Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN DAN MANAJEMEN

HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN


PEMINAT LAYANAN PENDIDIKAN

Nama : Mutiani
Nim :1701160053
Prodi : MPI
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 11, NO. 1, JUNI 2012 : 27-34 27

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN DAN MANAJEMEN


HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN
PEMINAT LAYANAN PENDIDIKAN

Rudy Haryanto* dan Sylvia Rozza**

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta, Kampus Baru UI Depok 16425


rudi_haryanto@yahoo.com*, roszzasylvia@yahoo.com **

Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif atas strategi pemasaran dan manajemen hubungan
masyarakat Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Objek Penelitian adalah unit hubungan masyarakat
(Humas) PNJ yang pada struktur organisasi langsung bertanggung jawab kepada Direktur PNJ.
Kegiatan Humas setiap periode diringkas dalam matriks, baik tugas dan wewenang petugas Humas,
kompetensi dan sasaran mutu terkait strategi pemasaran jasa pendidikan, baik internal maupun
eksternal. Agar fungsi dan peran Humas di perguruan tinggi menjadi efektif, disarankan untuk
melakukan langkah pengembangan yang sistematis dan terpadu. Langkah ini disebut dengan ROPE,
atau Research, the setting of Objection, Programming and Evaluation, baik dalam model dan cara
penanganannya maupun program yang dikembangkan. Kebutuhan komunikasi organisasi, baik
komunikasi internal maupun komunikasi eksternal diidentifikasi melalui suatu kajian (riset). Setelah
melakukan analisis, langkah berikutnya adalah menyusun rencana strategis Humas yang meliputi visi,
misi, tujuan dan sasaran Humas, kemudian dijabarkan dalam program kerja Humas.

Kata Kunci: strategi, jasa pendidikan, hubungan masyarakat

PENDAHULUAN efektivitas pengelolaan pendidikan tinggi.


Sedangkan dalam menghadapi era globalisasi,
Menghadapi rencana otonomi pengelolaan peran pendidikan tinggi semakin penting dan
perguruan tinggi, pendidikan tinggi Indonesia strategis dalam menjawab permasalahan dan
menghadapi tantangan untuk meningkatkan tuntutan yang timbul dimasyarakat.
kualitas sumberdaya yang dimiliki sehingga
Globalisasi merupakan kekuatan pemicu
mampu menghasilkan output berkualitas yang
(driver forces) pada semua aspek kehidupan.
berdaya saing tinggi. Tuntutan peningkatan
Konsep ini menciptakan paradigma borderless
kualitas ini disamping datang dari civitas world, yaitu dunia yang tidak mengenal batas-
akademika sebagai bagian organisasi (publik batas teritorial kedaulatan sebuah
internal), juga datang dari masyarakat (publik negara/bangsa. Dampaknya turut menciptakan
ekternal). persaingan yang semakin tinggi pada semua
Dalam melaksanakan Tri Dharma, aspek kehidupan masyarakat. Begitu juga
28 JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 11, NO. 1, JUNI 2012 : 27-34

perguruan tinggi membutuhkan interaksi dengan pendidikan, dimana pengelolaannya


dengan publik sebagai klien dan mitra. tidak dapat dilakukan secara tradisional akan
Menghadapi rencana otonomi pengelolan tetapi membutuhkan kemampuan khusus
pendidikan tinggi, perguruan tinggi perlu sehingga output pendidikan sesuai dengan
melakukan pembenahan internal antara lain kebutuhan pangsa pasar baik nasional maupun
melalui peningkatan komunikasi antar civitas internasional. Pengelolaan pendidikan menjadi
akademika untuk meningkatkan efesiensi dan
sangat penting, dimana pertumbuhan dan
perkembangan lembaga dipengaruhi oleh selain PNJ banyak lembaga lain yang menawarkan
kemampuan administrator dalam melakukan pendidikan serupa, akan tetapi sebanyak dan
scaning lingkungan ekternal, kompetitor lembaga semenarik apapun yang dilakukan oleh lembaga
lain, memperhitungkan kompetensi internal, harus lain, mahasiswa PNJ tetap teguh memilih PNJ
dapat menciptakan strategi yang mumpuni untuk sebagai lembaga layanan pendidikanya.
memenangkan persaingan tanpa meninggalkan Pelanggan pendidikan tersebut yang akan
esensi dari pendidikan itu sendiri. dicari oleh setiap lembaga pendidikan, hal itu bisa
Fokus dari manajemen pendidikan mengalami dilakukan melalui strategi pemasaran pendidikan,
perubahan dari sekedar melayani proses strategi ini diadopsi dari dunia bisnis, dimana
pendidikan menjadi bagaimana membuat pemakai penerapannya disesuaikan dengan nilai filosofi
pendidikan diubah menjadi pelanggan pendidikan dari pendidikan itu sendiri sebagai lembaga non
(customer pendidikan), dimana pelanggan profit.
pendidikan akan memberikan loyalitas yang tinggi Selain strategi pemasaran dibutuhkan juga
untuk tidak bisa berpaling pada lembaga lain. strategi komunikasi yang dilakukan oleh bagian
Menurut Alma (2003:16) hubungan masyarakat (public relations) dalam
perubahanperubahan dalam aspek manajemen meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan
tersebut, harus dapat menciptakan: (1) Makes maupun calon pelanggan pendidikan. Strategi
regular repeat purchases yaitu pelanggan yang komunikasi adalah kegiatan atau kampanye
selalu membeli atau memakai secara teratur komunikasi yang sifatnya informasional maupun
program yang diluncurkan oleh lembaga, misalnya persuasif untuk membangun pemahaman dan
mahasiswa menyelesaikan studi sampai akhir tetap dukungan terhadap suatu ide, gagasan atau kasus,
pada jurusan yang sama; (2) Purchases across produk maupun jasa yang terencana yang
product and service lines, pelanggan membeli dilakukan oleh suatu organisasi baik yang
diluar lini produk/jasa, misalnya ketika Politeknik berorientasi laba maupun nirlaba, memiliki tujuan,
Negeri Jakarta (PNJ) mengeluarkan program lain rencana dan berbagai alternatif berdasarkan riset
yaitu pelatihan Bahasa Inggris maka banyak dan memiliki evaluasi. (Smith, 2005:3).
mahasiswa jurusan lain yang mengikuti pelatihan Komunikasi strategis bukan hanya pada kegiatan
tersebut; (3) Refers other yaitu merekomendasikan public relations. Komunikasi pemasaran juga
produk lain, misalnya mahasiswa PNJ merupakan perwujudan dari konsep-konsep
merekomendasikan kepada keluarga, teman komunikasi. Pemasaran atau marketing dan public
ataupun masyarakat setiap program layanan relations merupakan bidang yang sering kali
pendidikan baik merekomendasikan jurusan yang bertubrukan atau overlapping. Public relations
diambil maupun layanan lainnya (training, merupakan fungsi manajemen yang memusatkan
seminar, loka karya dan sebagainya); (4) perhatian pada interaksi jangka panjang antara
Demonstrates an immunity to the full of the organisasi dengan publik yang berkaitan dengan
competition yaitu menunjukkan kekebalan dari organisasi untuk memperoleh goodwill, pengertian
daya tarik produk sejenis dari pesaing, misalnya yang saling menguntungkan serta dukungan
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 11, NO. 1, JUNI 2012 : 27-34 29

(Smith, 2005: 4). Sedangkan komunikasi Pengolahan Data


pemasaran adalah fungsi dalam manajemen yang  Data diolah dan dianalisis dalam bentuk
memusatkan perhatian pada produk atau jasa matriks strategi kekuatan dan kelemahan
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan (SWOT) berdasarkan referensi dan masukkan
konsumen. Namun, koordinasi dari dua kegiatan dari pihak internal dan eksternal PNJ.
tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan  Dilakukan penyusunan model strategi
efektivitas suatu organisasi dan dikenal sebagai pemasaran dan model pengembangan
integrated marketing communication (IMC). hubungan masyarakat PNJ.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas,
penelitian ini memfokuskan pada permasalahan HASIL PENELITIAN
berikut:
1. Bagaimana strategi dan upaya pemasaran Berdasarkan hasil survey dan wawancara
dalam meningkatkan pelanggan layanan yang dilakukan pada unit hubungan masyarakat
pendidikan di PNJ? (Humas) maka diperoleh hasil sebagai berikut:
2. Bagaimana dukungan manajemen hubungan  Humas telah memiliki matriks tugas dan
masyarakat (public relations management) wewenang.
PNJ dalam meningkatkan kerjasama dengan  Humas telah memiliki matriks kompetensi
lingkungan pemasaran dalam meningkatkan untuk petugasnya.
pelanggan?  Humas telah memiliki sasaran mutu yang
tertuang dalam dokumentasi yang harus
METODE PENELITIAN dilaksanakan sesuai periode berlakunya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data kualitatif dengan jenis penelitian Standar kompetensi petugas bertujuan agar
deskriptif. Data penelitian ini merupakan data para petugas melakukan tanggung jawabnya
primer yaitu sumber data penelitian yang sesuai dan memadai dengan matriks tugas dan
diperoleh peneliti secara langsung dari objek tanggung jawab sebagai anggota Humas. Hal
penelitian dan data sekunder, yaitu sumber data tersebut merupakan salah satu strategi internal
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak Humas.
langsung melalui Selain itu, strategi eksternal dilakukan melalui
media perantara (Indriantoro & Supomo, 2002) beberapa cara, antara lain melakukan pendekatan
dengan calon mahasiswa dan masyarakat
Metode Pengumpulan Data sekitarnya melalui beberapa kegiatan. Beberapa
 Studi literatur untuk mendapatkan referensi sasaran utama tersebut sebagai berikut:
dalam membahas permasalahan yang telah
dirumuskan. 1. Menerbitkan Warta PNJ 4 (empat) bulan
 Menggunakan metode survey untuk sekali setiap tahun.
mendapatkan data primer dengan 2. Mencetak brosur dan poster 3 (tiga) bulan
menggunakan instrument kuesioner yang sebelum UMPN dilaksanakan.
diberikan kepada manajemen PNJ. 3. Memasang iklan penerimaan mahasiswa baru
 Melakukan studi ke beberapa instansi PNJ di 2 media massa nasional dan 1 media
pendidikan lain untuk mendapatkan bahan dan massa regional 3 bulan sebelum masa
masukkan mengenai strategi pemasaran dan pendaftaran dimulai (bulan Mei).
manajemen hubungan masyarakat. 4. Melakukan presentasi ke 5 (lima) sekolah
menengah di Jabodetabek sekali dalam
setahun dan memonitor sumber informasi
30 JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 11, NO. 1, JUNI 2012 : 27-34

yang digunakan calon peserta saat mendaftar Visi dan misi Pendidikan Tinggi adalah untuk
ke PNJ . masyarakat, sehingga perguruan tinggi dalam
5. Mengikuti pameran pendidikan nasional melaksanakan Tridharma harus bersifat aktif
minimal sekali dalam setahun. berintegrasi dengan publiknya, dan dalam hal ini
6. Menyebarkan kuesioner kepada calon peran Public Relation (atau di perguruan tinggi
mahasiswa PNJ saat pendaftaran. lebih dikenal sebagai Hubungan Masyarakat).
Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan
PEMBAHASAN tinggi, agen alih teknologi dan inovasi, dalam
Memasuki era globalisasi dan menghadapi perkembangan kiprahnya di tingkat masyarakat di
rencana otonomi pengelolaan perguruan tinggi, tuntut untuk menghasilkan produk-produk
pendidikan tinggi Indonesia menghadapi berkualitas, baik dalam hal lulusan, sistem
tantangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang dikembangkan maupun tingkat
sumberdaya yang dimiliki sehingga mampu kontribusinya pada pembangunan dalam arti luas.
menghasilkan output berkualitas yang berdaya Dalam memenuhi kiprah tersebut, perguruan
saing tinggi. Tuntutan peningkatan kualitas ini tinggi memerlukan dukungan perangkat kerja
disamping datang dari civitas akademika sebagai tertentu yang dikenal sebagai Humas untuk
bagian organisasi (publik internal), juga datang mengenalkan atau menunjukkan kemampuannya
dari masyarakat (publik ekternal). Dari publik sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi yang
sebagai “klien”, datang tuntutan untuk memiliki tradisi kuat dalam bidang ilmu,
meningkatkan kualitas pengajaran yang dapat pengetahuan dan seni (Iptreks) tertentu, yaitu
menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu mengangkat isu-isu relevan yang dimunculkan,
menghadapi persaingan era globalisasi. Sedangkan program unggulan dan dukungan yang dimilikinya
dari publik sebagai “mitra”, datang tuntunan untuk (Hubeis,M., 1998).
peningkatan kualitas hasil penelitian dan kualitas Ditinjau dari pelaksanaan tugas yang
pangabdian pada masyarakat yang mampu sebenarnya, lembaga Humas sering di
menjawab permasalahan dan tantangan disepelekan, baik di tingkat internal maupun
pembangunan. ekternal. Humas dianggap hanya bertugas untuk
Tugas, fungsi dan tanggung jawab lembaga melaksanakan konferensi pers dan atau
Perguruan Tinggi adalah dirumuskan dalam mengirimkan siaran pers, padahal Humas juga
Tridharma Pendidikan Tinggi, yang terdiri dari mempunyai tugas untuk mengadakan komunikasi
fungsi pengajaran, penelitian dan pengabdian ke dalam (employee relation atau internal
kepada masyarakat. Dalam melaksanakan ketiga communication), yang juga bertujuan
dharma ini, perguruan tinggi membutuhkan mendapatkan dukungan dan pengertian dari bawah
interaksi dengan publik sebagai klien dan mitra. terhadap usaha-usaha organisasi. Humas pun harus
Menghadapi rencana otonomi pengelolan mampu memberikan saran kepada pimpinan untuk
pendidikan tinggi, perguruan tinggi perlu merumuskan kebijaksanaan, dan menumbuhkan
melakukan pembenahan internal antara lain good will yang baik terhadap citra organisasi
melalui peningkatan komunikasi antar civitas (Assegaf, 1987).
akademika untuk menghasilkan efesiensi dan Oleh karena itu perlu disadari pengertian
efektivitas pengelolaan pendidikan tinggi. tentang apa yang dapat dilakukan oleh
Sedangkan dalam menghadapi era globalisasi, Humas bagi pimpinan perguruan tinggi (Rektor
peran pendidikan tinggi semakin penting dan dan Pembantunya) dan organisasi perguruan tinggi
strategis dalam menjawab permasalahan dan sendiri, yaitu bagaimana memproyeksikan pesan
tuntutan yang timbul di masyarakat. yang tepat ke pengguna melalui penguasaan
komunikasi, melakukan kegiatan promosi efektif
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 11, NO. 1, JUNI 2012 : 27-34 31

sesuai biaya yang tersedia, dan memanfaatkannya 2. Membina hubungan harmonis antara
sebagai alat manajemen yang baik (Hubeis,1998). organisasi dengan publik, baik publik
Definisi Humas menurut The International eksternal maupun publik internal;
Public Relation Association (IPRA), adalah fungsi 3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal
manajemen dari sikap budi yang terencana dan balik dengan menyebarkan informasi dari
berkesinambungan yang dengan itu organisasi- organisasi kepada publik dan menyalurkan
organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat opini publik kepada organisasi:
umum dan pribadi berupaya membina pengertian, 4. Melayani publik dan memberi saran pimpinan
simpati dan dukungan dari mereka yang ada organisasi demi kepentingan umum.
kaitannya atau yang mungkin ada hubungannya
dengan jalan menilai pendapat umum di antara Melihat ciri dan fungsi Humas di atas, dan
mereka, mengorelasikan, sedapat mungkin, sesuai dengan visi dan misi bahwa pendidikan
kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang dengan tinggi adalah untuk masyarakat, maka Humas di
informasi yang terencana dan tersebar luas, perguruan tinggi harus dapat mendukung
mencapai kerja sama yang lebih produktif dan tercapainya visi dan misi tersebut. Kemudian
pemenuhan kepentingan bersama yang lebih menghadapi rencana otonomi pengelolaan
efisien (Effendi, 1998). Sedangkan menurut pendidikan tinggi, dan menghadapi era globalisasi,
Moore (1987), Humas adalah suatu filsafat sosial peran Humas menjadi semakin penting dan
dari manajemen yang dinyatakan dalam strategis dalam menjawab permasalahan dan
kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang tuntutan yang timbul di masyarakat.
melalui interpretasi yang peka mengenai Permasalahannya adalah sejauh mana kesiapan
peristiwa-pristiwa berdasarkan pada komunikasi Humas perguruan tinggi, khususnya di Politeknik
dua arah dengan publiknya, berusaha untuk Negeri Jakarta, dalam melaksanakan fungsinya
memperoleh saling pengertian dan itikad baik. untuk mendukung pengembangan pendidikan
Berdasarkan definisi di atas, Humas memiliki ciri tinggi menghadapi era globalisasi dan otonomi
sebagai berikut (Effendi, 1998): pengelolaan perguruan tinggi. Pelaksanaan tugas,
1. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam fungsi dan tanggung jawab lembaga perguruan
suatu organisasi yang berlangsung dua arah tinggi tersebut di atas membutuhkan komunikasi
secara timbal bailk; dengan publiknya, baik dengan civitas akademika
2. Humas merupakan penunjang tercapainya sebagai publik internal, maupun dengan publik
tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu eksternal seperti dengan masyarakat di sekitar
organisasi; kampus, perguruan tinggi lainnya, dinas/instansi
3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan Humas pemerintah, perusahaan, LSM dan lembaga swasta
adalah publik eksternal dan public internal; lainnya.
4. Operasionalisasi Humas adalah membina Humas PNJ telah berperan melalui beberapa
hubungan yang harmonis antara organisasi kegiatan yang menunjang kegiatan manajemen
dengan publik dan mencegah terjadinya dalam mencapai tujuan organisasi; membina
rintangan psikologis, baik yang timbul dari hubungan harmonis antara organisasi dengan
pihak organisasi mapupun dari pihak publik. publik, baik publik eksternal maupun publik
Berdasarkan ciri Humas di atas, fungsi Humas internal; menciptakan komunikasi dua arah timbal
dapat dirumuskan sebagai berikut (Effendi, 1998): balik dengan menyebarkan informasi dari
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam organisasi kepada publik dan menyalurkan opini
mencapai tujuan organisasi; publik kepada organisasi.
Hal tersebut dapat terlihat dalam sasaran mutu
yang disampaikan pada bagian sebelumnya
32 JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 11, NO. 1, JUNI 2012 : 27-34

sehingga diharapkan strategi humas dan proses yang secara spesifik sudah mengeluarkan
pemasaran untuk mencapai pelanggan yang “Warta Politeknik” yang disebarkan ke
potensial dapat tercapai. seluruh stakeholder.
Agar fungsi dan peran Humas di perguruan  Strategi internal dengan mengembangkan
tinggi menjadi efektif, Hubeis (1998) kemampuan petugas/pegawai Humas dalam
menyarankan untuk melakukan langkah mencapai kompetensi yang
pengembangan yang sistematis dan terpadu. memadai.
Langkah ini disebut dengan ROPE, atau  Unit Humas bertanggung jawab atas seluruh
Research, the setting of Objection, Programming dokumentasi dan penyebaran informasi pada
and Evaluation, baik dalam model dan cara kegiatan formal di PNJ.
penanganannya maupun program yang SARAN
dikembangkan. Kebutuhan komunikasi organisasi,
baik komunikasi internal maupun komunikasi Beberapa saran atas kinerja unit Humas,
eksternal diidentifikasi melalui suatu kajian (riset). sebagai berikut:
Setelah melakukan analisis, langkah berikutnya  Melakukan kegiatan promosi tidak hanya
adalah menyusun rencana strategis Humas yang tergantung kejadian yang terkait akademik,
meliputi visi, misi, tujuan dan sasaran Humas, misalnya penerimaan mahasiswa baru, tetapi
kemudian dijabarkan dalam program kerja Humas. secara berkelanjutan memperkokoh
Dalam setiap tahapan kegiatan dilakukan evaluasi komunikasi dengan para calon pelanggan
sehingga tujuan dan sasaran Humas dapat dicapai potensial.
dengan efektif dan efisien. Oleh karena program  Beberapa kegiatan Humas memungkinkan
Humas perlu disesuaikan dengan arah dapat dihubungkan dengan kegiatan jurusan di
perkembangan perguruan tinggi, Hubeis (1998) PNJ sehingga dalam melakukan strategi
menyarankan periodesasi pengembangan Humas. pemasaran sekaligus melakukan perbaikan
atas strategi pemasaran jurusan, misalnya
KESIMPULAN DAN SARAN terkait kerjasama industri atau masyarakat.
 Agar fungsi dan peran Humas di perguruan
Kesimpulan tinggi menjadi efektif, berdasarkan literature
Berdasarkan pembahasan atas pengembangan terdahulu disarankan untuk melakukan
strategi pemasaran dan manajemen Humas PNJ langkah pengembangan yang sistematis dan
diatas maka bisa diperoleh beberapa kesimpulan, terpadu sehingga menunjang kegiatan
yaitu: perguruan tinggi.

 Unit Humas PNJ telah melakukan strategi UCAPAN TERIMA KASIH


pemasaran atas jasa pendididkan PNJ dengan Ucapan terima kasih disampaikan kepada
melakukan strategi pemasaran eksternal beberapa pihak yang telah membantu
berupa kegiatan-kegiatan antara lain, terlaksananya penelitian ini, khususnya Unit
melakukan promosi dengan mengikuti Humas PNJ, UPPM PNJ dan Jurusan
pameran atau eksibisi secara rutin, melakukan Akuntansi PNJ.
kunjungan ke sekolah calon mahasiswa yang
potensial.
DAFTAR PUSTAKA
 Unit Humas telah menciptakan komunikasi
dua arah timbal balik dengan menyebarkan [1] Afifudin, 2004, Manajemen Hubungan
informasi dari organisasi kepada publik dan Masyarakat Pendidikan, CV. Alfabeta,
menyalurkan opini publik kepada organisasi, Bandung.
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 11, NO. 1, JUNI 2012 : 27-34 33

[2] Akdon, 2006, Manajemen Strategik untuk


Manajemen Pendidikan. CV. Alfabeta,
Bandung.
[3] Alma, Buchari. 2005. Pemasaran
Stratejik Jasa Pendidikan. CV. Alfabeta,
Bandung
[4] Assegaf, Dja’far Husin., 1987. Hubungan
Masyarakat Dalam Praktek.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
[5] Effendi, Onong Uchyana., 1998. Hubungan
Masyarakat Suatu Studi Komunikologis.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
[6] Hubeis, Musa., 1998. Pengembangan Publik
Relesen Efektif di Perguruan Tinggi.
Bulletin IPB Edisi Agustus 1998. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
[7] Kotler, Philip. 2003. Marketing
Management. The Millennium Edition. New
Jersey: Prentice-Hall International
Inc.
[8] Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen
Pemasaran Jasa (Teori dan Praktek),
Salemba Empat, Jakarta
[9] Moore, Frazier H., 1988. Public Relation:
Principles, Cases and Problems. Richard
D.Irwin, Inc.
[10] Mulyasa, 2003, Manajemen Administrasi
Pendidikan, CV. Alfabeta, Bandung
[11] Sagala, H. Syaiful., 2007, Manajemen
Strategik dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan. CV. Alfabeta, Bandung
[12] Tjiptono, Fandy, 2001, Strategi Pemasaran,
Ed.2. Cet.5, Andi,
Yogyakarta.
34 JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 11, NO. 1, JUNI 2012 : 27-34

Anda mungkin juga menyukai