Anda di halaman 1dari 4

Naskah Roll Play

Komunikasi perawat dengan pasien terminal


Penokohan :
Oshin f lakato : Narator
iskandar talaohu : Dokter
Aisyah T abdullah : Ibu (Pasien Jantung Koroner)
Riska A Tasmin : Kepala Ruang
Risna tunny : Anak (Pasien Jantung Koroner)
Wa suri kaimudin : Suster 1
Irfan : Bapak (Pasien Jantung Koroner)
Neldin lesiela : Suster 2

Narator:
Pada suatu hari, di RSUD Dr Haulussy ruang bedah laki terlihat seseorang yang sedang
berbaring terkulei lemah tak berdaya. Dia adalah seorang pasien penderita jantung
koroner yang sudah mendapat vonis dari dokter bahwa umurnya sudah tinggal tujuh hari.

Perawat 1 : “selamat pagi bapak, bagaimana tidurnya semalam,? Bisa tidur atau tidak,?”
Pasien : “ pagi juga sus, semalam saya kurang tidur sus, saya merasa cemas”
perawat 1 : “Kalau begitu, sekarang saya akan membantu bapak untuk membersihkan diri
agar bapak tampak bersih dan segar”.
Pasien : “Iya suster, terimakasih”

Narator :
( Selesai melaksanakan tugasnya tiba-tiba pasien bertanya kepada suster tentang
penyakitnya.)

Pasien : “maaf sus, sebenernya saya ada kemungkinan untuk sembuh atau tidak, soalnya satu
pekan kemarin, saya merasa selalu dibuntuti oleh orang berjubah hitam sus, itulah yang
membuat saya susah tidur”.

perawat 1: “maaf bapak, untuk informasi lebih mendalam mengenai penyakit bapak nanti akan
disampaikan kepala ruang sekarang bapak rajin berdo’a dan beribadah saja, serahkan
semua pada Tuhan, baik dan buruk hasil nanti sudah ada yang mengatur”.
pasien : “Iya sus terimakasih”.
perawat 1: “Sama sama bapak, saya permisi dulu ,nanti saya akan kembali lagi pak, untuk
mengganti infuse bapak”.

Narator :
( Disaat perawat sedang mengganti infuse pasien tersebut, datanglah dokter )

dokter : “selamat pagi bapak. Bagaimana perkembangan kesehatan bapak hari ini? apakah
merasa sudah membaik?”.
Pasien : “pagi dokter alhamdulilah sudah tidak terlalu lemas seperti kemarin dok, cuma akhir-
akhir ini saya selalu merasakan kecemasan yang berlebih, apakah itu efek obat ya dok,?”
dokter: ”Bapak tidak perlu khawatir, kami akan merawat bapak semaksimal mungkin untuk
kesembuhan bapak”.
Narator :

Disisi lain perawat masuk keruang dokter

Dokter : “sus, saya ingin berbicara dengan keluarga pasien”.


Perawat 1 : “baik dok, saya akan panggilkan”

Narator
( perawatpun segera memanggil salah satu keluarga pasien )

Perawat 1 : “keluarga dari bapak irfan “


Istri pasien : “iya sus, saya istrinya”
Perawat 1 : “ibu disuruh keruangan dokter, karena ada hal yang ingin dokter sampaikan
mengenai perkembangan kesehatan bapak irfan”.
Istri pasien : “Baik sus, Terimakasih informasinya”.

( Dengan muka harap-harap cemas, istri pasien pun segera menuju ruangan dokter.)

Istri pasien : “permisi dokter"


Dokter : “silahkan duduk bu”
Istri pasien : ”dokter memanggil saya.?”
Dokter : “iya ibu, saya akan membacakan hasil diagnose penyakit suami ibu. Penyakit
suami ibu sekarang sudah terlalu kronis, kami sudah melakukan semua dengan semaksimal
mungkin, tapi semua itu sudah menjadi kehendak yang Maha Kuasa. Harapan hidupnya sudah
sangat kecil. Tapi kami akan selalu memantau perkembangan suami ibu, agar suami ibu tidak
cemas menghadapi ini semua”

Istri pasien : “astaghfirullah…tolong dok, lakukan yang terbaik untuk suami saya, berapapun
biayanya”. (sambil menarik-narik baju dokter)

Dokter : “ saya tahu, ini memang berat untuk ibu dan keluarga, tapi ini diluar kuasa kami. Saya
harap ibu dan keluarga bisa menerima kenyataan ini. Saya harap ibu bisa mendampingi suami
ibu, agar di hari-hari terakhirnya suami ibu tidak merasa kesepian”.

Narator :

Istri pasien pun keluar sambil menangis sejadi-jadinya. Anaknya pun segera
menghampiri ibunya dan berteriak setelah mendengar kabar tersebut.

Anak pasien :” mah, gimana kata dokter ?”


Istri pasien : (hanya bisa menangis tersedu-sedu)
Anak pasien : (seolah bisa mengartikan tangisan ibunya anak pun ikut menangis).
Istri pasien :” yang sabar yah nak, kita harus siap dengan kenyataan ini”.
Anak pasien : “maksud ibu apa?
Istri pasien : “penyakit bapak kamu sudah tidak bisa disembuhkan lagi, dan harapan hidupnya
kecil”.

Narator :

Perawat riska selaku kepala ruang pun menghampiri keluraga pasien


Kepala ruangan : “ibu yang sabar ya, tenangkan diri ibu. Serahkan semua ini pada tuhan, karena
kita semua pasti akan kembali pada-Nya”.
Istri pasien : “kenapa ini terjadi pada keluarga saya?”
Kepala ruangan : “tuhan memberikan cobaan pada setiap makhluknya, dan setiap manusia
diberikan cobaan yang berbeda. Pasti dibalik ini semua akan ada hikmah untuk keluarga ibu, ibu
harus bisa mengikhlaskan semua ini”.

Istri pasen : “baik sus, saya akan berusaha untuk menerima semua ini, dan mengikhlaskan
semuanya, bantu saya untuk menyampaikan berita ini kepada suami saya yah sus”.

Kepala ruangan : “Iya bu,saya pasti membantu ibu dan tolong hubungi keluarga jauh ibu, agar di
hari terakhir semua keluarga bisa hadir”.

Istri pasien: “Baik sus, terima kasih atas sarannya”.


Kepala ruangan: “Iya sama-sama ibu, itu sudah menjadi tugas saya.”

Narator :
Keadaan pasien mulai memburuk ,Tiba tiba ada suster masuk kedalam kamar pasien

Kepala ruangan : “selamat sore bapak? Perkenalkan saya perawat riska kepala ruangan disiini”.
Pasien : “sore juga suster”.
Kepala ruangan : “Bapak, saya akan menyampaikan hasil pemeriksaan penyakit bapak yang telah
diberikan Dokter kepada saya”.
pasien :”Iya sus silahkan”.
Kepala ruangan : “Baik bapak. Saya harap bapak bisa menerima dan mengikhlaskan semuanya”.
Pasien : “Memang apa yang terjadi dengan penyakit saya sus?”
Kepala ruangan : “Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilaksanakan oleh dokter dengan hasil
bahwa penyakit bapak sudah tidak bisa disembuhkan lagi dan umur bapak sudah tidak lama lagi”.
pasien : (pasien terkaget dan kemudian teriak) “Tidak mungkin sus, saya masih ingin hidup, dan
saya masih punya keluarga yang membutuhkan saya.”
Kepala ruangan: “Bapak yang tenang dan yang sabar bapak, bapak pasti kuat dan bapak harus
bisa melewati semuanya, percayakan semuanya pada yang maha kuasa”.

Pasien : “ Sus, apakah ada alternatif lain agar penyakit yang saya derita sembuh?, saya mohon
sus”.
Kepala ruangan: ( menghela nafas panjang, sambil menunduk ) “ tim kami dokter dan perawat
akan melakukan yang terbaik untuk kesembuhan bapak, baiklah pak, saya tinggal dulu karena ada
keperluan lain dengan dokter apabila bapak butuh bantuan, bapak bisa langsung panggil perawat
yang lain”.“ bapak istirahat ya “ ( sambil merapikan pasien )

Narator
Setelah itu pasien pun beristirahat dengan didampingi istri dan anaknya. Keesokan
harinya tepatnya pada Pukul 08.00 pagi timpun kembali memeriksa kondisi pasien, dan
membawakannya sarapan.

Perawat 2 : “ selamat pagi bapak, bagaimana tidurnya semalam ?”.


Pasien : “ pagi juga sus, alhamdulillah nyenyak sus”.
Perawat 2 : “ Bagaimana keadaan bapak sekarang ?
Pasien : “ Alhamdulillah baik sus”.
Perawat 2 : “ Baiklah pak, sekarang saatnya sarapan, apakah bapak ingin dibantu atau
melakukannya sendiri ? “
Pasien : “ Biar keluarga saya saja sus yang membantu”.
Perawat 2 : “Oh yasudah pak.. kalau begitu saya tinggal dulu ya..” .

Narator :

Pasien pun sarapan dengan dibantu keluarganya, Sesudah sarapan pasien pun beristirahat
kembali. Tidak lama kemudian tiba-tiba pasien mengalami sesak nafas.

Istri pasien : “ Pak, bapak kenapa, ko tiba-tiba sesak nafas?”.


( ibu terlihat cemas )

Narator :

Istri pasien pun langsung pergi keluar menuju ruang perawat memanggil tim kesehatan
tergesa-gesa dan cemas.

Istri pasien : “suster, dok tiba-tiba suami saya mengalami sesak nafas, tolong dia sus” .
Dokter : “ Baik bu, kami akan segera kesana ibu yang tenang”

Istri pasien : “cepat , tolong suami saya .”


Dokter : “Iya bu, ibu berdoa saja, semoga tidak terjadi apa-apa”
Istri pasien :”Iya terimakasih”

Perawat 1 :”Ibu maaf anda untuk sekarang tidak dapat masuk kedalam ruangan”

Istri pasien : “Kenapa pak? Saya ingin masuk kedalam untuk menemaniya”.

Perawat 1 : “Ibu yang tenang semua pasrahkan kepada kita selaku tim medis”.

Narator :

Tim kesehatan pun berusaha untuk membantu pasien. Tidak lama kemudian, kondisi
pasien semakin kritis dan tim kesehatan pun tidak bisa memberikan pertolongan kepada pasien
dan akhirnya pasien pun meninggal.

Dokter :”Alwi tolong sampaikan kepada keluarga pasien jika bapak revian sudah tiada”.

Perawat 2 : “Baik dok”.

Tibalah perawat di ruang tunggu keluarga

Istri pasien : “Bagaimana keadaan suami saya?”.

Anak pasien : “Pak gimana keadaan bapak saya?”.

Istri pasien : “Jawab Pak”

Perwat 2 : “ Ibu adek yang tenag”“Sabar dan tawakal. Iklas dan menerima rencana sang
kuasa”“Bapak irfan sudah tiada”

Anda mungkin juga menyukai