Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau di
laksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial.Di jaman modern ini yang sudah banyak teknologi canggih seperti hp yang mempunyai fitur banyak orang orang dapat secara online bias berkenalan lewat media social, tetapi sebagian besar orang menyalahgunakan medsos tersebut. Banyak orang yang mencari pasangan dengan cepat dikarenakan sangat mudah mendapatkan informasi identitas seseorang. Dengan seiringnya perkembanan waktu orang-orang banyak yang mengungkapkan perasaan nya kepada orang lain. Dari perkenalan tersebut kemudian saling suka dan mendekati zina,setelah itu terdapat orang yang melakukan perbuatan dosa besar yaitu mesum, setelah terjadinya tersebut wanita ini mengalami kehamilan,dari tingkah laku tersebut banyak orang yang menutupinya dengan jalur pernikahan atau bahkan ada yang menggugurkan janinnya. Dari perbuatan ini dapat digolongkan penghuni neraka. BAB II
A .RUMUSAN MASALAH
1. Apa okum setelah menikah bagi kedua belah pihak?
2. Bagaimana agar pernikahannya sah? B. PEMBAHASAN Menurut pendapat beberapa ulama dijelaskan bahwa wanita yang sedang hamil tidak diperbolehkan menikah dengan seseorang. Oleh sebab itu jika seseorang tetap melaksanakan pernikahannya maka tidak sah, sehingga saat mereka melakukan hubungan suami istri dapat dikatakan mereka sedang melakukan zina. Zina tersebut dikategorikan perbuatan keji yang dibenci oleh Allah. Jika seseorang melakukan zina maka ia dapat masuk ke neraka jahannam dimana neraka yang paling seram.dengan demikian pernikahan tersebut hanya terbuang sia sia, itulah perbuatan dari seorang pezina, hamil di luar nikah terdapat dampak yang buruk yaitu dengan dibenci oleh Allah, memalukan keluarga, dikucilkan oleh masyarakat dan anaknya yang tidak tau apa-apa dapat dikucilkan dengan temannya. Setelah terjadinya tersebut jalan keluarnya adalah dengan menunggu anak tersebut lahir setelah itu baru di nikahkan dengan pemuda yang menyetubuhinya, dengan demikian pernikahan tersebut dapat sah tetapi dalam peraturan hokum si anak tidak bisa memperoleh hak waris dari ayahnya dan tidak dapat memperoleh akta kelahiran. BAB IV 1.PENUTUP Maka dapat disimpulkan bahwa menikah dalam keadaan hamil tidak boleh/tidak sah. Namun harus menunggu bayi dalam kandungan itu melahirkan,kemudian barulah wanita tersebut diperbolehkan menikah dengan lelaki pezina tersebut.