Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

SISTEM RESPIRASI
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Hewan Yang DI Ampuh
Oleh Ibu Dr. Djuna Lamondo, M.Si)
DI SUSUN
OLEH:
MOHAMAD FIKRI KAHARU
Kelas B

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
1. Alat dan sistem pernafasan pada serangga:
Serangga memiliki alat pernapasan terdiri dari trakea . Hewan termasuk
jenis serangga. Contoh serangga adalah nyamuk, belalang, lalat, rayap, dan
kupu - kupu. Trakea adalah kapal-kapal halus yang bercabang dan memenuhi
seluruh bagian tubuh kemudian bermuara pada stigma. Stigma ada lubang
(corong) yang terletak di sisi tubuh bagian kanan kiri. Stigma bekerja sebagai
jalan keluar masuknya udara. Oksigen tidak diedarkan melalui darah tetapi
diedarkan melalui sistem trakea. Keluar masuknya Udara disebabkan
Gerakan Otot Tubuh Beroperasi Teratur.

Alat dan sistem pada burung:


Burung memiliki alat pernapasan paru-paru . Selain itu, burung memiliki
kantong udara berdinding tipis. Kantong udara ini terhubung dengan paru-
parunya. Saat kantong-kantong udara digembungkan, tubuh burung sangat
ringan. Kantong udara itu juga digunakan oleh burung untuk menyimpan
udara yang digunakan pada waktu terbang.
Pada saat terbang, burung tidak dapat terbang melalui hidung. Namun dari
pernapasannya yang dikeluarkan dari pundi-pundi udara tersebut. Pada saat
burung tidak mengepakkan sayapnya (terbang) burung pundi-pundi udaranya
dengan udara melalui hidung.
Demikian pula saat burung hinggap di suatu tempat. Kemudian sisa
pernapasan akan keluar melalui hidung. Jalannya pernapasan burung adalah:
Udara masuk melalui hidung => tenggorokan => pundi - pundi udara => paru
- paru.
Alat dan sistem pada Amfibi:
Hewan yang hidup di dua alam yaitu di darat dan di udara disebut
amfibi. Amfibi memiliki alat bantu paru-paru. Salah satu contoh hewan amfibi
adalah katak. Alat pernapasan katak adalah paru-paru dan kulit . Namun,
kompilasi masih berbentuk kecebong, katak hidup di dalam air dan
kompleksitas menggunakan insang. Insang ini terdiri dari luar terbuat dari
lembaran-lembaran kulit luar yang halus dan mengandung kapiler
darah. Setelah beristirahat 9 hari, kecebong perdebatan menggunakan insang
dalam. Insang akan menyusut seiring dengan mulai berfungsinya paru-
paru. Kemudian katak muda tumbuh menjadi katak dewasa.
Setelah menjadi katak dewasa, alat pernapasannya menggunakan paru-
paru dan permukaan kulit. Dalam paru-paru terdapat banyak gelembung
udara. Gelembung udara ini sangat tipis dan berselaput. Penuh dengan kapiler
darah. Di dalam gelembung udara, terjadi perpindahan gas diserap, sementara
karbondioksida dikeluarkan. Katak juga mengatasi melalui kulit. Oleh karena
itu, kulit katak selalu kelihatan basah. Melalui kulit yang basah itu katak
mengikat oksigen.
Alat dan sistem pernafasan pada Ikan:
Alat pernapasan oleh hewan yang hidup di udara, seperti ikan. Ikan yang
hidup di air tawar, udara laut, juga yang hidup di payau, semuanya aman
dengan insang. Insang terletak di bagian belakang kepala ikan. Insang terdiri
atas lembar-lembar insang dan lengkung. Lembaran insang berwarna merah
karena mengandung gelas darah. Pada lembar insang terjadi perpindahan
udara. Lengkung insang berwarna putih dan siap sebagai tempat melekatnya
lembaran insang.
Ikan dibuka dengan cara dibuka dan ditutup insang. Air yang masuk
melalui mulut akan dikeluarkan melalui insang.
Pada saat air melewati lembaran insang, terjadi perpindahan gas. Udara,
yang banyak mengandung oksigen, akan masuk melewati insang. Pada saat
yang sama, karbon dioksida akan keluar melalui pembuluh darah lembaran
insang. Pembuluh darah pun akan mengikat oksigen yang diperoleh dari
udara. Oksigen yang telah diikat oleh ikan, disiapkan pada renang yang juga

disediakan.
Alat dan sistem pernafasan pada cacing tanah:
Cacing bernapas melalui permukaan kulit karena tidak memiliki alat
pernapasan khusus. Cacing Suka tempat yang lembab. Dengan cara demikian,
kulit disesuaikan agar tetap basah dan berlendir. Kulit yang basah dan berlendir
yang memudahkan oksigen dari udara.
Melalui kapal darah di permukaan kulit yang tipis, oksigen diikat oleh
darah. Darah cacing mampu mengikat oksigen karena mengandung
hemoglobin. Oksigen yang diikat oleh hemoglobin itu selanjutnya diedarkan
ke seluruh tubuh. Zat sisa pembakaran yang terdiri dari karbon dioksida dan
uap udara dikeluarkan dari tubuh juga melalui permukaan kulit.

Alat dan sistem pernafasan Arachnida:


Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat
memiliki alat pernapasan yang terdiri dari paru-paru buku, sedangkan jika
hidup di udara dalam kaitannya dengan insang buku. Paru-paru buku yang
memiliki pendengaran yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing
paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun
berjajar. Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen
dari luar. Keluar masuknya terjadi karena gerakan otot yang terjadi teratur.
Baik paru-paru buku paru-paru memiliki fungsi yang sama seperti paru-
paru pada vertebrata.
Alat dan sistem pada Reptilia:
Reptil komplikasi dengan paru - paru. Udara masuk melalui hidung =>
batang tenggorokan => paru - paru. Dalam paru - paru, oksigen diserap,
sedangkan karbon dioksida dikeluarkan. Contoh reptil adalah ular, kadal,
buaya, cicak, dan biawak.
Paru-paru reptilia berada di dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang
rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan Pada
reptilia perpindahan gas tidak efektif.

Pada kadal, kura-kura, dan buaya, paru-paru lebih kompleks, dengan


beberapa belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti
spon. Reptil yang sering berkubang di udara misalnya buaya, lubang hidungnya
dapat ditutup selama menyelam. Tujuannya agar udara tidak masuk ke dalam
paru - paru.
Alat dan sistem pernafasan pada Mamalia:
Hewan yang diberi makan disebut mamalia. Mamalia ada yang hidup di
darat dan ada yang hidup di udara. Mamalia yang hidup di darat memiliki
pernafasan yang mirip dengan manusia, yaitu hidung, pangkal tenggorok,
batang tenggorok, dan paru-paru. Seperti kambing, sapi, kuda, kerbau.
Mamalia yang hidup di udara juga dilengkapi dengan paru-paru, tetapi
pada hidungnya dilengkapi katup. Katup akan ditutup pada saat menyelam dan
akan dibuka pada saat muncul dipermukaan udara. Pada saat muncul di
permukaan, air mamalia yang hidup di udara mengambil oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida dan uap udara. Contoh mamalia yang hidup di
air adalah paus, lumba-lumba dan duyung.

1. Aliran udara dalam alat pernafasan pisces, burung dan mamalia


Alat-alat pernapasan pada aves (burung) terdin atas lubang hidung, batang
tenggorok (trakea), cabang batang tenggorok (bronkus), dan paru-paru. Udara
masuk melalui lubang hidung, kemudian ke batang tenggorok, cabang batang
tenggorok, dan akhirnya masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru
terdapat gelembung paru-paru (alveolus), tempat terjadinya pertukaran gas. Di
bagian  bawah trakea terdapat alat suara yang disebut siring. Udara bertekanan
tinggi yang melalui siring akan menggetarkan selaput suara di dalamnya dan
menghasilkanbunyi.
Pada umumnya burung yang dapat terbang memiliki alat bantu pernapasan
berupa pundi-pundi udara. Sembilan buah pundi-pundi udara itu adalah
sebagaiberikut:
a. Sepasang pundi-pundi udara di leher;
b. Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian depan
c. Sepasang pundi-pundi udara di perut
d. Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian belakang;
e. Sebuah pundi-pundi udara diantara tulang selangka yang bercabang-
cabang membentuk pundi-pundi udara antartulang selangka.
Pundi-pundi udara pada burung berfungsi untuk membantu pernapasan pada
waktu terbang, mengatur berat jenis tubuh, dan memperkeras suara yang
dihasilkanolehsiring. 
Pundi-pundi udara dapat mengatur berat jenis tubuh burung. Hal itu
dilakukan dengan cara mengisi atau mengosongkan pundi-pundi udara. Pundi-
pundi udara yang berisi udara menyebabkan berat jenis tubuh Secara
keseluruhan menurun sehingga membantu dan memudahkan burung untuk
terbang. Sebaliknya, apabilah pundi-pundi udara kosong, berat jenis tubuhnya
akannaik.
Pada waktu burung mengepakkan sayapnya untuk terbang, pengambilan
oksigen melalui hidung mengalami hambatan karena kontraksi otot-otot dada
menekan paru-paru dan menghambat masuknya udara ke dalam paru-paru.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada waktu terbang, burung
menggunakan cadangan udara yang ada di dalam pundi-pundi udara.
Selanjutnya, udara tersebut masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru
terjadi pertukaran gas. Oksigen diikat óleh darah, kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh untuk proses oksidási. Karbon dioksida dari darah dilepaskan,
kemudian dibuang ke luar tubuh melalui hidung. Burung setelah terbang
beberapa saat akan menghabiskan udara yang tersimpan dàlam pundi-pundi
untuk bernapas. Pundi-pundi udara akan diisi kembali ketika burung hinggap
di atas pohon atau melayang di udara tanpa mengepakkan sayapnya. 
Alat pemapasan pisces (ikan) umumnya berupa insang yang berjumlah
empat pasang. Letaknya di samping kiri dan kanan kepala. Masing-masing
memiliki banyak lembaran yang diselubungi oleh jaringan epitel dengan
banyak anyaman pembuluh darah kapiler. Permukaan insang sangat lebar,
terutama pada ikan yang aktif bergerak. Gerakan cepat itu meningkatkan
kecepatan aliran air pada insang.
Insang memiliki struktur yang baik untuk mengarahkan aliran air dan
darah dalam pertemuan/kontak yang sangat dekat. Pertukaran gas secara
efisien terjadi ketika air mengalir melalui lembaran insang dan darah yang
berada di permukaan insang mengalir dengan arah yang berlawanan
(countercurrent)..
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase inspirasi dan fase ekspirasi.
Fase inspirasi adalah fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup
insang menyamping, tetapi celah belakang masih tertutup selaput sehingga
rongga mulut membesar. Keadaan ini menyebabkan tekanan udara dalam
rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara di luar. Kemudian,
bersamaan dengan membukanya celah mulut, air masuk ke dalam rongga
mulut. Fase ekspirasi ialah fase pengikatan O2 dan air dan pelepasan CO2 
dan dalam tubuh. Setelah rongga mulut penuh berisi air, celah mulut tertutup,
dan celah insang membuka. Bersamaan dengan itu air didorong melewati
lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di dalam pembuluh
kapiler selaput insang melepaskan CO2, ke dalam air dan mengikat O2 dan
air. Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang yang
mempunyai dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat
naik turun di dalam air dan sebagai tempat cadangan oksigen.Beberapa jenis
ikan, misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan betok, dan ikan gurami, mempunyai
alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin adalah lipatan-lipatan yang
tidak teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan udara.
Dengan memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen
rendah, misalnya pada lingkungan berlumpur.
Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya,
ikan paru-paru australia (Neoceratodus sp.), ikan paru-paru afrika (Protopterus
sp.), dan ikan paru-paru amerika selatan (Lepidosiren sp.). Ikan ini memiliki
sebuah atau sepasang gelembung udara yang digunakan sebagai paru-paru,
disebut pulmosis.
Hewan mamalia memiliki sistem dan mekanisme pernapasan yang sama
dengan manusia. Ala-alat pernapasannya terdiri atas hidung, batang
tenggorok, dan paru-paru. Pada paru-paru terdapat gelembung paru-paru
(aveolus) yang berdinding tipis dan terdiri atas satu lapis sel. Dinding alveolus
berimpitan dengan dinding pembuluh kapiler darah yang juga terdiri atas Satu
lapis sel. Oksigen masuk ke dalam kapiler darah dan karbon dioksida keluar
dari kapiler darah melalui proses difusi.

2. Transport gas pernafasan


Pertukaran gas pada vertebrata, umumnya terjadi dalam tiga fase, yaitu
bernafas (breathing), transpor gas melalui sistem sirkulasi, dan pertukaran
gas antara kapiler darah dengan sel tubuh. Pada saat burung atau mamalia
menghirup udara (inhalase), O2 akan masuk ke dalam paru-paru, sedangkan
pada saat mengeluarkan udara (exhalase), maka CO 2 dikeluarkan dari paru-
paru ke lingkungan luar. Tranpor gas melalui sistem sirkulasi, dimulai dari
proses difusi O2 dari paru-paru ke kapiler darah. Oksigen kemudian dibawa
oleh hemoglobin darah ke sel-sel tubuh. Pada saat bersamaan, darah juga
berperan dalam CO2 transpor dari jaringan ke paru-paru. Fase ke tiga
pertukaran gas terjadi di dalam jaringan tubuh, dimanase-sel menerima O2 dari
darah dan memberikan CO2 ke darah. Oksigen di dalam sel-sel tubuh
digunakan untuk pembakaran molekul-molekul makanan untuk mendapatkan
energi, dengan proses yang disebut respirasi seluler (Campbell etal. 1999).
Udara lingkungan dapat dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk hidup
melalui dua cara, yakni pernapasan secara langsung dan pernapasan tak
langsung. Pengambilan udara secara langsung dapat dilakukan oleh permukaan
tubuh lewat proses difusi. Sementara udara yang dimasukan ke dalam tubuh
melalui saluran pernapasan dinamakan pernapasan tidak langsung. Saat kita
bernapas, udara diambil dan dikeluarkan melalui paruparu. Dengan lain kata,
kita melakukan pernapasan secara tidak langsung lewat paru-paru. Walaupun
begitu, proses difusi pada pernapasan langsung tetap terjadi pada paru-paru.
Bagian paru-paru yang mengalami proses difusi dengan udara yaitu gelembung
halus kecil atau alveolus. Oleh karena itu, berdasarkan proses terjadinya
pernapasan, manusia mempunyai dua tahap mekanisme pertukaran gas.
Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang dimaksud yakni mekanisme
pernapasan eksternal dan internal.
1. Pernafasan Eksternal
Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut
akan masuk ke dalam paru-paru. Udara masuk yang mengandung oksigen
tersebut akan diikat darah lewat difusi. Pada saat yang sama, darah yang
mengandung karbondioksida akan dilepaskan. Proses pertukaran oksigen
(O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam paru-paru
dinamakan pernapasan eksternal. Saat sel darah merah (eritrosit) masuk ke
dalam kapiler paru-paru, sebagian besar CO2 yang diangkut berbentuk ion
bikarbonat (HCO3). Dengan bantuan enzim karbonat anhidrase,
karbondioksida (CO2) air (H2O) yang tinggal sedikit dalam darah akan
segera berdifusi keluar. Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru
(alveolus), karena ada perbedaan tekanan parsial antara udara dan darah
dalam alveolus. Tekanan parsial membuat konsentrasi oksigen dan
karbondioksida pada darah dan udara berbeda. Tekanan parsial oksigen
yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan tekanan parsial oksigen pada
alveolus paru-paru. Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih
tinggi daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu, oksigen
dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus paru-paru. Sementara
itu, tekanan parsial karbondioksida dalam darah lebih besar dibandingkan
tekanan parsial karbondioksida pada udara. Sehingga, konsentrasi
karbondioksida pada darah akan lebih kecil di bandingkan konsentrasi
karbondioksida pada udara. Akibatnya, karbondioksida pada darah berdifusi
menuju udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.
2. Pernafasan Internal
Berbeda dengan pernapasan eksternal, proses terjadinya pertukaran
gas pada pernapasan internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses
pertukaran oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut berlangsung
dalam respirasi seluler. Setelah oksihemoglobi dalam paru-paru terbentuk,
oksigen akan lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen
tersebut akan digunakan dalam proses metabolisme sel.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui
proses difusi. Proses difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan
parsial oksigen dan karbondioksida antara darah dan cairan jaringan.
Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan, lebih rendah dibandingkan
oksigen yang berada dalam darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan
jaringan lebih rendah. Oleh karena itu, oksigen dalam darah mengalir
menuju cairan jaringan. Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah
lebih rendah daripada cairan jaringan. Akibatnya, karbondioksida yang
terkandung dalam sel-sel tubuh berdifusi ke dalam darah. Karbondioksida
yang diangkut oleh darah, sebagian kecilnya akan berikatan bersama
hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2). Reaksinya sebagai
berikut. Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam
plasma darah dan bergabung dengan air menjadi asam karbonat. Oleh enzim
anhidrase, asam karbonat akan segera terurai menjadi dua ion, yakni ion
hidrogen (H+) dan ion bikarbonat. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
CO2 yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar tubuh oleh
paru-paru, akan tetapi hanya 10% nya saja. Sisanya yang berupa ion-ion
bikarbonat yang tetap berada dalam darah. Ion-ion bikarbonat di dalam
darah berfungsi sebagai bufer atau larutan penyangga. Lebih tepatnya, ion
tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas pH (derajat keasaman)
darah.
3. Pengendalian respirasi
Mekanisme respirasi diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama, yaitu:
1. Kendali Kimiawi
Kendali kimiawi adalah faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan
frekuensi, kecepatan dan dalamnya gerakan pernafasan. Pusat pengendalian
ada di kemoreseptor yang mendeteksi perubahan kadar oksigen,
karbondioksida, dan ion hydrogen dalam darah arteri dan cairan
serebrospinalis dan menyebabkan penyesuaian yang tepat antara frekuensi
dan kedalaman respirasi.
a) Kemoreseptor sentral, yaitu neuron yang terletak di permukaan ventral
lateral medulla.
b) Kemoreseptor perifer, terletak di badan aorta dan karotid pada sistem
arteri.

2.Kendali Syaraf
Pernafasan dikendalikan oleh sel-sel saraf dalam susunan retikularis di
batang, terutama pada medulla. Sel-sel ini mengirim impuls menuruni
medulla spinals, kemudian melalui saraf frenkus ke diafragma, dan melalui
saraf-saraf interkostalis ke otot-otot interkostalis. Jadi pusat pernafasan ialah
suatu pusat otomatik di dalam medulla oblongata yang mengeluarkan
impuls eferen ke otot pernafasan impuls aferen yang dirangsang oleh
pemekaran gelembung udara, yang diantarkan oleh saraf vagus ke pusat
pernafasan di dalam medulla.

Anda mungkin juga menyukai