Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KELOMPOK

KESEHATAN MASYARAKAT
PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENCY DASAR(PONED)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. AFIFAH ROHMAH (P071240180 01)


2. EGA NOVIANA (P071240180 11)
3. EKA FEBRIANI INTASARI (P071240180 12)
4. EKA NURFADILA (P071240180 13)
5. HIKMATUL ISNAINI (P071240180 15)
6. IDIATUL FITRI (P071240180 18)
7. NESYA TIRTARISANTI (P071240180 28)
8. NURJADIDA (P071240180 33)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PRODI DIII KEBIDANAN
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah psikologi ini dengan judul “Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Dasar / PONED”. Makalah ini di susun dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kesehatan Masyarakat Program Studi
DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah Kesehatan Masyarakat
2. Segala pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penyusun khsusunya dan bagi pembaca umumnya.

Mataram, 19 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian PONED
B. RuangLingkupDalamPoned
C. IndikatorTerlaksananyaPuskesmasPoned
D. Kebijaksanaan Dari Puskesmas Poned
E. Kriteria Puskesmas Poned
F. KriteriaRumahSakitPoned
G. TujuanPoned
H. SyaratPuskesmasPoned
I. PetugasPelaksanaPoned
J. PelayananyangdiLaksanakanPelayananPoned
K. Faktor Pendukung Keberhasilan Poned
L. Penanggung Jawab Puskesmas Poned
M.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) adalah pelayanan
untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang
terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin maupun ibu dalam masa nifas dengan
komplikasi obstetri yang mengancam jiwa ibu maupun janinnya. PONED
merupakan upaya pemerintah dalam menanggulangi Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yang masih tinggi
dibandingkan di Negara-negara Asean lainnya.

Dari data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) tahun


2015 menunjukkan bahwa dari 100.000 kelahiran hidup diindonesia , 305
diantaranya berkhir dengan kematian sang ibu (Profil Kesehatan Indonesia,
2015). Tingginya angka kematian Ibu (AKI) tersebut- 305/100.000 kelahiran
hidup mendorong pemer
intah untuk melakukan intervensi struktural salah satunya adalah dengan
mencantumkan target penurunan AKI ke dalam rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019. Dalam RPJMN 2014-2019,
pemerintah menargetkan penurunan AKI dari 205/100.000 kelahiranmenjadi
276/100.000 kelhiran hidup. (Media Indonesia,2017).
Berdasarkan SDKI 2012 angka kematian ibu di Indonesia sebesar
359 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian ibu di NTB
tahun 2012 sebesar 251 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan
laporan dari kabupaten/kota, jumlah kasus kematian ibu di Provinsi NTB
selama tahun 2016 adalah 92 kasus, menurun dibandingkan tahun 2015
dengan 95 kasus. Jumlah kematian ibu di Provinsi NTB cenderung
fluktuatif, namun apabila dicermati lebih lanjut, dalam 3 (tiga) tahun
terakhir jumlah kematian ibu menunjukkan progres positif atau
cenderung menurun. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari PONED ?
2. Bagaimana ruang lingkup dalam PONED ?
3. Apa saja Indikator terlaksananya PUSKESMAS PONED ?
4. Bagaimana Kebijaksanaan dari Puskesmas PONED ?
5. Bagaimana kriteria Puskesmas PONED ?
6. Bagaimana kriteria Rumah Sakit PONED ?
7. Apa tujuan dari PONED ?
8. Apa saja syarat dari Puskesmas PONED ?
9. Siapa saja petugas pelaksana PONED ?
10. Apa saja pelayanan yang dilaksanakan pelayanan PONED ?
11. Apa saja syarat puskesmas PONED ?
12. Siapa saja petugas pelaksana PONED ?
13. Apa saja factor pendukung keberhasilan PONED Puskesmas ?
14. Siapa penanggung jawab puskesmas PONED ?
15. Siapa saja pihak yang terkait dalam pengembangan PONED ?
16. Bagaimana distribusi dari Puskesmas PONED ?
17. Apa saja kebijakan dari PONED ?
18. Apa saja yang harus disiapkan untuk pelaksaan PONED ?

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari PONED
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dalam PONED
3. Untuk mengetahui Indikator terlaksananya PUSKESMAS PONED
4. Untuk mengetahui Kebijaksanaan dari Puskesmas PONED
5. Untuk mengetahui kriteria Puskesmas PONED
6. Untuk mengetahui kriteria Rumah Sakit PONED
7. Untuk mengetahui tujuan dari PONED
8. Untuk mengetahui syarat dari Puskesmas PONED
9. Untuk mengetahui petugas pelaksana PONED
10. Untuk mengetahui pelayanan yang dilaksanakan pelayanan PONED
11. Untuk mengetahui syarat puskesmas PONED
12. Untuk mengetahui petugas pelaksana PONED
13. Untuk mengetahui pendukung keberhasilan PONED Puskesmas
14. Untuk mengetahui penanggung jawab puskesmas PONED
15. Untuk mengetahuipihak yang terkait dalam pengembangan PONED
16. Untuk mengetahuidistribusi dari Puskesmas PONED
17. Untuk mengetahui kebijakan dari PONED
18. Untuk mengetahui Apa saja yang harus disiapkan untuk pelaksaan
PONED

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Sarana dalam memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat
mengenai Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar / PONED

2. Bagi pembaca
Sebagai salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi pembaca dalam
menambah pengetahuan dan lebih memahami tentang program
pelaksanaan PONED dan PONEK itu sendiri, sehingga dapat menyalurkan
pengetahuannya tersebut kepada keluarganya, lingkungan sekitarnya serta
dapat menerapkan terhadap diri sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PONED
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatus
Essensial Dasar.PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan
dokter. Petugas kesehatan yang boleh memberikan PONED yaitu dokter,
bidan, perawat dan tim PONED Puskesmas beserta penanggung jawab
terlatih.
Pelayanan obstetric adalah pemberian oksitosin parenteral, antibiotika
perenteral dan sedative perenteral, pengeluaran plasenta manual/kuret serta
pertolongan persalinan menggunakan vakum ekstraksi/forcep ekstraksi.
Pelayanan neonatal adalah resusitasi untuk bayi asfiksia, pemberian
antibiotika parenteral, pemberian antikonvulsan parenteral, pemberian bic-nat
intraumbilical/Phenobarbital untuk mengatasi ikterus, pelaksanaan thermal
control untuk mencegah hipotermia dan penganggulangan gangguan
pemberian nutrisi.
Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar dapat dilayani oleh
puskesmas yang mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penangan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar. Puskesmas PONED merupakan
puskesmas yang siap 24 jam, sebagai rujukan antara kasus-kasus rujukan dari
polindes dan puskesmas. Polindes dan puskesmas non perawatan disipakan
untuk mealkukuan pertolongan pertama gawat darurat obstetri dan neonatal
(PPGDON) dan tidak disiapkan untuk melakukan PONED.

B. Ruang lingkup Dalam PONED


Dalam PONED bidan boleh memberikan :
1. Injeksi antibiotika
2. Injeksi uterotonika
3. Injeksi sedative
4. Plasenta manual
5. Ekstraksi vacuum
6. Tranfusi darah
7. Operasi SC
C. Indikator terlaksananya PUSKESMAS PONED
1. Kebijakan tingkat PUSKESMAS
2. SOP (Sarana Obat Peralatan)
3. Kerjasama RS PONED
4. Dukungan Diskes
5. Kerjasama SpOG
6. Kerjasama bidan desa
7. Kerjasama Puskesmas Non PONED
8. Pembinaan AMP
9. Jarak Puskesmas PONED dengan RS

D. Kebijaksanaan
Ketersediaan pelayanan kegawatdaruratan untuk ibu hamil beserta
janinnya sangat menentukan kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir.
Misalnya, perdarahan sebagai sebab kematian langsung terbesar dari ibu
bersalin perlu mendapat tindakan dalam waktu kurang dari 2 jam, dengan
demikian keberadaan puskesmas mampu PONED menjadi sangat strategis.

E. Kriteria
Puskesmas mampu PONED yang merupakan bagian dari jaringan pelayanan
obstetric dan neonatal di Kabupaten/ Kota sangat spesifik daerah, namun
untuk menjamin kualitas, perlu ditetapkan beberapa criteria pengembangan :
1. Puskesmas dengan sarana pertolongan persalinan. Diutamakan puskesmas
dengan tempat perawatan/ puskesmas dengan ruang rawat inap.
2. Puskesmas sudah berfungsi/ menolong persalinan.
3. Mempunyai fungsi sebagai sub senter rujukan\
- Melayani sekitar 50.000 – 100.000 penduduk yang tercakup oleh
puskesmas (termasuk penduduk di luar wilayah puskesmas PONED).
- Jarak tempuh dari lokasi pemukiman sasaran, pelayanan dasar dan
puskesmas biasa ke puskesmas mampu PONED paling lama 1 jam
dengan transportasi umum setempat, mengingat waktu pertolongan
hanya 2 jam untuk kasus perdarahan.
4. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang perlu tersedia, sekurang-
kurangnya seorang dokter dan seorang bidan terlatih GDON dan seorang
perawat terlatih PPGDON. Tenaga tersebut bertempat tinggal di sekitar
lokasi puskesmas mampu PONED.
5. Jumlah dan jenis sarana kesehatan yang perlu tersedia sekurang-kurangnya
:
a. Alat dan obat
b. Ruangan tempat menolong persalinan
Ruangan yang dapat dimanfaatkan adalah ruangan yag dipergunakan
oleh pengelola program KIA.
 Luas minimal 3 x 3 m
 Ventilasi dan penerangan memenuhi syarat
 Suasana aseptik bisa dilaksanakan
 Tempat tidur minimal dua buah dan dapat dipergunakan untuk
melaksanakan tindakan.
6. Air bersih tersedia
7. Kamar mandi/ WC tersedia
8. Jenis pelayanan yang diberikan dikaitkan dengan sebab kematian ibu yang
utama yaitu : perdarahan, eklampsi, infeksi, partus lama, abortus, dan
sebab kematian neonatal yang utama yaitu : asfiksia, tetanus neonatorum
dan hipotermia.

F. Kriteria Rumah Sakit PONED yaitu :


1. Ada rawat inap
2. Ada Puskesmas binaan – Rumah Sakit tipe C
G. Tujuan PONED
PONED diadakan bertujuan untuk menghindari rujukan yang lebih dari 2 jam
dan untuk memutuskan mata rantai rujukan itu sendiri.
H. Hambatan dan Kendala dalam penyelenggaraan PONED
Hambatan dan kendala dalam penyelenggaraan PONED dan yaitu :
1. Mutu SDM yang rendah
2. Sarana prasarana yang kurang
3. Ketrampilan yang kurang
4. Koordinasi antara Puskesmas PONED dan RS PONEK dengan Puskesmas
Non PONED belum maksimal
5. Kebijakan yang kontradiktif (UU Praktek Kedokteran)
6. Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum memadai

I. Tugas Puskesmas PONED


1. Menerima rujukan dari fasilitas rujukan dibawahnya, Puskesmas
pembantu dan Pondok bersalin Desa
2. Melakukan pelayanan kegawatdaruratan obstetrik neonatal sebatas
wewenang.
3. Melakukan rujukan kasus secara aman ke rumah sakit dengan penanganan
pra hospital.

J. Syarat Puskesmas Poned


1. Pelayanan buka 24 jam
2. Mempunyai Dokter, bidan, perawat terlatih PONED dan siap melayani
24 jam
3. Tersedia alat transportasi siap 24 jam
4. Mempunyai hubungan kerjasama dengan Rumah Sakit terdekat dan
Dokter Spesialis Obgyn dan spesialis anak.

K. Petugas pelaksana PONED :


1. Dokter umum 2 orang
2. Bidan 8 orang
3. Perawat
4. Petugas yang telah mendapat pelatihan PONED

L. Pelayanan yang dilaksanakan Pelayanan PONED


1. Pelayanan KIA/KB
2. Pelayanan ANC & PNC
3. Pertolongan Persalinan normal
4. Pendeteksian Resiko tinggi Bumil
5. Penatalaksanaan Bumil Resti
6. Perawatan Bumil sakit
7. Persalinan Sungsang
8. Partus Lama
9. KPD
10. Gemeli
11. Pre Eklamsia
12. Perdarahan Post Partum
13. Ab. Incomplitus
14. Distosia Bahu
15. Asfiksia
16. BBLR
17. Hypotermia
18. Komponen pelayanan maternal
- Pre eklamsia/eklamsia
- Tindakan obstetri pada pertolongan persalinan
- Perdarahan postpartum
- Infeksi nifas
19. Komponen pelayanan neonatal
- Bayi berat lahir rendah
- Hipotermi
- Hipoglikemi
- Ikterus/hiperbilirubinemia
- Masalah pemberian nutrisi
- Asfiksia pada bayi
- Gangguan nafas
- Kejang pada bayi baru lahir
- Infeksi neonatal
- Rujukan dan transportasi bayi baru lahir

K. Faktor pendukung keberhasilan PONED Puskesmas antara lain


1. Adanya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JKRS, Jamkesmas)
2. Sistem rujukan yang mantap dan berhasil
3. Peran serta aktif bidan desa
4. Tersedianya sarana/prasarana, obat dan bahan habis pakai
5. Peran serta masyarakat, LSM, lintas sektoral dan Stage Holder yang
harmonis.
6. Peningkatan mutu pelayanan perlu menyesuaikan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta kebutuhan masyarakat dan sesuai
dengan standart pelayanan minimal.

L. Rujukan dan Transportasi


Keadaan yang paling ideal untuk merujuk adalah rujukan antepartum. Apabila
terjadi kedaruratan pada ibu maupun janin dan kehamilan harus segera
diterminasi serta memerlukan rujukan ke fasilitas yang paling lengkap, maka
akan timbul masalah baik ibu maupun bayi.
1. Sistem Rujukan dan Transportasi
a) Perhatikan regionalisasi. Rujukan perinatal dalam menentukan tujuan
rujukan, sehingga dapat merujuk dengan cepat, aman dan benar.
b) Puskesmas merupakan penyaring kasus yang perlu dirujuk sesuai
dengan resiko, jarak dan factor lainnya.
c) Memberi informasi kesehatan dan prognosis pasien dan melibatkan
keluarga dalam mengambil keputusan untuk merujuk.
d) Melengkapi syarat rujukan (persetujuan tindakan, surat rujukan,
catatan medis)
e) Merujuk pasien dalam keadaan stabil, menjaga kehangatan ruangan
dalam kendaraan yang digunakan untuk merujuk, dan menjaga jalan
nafas tetap bersih dan terbuka selama transtortasi.
2. Syarat untuk Melakukan Transportasi
a) Pasien dalam keadaan stabil
b) Pasien harus dalam keadaan hangat
c) Kendaraan pengangkut juga harus dalam keadaan hangat
d) Didampingi oleh tenaga kesehatan yang terampil melakukan tindakan,
minimal ventilasi
e) Tersedia peralatan dan obat yang dibutuhkan
3. Peralatan dan Obat yang Diperlukan
a) Idealnya untuk bayi, dirujuk dengan menggunakan incubator transport
b) Peralatan dan obat-obatan minimal yang harus tersedia :
1) Alat resusitasi lengkap.
2) Obat-obatan emergensi
3) Selimut penghangat
4) Alat untuk melakukan pemasangan jalur intravena
5) Oksigen dalam tabung

M. Penanggung jawab
Penanggung jawab puskesmas mampu PONED adalah dokter.

N. Dukungan Pihak Terkait


Dalam pengembangan PONED harus melibatkan secara aktif pihak-pihak
terkait, seperti :
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
2. Rumah Sakit Kabupaten/ Kota
3. Organisasi Profesi : IBI. IDAI, POGI, IDI
4. Lembaga swadaya masyarakat (LSM)

O. Distribusi PONED
Untuk satu wilayah kabupaten/ kota minimal ada 4 puskesmas mampu
PONED, dengan sebaran yang merata. Jangkauan pelayanan kesehatan
diutamakan gawat darurat obstetric neonatal (GDON) di seluruh kabupaten/
kota.

P. Kebijaksanaan PONED
Pada lokasi yang berbatasan dengan kabupaten/ kota lain, perlu dilakukan
kerjasama kedua kabupaten/ kota terebut.

Q. Pelaksanaan PONED
1. Persiapan pelaksanaan, dalam tahap ini ditentukan :
a. Biaya operasional PONED.
b. Lokasi pelayanan emergensi di puskesmas
c. Pengaturan petugas dalam memberikan pelayanan gawat darurat
obstetric neonatal.
d. Rujukan
e. Pencatatan dan pelaporan (Kartu Ibu, Partograf, dll)
2. Sosialisasi
Dalam pemasaran social ini yang perlu diketahui oleh masyarakat antara
lain adalah jenis pelayanan yang diberikan dan tariff pelayanan.
Pemasaran social dapat dlaksanakan antara lain oleh petugas kesehatan
dan sector terkait, dari tingkat kecamatan sampai ke desa, a.l dukun/ kader
dan satgas GSI melalui berbagai forum yang ada seperti rapat koordinasi
tingkat kecamatan/ desa, lokakarya mini dan kelompok pengajian dan
lain-lainnya.

3. Alur pelayanan di puskesmas mampu PONED


Setiap kasus emergensi yang datang ke puskesmas mampu PONED harus
langsung ditangani, setelah itu baru pengurusan administrasi (pendaftaran,
pembayaran → alur pasien.Pelayanan gawat darurat obstetric dan
neonatal yang diberikan harus mengikuti prosedur tetap (protap).
4. Pencatatan
Dalam pelaksanaan PONED ini, diperlukan pencatatan yang akurat baik
ditingkat Kabupaten/ Kota (RS PONED) maupun di tingkat puskesmas.
Format-format yang digunakan adalah yang sudah baku seperti :
a) Pencatatan System Informasi manajemen Puskesmas (SP2PT)
b) KMS ibu hamil/ buku KIA
c) Register Kohort Ibu dan Bayi
d) Partograf
e) Format-format AMP
5. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang dengan
menggunakan format yang terdapat pada buku pedoman AMP, yaitu :
a. Laporan dari RS Kabupaten/ Kota ke Dinkes Kabupaten/ kota (Form
RS)
b. Laporan bulanan ini berisi informasi mengenai kesakitan dan
kematian  (serta sebab kematian) ibu dan bayi baru lahir.
c. Laporan dari puskesmas ke Dinkes Kabupaten/ Kota (Form
Puskesmas).
d. Laporan bulanan ini berisi informasi yang sama seperti diatas dan
jumlah  kasus yang dirujuk ke RS Kabupaten/ Kota.
e. Laporan dari Dinkes kabupaten/ Kota ke tingkat propinsi/ Dinkes
Propinsi. Laporan triwulan ini berisi informasi mengenai kasus ibu
dan neonatal yang ditangani oleh RS kabupaten/ Kota dan
puskesmas, serta tingkat kematian dari tiap jenis komplikasi/
gangguan.

6. Pemantauan
Pemantauan dilakukan oleh institusi yang berada secara fungsional
satu tingkat diatasnya secara berjenjang dalam satu kesatuan system.
Hasil pemantauan harus dimanfaatkan oleh unit kesehatan masing-masing
dan menjadi dasar untuk melakukan perbaikan serta perencanaan ulang
manajemen pelayanan melalui:
a. Pemanfaatan laporan
b. Laporan yang diterima bermanfaat untuk melakukan penilaian kinerja
dan pembinaan
c. Umpan Balik
Hasil analisa laporan dikirimkan sebagai umpan balik dalam
jangka waktu 3 (tiga) bulan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota ke RS
PONEK dan Puskesmas PONED atau disampaikan melalui pertemuan
Review Program Kesehatan Ibu dan Anak secara berkala di Kabupaten/
Kota dengan melibatkan ketiga unsur pelayanan kesehatan tersebut
diatas. Umpan balik dikirimkan kembali dengan tujuan untuk melakukan
tindak lanjut terhadap berbagai masalah yang ditemukan dalam
pelaksanaan PONED/ PONEK.

7. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan pelayanan PONEK/ PONED dilakukan
secara berjenjang dan dilaksanakan pada setiap semester dalam bentuk
evaluasi tengah tahun dan akhir tahun.Kegiatan evaluasi dilakuan melalui
pertemuan evaluasi Kesehatan Ibu dan Anak.Hasil evaluasi disampaikan
melalui Pertemuan Pemantapan Sistem Rujukan kepada pihak yang
terkait baik lintas program maupun lintas sektoral dalam untuk dapat
dilakukan penyelesaian masalah dan rencana tindak lanjut.
Beberapa aspek yang dievaluasi antara lain :
a. Masukan (input)
1) Tenaga
2) Dana
3) Sarana
4) Obat dan alat
5) Format pencatatan dan pelaporan
6) Prosedur Tetap PONED/ PONEK
7) Jumlah dan kualitas pengelolaan yang telah dilakukan termasuk
Case Fatality Rate.
b. Proses
1) Kualitas pelayanan yang diberikan
2) Kemampuan, ketrampilan dan kepatuhan tenaga pelaksana
pelayanan terhadap Prosedur Tetap PONED/ PONEK
3) Frekuensi pertemuan Audit maternal Perinatal di Kabupaten/ Kota
dalam satu tahun
c. Keluaran (output)
1) Kuantitas.
a) Jumlah dan jenis kasus PONED/ PONEK yang dilayani
b) Proporsi kasus terdaftar dan rujukan baru kasus PONED/
PONEK di  tingkat RS Kabupaten/ Kota
2) Kualitas
a) Case Fatality Rate
b) Proporsi jenis morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi
c) Response time
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan obstetri neonatal emergency dasar (poned)dapat dilayani oleh
puskesmas yang mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penangan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar. Puskesmas PONED merupakan
puskesmas yang siap 24 jam, sebagai rujukan antara kasus-kasus rujukan dari
polindes dan puskesmas. Polindes dan puskesmas non perawatan disipakan
untuk mealkukuan pertolongan pertama gawat darurat obstetri dan neonatal
(PPGDON) dan tidak disiapkan untuk melakukan PONED.

B. Saran
1. Kepada mahasiswa agar dapat lebih memahami tentang program
pelaksanaan PONED dan PONEK itu sendiri, sehingga dapat menyalurkan
pengetahuannya tersebut kepada keluarganya, lingkungan sekitarnya serta
dapat menerapkan terhadap diri sendiri.
2. Untuk pihak rumah sakit yang terkait agar lebih meningkatkan
pelayanannya serta melengkapi sarana dan prasarana di rumah sakit agar
kesehatan reproduksi ibu yang baik dan pencapaian tumbuh kembang anak
yang optimal sesuai dengan potensi genetiknya.
3. Untuk pihak puskesmas yang terkait agar lebih mengoptimalkan pelayanan
kesehatan terhadap ibu dan anak serta menyediakan sarana dan prasarana
puskesmas yang dibutuhkan untuk menghindari terjadinya rujukan

Anda mungkin juga menyukai