Anda di halaman 1dari 4

KONSEP PERSALINAN

Proses Persalinan :
Fenomena persalinan normal mengandung 2 hal yaitu :
1. Mekanisme persalinan
2. Tahap persalinan (Kala)

Mekanisme Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus
melalui vagina ke dunia luar.

Jenis Persalinan :
a. Pers. Immaturus : < 28 mgg / > 20 mgg
b. Pers. Prematurus : aterm/1000–2000 gr/28 – 36 mgg.
c. Pers. Postmaturs : > dari 2 mgg dari taksiran partus.

Penyebab Persalinan (beberapa teori)


1. Penurunan kadar estrogen & progesteron (1-2 mgg sebelumnya)
2. Peningkatan kadar prostaglandin
3. Pembesaran / peregangan uterus ;
Iskemia pada otot-otot uterus  sirkulasi uteroplasenter terganggu (berkurang)  plasenta
degenerasi  nutrisi bayi menurun  keluar (Hypocrates)
4. Tekanan pada gangglion servikalis dari fleksus frankhauser  kontraksi uterus timbul.

Faktor-faktor penting dalam persalinan


1. Passenger (penumpang)
a. Fetus : Umur kehamilan, ukuran  kepala?
Posisi  sumbu ibu (letak PuKa/PuKi)
Presentasi  bagian terendah (kepala)
Jumlah fetus  tunggal/multipel
sikap : fleksi/defleksi
b. Plasenta : letak

2. Passage : bentuk dan diameter pelvis/panggul


Peregangan segmen bawah uterus, dilatasi serviks, vagina dan introitus

3. Power :
a. Primer : kontraksi uterus  intensitas, durasi, frekuensi
b. Sekunder : meneran dari tenaga ibu

4. Psikologis response
- Pengalaman sebelumnya
- Kesiapan emosi
- Persiapan fisik
- Support sistem
- Lingkungan
- Mekanisme koping
- Kultur
- Sikap terhadap kehamilan
-
MEKANISME PERSALINAN
1. Engaged
2. Descent
3. Fleksi
4. Putaran paksi dalam
5. Extensi
6. Putaran paksi luar
7. Expulsi

Keterangan :
1. Engaged
Bila diameter biparietal sudah masuk pintu atas panggul (PAP) ---- primigravida atau
multigravida

2. Descent
Kemajuan/turunnya presentasi
Pada fase latent : kemajuan sedikit (1 – 3 cm)
Pada fase aktif : kemajuan > epat (4 –9 cm)
Kamjuan semakin cepat jika ketuban pecah
Faktor penting pada descent :
a. tekanan air ketuban
b. tekanan langsung kontraksi uterus pada janin
c. kontraksi otot-otot diafragma dan otot abdomen
d. melurusnya janin karena kontraksi uterus

Pada waktu descent kepala janin bisa dalam keadaan :


a. Sinklitismus :
Bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan PAP, os parietale diatas/dibawah, sama tinggi,
diameter diparietale sama dengan PAP
b. Asinklitismus :
Sumbu kepala janin miring dengan PAP, Sutura sagitalis mendekati sakrum
(posterior)
Sutura sagitalis mendekati pubis (anterior)

3. Fleksi
Segera setelah bagian terendah janin mendapat tekanan servic, dinding panggul terjadi fleksi
(dagu mendekati dada)  diameter suboksipito bregmatica  Out Let

4. Putaran Paksi dalam


Ubun-ubun kecil berputar kearah depan, sehingga didasar panggu; ubun-ubun kecil ada dibawah
sympysis
Karena ketika kepala turun menemui diafragma pelvis dan tekanan intra uterin sehingga terjadi
rotasi (putaran)

5. Ekstensi
Sesudah kepala janin di dasar panggul dan ubun-ubun kecil dibawah sympysis, maka dengan
suboksiput sebagai hypomokhlion kepala mengadakan ekstensi/defleksi  untuk dapat dilahirkan
 perineum lebar dan tipis, anus membuka  lahir brgema  muka  dagu.
6. Putaran Paksi Luar
Gerakan kembali ke sebelum putaran paksi dalam  untuk menyesuaikan kedudukan kepala
dengan punggung janin.

7. Ekspulsi
Bahu melintasi PAP  miring  menyesuaikan dengan bentuk panggul  dasar panggul letak
bahu  posisi depan belakang  bahu depan  bahu belakang  trochanter depan 
trokhanter belakang dan lahirlah bayi seluruhnya secara laterofleksi.

II. Tahap Persalinan (Kala Persalinan)


Kala I (Kala Pembukaan)
Yaitu dimulai sejak His persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks lengkap (10 cm)
Terjadi pendataran dan pembukaan servic
Lamanya : Primigravida : 12 jam (1 cm/1 jam)
Multigravida : 8 jam (2 cm/1 jam)
Pada Kala I, (Kala Pembukaan) terdiri dari 3 fase yaitu :
1. Fase Laten :
Dimulai dari tanda-tanda pasti persalinan sampai dengan pelebaran servic 3 cm
Lamanya : 8 – 10 jam u/primigr.,
3 – 5 jamu/multigr.
2. Fase Aktif :
a. Akselerasi : 3 – 4 cm/2jam
b. Dilatasi maksimal : 4 – 9 cm/2 jam
3. Fase Transisi (Deselerasi) :
Puncak dari Kala I adalah fase transisi saat serviks berdilatasi dari 8 – 10 cm. Intensitas, frekuensi
dan lama kontraksi memuncak dan ada keinginan untuk meneran yang tidak dapat ditahan

Kala II (Kala Pengeluaran)


Dimulai dengan dilatasi servic lengkap sampai dengan bayi lahir
Tanda klinis :
- Nyeri His sangat hebat 2 – 3 menit sekali selama 50 – 70 detik
- Rasa ingin meneran dan ingin BAB
- Darah lendir banyak keluar
- Ketuban pecah spontan
- Kepala membuka pintu
- Perineum mengembang
- Lamanya : primi : 1 jam, multi : ½ jam

Kala III (Kala uri)


- Dimulai sejak bayi keluar lengkap sampai lahirnya plasenta
- Terjadi pelepasan plasenta (2 – 3 menit)
- Pengeluaran plasenta
- Lamanya : 8,5 menit, tidak boleh lebih dari 15 menit
Kala IV
Masa satu-dua jam setelah plasenta lahir
Hal yang perlu diperhatikan :
- Kontraksi uterus
- Perdarahan (normal 300 – 500 cc)
- Plasenta dan selaput kotiledon lengkap
- Luka dirawat jika ada episiotomi atau ruptur

Anda mungkin juga menyukai