Anda di halaman 1dari 7

ESAI BMBL

Salma Nurlaily/DTS/1806187064

I. Analisis SWOT
SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity
(kesempatan) dan Threat (hambatan/ancaman). Analisis SWOT adalah sebuah analisa yang
dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasawarsa 1960 – 1970an. Analisis SWOT digunakan untuk
menghadapi segala ancaman dan hambatan di masa yang akan datang serta untuk mempersiapkan
diri dari berbagai perubahan sosial yang ada agar sesuai dengan harapan dan cita – cita kita. Secara
ilmiah analisis SWOT juga diartikan sebagai metode atau cara untuk menggambarkan kondisi atau
mengidentifikasi masalah berdasarkan faktor internal maupun faktor eksternal. Analisis SWOT
menggambarkan apa yang terjadi, bukan sebagai pemecah masalah.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT,
dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Saya akan mencoba untuk menganalisis SWOT yang ada pada diri saya. Apa saja potensi yang
bisa berpengaruh pada karir atau aktivitas serta hambatan – hambatan yang ada ke depan agar saya
bisa mempersiapkan diri lebih baik.
A. Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam seseorang, organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kekuatan yang yang saya miliki untuk saat ini antara lain :
1. Senang bergaul secara positif.
2. Ramah terhadap teman.
3. Bertanggung jawab.
4. Senang berorganisasi.
5. Pantang menyerah.
6. Setia
7. Sabar
8. Bisa menenangkan teman dengan memberi motivasi
B. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam seseorang, organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kelemahan yang saya miliki untuk saat ini antara lain :
1. Mudah sekalai mengantuk
2. Kurang teliti dalam mengerjakan sesusatu
3. Pemalas.
4. Sering lupa.
5. Pemalu pada lingkungan yang baru.
6. Kurang komunikatif.

C. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang untuk berkembang di masa yang akan datang. Peluang yang saya
miliki untuk saat ini antara lain :
1. Mempunyai relasi yang cukup banyak.
2. Mempunyai kemampuan akademik yang lumayan tinggi.
3. Bekerja keras terhadap sesuatu yang ingin dicapai
4. Dengan kejujuran, saya bisa bekerja dengan baik dan segala sesuatu berjalan dengan baik karena
kejujuran

D. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman yang saya miliki untuk saat ini antara
lain :
1. Suka meremehkan hal-hal kecil padahal hal yang dirmehkan itu terkadang penting dan menjadi
hal yang besar
2. Saya tidak mengekos, sehingga harus pulang-pergi dari kampus ke rumah, karena PP saya
mudah lelah dan kadang suka ketiduran
3. Kadang terlalu perfeksionis sehingga lama dalam menyelesaikan tugas
II. Self Diligence

Kemampuan Tanpa Ketekunan = Nol

Setiap orang dengan profesi dan keberhasilan yang telah mereka raih merupakan buah dari suatu
proses ketekunan yang mereka jalani, tidak hanya dalam sehari atau dua hari atau bahkan setahun,
dua tahun. “Persahabatan” yang dijalin dengan berbagai tantangan dan pengambilan keputusan
yang menjadi “makanan setiap hari”, terus-menerus tanpa henti dijalani sehingga mereka dikenal
sebagai orang-orang sukses dan patut diteladani.
Banyak nama yang dapat kita angkat untuk menginspirasi melalui buah ketekunan yang mereka
petik, yaitu keberhasilan. Kesuksesan seorang Presiden Abraham Lincoln ternyata diawali dengan
proses hidup yang sulit dimana ia memiliki pengalaman hidup serba kekurangan, tidak dapat
bersekolah dan mengharuskan ia untuk tidur beralaskan dedaunan kering.
Apakah Anda mengenal nama Hee Ah Lee, perempuan asal Korea yang terlahir dengan
“kekurangan” berupa jari jemari yang tidak seperti orang-orang lain dimana jari mereka berjumlah
5. Ia terlahir dengan jari berjumlah 4 keseluruhannya. Tidak hanya itu, kakinya hanya sebatas lutut
saja. Namun, namanya begitu terkenal dan menjadi pianis kelas dunia. Kelemahan yang dianggap
oleh kebanyakan orang sebagai penghambat, justru tidak ia hiraukan. Ketekunan yang menjadikan
dia ada di puncak keberhasilan.
Setiap orang tidak terkecuali telah diberikan anugerah kemampuan masing-masing, namun ada
pertanyaan besar, mengapa tidak banyak orang yang mengalami kesuksesan dan keberhasilan?
Jawabannya hanya satu, kurang tekun. Lantas bagaimanakah caranya untuk dapat melatih
ketekunan disamping setiap kemampuan yang sebetulnya sudah melekat pada diri kita?

#1 Giat Bekerja
Ada orang yang beranggapan bahwa dirinya sudah mampu dan tidak perlu lagi untuk melatih serta
mengasah setiap kemampuan yang telah ia miliki, padahal sesungguhnya ia mampu meraih lebih
besar dan lebih hebat dari kualitasnya saat ini. Dalam melatih ketekunan, kita perlu giat dalam
melakukan bagian kita. Kebanyakan orang menyepelekan dan memandang sebelah mata kualitas
dari sebuah proses, padahal setiap hasil yang baik tentu saja telah melalui proses yang tidaklah
mudah dan singkat. Jangan biarkan diri kitastuck pada satu titik. Mungkin ada rasa bangga yang
kita rasakan, namun jangan biarkan kebanggaan itu menjadi kesombongan sehingga kita merasa
bahwa kita tidak perlu lagi bergiat karena sudah merasa mampu.
#2 Tidak Mudah Menyerah
Saat melihat keberhasilan orang lain, jadikan itu sebagai motivasi dan membuat rasa pesimis kita
semakin ditekan. Buat diri kita semakin optimis dan katakan serta yakinkan diri bahwa apabila
orang lain dapat melakukannya, kenapa saya tidak? Selalu motivasi diri sendiri bahwa saya mampu
dan saya bisa. Lakukan terus, terus dan terus dan jangan mudah menyerah. Ingatlah bahwa
keberhasilan tidak datang secara instan. Orang yang tekun adalah orang yang tidak mudah
menyerah. Ambil hikmah dari setiap kegagalan untuk menjadi motivasi dalam diri dalam meraih
keberhasilan di tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya.

#3 Berani Ambil Risiko


Setiap risiko pastilah harus diambil karena setiap hari kita dihadapkan pada tantangan dan masalah.
Oleh sebab itu pengambilan keputusan yang tepat juga harus diasah dengan baik. Yakinkan diri
bahwa setiap hari adalah sebuah peluang kesuksesan yang harus diambil. Keputusan hari ini
menentukan hari depan kita di kemudian hari. Keputusan sekecil apapun pasti mengandung risiko.
Beranikan diri untuk ambil risiko dengan pertimbangan yang matang akan hal positif dan negatif
yang akan ditimbulkan.

#4 Selalu Berharap dan Berusaha Lebih Baik


Tidak ada sesuatu yang salah dengan harapan. Dengan harapan, kita menjadi semakin terpacu dan
termotivasi serta tersugesti bahwa kesuksesan akan ada di genggaman tangan kita. Melalui sebuah
harapan, maka sesuatu yang tampak tidak mungkin menjadi suatu kemungkinan yang dapat diraih.
Melalui harapan, ada satu titik terang dan pencerahan yang membuat kita menjadi yakin akan
kebahagiaan yang akan diraih. Jangan biarkan api semangat dan harapan menjadi padam. Lakukan
yang terbaik untuk setiap kesempatan yang datang dan jangan biarkan kita melakukan sesuatu
dengan asal-asalan karena akan mempengaruhi kualitas diri kita.

Ilustrasi Ketekunan yang Memotivasi


Suatu hari di sebuah pasar terdapat seorang penjual barang-barang rumah tangga dari emas yang
sedang merapikan setiap barang jualannya. Tak selang beberapa meter, terdapat seorang penjual
barang-barang rumah tangga juga namun bahan dasar pembuatannya bukan dari logam mulia,
tetapi dari kuningan. Pada hari itu mereka berjualan dengan motivasi dan harapan bahwa setiap
barang jualannya akan laku terjual. Si penjual barang dari kuningan tidak merasa kecut dan tawar
hati dengan barang jualannya walaupun disandingkan dengan penjual barang dari emas.
Si penjual barang kuningan ternyata selalu memoles dan mengasah logam kuningan dari barang
dagangannya. Ia berusaha memberikan yang terbaik kepada para pembeli dengan menyediakan
barang-barang yang baik, walaupun bukan dari logam mulia, namun barang-barangnya begitu
mengkilap dan tidak kusam.
Berbeda halnya dengan barang yang dijual oleh si penjual barang dari emas. Ia beranggapan
bahwa, barang yang ia jual adalah barang dengan bahan dasar yang sudah mahal sehingga ia hanya
sekadar menjualnya dengan menata setiap barang dagangannya sesuai tempatnya tanpa
memperhatikan kilau emas yang tampak kusam karena tidak sering dipoles dan dibersihkan. Si
penjual barang-barang emas merasa bahwa para pembeli akan langsung tertarik dengan barang
dagangannya.
Namun hasilnya, pada hari itu tidak ada seorang pun yang membeli barang dagangan dari si penjual
barang dari emas. Para calon pembeli dan pengunjung pasar hanya sekadar melihat barang
dagangannya dan berlalu lalang di depan gelaran jualannya tanpa membeli satupun barang
dagangannya. Ada kalanya pengunjung hanya melihat-lihat dan menyentuh barang dagangannya
yang dari emas tersebut.
Berbeda halnya dengan si penjual barang-barang dari kuningan. Para pengunjung lebih banyak
tertarik dengan barang dagangannya karena tampak lebih menarik dilihat dan tidak kusam
walaupun bahan dasarnya dari logam kuningan. Tidak jarang mereka yang tertarik dan ingin
membeli barang-barang yang ia jual pada saat itu.

Pupuk Ketekunan Sejak Dini


Ketekunan serta keuletan yang ditampilkan melalui kisah tersebut sungguh berbeda. Kualitas dari
kuningan dan emas tentu saja berbeda namun keuletan tetap menghasilkan keberhasilan yang lebih
dari sekadar sebuah kemalasan. Jadilah orang-orang yang tekun dalam mengerjakan pekerjaan
karena akan ada orang yang dengan tidak sengaja melihat kualitas diri Anda yang berkilau melalui
ketekunan yang Anda pupuk setiap harinya. Ketekunan jangan hanya dilakukan karena ingin
dilihat orang, dengan ketekunan kita akan mendapat maanfat yang besar untuk diri kita sendiri

III. Time Management


Time management atau manajemen waktu merupakan salah satu skill yang penting bagi setiap
pribadi yang efektif. Yaitu kemampuan untuk mengorganisasi, merencanakan, dan mengontrol
bagaimana Anda menggunakan waktu dalam keseharian Anda dalam setiap aktivitas secara efektif
untuk mencapai tujuan Anda.
Time management yang baik membutuhkan perubahan pola pikir dan fokus yaitu bukan dari
berapa banyak aktivitas yang Anda lakukan setiap harinya tapi berapa banyak hasil yang Anda
dapat capai, being busy isn’t the same as being productive.
“Being busy isn’t the same as being productive.”-TIM FERRIS
Time management yang baik memungkinkan Anda untuk bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras,
sehingga Anda dapat mencapai dan menyelesaikan lebih banyak hal dalam waktu yang lebih
singkat, bahkan ketika menghadapi deadline yang singkat dan tekanan tinggi dalam pekerjaan.
Time management skill meliputi goal setting atau penetapan tujuan, perencanaan ke depan,
pengaturan prioritas, dan pemantauan aktual bagaimana Anda mengunakan waktu Anda.
Manfaat Manajemen Waktu yang Baik
Mengalokasikan sebagian waktu Anda saat ini untuk mempelajari manajemen waktu merupakan
investasi Anda ke depan untuk menjadi pribadi yang lebih efektif.
Manfaat yang dapat Anda rasakan dengan mengimplementasikan manajemen waktu yang baik
diantaranya:
 Meningkatnya produktivitas dan efisiensi
 Reputasi yang lebih baik
 Berkurangnya stress dan kesehatan yang lebih baik
 Peluang yang lebih besar untuk mencapai tujuan penting dalam hidup dan karir Anda.

Sebaliknya manajemen waktu yang buruk membawa konsekuensi yang tidak diinginkan,
diantaranya:
 Alur kerja yang tidak efisien
 Kualitas hasil kerja yang buruk
 Penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu
 Tingkat stress dan kecemasan yang tinggi
 Reputasi yang kurang baik dan karir yang tidak berkembang.

Jika saat ini mungkin Anda merasa kewalahan dengan pekerjaan Anda, stress dengan beban kerja
yang berlebihan. Waktu Anda habis dalam kesibukan sehari-hari karena perhatian Anda terbagi
pada begitu banyak tugas yang berbeda. Anda merasa di kejar waktu, terburu-buru beralih dari
satu aktivitas satu ke aktivitas lainnya, sehingga Anda benar-benar mengalami kelelahan secara
mental dan fisik. Ini adalah sebagian pertanda bahwa Anda perlu memperbaiki manajemen waktu
Anda.
Catatan Penting:
Time management merupakan kemampuan untuk mengorganisasi, merencanakan, dan mengontrol
bagaimana Anda menggunakan waktu dalam keseharian Anda dalam setiap aktivitas secara efektif
untuk mencapai tujuan Anda.
Investasikan sebagian waktu Anda untuk mempelajari beragam teknik manajemen waktu yang
tersedia di Karir Akademi untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam mengelola waktu,
melakukan pekerjaan dan menjadi pribadi yang lebih efisien, efektif, dan produktif. Mempelajari
time management memiliki manfaat yang besar sekarang dan sepanjang karir Anda.
IV. Pentingnya Skala Prioritas
Skala prioritas adalah sesuatu hal yang harus di lakukan terlebih dahulu. Setiap orang memiliki
skala prioritas yang berbeda-beda. Pentingnya membuat skala prioritas dalam setiap menjalani
kegiatan dapat membantu kita untuk dapat memilih apa yang merupakan kebutuhan dan juga
keinginan. Dengan adanya skala prioritas waktu kita tidak terbuang sia-sia hanya untuk melakukan
sebuah kegiatan yang hanya keinginan diri sendiri, misalnya bermain HP hanya untuk bermain
game.
Berikut ini pembagian skala prioritas:
1. Penting dan mendesak
Kebutuhan penting dan mendesak adalah kebutuhan yag memiliki tingkat urgensi tinggi dan
memiliki tenggat waktu yang terbatas, sehingga harus segera dipenuhi. Contoh dari kebutuhan ini
yaitu mengerjakan tugas kuliah yang batas waktu pengumpulanya pada hari itu juga.
2. Penting tetapi kurang mendesak
kebutuhan penting namun kurang mendesak adalah kebutuhan yang memiliki tingkat urganis
tinggi namun tidak memiliki keharusan untuk segera dilakukan. Contoh dari kebutuhan ini adalah
tugas kuliah mengenai materi yang penyampaiannya masih di pekan yang akan datang.
3. Kurang penting namun mendesak
Kebutuhan kurang penting namun mendesak adalah kebutuhan yang memiliki tingkat urgensi yang
tidak tinggi namun harus segera dilakukan. Contoh dari kebutuhan ini yaitu menghadiri perayaan
ulang tahun teman.
4. Kurang penting dan kurang mendesak
Kebutuhan kurang penting dan kurang mendesak adalah kebutuhan yang memiliki urgensi rendah
dan tidak harus segera dilakukan, sehingga ditempatkan di prioritas paling akhir. Contoh dari
kebutuhan ini adalah bertamasya bersama teman.
Skala prioritas, baik kebutuhan maupun pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu, perlu
ditentukan dengan cermat agar tidak mengalami kesulitan yang membuat diri kita kelimpungan
dan menghadapi dampak yang tidak diinginkan. Orang yang sukses adalah mereka yang mampu
menjabarkan berbagai kebutuhan dan pekerjaan mereka sesuai dengan skala prioritas yang ditaati
oleh diri sendiri.

Referensi :
https://www.finansialku.com/cara-melatih-ketekunan-untuk-meraih-kesuksesan/
https://www.finansialku.com/skala-prioritas-kunci-menuju-sukses/
http://karirakademi.com/karir-skill/time-management-introduksi/

Anda mungkin juga menyukai