Anda di halaman 1dari 6

Satuan Operasional Pelaksanaan (SOP)

1. .Alat dan bahan


 Jelly
 .Set USG
2. Persiapan dan pelaksanaan (Uliyah,2008) :
 .Lakukan informed consent
 Anjurkan untuk puasa makan dan minum 8-12 jam sebelum pemeriksaan USG aorta
abdomen, kandung empedu, hepar,limpa, pankreas
 Oleskan jelly koduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan USG
 Transduser dipegang dengan tangan dan gerakkan ke depan dan belakang diatas
permukaan kulit
 Lakukan antara 10-30 menit
 Premedikasi jarang dilakukan, hanya bila pasien dalam keadaan gelisa
 Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk mencegah masuknya udara
 Pada pemeriksaan obstetrik (trimester pertama dan ke dua), pelvis dan ginjal,
 pasien dianjurkan untuk minum 4 gelas 6 air dan tidak boleh berkemih. Sementara untuk
trimester ketiga, pemeriksaan pada pasien dilakukan pada saat k andungkemih kosong
 Bila pemeriksaan dilakukan pada otak, lepaskan semua perhiasan dari leher dan jepit
rambut dari kepala
 Bila pemeriksaan dilakukan pada jantung, anjurkan untuk bernapas secara perlahan-lahan
dan menahannya setelah inspirasi dalam

Persiapan Dan Klien Dengan


Endoskopi
a.Pra Endoskopi :
Klien yang akan dilakukan pemeriksaan endoskopi perlu dipersiapkan dengan
baik. Persiapan yang harus dilakukan adalah:
1)Persiapan umum
a)Psikologis
Memberikan penyuluhan atau bimbingan dan konseling keperawatan kepada
klien mengenai tujuan prosedur, dan kemungkinan yang dapat terjadi agar klien
dapat membantu kelancaran pemeriksaan endoskopi antara lain dengan
mengurangi atau menghilangkan rasa cemas dan takut.
b)Administrasi
Mengisi surat pernyataan persetujuan tindakan (informed consent)
ditandatangani oleh klien atau keluarga.Menjelaskan perihal pelaksanaan
administrasi. Hal ini disesuaikan dengan peraturan masing-masing
rumah sakit.
2)Persiapan khusus
1.Endoskopi atas atau saluran cerna bagian atas (SCBA) atau
esofagogastroduodenoskopi (EGD) :
a) Puasa, tidak makan dan minum sedikitnya 6 jam
sebelum pemeriksaan atau tindakan endoskopi.
b)Gigi palsu dan kacamata harus dilepas selama pemeriksaan/tindakan
endoskopi.
c)Sebelum pemeriksaan atau tindakan endoskopi, orofaring disemprot dengan
xylocain spray 10% secukupnya.
2.Endoskopi bawah atau saluran cerna bagian bawah (SCBB) atau kolonoskopi:
a) Dua hari sebelum pemeriksaan dianjurkan diit rendah serat (bubur kecap atau
bubur maizena).
b) Minum obat pencahar (sodium bifosfat, disodium bifosfat, sodium klorida,
potasium klorida, sodium bikarbonat) misalnya fleet dan niflec.
3.Bronchoskopi:
a)Puasa 6jam sebelum tindakan.
b) Persetujuan tindakan
c) Gigi palsu, kontak lensa dan perhiasanharus dilepas
selama pemeriksaan atau tindakan bronkoskopi.
d) Periksa dan catat tanda-tanda vital.
e)Kaji adanya riwayat alergi terhadap obat-obatan.
f)Premedikasi
g)Pasien dibaringkan diatas meja dengan posisi terlentang atau semi fowler
dengan kepala ditengadahkan atau didudukan dikursi.
h)Tenggorokan disemprot dengan anestesi lokal.Bronkoskop dimasukan melalui
mulut atau hidung.
i) Wadah spesimen diberi label dan segera dibawa ke laboratorium.
j)Lama pemeriksaan kurang lebih satu jam.
Gambaran ultrasonografi pada beberapa penyakit hati
:
Sirosis hati
:

Permukaan nodular

Ehopattern meningkat, heterogin


V.porta berkelok,ukuran membesar


Pada awal sirosis hepar membesar


Pada sirosis berat ukuran hati mengecil.


Splenomegali mendukung sirosis


Tanda-tanda hipertensi portal misalnya v. porta melebar


, dinding kandung empedu
menebal (edema karena tekanan portal)
Fatty liver

:
Permukaan rata

Tepi tajam atau sedikitn tumpul


Echopattern meningkat, diffuse


Hepar membesar & berbentuk biconvex


Liver kidney contrast : positip ( bright lever )


Dinding
pembuluh
darah
kabur
Hepatitis akut
:

Permukaan rata

Hepar membesar

Tepi tajam

Echopattern menurun ( dark liver)


Pembuluh darah terutama vena porta dan cabangnya jela


s dan reflektif
Chronic Hepatitis
:
Sulit ditentukan dengan USG harus didukung dengan la
b atau klinik atau
biopsi maupun skorimg . Diagnosa USG
hanya suspect.
Yang mendukung hepatitis kronik adalah :

Ukuran hati normal


Tepi tumpul

Permukaan tidak rata tetapi belum nodular.


Echopattern meningkatn kasar heterogen


Hepatitis kronik dengan exacerbasi akut
:

Klinis hepatitis akut


Seperti gambaran hepatitis kronik tetapi ada


gambaran dark
liver
dan pembuluh
darah
dindingnya reflektif
Beberapa aspek penyakit dalam yang perlu diketahui
oleh ahli radiologiCLD
(Chronic liver
disease):
1. LCD
Walaupun tidak sesuai dengan makna yang benar CLD dala
m ultrasonografi dipakai untuk
penyakit hati kronik yang belum advanced (lanjut)
seperti sirosis hati.
Kalau seorang
ultrasonografer menyatakan CLD berarti diagnosa bandin
gn
ya hepatits kronik atau sirosis dini.
Kenapa tidak langsung hepatitis kronik atau sirosis? meman
g para ahli sepakat bahwa hepatitis
kronik sulit dibedakan dengan sirosis awal. Bila ta
nda-tanda yang mendukung
sirosis jelas labih
baik membuat diagnosa sirosis awal.
Bila tanda-tanda
yang jelas tidak ada memang tepat
bila dibuat diagnosa CLD untuk
mengingatkan klinisi bahwa perlu ditindak lanjuti den
gan pemeriksaan lain yang akan
memparkuat diagnosa.
Misalnya bila seseorang di diagnosa CLD pada U
SG perlu diperiksa enzim hati dan petanda
infeksi virus Hepatitis B dan C, serta kadar albumin
dan diperhatikan kadar trombosit.
Bila kita membuat diagnosa USG sirosis awal berati tidak
ada
tanda-tanda sirosis lanjut misalnya
adanya ascites, hati yang mengkerut, tanda-tanda hipe
retensi portal dll. CLD hendaknya
merupakan peringatan kepada klinisi tentang kemungkin
an adanya penyakit hati yang serius.
2.
Fatty
Liver
Fatty liver adalah adanya penumpukan lemak pada jarin
gan hati . Ada beberapa penyebab fatty
liver yaitu obesitas atau overweight, diabetes mellitus
dan alkoh
olisme.
Walaupun tidak semua fatty liver itu bening tapi umumny
a fatty liver tidak membahayakan
terutama pada obesitas. Walaupun sebenarnya fatty liver
pad
a umumnya tidak sulit dibandingkan
dengan CLD, tetapi justru kedua keadaan ini sering di
kelirukan terutama pada para
ultrasonografer yang kurang teliti. Hal itu sering di
pengaruhi oleh
adanya echopattern yang
meningkat dan
informasi bahwa has
il lab menunjukkan SGOT
dan SGPT yang meningkat.
Tidak jarang seorang yang overweight dan di diagnosa
secara ultrasonografik sebagai CLD, oleh
dokter yang
merawat
disuruh istirtahat
dan di berikan
diit TKRP.
Maka pada
follow up
SGOT
dan SGPT makin bertambah tinggi karena fatty liverny
a tambah parah. Pada hal untuk orang
dengan fatty liver dianjurkan olah raga berat dan me
nurunkan berat badannya.
Tetapi tidak semua fatty liver itu benigna ada juga f
atty liver yang berbahaya dan bahkan dapat
terjun kearah sirosis. Dalam hal ini perlu diperhatikan
gambaran
yang lain, misalnya permukaan
hati yang tidak rata dll.
3. Hepatoma
:
Ada 2 macam gambaran hepatoma yaitu bentuk nodular yang
gambaran nodul tumor jela
misalnya tumor yang tidak berbatas rata, atau diffuse. H
epatoma
bentuk diffus ditandai dengan
edchopattern yang sangat kasat dan mengelompok dengan b
atas tidak teratur dan bagian
sentralnya
lebih ecvhogenik.
Pembuluh darah
disekitarnya ser
ing distort
ed. Seringkali
para
ultrasonografer yang tidak berpengalaman membuat diagno
sa
sirosis pada hal diagnosa yang
betul adalah sirosis dan hepatoma diffuse. Gambaran he
patoma diffuse harus dibedakan dari
gambaran focal fatty liver dimana ada gambaran echopat
tern yang kasar tetapi fokal

Kontraindikasipada pemeriksaan USG


Tidak terdapat kontraindikasi pada pemeriksaan USG, karena pemeriksaan ini sama
sekali tidak akan memperburuk penyakit penderita. USG juga tidak berbahaya bagi janin
karena USG tidak mengeluarkan radiasigelombang suara yang bisa berpengaruh buruk pada
otak si jabang bayi. Hal ini berbeda dengan penggunaan sinar rontgen. USG baru berakibat
negatif jika telah dilakukan sebanyak 400 kali. Dampak yang timbul dari penggunaan USG
hanya efek panas yang tak berbahaya bagi ibu maupun bayinya. Dalam 20 tahun terakhir
ini, diagnostik ultrasonic berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG
mempunyai peranan penting untuk menentukan kelainan berbagai organ tubuh. Jadi, jelas
bahwa dalam penggunaan USG untuk menegakkan diagnosa medis tidak memiliki
kontraindikasi atau efek samping terhadap pasien.

Anda mungkin juga menyukai