Anda di halaman 1dari 3

Resensi Novel Laskar Pelangi

Nama:Sabda Dwi Arif Andika

Kelas:XI IIS 4

No.Absen:24

Judul Buku : Laskar Pelangi

Penulis : Andrea Hirata

Negara : Indonesia

Bahasa : Indonesia

Genre : Roman

Penerbit : Yogyakarta: Bentang Pustaka

Tanggal terbit : 2005

Halaman : xxxiv, 529 halaman

ISBN : ISBN 979-3062-79-7

1. Sinopsis

Novel ini mengisahkan tentang sepuluh anak Belitung yang tergabung dalam Laskar
Pelangi mereka adalah Mahar, Ikal, Lintang, Harun, Syahdan,A Kiong,Trapani, Borek, Kucai
dan satu-satunya wanita yaitu Sahara . Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan di
pedalaman Belitung yang kontras dan yang kaya akan timah, namun masyrakatnya tidak
mampu memenuhi kehidupannya sehari-hari. Novel ini juga menceritakan tentang semangat
juang dari anak-anak kampung Belitung untuk mengubah nasib mereka melalui sekolah.
Sebagian besar orang tua mereka lebih senang melihat anak-anaknya membantunya dari
pada belajar di sekolah.

Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu, sekolah yang dibangun
atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru yaitu seorang Kepala Sekolah yang sudah
tua yang bernama bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda yang bernama ibu
Muslimah Hafsari yang juga sangat miskin berusaha mempertahankan semangat besar
pendidikan. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel
karena kekurangan murid itu terselamatkan berkat seorang anak yang sepanjang masa
bersekolah yang tak pernak mendapatkan rapot.
Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan karena donator dikomunitas marjinal itu
begitu miskin. Seperti gedung sekolahnya yang sudah roboh, ruang kelas beralas tanah,
beratap bolong-bolong, berbangku seadanya dan pada malam hari dipakai untuk
menyimpan ternak, bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang hanya
mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras, sehingga para guru
itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang kepala sekolah mencangkul
sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan. Kendati demikian, keajaiban seakan
terjadi setiap hari disekolah yang dari jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh itu.
Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu
guru muda yang hanya berijazah SKP ( Sekolah Kepandaian Putri ). Mereka berdua saling
bahu membahu membesarkan hati anak-anak tadi agar percaya diri, berani berkompetisi,
agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam
hidup ini. Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang
murid yang sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak
Harfan dan buk Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi
kesepuluh muridnya. Kedua guru miskin itu member julukan kesepuluh murid itu sebagai
laskar pelangi.

Keajaiban juga terjadi ketika sekolah muhammadiyah, dipimpin oleh salah satu
laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai
puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi yaitu ( Ikal, Lintang, dan Sahara )
berhasil menjuarai lomba cerdas pangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-
sekolah negeri. Taayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah muhammadiyah
ketika Lintang sisiwa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal
Cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki
tertua yang harus menghidupi keluarganya, sebab ayahnya sudah meninggal dunia.
Meskipun awal tahun 90-an sekolah muhammadiyah itu akhirnya ditutup karena samaskali
sudah tidak bisa membiayai diri sendiri, tapi semangat, integritas, keluruhan budi dan
ketekunan yang diajarkan pak Harfan dan buk Mus tetap hidup dalam hati laskar pelangi.
Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sepuluh orang anggota laskar
pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and
development manager disalah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini,
dan juga ada yang mendapatkan beasiswa internasional kemudian melakukan research di
University the paris surbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah
universitar termuka di Inggris semua itu berkat dari pendidikan dan akhlak kecintaan
intelektual yang diajarkan oleh pak Harfan dan buk Mus. Kedua orang hebat yang mungkin
bahkan belum pernah keluar dari pulau diujung paling selatan Sumatra itu.

2. Tema

Dalam Novel Laskar Pelangi ini tema utamanya adalah pendidikan. Namun uniknya
tema pendidikan ini diselangi dengan kisah persahabatan yang erat antara anggota Laskar
Pelangi, tema pendidikan ini juga dipadukan dengan tema ekonomi. Namun tema
pendidikanlah yang lebih menonjol pada novel ini.
3. Penokohan
1) Ikal :Pandai.
2) Taprani :Tampan,Rapi,Pandai,Pendiam,Santun
3) Sahara : perhatian,ketus,skeptis,susah diyakinkan
4) A Kiong : Polos,Pendiam,Selalu percaya apa yang mahar katakan
5) Mahar : memiliki bakat dalam bidang seni, baik itu menyanyi, melukis, seni rupa
6) Bu muslimah:Optimis,Pengikhlas
7) Lintang :Jenius,Gigih,Percaya diri
8) Kucai : salah satu anggota Laskar Pelangi yang diamanahi sebagai ketua kelas
9) Syahdan : Syahdan adalah salah satu anggota ‘Laskar Pelangi’ yang selalu setia
menemani Ikal membeli kapur tulis di took Sinar Harapan milik orang tua A
Ling

4. Keunggulan dan kelemahan


1) Keunggulan Novel

Banyak sekali pelajaran yang kita teladani dari novel Laskar Pelangi seperti,
keagamaan moral, ketegaran hidup bahkan makna sebuah takdir yang tidak bisa kita
tebak.

2) Kelemahan Novel

Terdapat banyak kata-kata yang sulit untuk dipahami atau dimengerti karena
menggunakan kata-kata daerah yang belum diketahui artinya.

Anda mungkin juga menyukai