaku profesional. Setiap
Akuntan Publik atau CPA diharuskan menyelesaikan setiap masalah untuk mematuhi prinsip
dasar etika profesi.
Ketik Akuntan Publik atau CPA menghadapi berbagai keadaan yang tidak biasa
dalam penerapan suatu aturan tertentu dari Kode Etik yang mengakibatkan hasil suatu
pengeluaran yang tidak sepadan atau keluaran yang tidak memenuhi kepentingan publik.
Akuntan Publik atau CPA direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan IAPI atau regulator
yang terkait.

Indikator Kualitas Audit KAP

Indikator kualitas audit pada level KAP yang mencakup perikatan audit atas laporan
keuangan yang dilakukan oleh Akuntan Publik adalah sebagai berikut:

a. kompetensi auditor;
b. etika dan independensi auditor;
c. penggunaan waktu Personil Kunci Perikatan;
d. pengendalian mutu perikatan;
e. hasil reviu mutu atau inspeksi pihak eksternal dan internal;
f. rentang kendali perikatan;
g. organisasi dan tata kelola KAP; dan kebijakan imbalan jasa.

Indikator yang cukup obyektif untuk menentukan kompetensi auditor yaitu


meliputi:

a. rasio jumlah auditor yang memiliki sertifikasi profesi yang diterbitkan oleh IAPI
terhadap jumlah keseluruhan staf profesional;
b. rasio rata-rata jumlah jam pengembangan dan pelatihan kompetensi dibandingkan
dengan jumlah jam efektif dalam setiap tahun per auditor.

Indikator kepatuhan terhadap ketentuan etika dan independensi, yaitu:

a. KAP telah memiliki panduan etika dan independensi yang berlaku bagi setiap
personil, KAP, dan Jaringan KAP;
b. KAP telah menunjuk partner yang bertanggung jawab atas kepatuhan etika dan
independensi;
c. setiap auditor telah mengikuti pelatihan tentang ketentuan etika dan independensi
yang berlaku, telah menerapkan ketentuan etika dan independensi pada setiap
perikatan secara memadai, serta menyampaikan deklarasi kepatuhan terhadap
ketentuan etika dan independensi yang berlaku;rotasi terhadap Personil Kunci
Perikatan telah dilakukan secara memadai pernyataan independensi ditandatangani
oleh seluruh anggota tim perikatan.

Indikator tambahan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi organisasi


dan tata kelola KAP dalam rangka mendorong kualitas audit adalah:

a. rasio luas ruangan kantor KAP terhadap jumlah Personil Kunci Perikatan atau rasio
sarana fisik lainnya;
b. Rekan Akuntan Publik mengalokasikan waktu yang cukup untuk menangani
organisasi dan tata kelola.

Agar memberikan manfaat yang optimal, setiap KAP menerbitkan Laporan


Transparansi Kualitas Audit sebagai sarana untuk mengomunikasikan pemenuhan
indikator kualitas audit kepada para pemangku kepentingan, termasuk:

a. pengguna jasa Akuntan Publik


b. regulator profesi akuntan publik
c. instansi pemerintah dan regulator lainnya
d. komite audit
e. pihak lain yang relevan

Anda mungkin juga menyukai