KEPERAWATAN ANAK I
“DIARE”
Dosen Pengampu:
Fadliyana Ekawaty, S.Kep.,Ners.M.Kep.,Sp.Kep.An
DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
Rani Alfiyyah Az-Zahra G1B118012
Etia Zaria Amna G1B118007
Chantika Septidianti G1B118010
Elprida Sihombing G1B118015
Intan Syafika G1B118013
Heidy Regina Nova G1B118045
M. Hidayat Tamila G1B118049
Nurul Mellinia Ramadana G1B118059
Alda Afrila Gani G1B118060
Eka Putri G1B118034
Andi Riani Sapitri G1B118035
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................2
D. Manfaat Penulisan............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi.............................................................................................3
B. Etiologi.............................................................................................3
C. Patofisiologi......................................................................................5
D. Manifestasi Klinis.............................................................................7
E. Pemeriksaan diagnostik....................................................................8
F. Pencegahan.......................................................................................8
G. penatalaksanaan................................................................................9
H. Asuhan Keperawatan......................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................16
B. Saran...............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare seringkali dianggap penyakit yang biasa dan sering dianggap
sepele penanganannya. Pada kenyataanya diare dapat menyebabkan gangguan
sistem ataupun komplikasi yang sangat membahayakan bagi penderita.
Beberapa di antaranya adalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,
shock hipovolemia, gangguan berbagai organ tubuh, dan bila tidak tertangani
dengan baik dapat menyebabkan kematian. Dengan demikian menjadi penting
bagi perawat untuk mengetahui lebih lanjut tentang diare, dampak negative
yang ditibulkan, serta upaya penanganan dan pencegahan komplikasinya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis gunakan meliputi :
1. Apa itu diare ?
2. Apa etiologi diare ?
3. Apa patofisiologi diare ?
4. Apa manifestasi klinik diare ?
5. Bagaimana pemeriksaan diagnostik diare ?
6. Bagaimana cara pencegahannya diare ?
7. Bagaimana penatalaksanaan diare ?
8. Bagaimana asuhan keperawatan diare?
4
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan di atas penulisan makalah ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian diare.
2. Mengetahui etiologi diare.
3. Mengetahui patofisiologi diare.
4. Mengetahui manifestasi klinik diare.
5. Mengetahui pemeriksaan diagnostik diare.
6. Mengetahui cara pencegahannya diare.
7. Mengetahui penatalaksanaan diare.
8. Mengetahui asuhan keperawatan diare.
D. Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini diantaranya yaitu :
1. Memberikan pengetahuan tentang pengertian diare.
2. Memberikan pengetahuan tentang etiologi diare.
3. Memberikan pengetahuan tentang patofisiologi diare.
4. Memberikan pengetahuan tentang manifestasi klinik diare.
5. Memberikan pengetahuan tentang pemeriksaan diagnostik diare.
6. Memberikan pengetahuan tentang cara pencegahannya diare.
7. Memberikan pengetahuan tentang penatalaksanaan diare.
8. Memberikan pengetahuan tentang asuhan keperawatan diare.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diare
Diare didefenisikan sebagai suatu kondisi di mana terjadi
perubahan dalam kepadatan dan karakter tinja dan tinja air di keluarkan
tiga kali atau lebih per hari (Ramaiah, 2007:13). Diare tejadi akibat
pencernaan bakteri E.COLI terhadap makanan. Bakteri ini sangat senang
berada dalam tinja manusia, air kotor, dan makanan basi. Untuk
mencegah terjadinya diare, makanan yang diberikan kepada anak harus
hygenis. Jangan lupa juga untuk selalu mencuci tangan dengan bersih
(Widjaja. 2005:26).
Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak
normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer
dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari
terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus.
B. Etiologi Diare
Menurut Dr. Haikin Rachmat, MSc., penyebab diare dapat
diklasifikasikan menjadi enam golongan:
1. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasit.
6
2. Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi.
3. Alergi.
4. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam
makanan.
5. Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun.
6. Penyebab lain.
7
dapat menyebabkan diare. Kadang kala sulit untuk mengetahui penyebab
diare. Diare dapat disebabkan oleh infeksi pada perut atau usus.
Peradangan atau infeksi usus oleh agen penyebab :
1. Faktor infeksi : Bakteri, virus, parasit, kandida
2. Faktor parenteral : infeksi di bagian tubuh alin (OMA sering terjadi
pada anak-anak)
3. Faktor malbabsorpsi : karbohidrat, lemak, protein
4. Faktor makanan : makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak,
sayuran yang dimasak kurang matang, kebiasaan cuci tangan
5. Faktor psikologis : rasa takut, cemas
C. Patofisiologi
Penyakit ini dapat terjadi karena kontak dengan tinja yang terinfeksi
secara langsung, seperti:
1. Makan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah
dicemari oleh serangga atau terkontaminasi oleh tangan kotor.
2. Bermain dengan mainan terkontaminasi apalagi pada bayi sering
memasukkan tangan/mainan/apapun kedalam mulut. Karena virus
ini dapat bertahan dipermukaan udara sampai beberapa hari.
3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak
air dengan air yang benar.
4. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air
besar.
8
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah adanya
peningkatan bising usus dan sekresi isi usus sebagai upaya tubuh untuk
mengeluarkan agen iritasi atau agen infeksi. Selain itu menimbulkan
gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan
elektrolit meningkat kemudian terjadi diare dan absorpsi air serta
elektrolit terganggu. Sebagai homeostasis tubuh, sebagai akibat dari
masuknya agen pengiritasi pada kolon, maka ada upaya untuk segera
mengeluarkan agen tersebut. Sehingga kolon memproduksi mukus dan
HCO3 yang berlebihan yang berefek pada gangguan mutilitas usus yang
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu
sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang
mengakibatkan gangguan asam basa, gangguan gizi, dan gangguan
sirkulasi darah.
Proses terjadinya Gastroenteritis dapat disebabkan oleh
berbagaikemungkinan faktor diantaranya:
1. Faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganime
(kuman)yang masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian
berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat
menurunkan daerahpermukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan
kapasitas usus yangakhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus
dalam absorbsi cairan danelektrolit. Atau juga dikatakan adanya
toksin bakteri akan menyebabkansystem transport aktif dalam usus
halus, sel di dalam mukosa intestinalmengalami iritasi dan
meningkatnya cairan dan elekrtolit.Mikroorganisme yang masuk
akan merusak sel mukosa intestinalsehingga menurunkan area
permukaan intestinal, perubahan kapasitasintestinal dan terjadi
gangguan absorbsi cairan dan elektrolit.
2. Faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan
absorbsiyang mengakibatkan tekanan osmotic meningkat sehingga
terjadi pergeseran air dan eletrolit ke ronga usus yang dapat
meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah Gastroenteritis.
9
3. Faktor makanan ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak
mampudiserap dengan baik. Sehingga terjadi peningkatan
peristaltic usus yang mengakibatkan penurunan kesempatan untuk
menyerap makanan yang kemudian menyebabkan Gastroenteritis.
4. Faktor psikologi dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan
peristalticusus yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan
makanan yangdapat mnyebabkan Gastroenteritis (Hidayat Azis,
2006).
D. Manifestasi Klinik
1. Bising usus meningkat, sakit perut atau mules
2. Diare, vomitus, tanda dehidrasi (+)
3. Asidosis, hipokalemia, hipotensi, oliguri, syok, koma
4. Pemeriksaan mikro organisme (+) ( misalnya amoeba)
5. Bisa ada darah dan mukus (lendir) dalam feses (misalnya pada
disentri amuba)
6. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
7. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi; turgor kulit jelek (elastisitas
kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa
kering
8. Kram abdominal
9. Demam
10. Mual dan muntah
11. Anoreksia
12. Lemah
13. Pucat
14. Perubahan tanda-tanda vital; nadi dan pernapasan cepat
15. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine
10
adekuat adalah kematian akibat dehidrasi yang menimbulkan renjatan
hipovolemik atau gangguan biokimiawi berupa asidosis metabolik yang
berlanjut. Seseoran yang kekurangan cairan akan merasa haus, berat
badan berkurang, mata cekung, lidah kering, tulang pipi tampak lebih
menonjol, turgor kulit menurun serta suara menjadi serak. Keluhan dan
gejala ini disebabkan oleh deplesi air yang isotonik.
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan
2. Kultur tinja
3. Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinin, dan glukosa
4. Pemeriksaan tinja; pH, lekosit, glukosa, dan adanya darah
F. Pencegahan
Penyakit diare dapat dicegah melalui ( Widoyono, 2005: 151 )
1. Menggunakan air bersih
Tanda-tanda air bersih :
Tidak berwarna
Tidak berbau
11
Tidak berasa
2. Memasak air sampai mendidih sebolum diminum untuk mematikan
sebagian besar kuman penyakit.
3. Membuang tinja bayi dan anak-anak dengan benar.
Pencegahan muntaber bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan
yang bersih dan sehat.
1. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh
makanan.
2. Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
3. Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi
standar di lingkungan tempst tinggal. Air dimasak benar-benar
mendidih, bersih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
4. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
5. Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan
muka.
6. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di
sembarangan tempat. Kalau bisa membawa makanan sendiri saat
ke sekolah
7. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat
tinggal, seperti air bersih dan jamban/WC yang memadai.
8. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar.
Misalnya, jarak antara jamban (juga jamban tetangga) dengan
sumur atau sumber air sedikitnya 10 meter agar air tidak
terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa menggunakan air
bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk memasak, mandi, dan
sebagainya.
G. Penatalaksanaan
Penanggulangan kekurangan cairan merupakan tindakan pertama
dalam mengatasi pasien diare. Hal sederhana seperti meminumkan
banyak air putih atau oral rehidration solution (ORS) seperti oralit harus
cepat dilakukan. Pemberian ini segera apabila gejala diare sudah mulai
12
timbul dan kita dapat melakukannya sendiri di rumah. Kesalahan yang
sering terjadi adalah pemberian ORS baru dilakukan setelah gejala
dehidrasi nampak.
13
6. Tintura opium dan paregorik untuk mengatasi diare (atau obat lain)
7. Transfusi bila terjadi perdarahan
8. Pembedahan bila terjadi perforasi
9. Observasi keseimbangan cairan
10. Cegah komplikasi
1. PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan
verifikasi atau komunikasi data tentang klien selama pengkajian
perawat mendapatkan dua tipe data yaitu :
a) Data subjektif : pengumpulan data dari sumber primer/ klien)
merupakan persepsi klien tentang masalah kesehatannya biasanya
mencangkup perasaan ansietas, ketidaknyamanan fisik atau stress
mental.
-Pasien mengeluh diare terus menerus
-Pasien mengatakan feses encer/cair
-Pasien mengeluh mulas
b) Data objektif: (pengumpulan data dari sumber sekunder)
merupakan pengamatan atau pengukuran yang dibuat oleh
pengumpul data.
-Pasien terlihat tampak lemas
-Pasien terlihat memegangi area perutnya
14
b. Nutrisi dan metabolik
Hipertermi, penuturan berat badan total sampai 50%, dnoteksia,
muntah.
c. Eliminasi BAB
Feces encer, frekuensi bervariasi dari > dari 3 sampai 8 kali per
hari.
d. Aktifitas
Kelemahan tidak toleran terhadap aktifitas.
e. Sensori
Nyeri ditandai rasa sakit pada abdomen.
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Tampak lemah dan kesakitan.
b. Tanda vital
Berat badan menurun 2% dehidrasi ringan
Berat badan menurun 5% dehidrasi sedang
Berat badan menurun 8% dehidrasi berat
TD menurun karena dehidrasi
RR meningkat karena hipermetabolisme, cepat dan dalam
(kusmoul)
Suhu meningkat bila terjadi reaksi inflmasi
Nadi meningkat (nadi perifer melemah)
c. Mata: cekung
d. Mulut: mukosa kering
e. Abdomen: turgor jelek
f. Kulit: kering, kapilari refil > 2’
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
15
B. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang
air besar dan encer.
C. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan menurunnya intake dan menurunnya absorbsi makanan
dan cairan.
3. INTERVENSI
A. Diagnosa : Diare akut berhubungan dengan infeksi bakteri
Tujuan : Diare dapat teratasi dalam jangka waktu secepatnya
Hasil yang diharapkan :
a. Konsistensi feses berbentuk
b. Tidak ada keluhan mengenai diare
c. Tidak terjadi lemas
Intervensi :
- Kaji intake dan output, otot dan observasi frekuensi defekasi,
karakteristik, jumlah dan faktor pencetus
Rasional : menentukan kehilangan dan kebutuhan cairan.
- Kaji TTV
Rasional : membantu mengkaji kesadaran pasien.
- Kaji status hidrasi, ubun-ubun, mata, turgor kulit, dan
membran mukosa.
16
Rasional : menentukan kehilangan dan kebutuan cairan.
- Ukur BB setiap hari
Rasional : mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubah
pemberian nutrisi.
- Anak diistirahatkan
Rasional : meningkatkan sirkulasi.
- Kolaborasi dengan pemberian cairan parenteral
Rasional : meningkatkan konsumsi yang lebih.
- Pemberian obat antidiare, antibiotik, anti emeti dan anti piretik
sesuai program.
Rasional : menurunkan pergerakan usus dan muntah.
5. PELAKSANAAN
Pelaksanaan atau implementasi adalah tindakan yang dilakukan
sesuai dengan rencana asuhan keperawatan yang telah disusun
sebelumnya berdasarkan tindakan yang lebih dibuat, dimana
17
tindakan yang dilakukan mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi.
6. EVALUASI
1) Pasien tidak diare lagi
2) Konsistensi feces berbentuk dan tidak cair
3) Pasien tidak merasa mulas
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa
darah atau lendir dalam tinja akibat imflamasi mukosa lambung atau usus
sehingga terjadi kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan.
Sebagai akibat dari berkurangnya absorpsi cairan dan elektrolit di usus
besar, maka muncul beberapa masalah keperawatan dari diare ini,
diantaranya adalah adanya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit;
kurang daru kebutuhan dan nausea.
Dari masalah tersebut, dipilih beberapa tindakan penatalaksanaan,
diantaranya : Banyak minum (oralit), Rehidrasi perinfus (jenis isotonis
kristaloid), Antibiotika yang sesuai (misal ciprofloxacin dan
metronidazole), Diit tinggi protein dan rendah residu, Obat anti kolinergik
untuk menghilangkan kejang abdomen, Tintura opium dan paregorik
untuk mengatasi diare (atau obat lain), misal carboadsorben, Observasi
keseimbangan cairan dan level elektrolit, Cegah komplikasi.
B. Saran
Biasakanlah untuk selalu hidup sehat agar kita tidak terkena diare,
Tingkatkan kesehatan baik individu maupun lingkungan, agar tidak
terserang penyakit, Masaklah air minum sampai mendidih, Cucilah tangan
sebelum dan sesudah makan, Buang Air Besar(BAB) dan Buang Air Kecil
(BAK) di kakus (WC).
19
DAFTAR PUSTAKA
Ramaiah, safitri, 2007. All You Wanted To Know About Diare. Jakarta:
Bhuana Ilmu Popular.
Suryadi, dkk. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta:percetakan
penebar swadaya.
Widjaja. 2007. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan
Dan Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.
Widoyono, 2005. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Penceg
ahan, dan Pemberantasan. Jakarta: Erlangga.
Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.
Definisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC.
Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman
untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta :
EGC.
Herlman, T. Heather.2012. NANDA International Diagnosis Keperawatan
: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.
20