Anda di halaman 1dari 2

RISIKO INVESTASI

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


Pertanyaan dari Firdausiyah Putri (1182): Apa yang harus dipertimbangkan oleh
investor untuk menghindari risiko? Jawaban: dengan melakukan Diversifikasi yaitu investor
perlu untuk membentuk portofolio penanaman modal sedemikian rupa hingga risiko dapat
diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan. Mengurangi risiko tanpa
mengurangi return adalah tujuan investor dalam berinvestasi.

Aplikasi Perusahaan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. Salah satu perusahaan


roti dengan merek dagang Sari Roti terbesar di Indonesia. Sejak tanggal 28 Juni 2010
perseroan telah melakukan Penawaran Umum Pendanaan dan mencatat sahamnya di Bursa
Efek Indonesia (BEI), pada tanggal 13 Maret 2020 atau selama sepekan saham yang
dilepaskan oleh dana asing dari ROTI (kode saham dari PT Nippon Indosari Corpindo Tbk)
net sell Rp. 151,8 Miliar. Saham ROTI anjlok 4,28% sejak awal tahun dikarenakan pandemi
virus corona. Jadi untuk menstabilkan risiko yang ada, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
berencana membeli kembali sahamnya yang dipegang oleh publik/masyarakat karena kondisi
pasar yang tidak stabil.

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dalam periode buyback dengan nilai nominal
maksimal Rp. 14 miliar atau dengan jumlah maksimum 700 juta per saham. ROTI membatasi
harga pembelian maksimal Rp. 1,500 per saham. Buyback ini dilakukan untuk menstabilkan
harga ROTI dalam kondisi pasar yang tidak stabil saat ini. Karena perdagangan awal tahun
ROTI adalah Rp. 1,306 per saham dan dibulan Maret turun hanya menjadi Rp. 1,245 per
saham. Memang selama pandemi virus corona banyak saham perusahaan yang mengalami
penurunan yang mengakibatkan para investor menjual sahamnya tak terkecuali ROTI di
mana banyak investor asing menjual saham ROTI hampir setengah triliun. Hal ini dilakukan
mungkin investor takut dengan risiko yang akan terjadi dengan saham ROTI yang turun dan
return yang mereka dapatkan maka akan turun juga, maka dari itulah PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk melakukan buyback dan menstabilkan harga ROTI.

Berbeda dengan tahun 2019, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk saham ROTI pada
kuartal I 2019 tumbuh 20,13% ini berdasarkan laporan keuangan yang mengelompokkan
portofolio bisnis secara geografis, di mana penjualan paling banyak di wilayah tengah,
disusul penjualan wilayah timur dan terakhir penjualan wilayah barat.
Kinerja positif perseroan pada kuartal I 2019 saham ROTI menjadi pilihan bagi
investor dan saham ROTI naik 5,42% sepanjang tahun berjalan. Beberapa analis mencermati
saham ROTI memberikan rekomendasi beli dan beberapa lainnya hold. Saham ROTI
diperkirakan akan naik menjadi Rp. 1,500 per saham. Salah satu analis UOB Kay Hian
Stevanus Juanda memberikan beli terhadap saham ROTI dengan target harga Rp. 1,450 per
saham. Pada kuartal II 2019 ROTI mengunci kontrak gandum sekitar 3% lebih rendah dari
kontrak kuartal II 2019.

Portofolio yang telah dipaparkan di laporan keuangan triwulan tahun 2019, saham
ROTI mengalami peningkatan dan dari beberapa analis merekomendasikan beli saham ROTI,
ini berbanding terbalik dengan tahun 2020 saat ini bagaimana para investor memilih untuk
menjual saham ROTI karena faktor pandemi yang sekarang terjadi yang menyebabkan saham
ROTI anjlok menjadi Rp. 1,245 per saham (Maret).

Portofolio menjadi acuan bagi para investor untuk membeli atau tidak sebuah saham
dari perusahaan dengan melihat laporan keuangan triwulan perusahaan tersebut apakah
kinerjanya positif atau pun negatif di mana investor juga akan tahu return yang mereka akan
dapatkan jika kinerjanya baik atau buruk, dibeli atau dijual saham tersebut.

Anda mungkin juga menyukai