Kesaksian Stephen Tong
Kesaksian Stephen Tong
1. Karunia lidah yang sekarang ini 95% dipalsukan, karunia lidah tidak diperlukan karena
Alkitab sudah diterjemahkan. Kesalahan Pantekosta adalah karunia lidah dan
manifestasi tidak sama.
2. Saya tidak perduli dengan menyakiti ‘so called’ para pemimpin gereja.
3. Perpuluhan yang diajarkan oleh gereja Pantekosta/ Karismatik adalah membalikkan
ajaran Alkitab:
a. Membayar persepuluhan kembali 10 X lipat dan akan makmur dan sukses
b. Membayar persepuluhan yang benar bagi Stephen Tong adalah adalah pikul salib
4. Gereja mereka menyanyi-menyanyi terus menerus berjam-jam puter-puter sehingga
mereka terbius sehingga Firman yang diberitakan tidak terpahami mana yang benar dan
salah. Tetapi Kebaktian saya (Stephen)Firman yang diutamakan.
5. Jika gereja tidak mau dengar baik-baik saya maka hari depannya akan suram.
6. Gereja Injili dan karismatik tidak berbobot akhirnya jatuh cinta uang dan sex, beberapa
pemimpin besar akhirnya berzina.
7. Jangan ikuti gereja yang tidak mengikuti manageman yang professional.
1. Karena masih menyakini masih ada wahyu. Pengalaman pribadi lebih tinggi dari wahyu
dalam Alkitab
2. Kitab Suci sudah sempurna, jadi tidak ada tambahan wahyu lagi.
3. Pemimpin karismatik adalah orang yang mengajarkan pengalaman pribadi yang
dicocokan dng kitab dan memperalat kitab, itu dosa besar.
4. Menerima Roh Kudus jatuh ke belakang adalah salah, yang benar adalah jatuh ke depan
dan tersungkur.
Jawaban:
Kelemahan Dasar
Aliran Karismatik
1. Pdt Stepen Tong memiliki
theology, bahwa sudah tidak
ada wahyu lagi yang
diturunkan setelah Alkitab
ditulis dan dikanonisasikan.
Dengan alasan Wahyu 22:18-
19.
a. Ayat yang ditulis dalam
kitab Wahyu bukanlah
untuk seluruh Alkitab dari
kejadian sampai Wahyu,
tetapi kusus untuk
nubuatan-nubuatan yang
ditulis di dalam kitab itu.
b. Kanonisasi Alkitab
dikerjakan oleh bapa-bapa
gereja pada abad ke -4,
dengan tujuan untuk
menyeleksi pengajaran
yang patut dan benar bagi
gereja. Namun bukan
berarti memiliki otoritas
setinggi pewahyuan dari
Tuhan. Karena setiap saat
Tuhan terus berfirman
melalui Roh Kudus pada
jaman gereja ini. (Wahyu
2:7; 2:11; 2:17; 2:29; 3:6;
3:13; 3:22), barangsiapa
bertelinga hendaklah ia
mendengar apa yang
dikatakan Roh Kudus
kepada jemaat-jemaat. Jadi
jika tidak bisa dengar lagi
Tuhan berfirman dengan
memberikan pewahyuan,
berarti tidak memiliki
telinga rohani yang peka!
Alias tuli rohani!
c. Gereja Pantekosta
hendaknya percaya bahwa
Tuhan masih terus
berfirman sampai hari ini,
sampai sejarah manusia
berakhir. Karena Tuhan
lebih besar dari Alkitab!
Orang reform percaya
setelah Alkitab dikanonisasi,
lalu Tuhan tidak berbicara
lagi, Tuhan tutup mulut,
Tuhan kehabisan Firman,
tetapi kita tetap percaya
bahwa Tuhan terus
berfieman kepada hamba-
hamba-Nya yang memiliki
telinga rohani yang tajam.
“… setiap pagi Ia
mempertajam
pendengaranku untuk
mendengar seperti seorang
murid.” (Yes.50:4). Jika kita
tidak melatih diri dengan
mempertajam telinga
rohani, kita akan sulit
mendengar suara Tuhan.
Seperti kesaksian Nabi
Yesaya.
d. Bagaimana Peran Alkitab
Bagi kita? Alkitab adalah
Grand Design Firman Tuhan
bagi manusia. Tuhan sudah
selesai dengan semua
rencana keselamatannya di
dalam Yesus Kristus.
Sehingga Alkitab adalah
garis besar kita sampai
sejarah manusia berakhir.
Sehingga apapun Firman
Tuhan yang diperdengarkan
kepada hamba-hamba
Tuhan saat ini pasti tidak
akan menyimpang dari
kebenaran Alkitab. Jika ada
seseorang yang menerima
suara Tuhan, tetapi
bertentangan dengan isi
Alkitab, kita harus
menolaknya.
2. Menerima Roh Kudus
seharusnya jatuh ke depan
bukan jatuh kebelakang, ini
pendapat pendeta Stephen
Tong. Jika demikian maka
pekerjaan Roh Kudus
terbatas menurut theology
reform saja. Kita percaya
bahwa Roh Kudus dapat
mengerjakan apa saja
kepada tubuh kita.
Seseorang yang terima Roh
Kudus bisa saja tetap berdiri,
atau duduk, atau
mengangkat tangan, atau
menangis, atau tertawa, atau
terlentang, atau
tertelungkup, tidak ada
batasan harus jatuh kedepan
atau tersungkur saja!