Anda di halaman 1dari 21

ALBUMIN

 Kimia
Deskripsi:
Albumin merupakan protein yang dibuat oleh hati. Albumin mengambil bagian sekitar 60% dari total protein
dalam darah dan memainkan banyak peran seperti menahan agar cairan tidak keluar dari pembuluh darah;
memelihara jaringan; dan mengangkut hormon, vitamin, obat-obatan, dan zat seperti kalsium ke seluruh
tubuh. Pemeriksaan albumin mengukur kadar albumin dalam darah yang dianjurkan secara berkala sebagai
bagian dari pemeriksaan kesehatan; direkomendasikan oleh dokter ketika seseorang dicurigai mengalami
gejala gangguan hati atau penyakit ginjal; terkadang ketika seseorang mengalami penurunan berat badan
yang tidak diinginkan, kekurangan gizi, atau sebelum operasi direncanakan. Pemeriksaan albumin
membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Menyaring dan membantu diagnosis kelainan hati atau penyakit ginjal; terkadang mengevaluasi status gizi,
terutama pada pasien rawat inap.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 2.5 bulan pada 15


– 25°C
 5 bulan pada 2 –
8°C
 4 bulan pada (-15)
– (-20)°C

Persiapan Pasien : Tidak terdapat persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan.

Hari Kerja :

Metode : Bromcresol Green

Nilai Rujukan : 2,8 - 4,4 g/dL

Tempat Rujukan :

Catatan :

ALBUMIN URIN KUANTITATIF


 Kimia
Deskripsi:
Albumin adalah protein plasma yang terdapat di dalam darah dengan konsentrasi tinggi, dan ketika ginjal
berfungsi dengan baik, hampir tidak ada albumin yang ada di dalam urin. Pemeriksaan albumin urin kuantitatif
mengukur kadar albumin dalam sampel urin sewaktu ataupun urin yang dikumpulkan dalam waktu tertentu
sebagai penanda kerusakan ginjal. Pemeriksaan albumin urin kuantitatif membutuhkan sampel urin sewaktu,
urin yang ditampung dalam waktu tertentu atau 24 jam. Jika menggunakan urin sewaktu, diperlukan
pemeriksaan kreatinin untuk koreksi.
 

Manfaat Pemeriksaan:
Mendeteksi dini penyakit ginjal pada penyandang diabetes atau seseorang dengan faktor risiko lain seperti
hipertensi (tekanan darah tinggi).

Persyaratan & Jenis Sampel : Urine

Stabilitas Sampel : 15 – 25°C : 7 hari


 2 – 8°C    : 1 bulan
 (-15) – (-20)°C :  6
bulan

Persiapan Pasien : Tidak melakukan aktivitas


fisik yang berlebihan atau
olahraga sebelum
penampungan urin.

Hari Kerja :

Metode : PEG enhanced


immunoturbidimetric

ALBUMIN URINE KUALITATIF


 Kimia
Deskripsi:
Albumin adalah protein plasma yang terdapat di dalam darah dengan konsentrasi tinggi, dan ketika ginjal
berfungsi dengan baik, hampir tidak ada albumin yang ada di dalam urin. Pemeriksaan albumin urin kualitatif
mendeteksi albumin dalam sampel urin sewaktu ataupun urin yang dikumpulkan dalam waktu tertentu
sebagai penanda kerusakan ginjal. Hasil pemeriksaan albumin urin kualitatif yang positif dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan albumin urin kuantitatif. Pemeriksaan albumin urin kualitatif membutuhkan sampel
urin sewaktu, urin yang ditampung dalam waktu tertentu atau 24 jam.
 

Manfaat Pemeriksaan:
Mendeteksi dini penyakit ginjal pada penyandang diabetes atau seseorang dengan faktor risiko lain seperti
hipertensi (tekanan darah tinggi).

Persyaratan & Jenis Sampel : Urine

Stabilitas Sampel : Maksimal 2 minggu


pada suhu 2-8 0C.
Biarkan pada suhu kamar
sebelum dilakukan
pemeriksaan

Persiapan Pasien : Tidak melakukan aktivitas


fisik yang berlebihan atau
olahraga sebelum
penampungan urin.

Hari Kerja :

Metode : Immunochromatography

Nilai Rujukan : Negatif

ANALISA GAS DARAH


 Kimia
Deskripsi:
Analisa gas darah merupakan sekelompok pemeriksaan yang mengukur derajat keasaman (pH) dan jumlah
oksigen (O2) serta karbondioksida (CO2) dalam darah. Analisa gas darah mampu menilai fungsi paru-paru dan
mendeteksi ketidakseimbangan asam basa yang bisa mengindikasikan gangguan pernafasan, metabolisme,
atau ginjal. Analisa gas darah biasanya direkomendasikan oleh dokter bila seseorang mengalami gejala
masalah pernafasan seperti kesulitan bernafas, sesak nafas, atau nafas cepat; pada pasien penyakit paru-
paru; ketika terdapat kecurigaan adanya ketidakseimbangan asam basa; secara berkala bagi seseorang yang
mengalami kondisi yang menyebabkan kekurangan oksigen akut atau kronis, dan sedang mendapatkan terapi
oksigen; selama operasi tertentu untuk memantau tingkat O2 dan CO2 dalam darah.

Manfaat Pemeriksaan:
Mengevaluasi fungsi paru-paru dengan mengukur pH darah, oksigen (O2), dan karbondioksida (CO2);
memantau pengobatan penyakit paru-paru; mendeteksi ketidakseimbangan asam basa dalam darah yang
dapat menunjukkan gangguan pernafasan, metabolisme, atau ginjal; mengevaluasi efektivitas terapi oksigen.

Persyaratan & Jenis Sampel : Darah

Stabilitas Sampel : Sampel segar, harus


segera dikirim dalam
keadaan dingin (< 1 jam
harus sudah dikerjakan)

Persiapan Pasien : Tidak terdapat persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan.

Hari Kerja :

Metode : -

Nilai Rujukan : pH: -


pO2: -
pCO2: -
O2 Saturation: -

ASAM URAT
 Kimia
Deskripsi:

Asan urat diproduksi pada saat terjadi pemecahan purin. Purin merupakan senyawa yang mengandung
nitrogen yang ditemukan dalam sel-sel tubuh, termasuk DNA. Ketika sel-sel tubuh tersebut menjadi tua dan
mati akan melakukan pemecahan dan melepaskan purin dalam darah. Pada kadar yang rendah, purin mungkin
berasal dari pencernaan makanan tertentu, seperti hati, ikan asin, makarel, kacang olahan dan kacang polong,
serta minuman beralkohol tertentu, terutama bir. Sebagian besat asam urat dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal
dan diekskresikan dalam urin, sisanya dieliminasi dalam feses.

Pemeriksaan asam urat mengukur kadar asam urat dalam darah atau urin. Bila terlalu banyak asam urat yang
diproduksi atau tidak cukup diekskresikan dapat terakumulasi dalam tubuh, sehingga terjadi peningkatan
kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) dan dapat menyebabkan gout. Selain itu asam urat berlebih juga
dapat disimpan dalam jaringan seperti ginjal, dan dapat mengakibatkan terjadinya batu ginjal atau gagal
ginjal. Peningkatan kadar asam urat juga dapat terjadi ketika ada peningkatan kematian sel seperti pada
beberapa terapi kanker. Sementara penurunan eliminasi asam urat sering disebabkan karena fungsi ginjal
yang terganggu atau penyakit ginjal.

Pemeriksaan asam urat membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena di
lengan. Sampel berupa urin 24 jam dibutuhkan untuk pemeriksaan asam urat urin.
 

Manfaat Pemeriksaan:
Mendeteksi kadar asam urat yang tinggi dalam darah sebagai tanda terjadinya gout, atau memantau kadar
asam urat saat menjalani kemoterapi atau pengobatan radiasi; mendeteksi kadar asam urat dalam urin untuk
membantu diagnosis penyebab batu ginjal dan memantau pasien gout yang berisiko menjadi batu ginjal.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma


Stabilitas Sampel : 5 hari pada 2 – 8°C
 6 bulan pada (-15)
– (-25)°C

Persiapan Pasien : Puasa (tidak


diperbolehkan makan dan
minum, kecuali air putih)
selama 12 jam sebelum
pengambilan darah.

Hari Kerja :

Metode : PAP, Enzimatik Kolorimetri

Nilai Rujukan : < 5,2 mg/dL

BILIRUBIN DIREK
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan bilirubin direk mengukur jumlah bilirubin direk dalam darah. Melalui hasil pemeriksaan bilirubin
direk dan bilirubin total dapat diperkirakan "lokasi" terjadinya gangguan atau masalah untuk menunjang
diagnosis. Bilirubin direk merupakan hasil pengolahan bilirubin indirek (bilirubin hasil pemecahan sel darah
merah) di dalam hati. Pada kondisi sehat, bilirubin direk hampir tidak ditemukan dalam darah karena proses
pembuangan yang cepat. Pemeriksaan bilirubin direk menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh
darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Menyaring atau memantau gangguan hati atau anemia hemolitik; memantau neonatal jaundince.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 2 hari pada 15-


25°C
 7 hari pada 2-8°C
 6 bulan pada (-15)
– (-25)°C

Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan, namun
mungkin diperlukan puasa
selama beberapa jam
sebelum pengambilan
sampel darah. Mohon
menghubungi petugas
laboratorium.

Hari Kerja :

Metode : Jendrassik Grof, Vanadate


Oxidation

Nilai Rujukan : < 1,2 mg/dL

BILIRUBIN TOTAL
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan bilirubin total mengukur jumlah total bilirubin dalam darah untuk mengevaluasi fungsi hati atau
membantu diagnosis anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah (anemia hemolitik). Bilirubin
merupakan komponen hasil pemecahan sel darah merah yang sudah tua. Secara normal, bilirubin akan
dimetabolisme lalu dikeluarkan melalui feses dan urin. Bila terjadi kerusakan pada hati, bilirubin dapat masuk
ke dalam aliran darah. Peningkatan bilirubin dalam darah dapat menyebabkan jaundice (warna mata dan kulit
menjadi kuning), urin berwarna gelap, atau feses berwarna lebih terang. Pemeriksaan bilirubin total
menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Menyaring atau memantau gangguan hati atau anemia hemolitik; memantau neonatal jaundince.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 1 hari pada 15-


25°C
 7 hari pada 2-8°C
 6 bulan pada (-15)
– (-25)°C

Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan, namun
mungkin diperlukan puasa
selama beberapa jam
sebelum pengambilan
sampel darah. Mohon
menghubungi petugas
laboratorium.

Hari Kerja :

Metode : Jendrassik Grof, Vanadate


Oxidation

Nilai Rujukan : < 11,7 mg/dL

CALCIUM
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan calcium (Ca) mengukur konsentrasi total calcium dalam darah. Sekitar setengah dari calcium
dalam darah terikat pada protein, terutama albumin. Calcium adalah salah satu mineral yang melimpah dan
berperan penting dalam tubuh. Calcium terutama berperan penting untuk cell signaling dan berfungsinya kerja
otot, saraf, dan jantung. Calcium juga dibutuhkan untuk pembekuan darah dan sangat penting dalam
pembentukan, kepadatan, dan pemeliharaan tulang. Pemeriksaan calcium membutuhkan sampel darah yang
diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Menyaring, mendiagnosis, dan memantau berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi konsentrasi calcium
dalam darah seperti penyakit atau gangguan pada ginjal, tulang, tiroid, paratiroid, atau saraf, dan kanker
tertentu.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 15 – 25°C : 7 hari


 2 – 8°C : 3 minggu
 (-15) – (-25)°C : 8
bulan

Persiapan Pasien : Tidak terdapat persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan, namun
mungkin Anda diminta
untuk menghentikan
konsumsi obat tertentu
seperti lithium, antacid,
diuretic, dan suplemen
vitamin D untuk
memastikan hasil
pemeriksaan yang lebih
akurat.

Hari Kerja :

Metode : O-cresolphthalein
complexone

Nilai Rujukan : 8,3 - 10,6 mg/dL

CALCIUM ION
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan calcium (Ca) ion mengukur konsentrasi calcium yang tidak terikat pada protein dalam darah.
Sekitar setengah dari calcium dalam darah terikat pada protein, terutama albumin. Calcium adalah salah satu
mineral yang melimpah dan berperan penting dalam tubuh. Calcium terutama berperan penting untuk cell
signaling dan berfungsinya kerja otot, saraf, dan jantung. Calcium juga dibutuhkan untuk pembekuan darah
dan sangat penting dalam pembentukan, kepadatan, dan pemeliharaan tulang. Pemeriksaan calcium ion
membutuhkan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Memantau konsentrasi calcium terionisasi, terutama pada pasien kritis; menyaring, mendiagnosis, dan
memantau berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi konsentrasi calcium dalam darah seperti penyakit atau
gangguan pada ginjal, tulang, tiroid, paratiroid, atau saraf, dan kanker tertentu.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau Whole Blood

Stabilitas Sampel : 2 jam pada 15 -


25°C                              
 48 jam pada 4°C
 6 bulan pada -20°C

Persiapan Pasien : Tidak terdapat persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan, namun
mungkin Anda diminta
untuk menghentikan
konsumsi obat tertentu
seperti lithium, antacid,
diuretic, dan suplemen
vitamin D untuk
memastikan hasil
pemeriksaan yang lebih
akurat.

Hari Kerja :

Metode : ISE
Nilai Rujukan : -

CHLORIDA
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan yang berguna untuk mengukur konsentrasi klorida (Cl) di dalam tubuh. Klorida merupakan suatu
elektrolit yang memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel-sel
tubuh, serta mempertahankan volume darah normal, tekanan darah, dan pH cairan tubuh. Nilai Cl harus
diinterpretasikan dengan nilai elektolit dan asam-basa yang lain seperti natrium (Na), kalium (K), dan
bikarbonat (HCO3).

Manfaat Pemeriksaan:
Membedakan diagnosis asidemia dan alkalemia, dan mendeteksi beberapa kondisi seperti defisiensi mineral
kortikoid, asidosis, diare, renal tubular asidodis, penyakit Addison, alkalosis metabolik, diabetik ketoasidosis,
dan gangguan kesehatan lain.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 7 hari pada 15 -


25°C                                   
 
 7 hari pada  2 - 8°C

Persiapan Pasien : Untuk pemeriksaan


elektrolit urin
Hitung volume urin 24
jam dan catat pada
internal note di (SISPRO),
jika pemeriksaan dirujuk
maka cantumkan volume
urin di patient note
SISPRO

Hari Kerja :

Metode : ISE

Nilai Rujukan : 95 - 116 mmol/L

CHOLESTEROL HDL
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan kolesterol HDL merupakan pemeriksaan darah yang mengukur konsentrasi kolesterol HDL dalam
darah. High density lipoprotein (HDL) seringkali disebut sebagai "kolesterol baik" karena bertugas untuk
membawa kelebihan kolesterol yang tertinggal di pembuluh darah lalu membawanya ke hati untuk diproses
lebih lanjut. Konsentrasi HDL yang tinggi dipercaya dapat melindungi individu terhadap kejadian penyakit
jantung.

Manfaat Pemeriksaan:
Menilai profil lemak dan menentukan risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 7 hari pada 2 - 8°C


3 bulan pada (-20)°C

Persiapan Pasien : Puasa (tidak


diperbolehkan makan dan
minum, kecuali minum air
putih) selama 12 jam
sebelum pengambilan
darah.

Hari Kerja :

Metode : Homogeneous

Nilai Rujukan : >=40 mg/dL

CHOLESTEROL LDL DIREK


 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan kolesterol LDL direk merupakan pemeriksaan darah yang megukur konsentrasi kolesterol LDL
dalam darah menggunakan metode langsung (direk). Low density lipoprotein (LDL) seringkali disebut
"kolesterol jahat" karena dapat menempel di dinding pembuluh darah dan mempersempit rongga pembuluh
darah. Mengonsumsi makanan kaya lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan konsentrasi LDL. Konsentrasi
LDL yang tinggi meningkatkan risiko individu terhadap kejadian penyakit jantung.

Manfaat Pemeriksaan:
Menilai profil lemak dan menentukan risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah); memantau
efektivitas terapi penurun lipid.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel :  

7 hari pada 2 – 8°C


3 bulan pada (-20)°C
 

Persiapan Pasien : Puasa (tidak


diperbolehkan makan dan
minum, kecuali minum air
putih) selama 12 jam
sebelum pengambilan
darah.

Hari Kerja :

Metode : Homogeneous

Nilai Rujukan : < 100 mg/dL

CHOLESTEROL TOTAL
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan kolesterol total merupakan pemeriksaan darah yang mengukur konsentrasi kolesterol total yang
dibawa dalam darah oleh lipoprotein. Konsentrasi kolesterol yang tinggi dalam darah akan menyebabkan
kolesterol menempel di dinding bagian dalam pembuluh darah arteri dan membentuk ateroma atau plak,
sehingga pembuluh darah menyempit dan akhirnya menimbulkan serangan jantung jika menghambat
pembuluh darah menuju jantung atau strokte jika menghambat pembuluh darah arteri yang menuju otak.

Manfaat Pemeriksaan:
Mendeteksi gangguan metabolisme lemak; menentukan faktor risiko penyakit jantung koroner; memantau
efektivitas terapi penurun lipid.
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 7 hari pada 15 –


25°C
 7 hari pada 2 – 8°C
 3 bulan pada (-15)
– (-25)°C

Persiapan Pasien : Puasa (tidak


diperbolehkan makan dan
minum, kecuali minum air
putih) selama 12 jam
sebelum pengambilan
darah.
 

Hari Kerja :

Metode : Homogeneous

Nilai Rujukan : -

CK-MB MASSA
 Kimia
Deskripsi:
Creatinin kinase (CK) merupakan enzim yang berperan dalam metabolisme otot. CK terdapat dalam semua
jaringan dan memiliki tiga isoenzim yaitu CK-MM, CK-MB, dan CK-BB. Pada otot skeletal, CK pada umumnya
ditemukan dalam bentuk isoform MM. Isoform BB hanya ditemukan pada otak, dan fraksi MB ditemukan
terutama pada jaringan jantung. CK adalah penanda yang sensitif walaupun kurang spesifik untuk kerusakan
otot miokardial dan skeletal. Pemeriksaan CK-MB digunakan untuk kondisi acute myocardial infarct (AMI) dan
untuk penyakit/kerusakan otot skeletal. Oleh karena itu, adanya CK-MB dalam serum, tanpa adanya
trauma/kerusakan otot yang lain, kemungkinan memberikan indikasi adanya kerusakan nekrotik jantung
sebagai konsekuensi infark miokardial. Pada umumnya, CK-MB terdeteksi sekitar 5 jam setelah onset nyeri
dada dan konsentrasi puncak tercapai 11-18 jam setelah infark. Pemeriksaan CK-MB (Massa) dapat dilakukan
pada individu dengan chest pain atau gejala AMI tanpa adanya penyebab trauma muskular lain.

Manfaat Pemeriksaan:
Menunjang diagnosis acute myocardial infarct (AMI) dan penyakit/kerusakan otot skeletal.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 2 - 8°C : 48 jam


 -25 ± 6°C : 5 bulan

Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan.

Hari Kerja :

Metode : ELFA

Nilai Rujukan : < 5,1 ng/mL

CREATINE KINASE (CK)


 Kimia
Deskripsi:
Dalam tubuh terdapat 3 isoform CK : CK-MM; CK-MB dan CK-BB. Isoform CK-MB adalah isoform yang paling
banyak ditemukan di jantung. CK-MM dan CK-BB selain ditemukan di jantung juga ditemukan di otot dan otak.
Pemeriksaan CK mengacu pada total isoform tersebut, sedangkan pemeriksaan CK-MB hanya memeriksa salah
satu jenis isoform saja. Kedua pemeriksaan tersebut bermanfaat dalam membantu menetapkan diagnosis AMI
(Acute Myocardial Infarct), terutama pada kasus terjadinya reinfark.

Manfaat Pemeriksaan:
-

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 2 hari pada 15 –


25°C
 7 hari pada 2 – 8°C
 4 minggu pada (-
15) – (-25)°C

Persiapan Pasien : Injeksi Inta Muskular pada


pasien dengan penyakit
jantung akan memberikan
hasil CK tinggi palsu

Hari Kerja :

Metode : IFCC

Nilai Rujukan : < 712 U/L

Tempat Rujukan :

Catatan :

CYSTATIN C
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan Cystatin C digunakan untuk mendapatkan nilai estimated Laju Filtrasi Glomerulus (eLFG), yakni
berapa banyak darah yang disaring oleh glomerulus. Nilai eLFG akan mencerminkan fungsi ginjal. Ketika
konsentrasi Cystatin C meningkat, berarti eLFG turun dan fungsi penyaringan pada glomerulus menurun,
begitu juga dengan fungsi ginjal. Pemeriksaan Cystatin C membutuhkan sampel darah yang diambil dari
pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Menyaring dan memantau disfungsi ginjal pada individu yang didiagnosis atau diduga mengidap penyakit
ginjal.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 1 minggu pada 2 –


8°C
 3 bulan pada
-20°C, sampel segera
dibekukan dalam waktu
24 jam setelah
pengambilan darah

Persiapan Pasien : Tidak terdapat persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan.

Hari Kerja :
Metode : Nephelometry

Nilai Rujukan : 0,50 - 0,96 mg/L

GAMMA GT
 Kimia
Deskripsi:
Gamma Glutamyl Transferase (GGT) dapat ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh, tapi konsentrasinya
tinggi dalam organ hati, saluran empedu, dan ginjal. Pemeriksaan konsentrasi GGT yang dikeluarkan dari
sistem empedu ke dalam aliran darah merupakan pemeriksaan fungsi hati yang sensitif terutama pada deteksi
kerusakan saluran empedu. Peningkatan konsentrasi serum GGT mengindikasikan adanya kerusakan hati.

Manfaat Pemeriksaan:
Mendiagnosis obstructive jaundice, intrahepatic cholestatis, dan radang pankrea; dan memantau cholestasis
pada wanita hamil. Dikombinasikan dengan pemeriksaan: 1) CEA dan ALP sebagai penanda metastase hepatik
dari payudara dan kolon; 2) GPT dan GOT untuk mendiagnosis penyakit hati yang lain dan membedakan
alkoholik sembuh-berhenti minum dan sembuh-masih melanjutkan kebiasaan minum; dan 3) MCV eritrosit
untuk skrining alkoholik.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 7  hari pada 15 –


25°C
 7 hari pada 2 –
8°C
 1 tahun pada (-15)
– (-25)°C

Persiapan Pasien : -

Hari Kerja :

Metode : IFCC

Nilai Rujukan : < 66 U/L

GLUKOSA
 Kimia
Deskripsi:
-

Manfaat Pemeriksaan:
Terbatas pada : Pasien koma hingga 5-10 menit kemudian juga untuk evaluasi diagnosis bayi baru lahir yang
positif gula reduksi.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : Plasma:

 8 jam pada suhu


15-25°C
 3 hari pada suhu 2-
8°C
Plasma Fluorida :

 24 jam pada suhu


15-25°C
 

Persiapan Pasien : Puasa 8 - 12 jam.


Lama puasa pasien harap
dicatat pada FPP (untuk
cabang-cabang yang
masih menggunakan
PRILI) atau kolom
“comment” (untuk
cabang-cabang yang telah
menggunakan SISPro)

Hari Kerja :

Metode : Heksokinase, GOD-PAP

GLUKOSA 2 JAM PP
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan ini ditujukan untuk diagnosis DM. Pengambilan spesimen dilakukan 2 jam setelah pembebanan
glukosa setara dengan 75 gram glukosa. Berdasarkan konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM 2006,
berikut kriteria pengendalian DM berdasarkan level glukosa darah 2 jam :

 Baik : 80-144 mg/dL


 Sedang : 145-179 mg/dL
 Buruk : ≥180 mg/dL
Manfaat Pemeriksaan:
-

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : Plasma:

 8 jam pada suhu


15-25°C
 3 hari pada suhu
2-8°C
Plasma Fluorida :

 24 jam pada suhu


15-25°C
 

Persiapan Pasien : Puasa 2 jam setelah


makan

Hari Kerja :

Metode : Heksokinase, GOD-PAP

Nilai Rujukan : < 140 mg/dL

GLUKOSA PUASA
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan glukosa darah berguna untuk mengukur jumlah glukosa dalam darah saat sampel diperiksa.
Glukosa darah digunakan untuk mendeteksi hiperglikemik maupun hipoglikemik untuk membantu
menegakkan diagnosis diabetes dan memantau kadar glukosa pada penyandang diabetes. Glukosa puasa
diukur saat keadaan puasa (± 8-10 jam). Berdasarkan konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM 2006,
berikut kriteria pengendalian DM berdasarkan level glukosa puasa : Baik (80-100 mg/dL), Sedang (100-125
mg/dL), Buruk (≥126 mg/dL). Glukosa puasa juga dapat menegakkan kriteria prediabetes bila memiliki kadar
glukosa puasa 100-125 mg/dL (5,6-6,9 mmol/L).
Beberapa penyebab konsentrasi gula yang tinggi selain diabetes antara lain: spesimen tidak puasa, infus
intravena glukosa yang baru dilakukan, kondisi stress, cushing disease, akromegali, pheochromocytoma,
glukagonoma, penyakit hati yang parah, pankreatitis, dan obat-obat tertentu seperti diuretik, glukortikoid, β-
blocker, asam nikotinat, obat yang mengandung estrogen, dll).

Manfaat Pemeriksaan:
Pemeriksaan glukosa puasa dapat digunakan untuk skrining, diagnosis DM. Penentuan konsentrasi glukosa
puasa juga dapat digunakan dalam diagnosis dan penanganan beberapa gangguan metabolik tertentu seperti
asidosis, ketosis, dehidrasi, dan koma.

GLUKOSA SEWAKTU
 Kimia
Deskripsi:
Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu
makan terakhir. Diagnosis diabetes dapat ditegakkan bila terdapat gejala klasik DM disertai glukosa plasma
sewaktu ≥200 mg/dL (11,1 mmol/L). Apabila konsentrasi glukosa >400 mg/dL, kemungkinan adanya
ketonemia perlu dipertimbangkan.

Manfaat Pemeriksaan:
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendiagnosis DM, memantau terapi dan mendukung dalam kontrol DM.
Pemeriksaan glukosa sewaktu juga bermanfaat dalam diagnosis dan penanganan beberapa gangguan
metabolik seperti asidosis, ketosis, dehidrasi dan koma.

Persyaratan & Jenis Sampel : -

Stabilitas Sampel : -

Persiapan Pasien : -

Hari Kerja :

Metode : -

Nilai Rujukan : -

Tempat Rujukan :

Catatan :

GOT
 Kimia
Deskripsi:
Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (GOT) atau Aspartate Aminotransferase (AST) merupakan suatu
enzim yang banyak ditemukan dalam oragn jantung dan hati, serta sel otot lainnya. Ketika organ hati atau sel
otot mengalami luka, AST akan dikeluarkan ke dalam aliran darah.

Manfaat Pemeriksaan:
Konsentrasi serum GOT yang meningkat dapat digunakan untuk mendeteksi keabnormalan fungsi hati seperti
pada kondisi hepatitis dan sirosis, serta alkoholik kronis; sementara konsentrasi serum GOT akan menurun
pada kondisi uremia dan defisiensi vitamin B6. Pemeriksaan serum GPT dan GOT digunakan untuk skrining
hepatitis A, B, dan C yang harus dikonfirmasi lagi dengan pemeriksaan serologis hepatitis A,B, dan C.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 4 hari pada 15 -


25°C
 7 hari pada 2 – 8°C
 3 bulan pada (-15)
- (-25)°C

Persiapan Pasien : -

Hari Kerja :
Metode : IFCC, Modified IFCC

Nilai Rujukan : < 122 U/L

GPT
 Kimia
Deskripsi:
Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (GPT) atau Alanine Aminotransferase (ALT) merupakan suatu enzim
yang banyak ditemukan dalam organ hati. Selain itu, dalam jumlah yang kecil juga ditemukan pada organ
ginjal, jantung, dan sel otot. Pada kondisi normal, konsentrasi serum ALT dalam darah rendah. Namun, ketika
terjadi kerusakan pada organ hati, ALT akan dilepaskan ke dalam aliran darah sebelum gejala kerusakan hati
nampak seperti jaundice (mata dan kulit berwarna kuning). ALT lebih spesifik dari AST dalam mendeteksi
adanya kerusakan hati. Jumlah sel hati yang mati tidak berkaitan dengan peningkatan konsentrasi serum ALT
sehingga pada kerusakan hati yang parah, konsentrasi serum ALT bisa saja normal atau menurun.

Manfaat Pemeriksaan:
Konsentrasi serum GPT meningkat pada kondisi hepatitis B dan C kronik, steatosis dan NASH, hepatik fibrosis,
sirosis, autoimun hepatitis, hemochromatosis, Wilson disease, defisiensi alpha-trypsin 1, serta penyalahgunaan
alkohol dan obat. Pemeriksaan serum GPT dan GOT digunakan untuk skrining hepatitis A, B, dan C yang harus
dikonfirmasi lagi dengan pemeriksaan serologis hepatitis A,B, dan C.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 3 hari pada 15 –


25°C
 7 hari pada 2 –
8°C
 7 hari pada -20°C

Persiapan Pasien : -

Hari Kerja :

Metode : IFCC, Modified IFCC

Nilai Rujukan : < 31 U/L

HBA1C
 Kimia
Deskripsi:
Hemoglobin terglikasi (HbA1c) merupakan gugus heterogen yang terbentuk dari reaksi kimia antara glukosa
dan hemoglobin. HbA1c dapat menggambarkan konsentrasi glukosa darah rata-rata selama periode 2-4 bulan.
Kecepatan pembentukan HbA1c proporsional dengan konsentrasi glukosa darah. Pemeriksaan HbA1c perlu
dilakukan pada awal terdiagnosa DM, kondisi DM tergantung insulin (minimal 3 kali setahun), dan kondisi DM
tidak tergantung insulin (4 kali setahun atau sesuai kebutuhan). Pemeriksaan ini juga sangat diperlukan dalam
upaya manajemen DM yang optimal untuk memperkecil risiko komplikasi diabetes.

Manfaat Pemeriksaan:
Menilai kualitas pengendalian kadar glukosa darah dalam waktu 2-4 bulan, menilai efektivitas terapi,
direkomendasikan (American Diabetes Association) untuk diagnosis DM tipe-2 dan menilai resiko tinggi
diabetes (prediabetes), serta digunakan untuk menghitung rata-rata kadar glukosa darah (eAG).

Persyaratan & Jenis Sampel : Whole Blood

Stabilitas Sampel : 1 hari pada suhu 15 -


30°C
7 hari pada suhu 2 - 8°C

Persiapan Pasien : -

Hari Kerja :
Metode : Ion Exchange HPLC

Nilai Rujukan : mmol/mol

HS-CRP
 Kimia
Deskripsi:
C-Reactive Protein (CRP) adalah suatu protein yang dikeluarkan oleh hati serta dihasilkan dalam jumlah besar
saat terjadi infeksi. Sebaliknya, pada peradangan yang terjadi dalam proses perkembangan aterosklerosis,
peningkatan konsentrasi CRP jauh lebih kecil. Meskipun demikian, peningkatannya cukup bermakna bila
dibandingkan dengan kondisi normal. Pemeriksaan high sensitivity CRP (hs-CRP) dapat digunakan untuk
mendeteksi konsentrasi CRP yang sangat kecil tersebut.

Manfaat Pemeriksaan:
Menilai risiko terkena penyakit kardiovaskular.
 

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 4°C : <3 hari


 -20°C : 6 bulan

Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan.

Hari Kerja :

Metode : Semua Method

IGA
 Kimia
Deskripsi:
Imunoglobulin  memainkan peran kunci dalam sistem kekebalan tubuh. Imunoglobulin merupakan protein
yang diproduksi oleh sel-sel imun tertentu uang disebul sel-sel plasma dalam merespon bakteri, virus, dan
mikroorganisme lainnya, serta paparan zat asing lainnya yang dianggap berbahaya oleh tubuh. Pemeriksaan
IgA mengukur jumlah IgA dalam darah yang direkomendasikan oleh dokter bila seseorang mengalami infeksi
berulang dan/atau diare kronis; ketika terdapat kecurigaan terhadap kekurangan imunoglobulin; secara
berkala untuk memantau suatu kondisi yang mempengaruhi tingkat imunoglobulin, baik karena faktor genetik
atau penyakit  seperti HIV/AIDS dan multiple myeloma.

Pemeriksaan IgA membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Membantu evaluasi status sistem imun (kekebalan tubuh) seseorang; mendeteksi dan memantau kelebihan
atau kekurangan satu atau lebih dari jenis imunoglobulin (IgA, IgG, dan IgM).

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 8 bulan pada 15 –


25°C
 8 bulan pada 2 –
8°C
 8 bulan pada (-15)
– (-25)°C

Persiapan Pasien : Tidak terdapat persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan.

Hari Kerja :

Metode : PEG enhanced


immunoturbidimetric

Nilai Rujukan : 35 - 200 mg/dL

IGG
 Kimia
Deskripsi:
Imunoglobulin  memainkan peran kunci dalam sistem kekebalan tubuh. Imunoglobulin merupakan protein
yang diproduksi oleh sel-sel imun tertentu uang disebul sel-sel plasma dalam merespon bakteri, virus, dan
mikroorganisme lainnya, serta paparan zat asing lainnya yang dianggap berbahaya oleh tubuh. Pemeriksaan
IgG mengukur jumlah IgG dalam darah yang direkomendasikan oleh dokter bila seseorang mengalami infeksi
berulang dan/atau diare kronis; ketika terdapat kecurigaan terhadap kekurangan imunoglobulin; secara
berkala untuk memantau suatu kondisi yang mempengaruhi tingkat imunoglobulin, baik karena faktor genetik
atau penyakit  seperti HIV/AIDS dan multiple myeloma.

Pemeriksaan IgG membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Membantu evaluasi status sistem imun (kekebalan tubuh) seseorang; mendeteksi dan memantau kelebihan
atau kekurangan satu atau lebih dari jenis imunoglobulin (IgA, IgG, dan IgM).

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 4 bulan pada 15 -


25°C
 8 bulan pada 2 -
8°C
 8 bulan pada (-15)
- (-25)°C

Persiapan Pasien : Tidak terdapat persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan.

Hari Kerja :

Metode : PEG enhanced


immunoturbidimetric

Nilai Rujukan : 250 - 900 mg/dL

Tempat Rujukan :

IGM
 Kimia
Deskripsi:
Imunoglobulin  memainkan peran kunci dalam sistem kekebalan tubuh. Imunoglobulin merupakan protein
yang diproduksi oleh sel-sel imun tertentu uang disebul sel-sel plasma dalam merespon bakteri, virus, dan
mikroorganisme lainnya, serta paparan zat asing lainnya yang dianggap berbahaya oleh tubuh. Pemeriksaan
IgM mengukur jumlah IgM dalam darah yang direkomendasikan oleh dokter bila seseorang mengalami infeksi
berulang dan/atau diare kronis; ketika terdapat kecurigaan terhadap kekurangan imunoglobulin; secara
berkala untuk memantau suatu kondisi yang mempengaruhi tingkat imunoglobulin, baik karena faktor genetik
atau penyakit  seperti HIV/AIDS dan multiple myeloma.

Pemeriksaan IgM membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Membantu evaluasi status sistem imun (kekebalan tubuh) seseorang; mendeteksi dan memantau kelebihan
atau kekurangan satu atau lebih dari jenis imunoglobulin (IgA, IgG, dan IgM).

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 2 bulan pada 15 -


25°C
 4 bulan pada 2 -
8°C
 6 bulan pada (-15)
– (-20)°C

Persiapan Pasien : Tidak terdapat persiapan


pemeriksaan yang
dibutuhkan.

Hari Kerja :

Metode : PEG enhanced


immunoturbidimetric

Nilai Rujukan : 20 - 80 mg/dL

KALIUM
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan yang berguna untuk mengetahui konsentrasi kalium (K) di dalam serum atau plasma darah.
Kalium merupakan suatu elektrolit dan mineral yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air (sejumlah
cairan di dalam maupun di luar sel tubuh) dan elektrolit di dalam tubuh, serta berperan penting dalam fungsi
kerja saraf dan otot. Keabnormalan K dalam serum atau plasma darah dapat mengindikasikan adanya
gangguan kesehatan tubuh. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan elektrolit
darah yang lain seperti natrium (Na), klorida (Cl), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).

Manfaat Pemeriksaan:
Menilai keseimbangan elekrolit tubuh dan beberapa kondisi seperti hipertensi, penyakit ginjal, aritmia jantung,
kelemahan muskular & iritabilitasm, penyakit saluran cerna, penyakit mental, dan leukimia; mendiagnosis dan
memantau kelebihan mineral kortikoid.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 1 minggu pada 15-


25°C                                     
             
 1 minggu pada 2-
8°C

Persiapan Pasien : Hitung volume urin 24


jam dan catat pada
internal note di (SISPRO),
jika pemeriksaan dirujuk
maka cantumkan volume
urin di patient note
SISPRO.

Hari Kerja :
Metode : ISE

Nilai Rujukan : 3,5 - 5,1 mmol/L

KREATININ
 Kimia
Deskripsi:
Kreatinin merupakan produk sampah dari pemecahan sel-sel otot selama beraktivitas. Ginjal yang sehat akan
membuang kreatinin dari sirkulasi melalui urine. Kerusakan ginjal akan menyebabkan peningkatan kreatinin
dalam darah. Namun peningkatan kreatinin dalam darah belum tentu menunjukkan adanya kerusakan ginjal
karena kreatinin tinggi dapat dipengaruhi oleh massa otot, makanan, ras, jenis kelamin, usia dan obat-obatan
yang mempengaruhi sekresi kreatinin. Penggunaan kreatinin serum untuk deteksi dini penurunan fungsi ginjal
kurang tepat karena  serum kreatinin baru menunjukkan abnormalitas setelah fungsi ginjal turun lebih dari
50%. Pernefri (Perhimpunan Nefrologi Indonesia) menyarankan untuk setiap pemeriksaan kreatinin serrum
agar disertai hasil perhitungan perkiraan laju filtrasi glomerulus (eLFG). Rumus eLFG ini menyertakan hasil
pemeriksaan serum kreatinin dalam perhitungannya. Rumus yang digunakan oleh Prodia adalah rumus MDRD
yang sudah disesuaikan dengan kreatinin yang tertelusur terhadap IDMS yaitu :
eLFG=175x(standardized Scr) -1.154
x(age) -0.203
x(0.742 if female)x(1.210 if African American).
Estimasi LFG berguna untuk mengetahui fungsi ginjal seseorang , apabila LFG ,60 mL/min/1.72 m 2 menetap
lebih dari 3 bulan maka seseorang dikataka mengalami penyakit ginjal kronik. (Informasi detil tentang eLFG
dapat dibaca pada buku kumpulan FAQ bab FAQ e-LFG).
Manfaat Pemeriksaan:
Pemeriksaan ini untuk mengukur konsentrasi kreatinin dalam darah

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 7 hari pada 15 -


25°C
 7 hari pada 2 - 8°C
 3 bulan pada (-15)
- (-25)°C

Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan


khusus, jika pasien
mengkonsumsi antibiotik,
maka catat jenis antibiotik
yang digunakan pada
patient note/internal note

Hari Kerja :

Metode : Jaffe rate - blanko dengan


kompensasi, Enzimatik

Nilai Rujukan : Kreatinin Klirens: < 1,20


mg/dL
Rasio Albumin/Kreatinin
Urine Sewaktu: < 1,20
mg/dL
Rasio Amylase
Pancreatik / Kreatinin
Urine Sewaktu: < 1,20
mg/dL
Kreatinin (Urine): < 1,20
mg/dL
Kreatinin (Urine 24 Jam):
< 1,20 mg/dL

KREATININ (URINE)
 Kimia
Deskripsi:
Kreatinin adalah sisa metabolisme otot yang dibuang melalui urine

Manfaat Pemeriksaan:
Pemeriksaan kreatinin urine digunakan untuk mengukur jumlah kreatinin dalam urine.

KREATININ KLIRENS
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan kreatinin clearance lebih akurat menggambarkan fungsi ginjal dibandingkan pemeriksaan serum
kreatinin saja. Namun pemeriksaan ini memelukan sampel urine 24 jam, sehingga tidak efektif, dimana
pengumpulan sampel yang tidak akurat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.

Manfaat Pemeriksaan:
Pemeriksaan kreatinin clearance merupakan salah satu cara untuk mengetahui LFG untuk mengevaluasi
kemampuan penyaringan ginjal.

MAGNESIUM
 Kimia
Deskripsi:
Defisiensi magnesium biasanya ditemukan pada :

 Asupan diet yang rendah (pada usia lanjut, malnutrisi, alcoholism)


 Gangguan pencernaan (misal: penyakit Crohn's)
 Uncontrolled diabetes
 Hipoparatiroidism
 Penggunaan diuretik jangka panjang
 Diare berkepanjangan
 Paska pembedahan
 Luka bakar berat
Peningkatan kadar magnesium jarang ditemui terkait sumber nutrisi akan tetapi biasanya akibat masalah
ekskresi atau suplementasi yang berlebihan, yang dapat dilihat pada keadaan : gagal ginjal,
hiperparatiroidisme, hipotiroidisme, dehidrasi, diabetic acidosis, Addison's disease, penggunaan antasida yang
mengandung magnesium atau laksatif.
Manfaat Pemeriksaan:
Pemeriksaan magnesium digunakan untuk mengukur kadar magnesium dalam darah. Kadar magnesium dapat
digunakan untuk monitoring pasien preeklampsia yang diterapi dengan magnesium sulfat, meskipun dalam
kebanyakan kasus pemantauan gejala klinis (tingkat respiratori dan deep tendon reflexes) sudah cukup dan
level magnesium darah tidak diperlukan. Kadar level magnesium dapat mengindikasikan bahwa seseorang
tidak mengkonsumsi atau mengabsorbsi maupun mengekskresikan magnesium terlalu banyak.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 15 – 25°C : 7 hari


 2 – 8°C : 7 hari
 (-15) – (-25)°C : 1
tahun

Persiapan Pasien : -

Hari Kerja :

Metode : Kolorimetri (xylidilblue


reaction)

Nilai Rujukan : 1,7 - 2,5 mg/dL

NATRIUM (NA)
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan natrium (Na) berguna untuk mengetahui konsentrasi Na (elekrolit dan mineral) di dalam darah.
Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan air (sejumlah cairan di dalam maupun di luar sel tubuh) dan
elektrolit di dalam tubuh, mengontrol tekanan darah, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot.
Konsentrasi Na banyak terdapat di dalam darah dan cairan limfa. Keabnormalan Na dalam darah
mengindikasikan adanya gangguan kesehatan. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti kalium (K), klorida (Cl), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).

Manfaat Pemeriksaan:
Menilai keseimbangan elektrolit tubuh dan asam basa, dehidrasi, sindrom nefrotik, gagal jantung kongestif,
dan keadaan klinis lainnya.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 2 minggu pada 15 -


25°C
 2 minggu pada  2 -
8°C

Persiapan Pasien : Untuk pemeriksaan


elektrolit urin.
Hitung volume urin 24
jam dan catat pada
internal note di (SISPRO),
jika pemeriksaan dirujuk
maka cantumkan volume
urin di patient note
SISPRO.

Hari Kerja :

Metode : ISE

Nilai Rujukan : 132 - 147 mmol/L

TOTAL PROTEIN
 Kimia
Deskripsi:
-

Manfaat Pemeriksaan:
Pemeriksaan protein total digunakan untuk mengevaluasi status nutrisi, edema

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 1 bulan pada 2 -


8°C
 6 bulan pada (-15)
- (-25)°C

Persiapan Pasien : -

Hari Kerja :

Metode : Biuret

Nilai Rujukan : Protein Total (Urine


Sewaktu): -
Protein Total (Urine 24
jam) : -
Protein Total (cairan
pleura): 3,4 - 5,0 g/dL
Protein Total (CSF): -

TRIGLISERIDA
 Kimia
Deskripsi:
Pemeriksaan trigliserida merupakan pemeriksaan darah yang mengukur konsentrasi trigliserida di dalam
darah. Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Saat kita makan, tubuh
mengubah kalori  yang tidak digunakan dalam bentuk trigliserida yang kemudian disimpan dalam sel lemak.
Trigliserida dilepaskan untuk menghasilkan energi saat tubuh membutuhkannya. Jika kalori yang dikonsumsi
lebih banyak dibanding kalori yang digunakan (misalnya untuk beraktivitas), maka konsentrasi trigliserida
akan meningkat. Peningkatan konsentrasi trigliserida dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung
dan menjadi tanda adanya sindrom metabolik.

Manfaat Pemeriksaan:
Menentukan faktor risiko penyakit jantung koroner; mendeteksi sindrom metabolik; memantau efektivitas
terapi penurun lipid.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma

Stabilitas Sampel : 7 hari pada 2 – 8°C


 3 bulan pada (-15)
– (-25)°C
 1 tahun pada (-60)
- (-80)°C

Persiapan Pasien : Puasa (tidak


diperbolehkan makan dan
minum, kecuali minum air
putih) selama 12 jam
sebelum pengambilan
darah.
 

Hari Kerja :

Metode : GPO-PAP

Nilai Rujukan : < 150 mg/dL

Anda mungkin juga menyukai