CA MAMMAE Kanker Payudara
CA MAMMAE Kanker Payudara
(Kanker Payudara)
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Maternitas Oleh Dosen Pengampu
Ibu Ambarwati.S.Kep.Ns.,M.Si.Med.
Semester III Tahun 2017/2018
Disusun Oleh:
1. A’ilatul Muna (2016.1195)
2. Diah Ayu Rekha Y. (2016.1202)
3. Eka Novitasari (2016.1209)
4. Fharunisa Fayzun (2016.1216)
5. Irfan Baihaqi (2016.1223)
KELAS :2A
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas izin, kuasa dan
perlindungan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“CA MAMMAE (Kanker Payudara)”.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih
belum sempurna. Oleh karena itu kami mohon saran dan kritik yang membangun
untuk perbaikan makalah ini .
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Anatomi Telinga........................................................................................................................3
B. Definisi......................................................................................................................................4
C. Patofisiologi...............................................................................................................................4
D. Pathway.....................................................................................................................................5
E. Etiologi......................................................................................................................................6
F. Faktor Resiko.............................................................................................................................6
G. Klasifikasi..................................................................................................................................6
H. Manifestasi Klinis......................................................................................................................8
I. Komplikasi................................................................................................................................8
J. Pemeriksaan Penunjang.............................................................................................................9
K. Penatalaksanaan Medis............................................................................................................11
L. Diagnosa..................................................................................................................................12
M. Intervensi.............................................................................................................................13
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................................................15
B. Saran........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di
dunia dan di Indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada usia kapan saja dan
menyerang wanita umur 40-50 tahun, tapi saat ini sudah mulai ditemukan
pada usia 18 tahun (American Cancer Society, 2011). Kanker adalah salah
satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Dari total 58 juta
kematian di seluruh dunia pada tahun 2005, kanker menyumbang 7,6 juta
(atau 13%) dari seluruh kematian. Kanker Payudara menyebabkan 502.000
kematian per tahun. Lebih dari 70% dari semua kematian akibat kanker
pada tahun 2005 terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan
menengah. Kematian akibat kanker terus meningkat, dengan 9 juta orang
diperkirakan meninggal karena kanker pada tahun 2015 dan 11,4 juta
meninggal pada tahun 2030 (Parkway Cancer Centre, 2011).
1
2009 sebesar 0,037% dan tertinggi di Kota Surakarta sebesar 0,637%
(Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2010).
2
pada penderita kanker tidak hanya pada penderitanya saja, tetapi juga bisa
berakibat pada keluarganya, yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas
hidup penderita bila penanganannya tidak adekuat.
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi ca mamae,
2. Mahasiswa dapat mengetahui etiologi dan factor resiko ca mamae,
3. Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis ca mamae.
4. Mahasiswa dapat mengetahui patofisiologi ca mamae
5. Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan ca mamae
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel
kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit
payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,
jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011)
Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. (Sofian,2012)
B. Etiologi
Factor resiko terjadi kanker payudara:
1. Riwayat pribadi tentang kanker payudara
2. Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga langsung)
dari wanita dengan kanker payudara
3. Menarke dini
4. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama
5. Menopous pada usia lanjut
6. Riwayat penyakit payudara jinak
7. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum
usia 30 tahun beresiko hamper 2 kali lipat
8. Obesitas-resiko terendah diantara wanita pascamenopouse
9. Kontrasepsi oral
10. Terapi pergantian hormone
11. Masukan alcohol
Tipe kanker payudara: (Smelzer, 2002)
1. Karsinoma duktal menginfiltrasi (75%)
karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang menuju
puting susu.
2. Karsinoma lobular menginfiltrasi (5-10%)
5
karsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya terjadi
setelah menopause
3. Karsinoma medular (6%)
kanker ini berasal dari kelenjar susu
4. Kanker musinus (3%)
5. Karsinoma inflamatori (1-2%)
6. Penyakit paget payudara (jarang Terjadi)
C. Manifestasi klinik
Tanda carsinoma Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang
khas, mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk
bulat dan elips, Gejala carsinoma Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya
keluaran dari puting susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi,
gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya
metastase. (Price dan Sylvia, 2006)
D. Pathway
nyeri
Resiko Infeksi
Ukuran mammae
Mammae membengkak abnormal
6
Massa tumor Mammae asimetrik Defisiensi pengetahuan
mendesak ke jar luar ansietas
Gangguan citra
tubuh
E. Komplikasi
Komplikasi potensial dari Ca payudara adalah limfederma. Hal ini terjadi
jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe ke sirkulasi umum tidak
berfungsi dengan adekuat. Jika nodus eksilaris dan sistem limfe diangkat, maka
sistem kolateral dan aksilaris harus mengambil alih fungsi mereka. Apabila
mereka diinstruksikan dengan cermat dan didorong untuk meninggikan,
memasase dan melatih lengan yang sakit selama 3-4 bulan. Dengan melakukan
hal ini akan membantu mencegah perubahan bentuk tubuh dan mencegah
kemungkinan terbukanya pembengkakan yang menyulitkan.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium meliputi:
e. Pemeriksaan sitologik
7
2. Mammagrafi
3. Ultrasonografi
4. Thermography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae atau
mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena
peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
5. Xerodiography
6. Biopsi
7. CT. Scan
8. Pemeriksaan hematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran
darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.
G. Penatalaksanaan Medis
8
1. Pembedahan
b. Mastectomy total
c. Lumpectomy/tumor
e. Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot
pectoralis mayor.
2. Radiotherapy
3. Chemotherapy
4. Manipulasi hormonal.
9
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah
bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy.
Dapat juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.
H. Pencegahan
5. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu
bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah
digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat
digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah
benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini
penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna.
Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan
I. Discharge planning
10
2. Lakukan pemeliharaan kulit/diri dengan benar (menggunakan sabun ringan
dengan penggosokan minimal, hindari sabun berparfum atau berdeodoran,
gunakan lotion hidrofilik untuk kekeringan, gunakan sabun aveno jika terjadi
pruritus, dan hindari pakaian yang ketat, kutang dengan kawat penyangga,
dan suhu yang berlebihan atau cahaya ultraviolet.
3. Hindari mencuci rambut setiap hari dan gunakan sampo ringan untuk
mengihindari kerontokan
d. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada urnumnya ketenjar
susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan
mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak
dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa
11
ada sebuah benjoian sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter.
Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh
secara sempurna. Rekomendasi American Cancer Sociaty (2001) untuk
deteksi dini kanker
a. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
7. Pemeriksaan Fisik
12
d. Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada
tanda-tanda infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran.
e. Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri
tekan.
b. Nutrisi – Metabolik
c. Eliminasi
13
Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga
kemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun
motorik.
b. Diagnosa
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pembedahan, mis; anoreksia
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah
jaringan
4. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan
prognosanya .
14
5. Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan
kurang pemajanan informasi
6. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan
fungsi tubuh
7. Potensial disfungsi seksual berhubungan dengan kehilangan bagian
tubuh, perubahan dalam citra diri
15
c. Intervensi
16
DIAGNOSA KEP. NOC NIC
Nutrisi kurang dari NOC : NIC :
kebutuhan tubuh v Nutritional Status : food Nutrition Management
berhubungan dengan and Fluid Intake § Kaji adanya alergi makanan
pembedahan, mis; anoreksia Kriteria Hasil : § Kolaborasi dengan ahli gizi
v Adanya peningkatan berat untuk menentukan jumlah
badan sesuai dengan tujuan kalori dan nutrisi yang
v Berat badan ideal sesuai dibutuhkan pasien.
dengan tinggi badan § Anjurkan pasien untuk
v Mampu mengidentifikasi meningkatkan intake Fe
kebutuhan nutrisi § Anjurkan pasien untuk
v Tidak ada tanda tanda meningkatkan protein dan
malnutrisi vitamin C
v Tidak terjadi penurunan § Berikan substansi gula
berat badan yang berarti § Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
§ Berikan makanan yang
terpilih ( sudah dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
§ Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
§ Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
§ Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
§ Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
§ BB pasien dalam batas
normal
§ Monitor adanya penurunan
berat badan
§ Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
§ Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
§ Monitor lingkungan selama
makan 17
§ Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan akut sebagian atau seluruh
telinga tengah, tuba eustachi, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang
disebabkan karena masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah. Bakteri
penyebab otitis media antara lain Staphylococcus aureus, Pneumococcus,
Haemophilus influenza, Escherichia coli, Streptococcus anhemolyticus,
Streptococcus hemolyticus, Proteus vulgaris, dan Pseudomoas aeruginosa.
Terdapat 5 stadium dalam OMA yaitu stadium oklusi, stadium hiperemis,
stadium supurasi, stadium perforasi, dan stadium resolusi. OMA biasa terjadi
terutama pada bayi atau anak karena anatomi saluran eustachi yang masih relatif
pendek, lebar, dan letaknya lebih horizontal.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas penulis dapat sedikit memberi saran kepada
beberapa pihak agar kualitas pelayanan kesehatan Indonesia semakin meningkat,
diantaranya sebagai berikut:
a. Keluarga klien
Keluarga klien diharapkan dapat memberikan perawatan dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota keluarga dengan masalah Ca
mammae serta mampu menjaga mulai dari pola makan, sampai pola aktivitas
sehingga anggota keluarga lain terhindar dari penyakit ca mammae.
b. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu menguasai konsep dan memberikan
Asuhan Keperawatan pasien dengan ca mammae.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Aziz H, 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika
Bylander, A., dkk. 2007. Journal of Children Microbiology
Djaafar, Z.A., Helmi, Restuti, R.D., 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala & Leher. Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Revai, R, et al. 2007. Incidence of Acute Otitis Media and Sinusitis Complicating
Upper Respiratory Tract Infection. Journal of The American Academy
Pediatrics
Rahajoe, N. 2012. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: Balai Penerbit IDAI
19
20