Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
TAHUN 2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan
tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh
masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga
tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung
komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan
penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan,
dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan,
kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena
sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait.
Oleh karena itu, menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian,
karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian
yang sama antara penulis dan pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di
setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya
belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya
penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah
dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai
bahan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Jenis dan bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini untuk memaparkan bagaimana cara penulisan karya
ilmiah yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Menjelaskan tentang perbedaan
antara karya ilmiah dan karya non-ilmiah. Yang mencangkup tahap – tahap pelaksanaan dan
cara penulisan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan supaya dapat dikomunikasikan
dengan baik pada sasaran serta menunjukan jenis – jenis dari karya atau penulisan ilmiah.
Manfaat penulisan ini supaya pembaca makalah ini dapat bertambah wawasan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memeparkan suatu
pembahasan secara ilmiah, dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Istilah karya ilmiah
disini yaitu mengacu pada karya tulis yang penyusunan dan penyajiannya didasarkan pada
kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.1
Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, hasil pengamatan,
penenlitian atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode atau sistematika
tertentu. Selain itu, isi serta kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.2
Jadi, karya ilmiah didefinisikan sebagai karya tulis yang memaparkan ide atau gagasan,
pendapat, tanggapan, fakta, dan hasil penelitian yang berhubungan dengan segala kegiatan
keilmuan dan menggunakan ragam bahasa keilmuan.
Karya ilmiah adalah karya yang disusun berdasarkan satu hasil penelitian dan dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya, bukan hasil rekaan atau pemikiran seseorang tanpa
adanya penelitian. Karya non-ilmiah adalah karya yang belum memenuhi persyaratan-
persyaratan ilmiah. Perbedaan antara karya ilmiah dan non-ilmiah lebih didasarkan pada
pertanggungjawaban ilmiahnya.3
1
Idawati, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Palembang: Rafah Press, 2013) h. 191.
2
Safarina HD. Abdullah, Bahasa Indonesia: Belajar Bahasa Indonesia dengan Praktis, (Palembang:
NoerFikri, 2015) h. 20.
3
Abdul Chaer, Ragam Bahasa Ilmiah, (Jakarta:Rineka Cipta, 2011), h.181-187
4
Idawati, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Palembang: Rafah Press, 2013) h. 192.
3
C. Ciri-ciri Karya Ilmiah.
1. Logis, artinya tulisan harus mempunya alasan yang dapat diterima oleh akal.
2. Sistematis, artinya tulisan disusun dalam urutan yang berkesinambungan.
3. Fakta, tulisan harus berdasarkan apa yang benar-benar ada.
4. Objektif, artinya segala yang dikemukakan menurut apa adanya.
5. Lugas, artinya pembicara langsung ke hal pokok.
6. Empiris, artinya kebenarannya dapat diuji.
7. Tuntas, artinya segi masalah yang dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.5
Jadi, hakikatnya karya tulis itu merupakan dokumen tentang segala temuan manusia yang
diperoleh dengan metode ilmiah dan disajikan dengan bahasa khas serta menurut konvensi
tertentu. Yang dimaksud dengan bahasa khas ilmiah yaitu bahasa yang ringkas (hemat), jelas,
cermat, baku, lugas, dan runtun. Adapun karangan ilmiah itu memiliki beberapa tujuan antara
lain:
a. Memberi penjelasan,
b. Memberi komentar atau penilaian,
c. Memberi saran,
d. Menyampaikan sanggahan, dan
e. Membuktikan hipotesis.7
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah sebagai berikut:
Safarina HD. Abdullah, Bahasa Indonesia: Belajar Bahasa Indonesia dengan Praktis, (Palembang:
5
4
3. Menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang induktif yang
mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
4. Bersifat cermat, tepat, benar jujur, dan tidak bersifat terkaan.8
1. Menguasai materi,
2. Memiliki pengalaman,
3. Bersifat terbuka,
4. Bersifat objektif,
5. Memiliki kemampuan berbahasa.10
8
Safarina HD. Abdullah, Bahasa Indonesia: Belajar Bahasa Indonesia dengan Praktis, (Palembang:
NoerFikri, 2015), h. 20.
9
Idawati, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Palembang: Rafah Press, 2013), h. 195.
10
Ibid, h. 196.
5
Langkah-langkah penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Pemilihan topik,
b. Topik itu sudah dikuasai,
c. Topik itu paling menarik perhatian,
d. Topik itu ruang lingkupnya terbatas,
e. Data itu objektif,
f. Memiliki prinsip-prinsip ilmiah (ada landasan teori),
g. Memiliki sumber acuan,
h. Penentuan judul,
i. Harus berbentuk frasa,
j. Tanpa ada singkatan dan akronim,
k. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
l. Tanpa tanda baca diakhir judul karangan,
m. Menarik perhatian,
n. Logis, dan
o. Sesuai dengan isi.11
D. Bahasa Karya Ilmiah.
Bahasa adalah alat berfikir dan bernalar yang merupakan pengantar untuk
mengungkapkan apa yang kita fikirkan dan rasakan. Pernyataan ini mengisyaratkan fungsi
bahasa yang penting, yakni tidak hanya sebagai alat komunikasi, melainkan juga alat untuk
berfikir dan sekaligus menghasilkan buah pikiran. Bahasa yang tumbuh tanpa perncanaan
dapat menghalangi sistem berkomunikasi secara lancar, dapat menyulitkan konseptualisasi
dan juga perwujudan konsep-konsep hasil pemikiran.12
6
Tujuh ciri bahasa yang baik dan benar untuk keperluan komunikasi yang resmi yaitu
sebagai berikut:
1. Logis,
2. Lugas,
3. Bermakna tunggal,
4. Kuantitatif,
5. Denotatif,
6. Baku, dan
7. Runtun.
Berdasarkan dari segi bahasa dapat dikatakan bahwa karya ilmiah memiliki tiga ciri
yaitu:
1. Harus tepat dan tunggal makna, tidak remang nalar dan mendua makna.
2. Harus secara tepat mendefinisikan setiap istilah, sifat, dan pengertian yang digunakan
agar tidak menimbulkan kerancuan atau keraguan.
3. Harus singkat berlandaskan ekonomi bahasa.13
E. Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh
karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan
penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara
umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan,
isi, dan penutup.14
1. Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a. Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital,
biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.
b. Halaman Pengesahan
Berisi persetujuan dari pembimbing atau lembaga yang bersangkutan.
c. Kata Pengantar
Alek A.H, dan Achmad H.P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana Prenada
13
7
Menguraikan dengan singkat alasan dan tujuan penyusunan laporan penelitian, dan ucapan
terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
d. Halaman Abstrak
Berisi masalah pokok pada skripsi atau disertasi. Pada makalah, tidak memerlukan halaman
ini.
e. Daftar Isi
Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi pokok laporan, sehingga harus
mencantumkan dengan jelas urutan bab dan sub-bab, serta seluruh lampiran yang ada dengan
nomor halaman masing-masing.
f. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka
harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.
2. Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.
b. Landasan teori
Berisi: uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang
mendasari perumusan hipotesis.
c. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
d. Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada
landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a. Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang
digunakan dalam penulisan laporan.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-
lain.
8
c. Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.
F. Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik
Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu,
hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya
ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun
khayalan penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat
penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat
penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :15
1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap
objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat-buat. Sehingga hasil
tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.
2. Pola berfikir deduktif-induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola
berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis yaitu :
dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk
menarik kesimpulan yang khusus.
Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku
seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta
– fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat
umum.
Contoh : Fakta-fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan
membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat
disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman
yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan
sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai
15
Hermawan Wasito, Pengantar Metodology Penelitian, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,1997),
h.99.
9
peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai
patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.
16
Abdul Chaer, Ragam Bahasa Ilmiah, (Jakarta: Rineka Cipta. 2011), h. 185.
14
Abstrak yang diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan penulisan, masalah
penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata kunci dari abstrak itu.
Kemajuan teknologi dewasa ini tidak menuntut penyaji makalah membacakan
makalahnya melainkan hanya menjelaskan makalah dari power point yang ditayangkan.17
3) Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi syarat tugas akhir pada pendidikan strata satu
(S1). Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi substansi
bidang keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi dari sebuah karya
tulis. Semua komponen penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1 harus jelas tampak
dalam sebuah skripsi.18
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif
baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung
(study kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran
ilmiah yaitu logis dan emperis. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 halaman. Kalau
karya tulis tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam suatu seminar atau suatu pertemuan
ilmiah, maka skripsi diujikan di muka suatu sidang ujian skripsi.
4) Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata dua. Isinya
merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program studi yang diikuti. Tesis juga
diujikan dalam satu sidang ujian tesis.19
Penulisan tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna
memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini
terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang
suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80 halaman.
5) Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata tiga.
Isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu aspek atau segi dari bidang ilmu yang
diteliti. Penekanan pada aspek filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan strata tiga.
Mengapa? Karena induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka yang sudah menyelesaikan
pendidikan strata tiga atau yang telah menyelesaikan disertasi dikatakan pengetahuannya
17
Ibid., h. 185-186.
18
Ibid., h. 186.
19
Ibid., h. 186
15
telah sampai pada tingkat filsafat. Maka itu, di Inggris atau di negara lain, mereka yang telah
lulus dalam pendidikan strata tiga diberi gelar Ph.D (=Philosophy Degree). Artinya, telah
mencapai derajat filosof.20
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang
dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru
besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-
penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal
yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis
sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi
minimal 250 halaman.
6) Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu penelitian dilakukan.
Laporan penelitian juga berisi komponen masalah, metode penelitian, objek penelitian,
instrumen penelitian, hasil yang dicapai. Lalu rekomendasi untuk melakukan sesuatu yang
lain berdasarkan hasil penelitian itu.21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
20
Ibid., h. 186-187.
21
Ibid., h. 187.
16
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu
sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik.
Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian
teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah
yang baik adalah:
- Objektif
- Pola berfikir deduktif – induktif
- Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka (rujukan).
Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
- Karya tulis
- Makalah
- Skripsi
- Tesis
- Disertasi
- Laporan hasil peneliti
B. Saran
Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami mengambil dari
berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami
sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan
dapat membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Alek dan Achmad. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media.
2010.
17
Chaer, Abdul. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Idawati. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Palembang: Rafah Press. 2013.
Safarina HD. Abdullah. Bahasa Indonesia: Belajar Bahasa Indonesia dengan Praktis.
Palembang: NoerFikri. 2015.
18