0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
74 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas penggolongan obat menurut Depkes Indonesia yang terbagi menjadi 5 golongan, yaitu:
1. Obat bebas dan obat bebas terbatas dengan contoh seperti parasetamol, aspirin, dan antibiotik tertentu.
2. Obat keras seperti antihistamin, antidepresan, dan antiepilepsi.
3. Narkotika dan psikotropika yang terbagi menjadi beberapa golongan.
4. Juga memberikan informasi singkat
Dokumen tersebut membahas penggolongan obat menurut Depkes Indonesia yang terbagi menjadi 5 golongan, yaitu:
1. Obat bebas dan obat bebas terbatas dengan contoh seperti parasetamol, aspirin, dan antibiotik tertentu.
2. Obat keras seperti antihistamin, antidepresan, dan antiepilepsi.
3. Narkotika dan psikotropika yang terbagi menjadi beberapa golongan.
4. Juga memberikan informasi singkat
Dokumen tersebut membahas penggolongan obat menurut Depkes Indonesia yang terbagi menjadi 5 golongan, yaitu:
1. Obat bebas dan obat bebas terbatas dengan contoh seperti parasetamol, aspirin, dan antibiotik tertentu.
2. Obat keras seperti antihistamin, antidepresan, dan antiepilepsi.
3. Narkotika dan psikotropika yang terbagi menjadi beberapa golongan.
4. Juga memberikan informasi singkat
Narkotika golongan 1 : Cocaine, Mariyuana, Tetrahydrocannabitol, Heroin Narkotika golongan II : alpharodine, benzylmorphine, dihydromorphinem hydrocodone, hydromorphone, fentanil, morphine, thebaine Narkotika golongan III : acetyldihydrocodeine, dihydrocodein, ethylmorphine, codein, norcodeine
5. Obat golongan psikotropika
Psikotropika golongan 1 : LSD-25, MDMA (ectasy), Psilocybin, Psilosin Psikotropika golongan II : amphetamine, methaqualone, secobarbital Psikotropika golongan III ; amobarbital, pentobarbital, cyclobarbital, glutetimide Psikotropika golongan IV : Allobarbital, bromazepam, diazepam, chlordiazepoxide, meprobamate
2. Bintamox
Bintamox 500 mg kaplet
a. Zat Aktif Amoxicillin b. Dosis
Dewasa dan anak BB > 20 kg : 250- 500 mg tiap 8 jam.
Anak BB 20 kg : 20 – 40 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi tiap 8 jam. Untuk penderita dengan gangguan ginjal, perlu dilakukan pengurangan dosis. Pada penderita yang menerima dialisa peritoneal, dosis maksimum yang dianjurkan 500 mg/hari. Gonokokus uretritis : 3 gram amoxicillin sebagai dosis tunggal.