Anda di halaman 1dari 10

Tugas

Makalah Sejarah Peradaban Islam


“Sejarah Peradaban Islam Di Masa Rasulullah SAWPeriode Madinah”

OLEH: Kelompok II
1. Ningsih Safitri (19050101065)
2. Wa Lisda (19050101144)
3. Lisdar (19050101067)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang disyari’atkan kepada nabi Muhammad SAW dan
disebar luaskan kepada seluruh umatnya. Dalam perkembangannya Islam telah
melukis peradaban mulai dari periode Mekkah, Madinah, bahkan bebrapa periode
berikutnya hingga saat ini. Dalam perjalanannya, banyak sejarah Islam mencatat
kejadian-kejadian penting yang seharusnya kita ketahui sebagai umat Islam.
Namun demikian, tidak sedikit dari kita yang tidak mengetahui sejarah peradaban
Islam. Maka dari itu, dalam makalah ini kami akan membahas topik tentang
“Peradaban Islam di Masa Rasulullah SAW. Periode Madinah”.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud peradaban Islam?
2. Bagaimana peradaban Islam periode Madinah?
3. Apa saja Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Madinah?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk dapat mengetahui apa itu peradaban Islam.
2. Untuk dapat mengetahui seperti apa peradaban Islam periode Madinah.
3. Untuk dapat mengetahui apa saja peristiwa-peristiwa penting yang
terjadi di Madinah.
BAB II

PEMBAHAHASAN

A. Pengertian Peradaban Islam


1
Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab Al-Hadharah Al-
Islamiyah. Kata Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dengan kebudayaan Islam. Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat
mendalam suatu masyarakat. Sedangkan manifestasi-manifestasi mekanis dan
teknologis lebih berkaitan dengan peradaban.
Dalam definisi peradaban yang dimaksud disini yakni Islam yang
diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa bangsaArab
yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan oleh bangsa-
bangsa lain, menjadi bangsa yang maju dan cepat mengembangkan dunia,
membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam
sejarah manusia hingga sekarang.
B. Peradaban Islam Periode Madinah
Perode ini di mulai dari hijrahnya Rosulullah SAW. Ke Yastrib (Madinah)
pada tahun 622 M. hingga wafatnya beliau pada tahun 11 H/632 M. pada periode
ini kaum muslimin mulai diperintaahkan untuk berperang. Kemenangan-demi
kemenangan diraih umat Islam, serta melawan tipu daya kaum yahudi. Pada
periode ini pula kaum muslimin mampu menyebarkan Islam, memperluas
daerahnya, dan membalas serangan musuh.2
Secara sosiologis historis, terdapat beberapa faktor yang melatar belakangi
hijrah nabi Muhammad SAW. Diantara faktor tersebut antara lain didahului
dengan adanya ba’iat-ba’iat (janji-janji setia) yang diikuti oleh orang-orang dari
Madinah. Padahal tidak banyak orang mengetahui tentang Arabia. Hal ini karena
Arabia hanyalah daerah yang tidak menarik bagi bangsa-bangsa lain.
Suasana Yastrib yang begitu kondunsif merupakan berita gembira bagi nabi
Muhammad sebelum melakukan hijrah. Hal ini dikarenakan suku Auz dan
1
Dr. Siti Zubaidah, M.Ag., Sejarah Peradaban Islam,(Medan: Perdana Publishing,2016), hlm. 3
2
Dr. Muhammad Husain Mahasnah, Pengantar Studi Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta
:Kepustakaan Populer Gramedia , 2009), hlm.55
Khazraj di Yastrib telah masuk Islam dan bersedia menerima nabi dan ajarannya.
Dua suku tersebut masuk Islam dalam tiga gelombang,yaitu:3

1. Gelombang pertama terjadi pada tahun ke-10 kenabian. Saat itu beberapa
orang dari mereka dating ke mekkah untuk melakukan ziarah ke Baitullah.
Mereka disambut oleh nabi dan beliau memperkenalkan diri kepada
mereka. Kemudian nabi mengadakan pertemuan di Aqabah dengan
mereka. Dalam pertemuan tersebut mereka menyatakan beriman dan
masuk Islam.
2. Gelombang kedua terjadi pada tahun ke12 kenabian(621 M). jumlahnya 12
laki-laki dan satu wanita. Saat itu mereka mengadakan pertemuan dan
membuat perjanjian dengan Rasulullah SAW. yang dikenal dengan
perjanjian Aqabah pertama. Perjanjian ini dalam sejarah Islam juga dikenal
dengan perjanjian wanita, karena ada seorang wanita bernama Afra binti
Abid binTsa’labah ikut didalam perjanjian tersebut.
3. Gelombang ketiga terjadi pada tahun ke-13 kenabian (622 M). sebanyak
73 penduduk yastrib berkunjung ke Mekkah dan mengajukan permohonan
kepada nabi Muhammad SAW. Agar beliau hijrah ke Yastrib. Perjanjian
ini dikenal dengan perjanjian Aqabah kedua. Mereka berjanji kepada nabi
SAW. Akan patuh dan setia kepada beliau, akan konsisten membela nabi
Muhammad SAW. Dengan segenap kemampuan mereka, baik harta benda
bahkan nyawa mereka sekalipun yang menjadi taruhannya.

Singkat cerita, setelah kaum musyrikin quraisy mengetahui adanya


perjanjian antara Rosulullah SAW. Dengan orang-orang Yastrib, mereka kian
sengit dalam melancrakan intimidasi dan intervensi terhadap kaum muslim. Hal
ini membuat Rosulullah SAW. Segera memerintahkan kepada para sahabatnya
untuk hijrah, menyusul kaum muslimin sebelumnya yang sudah berhijrah ke
Yastrib. Dalam kurun waktu 2 bulan, hamper semua kaum muslim kurang lebih
150 orang telah meninggalkan kota Mekkah. Hanya Ali dan Abu Bakar tetap

3
Ummu Salamah Ali, Peradaban Islam Madinah (Refleksi Terhadap Primordialisme Suku Auz
dan Khazraj), Universitas Islam Negeri Surabaya, hlm. 194
tinggal bersama nabi di Mekkah. Keduanya membela dan menemani nabi sampai
akhirnya beliau hijrah ke Yastrib.

Setelah tiba dan diterima penduduk Yastrib(Madinah), nabi resmi menjadi


pemimpin penduduk kota itu. Berbeda dengan perode mekkah, pada periode
Madinah Islam merupakan kekuatan politik. nabi Muhammad mempunyai dua
kedududukan bukan hanya sebagai kepala agama tetapu juga sebagai kepala
Negara dengan kata lain dalam diri nabi Muhammad terdapat dua kekuasaan
yakni kekuasaan spiritual dan kekuasaan duniawi.

C. Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Madinah


Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan Negara baru itu nabi
Muhammad sebagai seorang pemimpin segera meletakkan dasar-dasar kehidupan
bermasyarakat, diantaranya:4
1. Pembangunan Masjid, selain untuk tempat shalat, juga sebagai sarana
penting untuk mempersatukan kaum muslimin dan mempertalikan jiwa
mereka, disamping sebagai tempat bermusyawarah merundingkan
masalah-masalah yang dihadapi.masjid pada masa nabi bahkan juga
berfungsi sebagai pusat pemerintahan.
2. Ukhuwah Islamiyah, persaudaraan sesama muslim. Nabi mempersatukan
antara golongan muhajirin(orang-orang yang hijrah dari Mekkah ke
Madinah), dan Anshar(penduduk Madinah yang sudah masuk Islam dan
ikut membantu kaum muhajirin tersebut. Dengan demikian, diharapkan
setiap muslim merasa terikat dalam suatu persaudaraan dan kekeluargaan.
Apa yang dilakukan Rosulullah ini berarti menciptakan suatu bentuk
persaudaraan yang baru, yaitu persaudaraan berdasarkan agama,
menggantikan persaudaraan berdasarkan darah.
3. Hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama
Islam. Di Madinah, disamping orang-orang arab beragama Islam, juga
terdapat golongan masyarakat yahudi dan orang-orang arab yang masih
4
Dr. Badri yatim, M.A.,Sejarah Peradaban Islam,( Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada 1994),
Hlm.26.
menganut agama nenek moyang mereka. Agar stabilitas masyarakat
mereka dapat diwujudkan nabi Muhammad mengadakan ikatan perjanjian
dengan mereka . sebuah piagam yang menjamin kebebasan beragama
orang-orang yahudi sebgai suatu komunitas dikeluarkan. Setiap golongan
masyarakat mempunyai hak tertentu dalam bidang politik dan keagamaan.
Kemerdekaan beragama dijamin dan oleh seluruh anggota masyarkat
berkewajiban mempertahankan keamanan negeri itu dari serangan luar.
Dalam perjanjian itu jelas disebutkan bahwa Rosululah menjadi kepala
pemerintahan karena sejauh menyangkut peraturan dan tata tertib umum,
otoritas mutlak diberikan kepada beliau. Dalam bidang social, dia juga
meletakkan dasar persamaan antar sesame manusia. Perjanjian inindalam
pandangan ketatanegaraan sekarang sering disebut dengan konstitusi
Madinah.

Dengan terbentuknya negara Madinah,Islam makin bertambah kuat


perkembangan Islam yang pesat itu membuat orang-orang Mekkah dan musuh-
musuh Islam lainnya menjadi risau. Kerisauan ini mendorong orang-orang
Quraisy berbuat apa saja. Untuk menghadapi kemungkinan-kemungkin dari
musuh, nabi,sebagai kepala pemerintahan, mengatur siasat dan membentuk
pasukan tentara. Umat Islam diizinkan berperang dengan dua alasan: 5 (1) Untuk
mempertahankan diri dan melindungi hak miliknya dan; (2) menjaga keselamtan
dalam penyebaran kepercayaan dan mempertahankannya dari orang yang
menghalang-halanginya.

Sesudah peristiwa hijrah,penduduk Madinah terdiri atas tiga golongan:kaum


muslimin, bangsa Yahudi,(Banu Nadhir dab Banu Quraizhah) dan bangsa Arab
yang belum menganut agama Islam.kepada ketiga golongan tersebut nabi terus
berusaha menyebarkan agama Islam.

Pada hakekatnya, dakwah nabi merupakan aktualisasi imani yang


dimanifestasikan dalam suatu system kegiatan, dalam bidang kemasyarakatan
yang dilaksanakan secara teratur, untuk mempengaruhi cara merasa,berfikir,
5
Ibid, hlm.27
bersikap, dan bertindak masyarakat Madinah, dengan menggunakan cara tertentu.
Dakwah nabi berusaha mengubah lingkungan Madinah dengan cara meletakkan
dasar eksistensi masyarakat Islam, menanamkan nilai-nilai keadilan, persamaan,
persatuan, perdamaian, kebaikan, dan keindahan, sebagai inti penggerak
perkembangan masyarakat, membebaskan individu dari system kehidupan
zalim(perbudakan) menuju sistem kemerdekaan, menyampaikan kritik social atas
penyimpangan yang berlaku dalam masyarakat Madinah, dalam rangka
mengemban tugas nahi mungkar, dan memberi alternatif konsepsi atas kemacetan
sistem, dalam rangka melaksanakan Amar Ma’ruf, merealisasi system budaya
yang berakal pada dimensi spiritual yang merupakan dasar ekspresi akidah,
meningkatkan kesadaran masyarakat Madinah untuk menegakkan
hukum,mengintegrasikan kelompok-kelompok kecil (Muslim,Yahudi, bangsa
Arab non muslim). Menjadi satu kesatuan kekuatan untuk mengamankan negara
Madinah dari serangan luar, merealisasi keadilan dalam bidang ekonomi dengan
mempersaudarakan golongan aghniyaa(anshor) dengan golongan ekonomi lemah
(muhajirin).6

Kedengkian orang-orang yahudi semakin menjadi-jadi sewaktu mereka


menyaksikan sendiri perkembangan pesatagama yang dibawa nabi, seakan-akan
jalan untuk mencapai kemenangan terhampar datar, apalagi sekutu mereka suku
(Aus dan Khazraj) setelah memeluk Islam sudah tak membutuhkan mereka lagi,
karena telah mendapat pimpinan yang ideal yakni Muhammad SAW.

Akhirnya Yahudi Madinah menggalang koalisis dengan kafir Quraisy


Mekkah, untuk menghancurkan kekuatan umat Islam, bahkan peperangan terjadi
antara kaum muslim Madinah dengan kaum musyrik quraisy Mekkah. Perang
pertama sangat menentukan masa depan negara Islam ini adalah perang badar
pada tanggal 8 ramadhan tahun ke-2 hijriah, nabi bersama 305 orang muslim
bergerak keluar kota membawa perlengkapan yang sederhana. Didaerah badar
kurang lebih 120 kilometer dari Madinah, pasukan nabi bertemu dengan pasukan

6
Patmawati, Sejarah Dakwah Rasulallah SAW di Mekkah dan Madinah, hlm. 13
quraisy yang berjumlah sekitar 900 sampai 1000 orang. Nabi sendiri yang
memegang komando.dalam perang ini, kaum muslimin keluar sebagai pemenang.

Dalam beberapa tahun berikutnya pihak Quraisy Mekah menyerang pihak


Muhammad di Madinah. Sehingga terjadi lagi peperangan, yakni perang Uhud
(625) dan kemudian disusul perang Khandak (627). Dalam perang Uhud, pihak
Muhammad mengalami kekalahan, sedangkan perang Khandak pihak Muhammad
berhasil mengahancurkan dan membuat kecewa pihak Mekah, pihak Muhammad
diuntungkan dalam kedua peperangan tersebut. Setelah enam tahun hijrah ke
Madinah nabi bersama para sahabat ingin mengunjungi kerabat dan menziarahi
ka’bah. Namun keinginan mereka tidak dapat terpenuhi karena dihalang oleh suku
quraisy sehingga terjadilah perjanjian Hudaibiah. Memasuki tahun 8 H terjadi
perang Mu’tah yang disebabkan utusan (al-Harits ibnu Umar al-Azdi) yang
dikirim nabi kepada ghasa sinha (Bani Gassan) dibunuh oleh mereka. Perang
Mut’ah merupakan cikal bakal perluasan Islam keluar Jazirah Arab.pada tahun
yang sama terjadi peperangan menaklukan kota Mekah, peristiwa ini disebabkan
penghianatan Quraisy terhadap perjanjian antara Quraisy dan Muslimin. Pada
kejadian ini umat Islam menang tanpa pertumpahan darah, bahkan Abas dan Abu
Sufyan menyatakan keIslamannya. Takluknya kota Mekah membuat delegasi dari
berbagai penjuru di Jazirah Arab mendatangi nabi sehingga tahun ke-9 H
dianggap sebagai tahun delegasi. Agama Islam telah meratai seluruh Jazirah Arab.
Pada tahun ke-10 H nabi mengerjakan haji terkahir yang dikenal dalam sejarah
dengan “Hijjatul Wada”.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa peradaban Islam atau
sering kita kenal dengan kebudayaan Islam adalah kejadian-kejadian atau
peristiwa yang terjadi dimasa silam yang diabadikan dimana pada saat itu Islam
merupakan pokok kekuatan dan sebab timbulnya suatu kebudayaan yang
mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, system kenegaraan dan
ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks. Dalam rangka memperluas daerah
dakwah, Rosulullah hijrah ke Madinah. Adapun peristiwa-peristiwa penting yang
terjadi di Madinah yakni sebagai pemimpin, Rosulullah meletakkan dasar-dasar
kehidupan bermasyarakat diantaranya; pembangunan masjid, ukhuwah Islamiyah,
dan hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam.
Disana juga sempat terjadi beberapa jenis peperangan namun kemenangan tetap
diraih umat Islam.

B. Saran
Dari penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyaknya kekurangan
karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
memperbaiki penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ejournal.inida.gontor.ac.id.2017.Peradaban Islam Madinah (Refleksi


Terhadap Primordialisme Suku Auz dan Khazraj).UIN Surabaya. Di akses pada
10 Maret 2020

Husain Muhammad Mahasnah.2009.Pengantar Studi Sejarah Peradaban


Islam.Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia.

Jurnaliainpontianak.or.id.2014.Sejarah Dakwah Rasulullah saw di Mekkah


dan Madinah. Di akses pada 10 Maret 2020

Yatim Badri.Sejarah Peradaban Islam.1994.Jakarta:PT. Raja Grafindo


Persada.

Zubaidah Siti.Sejarah Peradaban Islam.2016.Medan:Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai