Anda di halaman 1dari 9

TUGAS STATISTIKA DASAR

METODE SAMPLINGs

Disusun Oleh :

Ady Rieo Wahyu M

21100117140039

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
MARET 2020
Cara Pengambilan Sampel bermacam-macam tergantung jenis penelitian yang
akan dilakukan. Secara garis besar, metode pengambilan sampel terdiri dari 2 kelas
besar yaitu

 Probability Sampling (Random Sample)


 Non- Probability Sampling (Non-Random Sample).

A. PROBABILITY SAMPLING
Merupakan metode pengambilan sampel secara random atau acak. Dengan cara
pengambilan sampel ini. Seluruh anggota populasi diasumsikan memiliki kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian.
a. Simple Random Sampling
Pengambilan sampel acak sederhana disebut juga Simple Random
Sampling. teknik penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan
kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel
penelitian. Cara pengambilannya menggunakan nomor undian.
 Keuntungan : Prosedur estimasi mudah dan sederhana
 Kerugian : Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi.
Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga biaya
transportasi besar.
b. Systematic Random Sampling
Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam
memilih sampel penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel
dari 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnya
responden dibagi ke dalam masing-masing kelompok lalu diambil secara acak
tiap kelompok.
 Keuntungan :
Perencanan dan penggunaanya mudah.
Sampel tersebar di daerah populasi.
 Kerugian :  Membutuhkan daftar populasi
c. Stratified Random Sampling
Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar
tingkatan tertentu. Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer
tingkat atas, manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah. Proses
pengacakan diambil dari masing-masing kelompok tersebut.
 Keuntungan :
Tidak memerlukan daftar populasi.
Biaya transportasi kurang
 Kerugian : Prosudur estimasi sulit.

d. Cluster Random Sampling


Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan
sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok / area tertentu. Tujuan metode
Cluster Random Sampling antara lain untuk meneliti tentang suatu hal pada
bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu instansi.

e. Multi Stage Sampling


Bila subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel
sama seperti pada teknik sampling secara proportional.

Cara ini dipergunakan bila:


 Populasinya cukup homogen
 Jumlah populasi sangat besar
 Populasi menempati daerah yang sangat luas
 Biaya penelitian kecil
Keuntungan           : Biaya transportasi kurang
Kerugian                :
 Prosedur estimasi sulit
 Prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih cermat
B. NON- PROBABILITY SAMPLING
a. Purposive Sampling
Merupakan teknik sampling yang cukup sering digunakan. Metode ini
menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel.
Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel yang diinginkan peneliti
berdasarkan tujuan penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria
khusus yang menyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria inklusi
harus dikeluarkan dari kelompok penelitian. Misalnya, calon responden
mengalami penyakit penyerta atau gangguan psikologis yang dapat
memengaruhi hasil penelitian.
b. Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
wawancara atau korespondensi. Metode ini meminta informasi dari sampel
pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian secara terus
menerus hingga seluruh kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi. Metode
pengambilan sampel Snowball atau Bola salju ini sangat cocok untuk
penelitian mengenai hal-hal yang sensitif dan membutuhkan privasi tingkat
tinggi, misalnya penelitian tentang kaum waria, penderita HIV, dan kelompok
khusus lainnya.
c. Accidental Sampling
Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti
mengambil sampel yang kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian ini
cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit langka yang sampelnya sulit
didapatkan. Contoh penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti tentang
penyakit Steven Johnson Syndrom yaitu penyakit yang merusak seluruh
mukosa atau lapisan tubuh akibat reaksi tubuh terhadap antibiotik.
d. Kuota Sampling
Metode pengambilan sampel ini disebut juga Quota Sampling. Tehnik
sampling ini mengambil jumlah sampel sebanyak jumlah yang telah
ditentukan oleh peneliti. Kelebihan metode ini yaitu praktis karena sampel
penelitian sudah diketahui sebelumnya, sedangkan kekurangannya yaitu bias
penelitian cukup tinggi jika menggunakan metode ini.

Contoh Kasus:
Kegiatan Pemilihan Umum kepala pemerintahan dilaksanakan pemungutan
suara untuk memilih salah satu dari 3 pasangan calon kepala pemerintahan. Dalam
kegiatan ini dilakukan penelitian kecenderungan suara dan acuan perhitungan
Quickcount. Penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode sampling.
Dalam kegiatan ini.

Untuk menghasilkan Quick Count yang bener, lembaga survei harus bisa
menentukan jumlah sampel yang pas. Kalau terlalu sedikit, rentang errornya bisa
tinggi. Tapi, kalau terlalu banyak juga nanti biayanya terlalu mahal. Alasan mengapa
kalau sedikit, rentang errornya tinggi, adalah karena konsep Ini mirip sama konsep
Frekuensi Harapan atau expected values. Kalau melempar koin 3 kali, bisa jadi tiga-
tiganya angka. Tapi kalau Kita lempar 100 kali, hampir nggak mungkin seratus-
seratusnya angka. Semakin banyak melempar, semakin deket hasil statistiknya
mendekati nilai peluang yang sesungguhnya. Sampling juga gitu. Kalau ambil sampel
yang banyak, maka dia akan cenderung semakin dekat dengan data seluruh populasi.

 Metode 1 : Random sampling


Ini adalah cara pengambilan sampel yang random atau acak.

Misalnya ingin tau rata-rata berat badan temen sekelas. Kalau satu kelas

ada 40, bisa nomorin seluruh anak di kelas tersebut dari nomor 1 sampai

nomor 40. Tinggal lihat daftar absen aja. konsepnya harus sama,

yaitu setiap anggota populasi punya probabilitas yang sama

untuk menjadi sampel. tidak boleh ada satu anggota pun yang

punya probabilitas terpilih lebih besar dibanding yang lainnya.

 Metode 2 : Systematic Random sampling

Selain random sampling, ada lagi yang namanya  systematic sampling.

Misalnya, setelah seluruh data kita kasih nomor, kita tentuin kira-kira

mau ambil berapa sampel. Untuk contoh di bawah ini, setiap kelipatan

data ke-3, diambil jadi sampel:

systematic sampling ini lebih sering digunakan dibanding random

sampling. Hasilnya seakurat random sampling, tapi ngerjainnya lebih

sederhana karena nggak perlu ngebangkitin random numbers segala.

Tapi kalau untuk Quick Count, biasanya lembaga survei lebih

memilih random sampling dibanding systematic sampling.


 Metode 3 : Cluster sampling

Nah, cara sampling berikut ini adalah ngebagi populasi itu

berdasarkan cluster-cluster. Misal, kita bagi 40 siswa di kelas berdasarkan

tempat duduknya. Yang duduk di depan itu cluster nomor 1,

berikutnya cluster nomor 2, dan seterusnya. Terus, kita tentuin secara

random untuk ambil satu cluster aja. Kalau ternyata angka randomnya

yang keluar itu 4 misalnya, berarti seluruh anggota di cluster nomor 4

itu menjadi sampel kita.

 Metode 4 : Stratified sampling

Nah, ini dia nih yang sering dipakai sama lembaga survei untuk Quick

Count. Jadi gini konsepnya. Sebelum ambil sampelnya, Kita bagi dulu

menjadi strata-strata. Contoh yang paling sederhana nih kalau Kita mau

ambil sampel berat badan di sekolah, Kita bagi aja menjadi dua strata:

(1)    Cewek

(2)    Cowok

Misalkan jumlah populasi cewek sama dengan jumlah populasi

cowok. Berarti jumlah sampel yang Kita ambil untuk yang cewek dan
jumlah sampel yang Kita ambil untuk yang cowok, harus sama. Jadi dari

stratified sampling ini, Kita akan mendapatkan dulu berapa rata-rata

berat badan setiap strata dulu, baru abis itu digabungin.

Stratified sampling ini akan lebih berasa gunanya kalau setiap strata

yang Kita ambil punya jumlah anggota yang beda-beda. Misal, Kita lagi

pengen neliti sesuatu di kelas, terus Kita ambil data gini:

(1)    Cowok yang ikut bimbel, 140 orang.

(2)    Cowok yang nggak ikut bimbel, 60 orang.

(3)    Cewek yang ikut bimbel, 120 orang.

(4)    Cewek yang nggak ikut bimbel, 80 orang.

Berarti gimana ngambil sampelnya? Total populasi ada 400. Terus

misalnya Kita mau ambil sampel sebanyak 10% dari populasi, yaitu 20

orang. Berarti masing-masing strata, Kita ambil 10% dari populasi strata

tersebut. Misal, untuk cowok yang ikut bimbel, berarti 10% x 140 orang =

14 orang. Selengkapnya:

(1)    Cowok yang ikut bimbel, 14 orang jadi sampel.

(2)    Cowok yang nggak ikut bimbel, 6 orang jadi sampel.

(3)    Cewek yang ikut bimbel, 12 orang jadi sampel.

(4)    Cewek yang nggak ikut bimbel, 8 orang jadi sampel.

***

Nah, sekarang balik lagi ke Quick Count. Emang gimana sih cara

mereka mengambil sampelnya? Dari yang gue baca-baca di

berita sih, mereka paling sering menggunakan Stratified Random

Sampling atau Multistage Random Sampling.  Multistage itu sebenernya

mirip kayak cluster sampling, cuma lebih kompleks aja. Kalau di cluster


sampling di contoh di atas, kan cuma satu cluster yang diambil, terus

selesai. Nah, di multistage ini, si peneliti memilih secara acak masing-

masing elemen dari setiap cluster.

Jadi stage pertama, bikin clusternya. Abis itu, baru tentuin elemen apa

yang harus diambil dari cluster tersebut itu. Kadang-kadang, cluster ini

dibagi-bagi lagi menjadi beberapa level. Pada Quick Count nih misalnya,

level satu itu cluster per provinsi. Level berikutnya cluster per kabupaten.

Level berikutnya lagi tingkat RW.

orang-orang kadang suka bingung

bedanya stratified sama cluster karena kalau kita ambil strata

berdasarkan provinsi, itu juga bisa. Yang penting, nanti sampel yang Kita

ambil harus disesuaikan dengan populasi masing-masing provinsi. Cuma

pada stratified sampling, sampel yang random itu diambil dari seluruh

strata. Sementara pada cluster sampling, cuma beberapa cluster

aja yang dijadiin sampel.

Anda mungkin juga menyukai